Anda di halaman 1dari 6

Nama: I’in Indrawati

Kelas: Amethyst

Prodi: S1 Kebidanan

Penggunaan prinsip-prinsip fisika kesehatan dalam praktek kebidanan yaitu cara penggunaan
ECG, Doppler, Suction, Vacum Ereksi, dan alat kesehatan janin lainya.

1. ECG

Elektrokardiogram (EKG) dapat menunjukkan seberapa cepat jantung Anda berdetak, apakah
irama detak jantung Anda stabil atau tidak teratur, dan kekuatan serta waktu dari impuls listrik
melewati setiap bagian jantung Anda. Mendeteksi dan mempelajari masalah jantung seperti
serangan jantung, aritmia atau detak jantung tidak teratur, dan gagal jantung. Hasil dari tes ini
juga dapat menunjukkan gangguan jantung lainnya.

Elektrokardiogram, juga disebut EKG atau ECG, adalah tes sederhana, tanpa rasa sakit, yang
merekam aktivitas listrik jantung. Dengan setiap detak jantung, sinyal listrik menyebar dari
bagian atas jantung ke bawah. Saat bergerak, sinyal menyebabkan jantung berkontraksi dan
memompa darah. Proses ini berulang dengan setiap detak jantung baru. Sinyal listrik jantung
mengatur irama detak jantung.

Dokter dapat merekomendasikan elektrokardiogram (EKG) jika Anda memiliki tanda atau gejala
yang menunjukkan masalah jantung. Contoh tanda dan gejala tersebut meliputi:

 Nyeri dada
 Jantung berdebar, berpacu, atau berdegup, atau perasaan bahwa jantung Anda
berdetak tidak beraturan
 Masalah pernapasan
 Kelelahan dan kelemahan
 Suara jantung yang tidak biasa ketika dokter mendengarkan detak jantung Anda

Elektrokardiogram (EKG) tidak memiliki risiko serius. Ini adalah tes yang tidak berbahaya dan
tidak menyakitkan yang mendeteksi aktivitas listrik jantung. EKG tidak mengeluarkan muatan
listrik, seperti syok.
EKG juga bisa menunjukkan:

 Kekurangan aliran darah ke otot jantung (penyakit jantung koroner)


 Detak jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan (aritmia)
 Jantung yang tidak memompa cukup kuat (gagal jantung)
 Otot jantung yang terlalu tebal atau bagian jantung yang terlalu besar
(kardiomiopati)
 Cacat lahir di jantung (cacat jantung kongenital atau bawaan)
 Masalah dengan katup jantung (penyakit katup jantung)
 Radang kantung yang mengelilingi jantung (perikarditis)
2. Doppler

Doppler merupakan alat yang digunakan untuk mendengarkan detak jantung janin selama
masih ada didalam kandungan.Yang menggunakan prinsip pantulan gelombang
elektromagnetik, doppler sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin dalam
kandungan ibu. Doppler biasanya terdapat di ruang kebidanan untuk membantu perawat
dalam untuk mengetahui kondisi jantung janin dalam kandungan ibu.Doppler menggunakan
2 sensor yaitu :

o Ultrasound Menggunakan transmitter dan receiver, Keuntungannya lebih peka dan


akurat, tetapi harganya lebih mahal.
o Mikrosound Tidak menggunakan transmitter dan receiver.Hanya menerima, tidak
memancarkan,sehingga kurang peka.

Fungsi Doppler adalah untuk mendeteksi detak jantung pada janin, yang biasanya digunakan
pada usia kehamilan 11 minggu keatas.

Cara Kerja Blok Diagram Doppler

Doppler menggunakan frekuensi sebesar 2,25 MHz yang digunakan untuk mendeteksi detak
jantung janin usia 11 minggu keatas, frekuensi dibangkitkan oleh oscilator kemudian
dipancarkan oleh transmitter ke media pengukuran dan hasil pengukuran diterima kembali
oleh reciever, lalu sinyal masuk ke pre-amp untuk dikuatkan kemudian disaring melalui filter
dan dikuatkan oleh amplifier (penguat akhir). Kemudian output dari amplifier masuk ke
ADC (analog to digital converter) dirubah menjadi data digital. Kemudian ditampilkan
jumlah detakan jantung janin yang terukur melalui display dan speaker.

Cara Pengoperasian

1. Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan Doppler.

2. Beri GEl pada tranduser

3. Letakkan tranduser pada objek.

4. Settingan volume agar detak jantung janin terdengar melalui speaker.

5. Hitung detak jantung janin selama 1 menit.

6. Detak janin akan ditampilkan pada display.

Jenis-jenis Doppler yaitu sebagai berikut:

 Fetal Doppler LCD Lotus yaitu, mendeteksi detak jantung janin / fetus heart rate (FHR),
paling cepat pd umur 12 minggu kehamilan. Digunakan di rumah sakit, klinik atau rumah
tangga biasa.
 Fetal Doppler Bestman BF500++ yaitu, alat untuk mendengar detak jantung janin melalui
speaker yang dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan angka detak jantung
janin/ menit dan lampu backlight berwarna biru untuk memudahkan membaca angka
pada layar LCD.
 Hi-Bebe BT-200 LCD Fetal Doppler yaitu, cara yang ideal untuk memungkinkan Anda
untuk mendengarkan detak jantung bayi Anda dalam kenyamanan rumah Anda, dan
dengan layar LCD Anda dengan mudah dapat melihat dan merekam detak jantung bayi
Anda. Penggunaan Fetal Doppler di rumah dapat dilakukan oleh ibu hamil di antara
kunjungan ke dokter atau rumah sakit.
3. Suction

Pengertian Suction adalah tindakan menghisap lendir melalui hidung dan atau mulut. Sebagai
acuan penatalaksanaan tindakan penghisapan lendir, mengeluarkan lendir, melonggarkan jalan
nafas. Penghisapan lendir (suction) merupakan tindakan kebidanan yang dilakukan pada klien
yang tidak mampu mengeluarkan secret atau lender secara mandiri dengan menggunakan alat
penghisap. Tujuannya Membersihkan jalan nafas dan memenuhi kebutuhan oksigenasi.

Macam-macam suction

 Manual Suction Pump


 Wall Mounted Suction Pump
 Portable Suction Pump
 Mobile Suction Pump
 Transport Suction Pump

Fungsi Suction Pump

Beberapa kasus medis membuat tubuh memiliki cairan berlebih yang tidak berguana dan justru
menekan kerja organ lain di dalam tubuh. Oleh sebab itu, cairan dalam tubuh tersebut harus
dikeluarkan agar organ tubuh dapat bekerja lebih baik. Yang jelas funsgi alat ini adalah untuk
membantu mengeluarkan cairan, seperti cairan di dalam paru-paru, lendir di tenggorokan dan
cairan yang ada di usus atau lambung. Suction pump juga digunakan saat proses operasi untuk
menghisap cairan darah yang keluar, pasca operasi terkadang masih mengeluarkan darah.

4. Vacuum ekstraksi

Ekstraksi vakum adalah salah satu prosedur untuk membantu proses persalinan normal.
Persalinan dengan bantuan ekstraksi vakum dilakukan dengan alat yang disebut vakum
ekstraktor. Umumnya, tindakan ini baru dilakukan ketika proses persalinan normal mengalami
hambatan. Vakum ekstraktor adalah instrumen medis yang digunakan sebagai alat bantu untuk
menarik bayi keluar dari vagina dalam proses persalinan. Dokter biasanya akan membantu
persalinan dengan ekstraksi vakum apabila bayi sulit dilahirkan secara normal tanpa alat bantu.
Perangkat vakum ekstraktor memiliki bentuk yang menyerupai mangkuk dan terbuat dari bahan
plastik (soft cup). Namun, ada juga vakum yang terbuat dari bahan logam (metal cup). Alat ini
dilengkapi dengan pompa vakum yang digunakan untuk menarik bayi.

Penggunaan Vakum Ekstraktor pada Persalinan

Vakum ekstraktor terdiri dari 2 jenis, yaitu vakum yang menggunakan tenaga manusia dan
vakum dengan tenaga mesin. Namun, cara penggunaannya kurang lebih sama. Alat ini
digunakan dengan cara menempelkan cup vakum ekstraktor ke permukaan kepala bayi saat
mulai terlihat keluar dari vagina.

Jika perlu, dokter mungkin akan melakukan episiotomi untuk memperlebar jalan lahir, sehingga
bayi bisa dikeluarkan dengan mudah. Ketika vakum sudah berada di kepala bayi, dokter akan
meminta ibu untuk mengejan saat merasakan kontraksi.

Jika ibu mendapat suntik epidural dan tidak merasakan kontraksi, dokter yang akan memberikan
isyarat. Selanjutnya, dokter akan menggunakan pompa vakum dan menarik bagian bawah
vakum, sehingga kepala bayi akan tertarik keluar.

Bila dalam 3 kali upaya penarikan dengan ekstraksi vakum bayi belum bisa dikeluarkan, dokter
mungkin akan mempertimbangkan penggunaan alat bantu lain, seperti forceps atau memulai
prosedur operasi caesar.

Berikut ini adalah beberapa risiko yang dapat terjadi akibat proses persalinan dengan bantuan
ekstraksi vakum:

Risiko bagi ibu

Ibu yang melahirkan dengan alat bantu persalinan memiliki risiko mengalami pembekuan atau
penggumpalan pada pembuluh darah kaki atau panggul.

Untuk mencegahnya, ibu dapat mencoba untuk tetap bergerak setelah melahirkan (apabila sudah
diperbolehkan oleh dokter), menggunakan stoking khusus, atau mendapatkan suntikan heparin
dari dokter.
Terkadang, ibu yang melahirkan dengan bantuan ekstraksi vakum dan mengalami robekan
perineum berat, memiliki risiko lebih tinggi mengalami inkontinensia urine atau feses, yaitu
kondisi sulit menahan buang air kecil atau buang air besar.

Risiko bagi bayi

Bayi yang terlahir dengan bantuan ekstraksi vakum berisiko tinggi mengalami cedera atau lebam
di kepalanya. Namun, kondisi ini umumnya akan membaik dalam waktu beberapa hari.

Terkadang, bayi yang terlahir dengan bantuan ekstraksi vakum bisa mengalami cedera yang
lebih berat, misalnya lebam otak atau perdarahan otak. Kondisi ini perlu segera ditangani oleh
dokter spesialis anak.

Pada kasus tertentu, terlahir dengan bantuan ekstraksi vakum juga dapat meningkatkan risiko
bayi mengalami penyakit kuning dan perdarahan di retina mata.

Melahirkan dengan bantuan ekstraksi vakum umumnya dilakukan ketika proses persalinan
mengalami kendala. Meski penting dilakukan untuk membantu proses persalinan, teknik ini juga
memiliki beberapa risiko yang telah disebutkan di atas.

Anda mungkin juga menyukai