Disusun Oleh :
Fiffi Perminadika
I’in Indrawati
202001152010001
202001152010002
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul’ Perubahan fisiologi pada ibu nifas dan menyusui’’’
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah ‘Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas
dan BBL ’ dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG (K), selaku pembina Yayasan Kendedes Malang.
2. drg. Suharwati, selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang.
3. dr. Endah Puspitorini, MscIH., DTM, selaku PLH Ketua Yayasan Kendedes Malang.
4. Dr. Edi Murwani, Amd.Keb. SPd., MMRS, selaku Ketua STIKes Kendedes Malang.
5. Lilik Winarsih, SST., M.Keb, selaku ketua Program Studi Diploma III Kebidanan
STIKes Kendedes Malang.
6. Eka Yuni Indah Nurmala, SST., M.Keb, selaku Wakil Ketua I STIKes Kendedes Malang.
7. Indah Mauludiyah, SST., MPH selaku penanggung jawab mata kuliah STIKes Kendedes
Malang
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan kemampuan dan waktu. Untuk itu mohon masukan yang positif demi
kesempurnaan penyusunan makalah ini. Terimakasih.
BAB I ………………………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………….
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................
BAB II………………………………………………………………………………………………
PEMBAHASAAN………………………………………………………………………………….
BAB III..............................................................................................................................................
PENUTUP………………………………………………………………………………………….
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................
PEMBAHASAN
A. Sistem muskuluskeletal
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap
pergerakan. Komponen utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri
dari
Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi
energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang -
tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap dan posisi. Sebagai
kerangka tubuh sistem muskuloskeletal memberi bentuk bagi tubuh. Sebagai proteksi sistem
muskuloskeletal melindungi organ-organ penting, misalnya otak dilindungi oleh tulang-
tulang tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat pada rongga dada (cavum thorax) yang
dibentuk oleh tulang-tulang kostae (iga).
Perubahan sistem muskuloskeletal terjadi pada saat umur kehamilan semakin betambah.
Adaptasi ini mencakupi peningkatan berat badan, bergesernya pusat akibat pembesaran
rahim, relaksasi dan mobilitas. Namun demikian, pada saat psot partum system
muskuloskeletal akan berangsur-angsur pulih kembali.
B. Sistem endokrin
Mekanisme humoral dan neural yang terlibat dalam laktasi sangat kompleks yaituprogesteron,
esterogen, prolaktin dan laktogen plasenta, kortisol, dan insulin yang bekerja selarasuntuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan aparatus pensekresi susu dan kelenjarmammae.
Setelah persalinan terdapat penurunan mendadak dan besar. Kadar progesteron danesterogen
yang mengawali laktasi. Sebaliknya dalam keadaan normal intensitas dan lama laktasidikontrol
oleh perangsangan berulang-ulang proses menyusui. Meskipun prolaktin plasma turunsetelah
kelahiran hingga mencapai kdar yang menjauh lebih rendah daripada selama kehamilan,setiap
tindakan isapan puting mencetuskan peninggian kadar prolaktin.Neurohypofisis secara berdenyut
mensekresi oksitosin yang merangsang pemerasan susudari payudara, laktasi menyebabkan
kontraksi sel-sel mioepitel di alveoli dan duktus-duktus susukecil. Mekanisme ini dipakai untuk
melakukan aktifitas oksitosin dalam cairan biologik. Ejeksi ataupengeluaran air susu merupakan
reflek yang diinisiasi oleh isapan puting susu yang merangsangneurohypofisis untuk melepas
oksitosin Hormon yang berperan dalam proses tersebut antara lain
C. Sistem kardiovaskuler
Kardiovaskular adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan jantung dan peredaran darah.
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran
darah tertutup. Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan
hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat
kimia dan fisiologis cairan tubuh.
o Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam
arah yang berlawanan (lihat respirasi).
o Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan
protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi,
sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian
diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga
mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem
pembekuan dalam tubuh. Perubahan fisiologi dan anatomi berkembang pada banyak system
organ dengan terjadinya kehamilan dan persalinan. Perubahan awal terjadi pada perubahan
metabolik oleh karena adanya janin, plasenta dan uterus dan terutama kenaikan hormon
kehamilan seperti progesteron dan estrogen. Perubahan selanjutnya, pada kehamilan mid
trimester adalah perubahan anatomi disebabkan oleh tekanan akibat berkembangnya uterus.
Cardiac output meningkat sebesar 30 – 40 % dan peningkatan maksimal dicapai pada kehamilan
24 minggu. Pada awalnya peningkatan denyut jantung ketinggalan dibelakang peningkatan
cardiac output dan kemudian meningkat 10 – 15 kali permenit pada kehamilan 28 – 32 minggu.
Peningkatan cardiac output mula-mula tergantung kepada penginkatan stroke volume dan
kemudian dengan peningkatan denyut jantung, tetapi lebih besar perubahan stroke volume dari
pada perubahan denyut jantung. Dengan ekhokardiografi terlihat adanya peningkatan ukuran
ruangan pada end diastolic dan ada penebalan dinding ventrikel kiri. Cardiac output bervariasi
tergantung kepada besarnya uterus dan posisi Ibu saat pengukuran dilakukan.
Pembesaran uterus yang gravid dapat menyebabkan kompresi aortocaval ketika wanita hamil
tersebut berada pada posisi supine dan hal ini akan menyebabkan penurunan venous return dan
maternal hipotensi, menimbulkan keadaan yang disebut supine hipotensive syndrome, 10%
wanita hamil mengalami hipotensi dan diaphoretic bila berada dalam posisi terlentang yang bila
tidak dikoreksi dapat menimbulkan penurunan uterine blood flow dan foetal asfiksia. Efek ini
akan lebih hebat lagi pada pasien dengan polihidramnion atau kehamilan kembar. Cardiac output
meningkat selama persalinan dan lebih tinggi 50 % dibanding dengan saat sebelum persalinan.
Segera pada periode postpartum, cardiac output meningkat secara maksimal dan dapat mencapai
80 % diatas periode pra persalinan dan kira kira 100 % diatas nilai ketika wanita tersebut tidak
hamil. Hal ini disebabkan karena pada saat kontraksi uterus aterjadi placental autotransfusi
sebanyak 300 – 500 ml. CVP meningkat 4-6 cm H2O karena ada peningkatan volume darah ibu.
Peningkatan stroke volume dan denyut jantung adalah untuk mempertahankan peningkatan
cardiac output. Peningkatan cardiac output ini tidak bisa ditoleransi dengan baik pada pasien
dengan kelainan katup jantung ( misal : aorta stenosis, mitral stenosis ) atau apenyakit jantung
koroner. Decompensatio cordis yang berat dapat terjadi pada kehamilan 24 minggu, selama
persalinan dan segera setelah persalinan.
Cardiac output, denyut jantung, stroke volume menurun sampai kenilai sebelum persalainan pada
24 – 72 jam postpartum dan kembali kelevel saat tidak hamil pada 6 – 8 minggu setelah
melahirkan. Kecuali peningkatan cardiac output, tekanan darah sistolik tidak berubah selama
kehamilan, tetapi tekanan darah diastolic turun 1 – 15 mmHg. Ada penurunan MAP sebab ada
penurunan resistensi vaskuler sistemik. Hormon hormon kehamilan seperti estradiol 17-B dan
progesterone mungkin berperan dalam perubahan vaskuler Ibu. Turunnya pengaturan a dan b
reseptor juga memegang peranan penting. Selama kehamilan jantung tergeser kekiri dan atas
Karena diafragma tertekan ke atas oleh uterus yang membesar.
AB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dan tujuan dalam pembuatan makalah ini, maka dapat
disimpulkan:
Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap
pergerakan
Perubahan sistem muskuloskeletal pada masa nifas meliputi :
a) Dinding perut dan peritoneum
b) Kulit abdomen
c) Striae
d) Perubahan ligament
e) Simpisis pubis
Kardiovaskular adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan jantung dan peredaran darah
Perubahan pada sistem kardiovaskuler meliputi
1. Penebalan otot dinding ventrikel (trimester I)
2. Terjadi dilatasi (pelebaran) secara fisiologis pada jantung Karena volume rongga perut
(abdomen) meningkat menyebabkan hipertropi jantung dan posisi jantung bergeser ke atasdan ke
kiri
Pada fonokardiogram terdapat: splitting (bunyi jantung tambahan), murmur sistolik dan Perubahan
tekanan darah
DAFTAR PUSTAKA
Anisah, N., dkk. 2009. Perubahan Fisiologi Masa Nifas. Akademi Kebidanan Mamba’ul ‘Ulum
Surakarta.
kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/19/perubahan-dalam-masa-nifas/ diunduh 6 Feb 2010, 02:25
PM.
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika (hlm: 59).
http://www.lusa.web.id/perubahan-fisiologis-masa-nifas-pada-sistem-muskuloskeletal/
ariekasri.wordpress.com/2012/09/30/sistem-kardiovaskuler/
dina07syebid11.wordpress.com/.../makalah-asuhan-kebidanan-1-peruba...
arsisonalia.blogspot.com/p/perubahan-masa-nifas.html