Tentang
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN PADA
NEONATUS
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas
dan Neonatus di Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Dosen Pengampu :
Saristya Rismawati, SST, M.Keb
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Ai Lela Nurul MK (P20624520001)
Anggi Tri Mundari (P20624520003)
Hilmi Nurhaida (P20624520023)
Nurul Hanipah (P20624520030)
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala
rahmat, berkah, hidayah, dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Perubahan Fisiologi Neonatus Pada Sistem Endokrin ” dengan
sebaikbaiknya.
Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah memberikan dorongan, semangat, dan bimbingan yang tak ternilai
harganya. Untuk itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Saristya Rismawati, SST, M.Keb selaku dosen pengampu mata kuliah
Asuhan Kebidanan nifas yang telah memberikan dan neonatus
bimbingan, motivasi, petunjuk, dan arahan kepada kami;
2. Teman-teman seperjuangan di prodi Sarjana Terapan Kebidanan yang
senantiasa memberikan motivasi dan semangat.
Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak
menutup kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, sangat
diharapkan kritik dan saran yang mebangun dari pembaca.
Akhirnya, kami berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis khususnya, dan umumnya bagi semua pembaca, serta dapat berguna
bagi kemajuan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Page
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. pengertian Neonatus.................................................................................3
B. Pengertian sistem endokrin.......................................................................3
C. Perubahan Fisiologi sistem endokrin pada Neonatus..............................4
D. Perbedaan fisiologi dalam rahim dan setelah lahir pada
sistem endokrin.........................................................................................6
A. Kesimpulan..............................................................................................13
B. Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak ada perubahan yang lebih besar atau periode yang lebih kritis dalam
hidup kita selain kelahiran. Dalam beberapa jam pertama bayi harus
beradaptasi dari keberadaan parasit untuk menjadi manusia yang mandiri. Di
Inggris, sekitar 15 bayi~ dalam setiap 1000 meninggal pada periode perinatal;
kematian ini termasuk bayi lahir mati dan bayi lahir hidup setelah usia
kehamilan 28 minggu yang meninggal sebelum usia tujuh hari. Asfiksia,
hipotermia, infeksi, kelainan kongenital, penyakit membran hialin, dan
perdarahan intraventrikular merupakan penyebab kematian yang penting dan
umum. Lebih banyak orang meninggal saat lahir daripada pada satu periode
kehidupan lainnya. Kelahiran dan periode bayi baru lahir segera karena itu
penting dalam spektrum penuaan. Sistem endokrin memainkan peran penting
dalam transisi menuju kehidupan mandiri (Ilya Kovar dan David Harvey)
Ilya Kovar dan David Harvey (2002), menyatakan dalam suatu penelitian,
salah satu penyakit mematikan pada bayi prematur adalah penyakit membran
hialin, atau sindrom gangguan pernapasan, yang disebabkan oleh kurangnya
surfaktan di paru-paru, yang menyebabkan kolaps alveolar dan penurunan
kepatuhan. Penelitian telah menunjukkan bahwa kortikosteroid yang
diberikan secara antenatal meningkatkan produksi surfaktan dan kematangan
paru-paru. Sebagai hasil dari penemuan ini, betametason sekarang diberikan
kepada wanita dalam persalinan prematur dengan harapan dapat mencegah
sindrom gangguan pernapasan pada bayi. Hormon lain seperti prolaktin,
tiroksin, dan insulin berperan dalam pematangan paru-paru; hormon tiroid
dan prolaktin dianggap meningkatkan kematangan sementara insulin
menundanya.
Ketika mempertimbangkan perubahan endokrin perinatal, beberapa faktor,
seperti berat lahir dan kehamilan, perlu diperhitungkan. Bayi cukup bulan,
lahir pada usia kehamilan 40 minggu, dan bayi prematur memiliki pola
metabolisme yang berbeda. Kelenjar endokrin sangat berpengaruh dalam
1
perkembangan organ-organ janin untuk kelahiran neonatus yang sehat tanpa
adanya kelainan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian Neonatus?
2. Apa itu pengertian sistem endokrin?
3. Bagaimana Perubahan Fisiologi sistem endokrin pada Neonatus?
4. Bagaimana Perbedaan fisiologi dalam rahim dan setelah lahir pada sistem
endokrin?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Neonatus
2. Untuk mengetahui pengertian sistem endokrin
3. Untuk mengetahui Perubahan Fisiologi sistem endokrin pada Neonatus.
4. Untuk mengetahui Perbedaan fisiologi dalam rahim dan setelah lahir
pada sistem endokrin
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Neonatus
Neonatus adalah sebutan bagi bayi yang baru lahir atau usianya 0-28 hari.
Bayi yang baru mengalami proses kelahiran & harus menyesuaikan diri dari
kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin. Perkembangan kemampuan
untuk beradaptasi dengan lingkungan baru diperlukan untuk dapat tetap hidup
di lingkungan baru.
Adaptasi Fisik Bayi Baru Lahir Normal Segera setelah lahir, BBL harus
beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung menjadi mandiri secara
fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami oleh bayi yang semula
berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu) yang hangat dan
segala kebutuhannya terpenuhi(O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna (diluar
kandungan ibu) yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan
orang lain untuk memenuhinya. Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen
melalui sistem sirkulasi pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi
oral untuk mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan
melawan setiap penyakit. Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim
disebut Periode Transisi. Periode ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih
setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh.
Pematangan janin dan kelangsungan hidup neonatus diatur oleh berbagai
jenis hormon. Tujuan dari pengaturan hormon ini adalah agar seorang bayi
dapat bertahan hidup baik di dalam rahim maupun di luar rahim. Salah satu
hormon yang berperan adalah hormon-hormon yang dihasilkan dari kelenjar
endokrin.
B. Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang memproduksi dan
melepaskan hormon. Hormon ini yang membantu mengontrol banyak fungsi
penting, termasuk kemampuan mengubah kalori menjadi energi yang
digunakan untuk menjalankan fungsi seluruh sel dan organ tubuh.
3
Cara Kerja Sistem Endokrin
4
memungkinkan kita menentukan waktu paruh dari hormon-hormon tersebut
dan juga evaluasi dari sebagian fungsinya selama kehamilan.
ACTH pertama kali dideteksi pada hipofisis janin pada minggu ke-
7 kehamilan dan sebelum akhir minggu ke-17, hipofisis janin mampu
mensintesis dan menyimpan semua hormon hipofisis. GH, ACTH dan LH
5
telah diidentifikasi pada hipofisis janin manusia pada kehamilan 13
minggu. Lebih jauh, hipofisis janin responsif terhadap hormon-hormon
hipofisiotropik dan mampu mensekresi hormon-hormon ini sejak
kehamilan dini. Kadar hormon pertumbuhan hipofisis agak tinggi pada
darah tali pusat. Hipofisis janin menghasilkan dan melepaskan endorfin-β
dengan cara yang berbeda dari kadar plasma ibunya. Kadar endorfin-β dan
lipotrofin-β darah tali pusat ditemukan menurun sesuai dengan
menurunnya pH janin, tetapi berkorelasi dengan cara yang positif dengan
PCO2 janin.
2. Neurohipofisis
6
4. Tiroid
Hormon tiroid yang berasal dari ibu melintasi plasenta pada tingkat
yang sangat terbatas dengan triyodotironin lebih mudah lewat daripada
tiroksin. Ada aksi terbatas hormon tiroid selama kehidupan janin. Janin
manusia yang atiroid tumbuh secara normal pada waktu lahir. Hanya
jaringan-jaringan tertentu yang mungkin responsive terhadap hormon
tiroid, yaitu otak dan paru.
7
6) Kelenjar paratiroid
7) Kelenjar adrenal
8
trofik yang mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan pengaruh trofik pada
orang dewasa. Kemungkinan, ACTH disekresi oleh hipofisis janin tanpa
adanya factor corticotropin-releasing factor (CRF) atau ACTH (atau CRF)
lain yang timbul dari suatu sumber selain hipofisis janin, misalnya dari
ACTH (atau CRF) korionik yang disintesis oleh trofoblas. ACTH tidak
menyebrangi plasenta. Tetapi ada kemungkinan lain, ini mencakup
kemungkinan bahwa ada suatu agen selain ACTH yang meningkatkan
replikasi sel-sel adrenal zona fetal. Korteks adrenal fetus normal terus
menerus berkembang sepanjang kehamilan dan selama 5 sampai 6 minggu
kehamilan terakhir, terjadi kenaikan cepat ukuran adrenal fetus manusia.
Jelas bahwa laju pertumbuhan adrenal fetus dan sekresi steroid tidak
dikendalikan oleh rangsang trofik tunggal (ACTH), tetapi lebih diatur oleh
lebih dari satu jenis agen yang menunjang pertumbuhan.
8) Gonad
9
Plasenta Sebagai Organ Endokrin
Gonadotropin korionik
Adrenokortikotropin dan tirotropin korionik
Hormon-hormon hypothalamic like-releasing dari plasenta
Inhibin
b) Sistem Endokrin Ekstra Uterin
Sistem endokrin pada neonatus ekstra uterin jelas berbeda daripada ketika
berada dalam kandungan. Ketika janin berada dalam kandungan maka masih
mendapatkan segala kebutuhannya dari ibu melalui plasenta meskipun dalam
perkembangan di dalam kandungan mulai terbentuk organ-organ bagi
aktivitas hidup. Namun, organ-organ tersebut, misalnya system endokrin
masih belum sempurna sempurna untuk dapat hidup mandiri. Setelah janin
10
lahir barulah system endokrin dapat bekerja sehingga bayi dapat hidup diluar
rahim ibunya kerena hilangnya ketergantungan dari plasenta dan ibu.
1. Kelenjar Tiroid
Segera setelah lahir, kelenjar tiroid mngalami perubahan-perubahan besar
funsi dan metabolisnya. Pendinginan atmosfer membangkitkan
peningkatan mendadak dan jelas sekresi tirotropsin, yang selanjutnya
menyebabkan peningkatan progresif kadar tiroksin serum maksimal 24-26
minggu setelah lahir. Ada peningkatan kadar tryiyodotironin serum yang
terjadi hampir bersamaan.
2. Kelenjar Timus
Pada bayi baru lahir ukurannya masih sangat kecil dan beratnya
kira-kira 10 gram atau sedikit ukurannya ertambah dan pada masa remaja
beratnya meningkat 30-40 gram kemudian mengerut lagi.
D. Perbedaan fisiologi dalam rahim dan setelah lahir pada sistem endokrin
11
merangsang ukuran fetus yang besar. hyperinsulinemia yang bisa
menyebabkan ukuran fetus yang besar.
5. Hyperinsulinemia dapat memblok maturasi paru sehingga dapat
menyebabkan janin dengan resiko tinggi distres pernafasan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Neonatus adalah sebutan bagi bayi yang baru lahir atau usianya 0-28 hari.
Bayi yang baru mengalami proses kelahiran & harus menyesuaikan diri dari
kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin. Perkembangan kemampuan
untuk beradaptasi dengan lingkungan baru diperlukan untuk dapat tetap hidup
di lingkungan baru.
Hormon endokrin yang membantu mengontrol banyak fungsi penting,
termasuk kemampuan mengubah kalori menjadi energi yang digunakan untuk
menjalankan fungsi seluruh sel dan organ tubuh. Selain itu Kelenjar endokrin
sangat berperan dalam regulasi thermal neonatus.
Kelahiran bayi dan plasenta mengharuskan adanya penyesuaian segera
ataupun jangka panjang terhadap kehilangan hormon-hormon kehamilan.
Terhentinya tiba-tiba hormon-hormon dari unit plasenta-janin pada persalinan
memungkinkan kita menentukan waktu paruh dari hormon-hormon tersebut
dan juga evaluasi dari sebagian fungsinya selama kehamilan.
Sistem endokrin pada neonatus ekstra uterin jelas berbeda daripada ketika
berada dalam kandungan. Ketika janin berada dalam kandungan maka masih
mendapatkan segala kebutuhannya dari ibu melalui plasenta meskipun dalam
perkembangan di dalam kandungan mulai terbentuk organ-organ bagi
aktivitas hidup.
B. Saran
Sistem endokrin memiliki pengaruh pada berbagai sistem organ tubuh baik
janin ataupun neonatus. Oleh karena itu, karena pada sistem endokrin
ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena faktor dalam
13
maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi
makanan. Untuk itu jagalah kesehatan untuk kesejahteraan janin dan
neonatus.
14
DAFTAR PUSTAKA
Clevelant Clinic Medical. 2020. Endocrine System.
https://my.clevelandclinic.org/health/articles/21201-endocrine-system
Putri, Mayu. 2018. Perubahan Sistem Endokrin Neonatus.
http://mayuputri.blogspot.com/2012/06/sistem-endokrin-neonatus.html
S, Gray Elizabeth. 2017. The Endocrine System.
https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-1-4471-3802-0_21
Wirasiti, Nyoman. 2019. Genetika Reproduksi Intrauterine dan Kelenjar yang
Mempengaruhinya.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/4b109ff2f3b8179
751ab166ce986e49b.pdf
Amida, Yuni. 2019. Perkembangan Sistem Endokrin Janin
https://www.haibunda.com/kehamilan/20190620220248-49-45739/tahap-
perkembangan-janin-di-minggu-ke-5-sampai-ke-8/2.
Wassner. Ari J. 2013. Endocrine physiology in the newborn.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24331096/