Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Perubahan Fisiologi pada Masa Nifas


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah asuhan kebidanan nifas dan
menyusui)
Dosen Pengampu :
Irma Mulyani, S.S.T., M.Tr.Keb

Disusun oleh

Taqiyya Nazihah 2119048


Nurlatifah Meinanda 2119049
Loviana Cantika 2119050
Elis Suminar 2119051
Yuni Sulistiwati 2119052
Lusy Rismawati 2119058
Rina Agustina 2119060

FAKULTAS KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “perubahan fisiologi pada masa nifas” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Asuhan kebidanan nifas dan menyusui. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang perubahan fisiologi pada masa nifas
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Irma Mulyani, S.S.T., M.Tr.Keb,


selaku dosen mata kuliah asuhan kebidanan nifas dan menyusui yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan penyusun, maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna
bagi penyusun pada khusunya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.

Bandung, 09 Oktober 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
2.1 Sistem Endokrin...............................................................................................3
2.2 Sistem Kardiovaskular.....................................................................................4
2.3 Sistem Hematologi............................................................................................4
2.4 Perubahan Tanda-Tanda Vital.......................................................................5
BAB III.............................................................................................................................7
PENUTUP.........................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009)

Pada masa nifas ini ibu akan mendapati beberapa perubahan pada tubuh
maupun emosi. Bagi yang belum mengetahui hal ini tentu akan merasa khawatir
akan perubahan yang terjadi, oleh sebab itu penting bagi ibu memahami apa saja
perubahan yang terjadi agar dapat menangani dan mengenali tanda bahaya secara
dini.

Pada masa nifas ini, terjadi perubahan-perubahan fisiologis pada ibu.


Perubahan fisiologis yang terjadi sangat jelas, walaupun dianggap normal, di
mana proses-proses pada kehamilan berjalan terbalik. Banyak faktor, termasuk
tingkat energi, tingkat kenyamanan, kesehatan bayi baru lahir dan perawatan serta
dorongan semangat yang diberikan oleh tenaga kesehatan, baik dokter, bidan
maupun perawat ikut membentuk respon ibu terhadap bayinya selama masa nifas
ini (Bobak, 2009)

Untuk memberikan asuhan yang menguntungkan terhadap ibu, bayi dan


keluarganya, seorang bidan atau perawat harus memahami dan memiliki
pengetahauan tentang perubahan-perubahan fisiologis dalam masa nifas ini
dengan baik.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa saja perubahan fisiologis masa nifas pada sistem endokrin?
2. Apa saja perubahan fisiologis masa nifas pada sistem kardiovaskular?
3. Apa saja perubahan fisiologis masa nifas pada sistem Hematologi?
4. Apa saja perubahan fisiologis masa nifas pada perubahan tanda-tanda
vital?
1.3 Tujuan

1
1. Untuk mengetahui perubahan fisiologis masa nifas pada sistem endokrin
2. Untuk mengetahui perubahan fisiologis masa nifas pada sistem
kardiovaskular
3. Untuk mengetahui perubahan fisiologis masa nifas pada sistem
Hematologi
4. Untuk mengetahui perubahan fisiologis masa nifas pada perubahan tanda-
tanda vital

2
BAB II

PEMBAHASAN
Nifas atau puerperium dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir Ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau masa
puerperium mulai setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira enam
minggu atau 42 hari (Wiknojosastro, Hanifa, 1999, WHO, 2010)

2.1 Sistem Endokrin

Saat plasenta terlepas dari dinding uterus, kadar HCG dan HPL secara
berangsur turun dan normal kembali setelah 7 hari postpartum. HCG tidak
terdapat dalam urine ibu setelah 2 hari postpartum. HPL tidak lagi dalam plasma.

1. Kadar estrogen dan progesterone menurun dengan cepat setelah melahirkan.


Penurunan estrogen dan progesterone plasenta yang cepat setelah melahirkan
bertanggung jawab terhadap banyak perubahan anatomi fisiologis selama
nifas sehingga aktivitas prolactin yang juga sedang meningkat dapat
mempengaruhi kelenjar mamae dalam meghasilkan ASI
2. Ovulasi dan dimulainya kembali menstruasi dipengaruhi oleh apakah klien
menyusui klien menyusui ASI atau tidak
a. Empat puluh lima persen para wanita yang menyusui memulai kembali
menstruasi dalam 12 minggu, 80% memiliki satu atau lebih siklus
anovulatori sebelum ovulasi yang pertama.
b. Empat puluh persen wanita yang tidak menyusui ASI memulai kembali
menstruasi dalam 6 minggu setelah melahirkan, 65% dalam 12 minggu;
dan 90% dalam 24 minggu. Lima puluh persen berovulasi selama siklus
yang pertama.
3. Hormon placenta menurun dengan cepat setelah persalinan. HCG (Human
Chorionic Gonadotropin) menurun dengan cepat dan menetap sampai 10%

3
dalam 3 jam hingga hari ke-7 post partum dan sebagai omset pemenuhan
mamae pada hari ke-3 post partum.
4. Hormon pituitary
Prolaktin darah akan meningkat dengan cepat. Pada wanita yang tidak
menyusui, prolactin menurun dalam waktu 2 minggu. FSH dan LH akan
meningkat pada fase konsentrasi folikuler (minggu ke-3) dan LH tetap rendah
hingga ovulasi terjadi
5. Hypotalamik pituitary ovarium
Lamanya seorang wanita mendapatkan menstruasi juga di pengaruhi oleh
factor menyusui. Sering kali menstruasi pertama ini bersifat anovulasi karena
rendahnya kadar estrogen dan progesterone.
6. Kebutuhan akan istirahat dan tidur meningkat secara signifikan
7. Oksitosin berperan dalam kontraksi uterus mencegah perdarahan, membantu
uterus kembali normal. Isapan bayi dapat merangsang produksi ASI dan
sekresi oksitosin
2.2 Sistem Kardiovaskular

Curah jantung meningkat selama persalinan dan berlangsung sampai kala tiga
ketika volume darah uterus dikeluarkan. Penurunan terjadi pada akhir minggu ke-
3 postpatrum.

1. Bradikardi-sementara (50 sampai 70 kali permenit) terjadi selama 24 sampai


48 jam setelah melahirkan dan bisa berlanjut hingga 6 sampai 8 hari
2. Volume darah menurun ke kadar sebelum hamil pada 4 minggu setelah
melahirkan
3. Hematokrit meningkat pada hari ke-3 sampai ke-7 pascapartum
4. Leukositosis (20.000 sampai 30.000 sel-sel darah putih per mm2) berlanjut
untuk beberapa hari setelah melahirkan
5. Tekanan darah tetap stabil dan nadi frekuensinya kembali seperti sebelum
hamil
2.3 Sistem Hematologi

Selama minggu-minggu kehamilan, kadar fibrinogen dan plasma serta faktor-


faktor pembekuan darah meningkat. Pada hari pertama postpartum, kadar

4
fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun tetapi darah lebih mengental dengan
peningkatan fiskositas sehingga meningkat faktor pembekuan darah.

Leukositosis mungkin terjadi selama persalinan, sel darah merah berkisar


15.000 selam persalinan. Peningkatan sel darah putih berkisar diantar 25.000-
30.000 yang merupakan manifestasi adanya infeksi pada persalinan lama. Hal ini
dapat meningkat pada awal nifas yang terjadi bersamaan dengan peningkatan
tekanan darah serta volume plasma dan volume sel darah merah. Pada2-3 hari
postpartum, konsestrasi hematokrit menurun sekitar2% atau lebih. Total
kehilangan darah pada saat persalinan dan nifas kira-kira 700-1.000 ml (200-200
ml) hilang pada saat persalinan, 500-800 hilang pada minggu pertama postpartum,
500 ml hilang pada saat nifas.

2.4 Perubahan Tanda-Tanda Vital

Tekanan darah harus dalam keadaan stabil. Suhu turun secara perlahan, dan
stabil dalm 24 jam postpartum nadi menjadi normal setelah persalinan.

Beberapa perubahan tanda-tanda vital biasa terlihat jika wanita dalam keadaan
normal. Peningkatan kecil sementara, baik peningkatan tekanan darah sistol
maupun diastole dapat timbul dan berlangsung selama sekitar 4 hari setelah
wanita melahirkan. Fungsi pernapasan kembali ke fungsi saat wanita tidak pada
bulan ke 6 setelah wanita melahirkan. Setelah rahim kosong, diafragma menurun,
aksis jantung kembali normal, implus dan EKG kembali normal.

1. Suhu badan
Suatu hari postpartum suhu badan akan naik sedikit (37,5-38 C) sebagai
akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan.
Apabila keadaan normal suhu badan menjadi biasa. Biasanya pada hari ke 3
suhu badan naik lagi karena ada pembentukan ASI, buah dada menjadi
bengkak, berwarna merah karena banyaknya asi. Bila suhu tidak turun
kemungkinan adanya infeksi pada endomentrium, mastisis, ractusgenitalis
atau sistem lain. Suhu tubuh saat post partum dapat naik kurang lebih 0,5
derajat celcius setelah 2 jam post partum normal
2. Nadi

5
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 X per-menit. Setelah
melahirkan denyut nadi itu akan lebih cepat.
3. Tekanan darah
Biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan darah akan rendah setelah
melahirkan karena ada pendarahan. Tekanan darah tinggi postpartum dapat
menandakan terjadinya pereklamasi postpartum.
4. Pernafasan
Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut
nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga.

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Nifas atau puerperium dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir Ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau
masa puerperium mulai setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira enam
minggu atau 42 hari (Wiknojosastro, Hanifa, 1999, WHO, 2010)

Masa post partum sebagai akibat dari volume darah. Volume plasenta dan
tingkat volume darah yang berubah-ubah. Semua tingkatan ini akan dipengaruhi
oleh status gizi wanita tersebut. Kira-kira selama kelahiran dan masa postpartum
terjadi kehilangan darah sekitar 200 sampai 500 ml. Penurunan volume dan
peningkatan sel darah pada kehamilan diasosiasikan dengan peningkatan
hematokrit dan hemoglobin pada hari ke 3 sampai ke 7 postpartum dan akan
kembali normal dalam 4 sampai 5 minggu postpartum.

7
DAFTAR PUSTAKA
Stright, Barbara. 2015. Panduan Belajar: Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir.
Jakarta : Buku kedokteran ECG

Rini, Susilo dan Feti Kumala. 2016. Panduan Asuhan Nifas & Evidence Based
Practice. Yogyakarta : CV Budi Utama

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC

Pitriani, Risa dan Rika Andriyani. 2018. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal.
Yogyakarta : CV Budi Utama

Wahyuningsih, Sri dan Mahasiswa D3 Keperawatan Universitas Jember Kampus


Lumajang. 2019. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Post Partum Dilengkapi
dengan Panduan Persiapan Praktikum Mahasiswa Keperawatan. Yogyakarta :
CV Budi Utama

Kementrian Kesehatan RI. 2019. Panduan Pelayanan Pasca Persalinan bagi Ibu
dan Bayi Baru Lahir. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai