Dosen Pembimbing :
Ita Susanti, M.Keb
Oleh :
Nidya Furi (21173001)
FAKULTAS KEDOKTERAN
D-IV KEBIDANAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena
atas karunianya kami dapat mengerjakan tugas makalah ini dengan sehat serta
tanpa hambatan apapun. Shalawat berserta salam semoga tercurahkan kepada
junjungan kami Nabi besar Muhammad SAW.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu syarat tugas di mata
kuliah "Fisiologi Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan BBL", dan dalam proses
penyusunan makalah ini, kami sangat berterimakasih atas bimbingan serta
dukungan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini kami juga
bermaksud menyampaikan rasa terima kasih kepada :
Dosen Pembimbing : Ita Susanti, M.Keb
Serta teman-teman semua yang kami tidak bisa sebutkan satu-persatu,
Terimakasih atas kerjasamanya dalam kelompok ini untuk menyusun makalah
Program Studi Fisiologi Kehamilan Semoga Tuhan yang Maha Esa akan
memberikan balasan yang setimpal kepada semuanya.
Kami berharap makalah yang telah kami susun ini bisa memberikan
sumbangsih untuk menambah pengetahuan para pembaca, dan akhir kata, dalam
rangka perbaikan selanjutnya, kami akan terbuka terhadap saran dan masukan dari
semua pihak karena kami menyadari makalah yang telah kami susun ini memiliki
banyak sekali kekurangan.
Nidya Furi
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3. Tujuan............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
2.1. Endokrinologi Kehamilan Dan Persalinan....................................... 3
2.1.1 Fase Implantasi..................................................................... 5
2.1.2 Pemajangan Fungsi Korpus Luteum.................................... 6
2.1.3 Desidua & Hormon Desidua ............................................... 7
2.1.4 Kompartemen Plasenta......................................................... 8
2.1.5 Adaptasi Ibu Terhadap Kehamilan....................................... 8
3.1 Perubahan Payudara Selama Kehamilan.......................................... 8
3.1.1 Perubahan Payudara Di Trimester I..................................... 9
3.1.2 Perubahan payudara pada trimester II ................................. 9
3.1.3 Perkembangan payudara ...................................................... 10
3.1.4 Penyuluhan Kesehatan Tentang Perawatan Payudara Di
Pukesmas Lamteuba Kacamatan Seulimum Kabupaten
Aceh Besar........................................................................... 11
4.1. Struktur Plasenta.............................................................................. 11
4.1.1 Pembentukan Plasenta.......................................................... 13
4.1.2 Fungsi Plasenta .................................................................... 14
4.1.3 Sirkulasi Darah Plasenta ...................................................... 15
4.1.4 Perkembangan Plasenta........................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menjelasakan definisi dari kerja hormon, apa pengertian dari
kelenjar endokrinologi, apa macam-macam dari hormone reproduksi, dan
menjelaskan klafikasi kelenjar endokrin pada janin
2. Rumusan masalah yang kami angkat yaitu mengenai perubahan payudara
pada ibu hamil trimester I dan II
3. Menjelaskan perkembangan dan pertumbuhan plasenta
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah Fisiologi dan Psikologi Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan BBL
2
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 1. Interaksi antara ibu dan janin, dikenal sebagai foto plasenta unit,
tempat utama untuk repoduksi dan sekresi hormon protein dan
steroid.
3
activating (PAF)-likesubstance, yang dihasilkan oleh ovum yang dibuahi dapat
terdeteksi segera. Setelah ovulasi dan fertilisasi, embrio masih berada dalam
ampula tuba sampai hari ke tiga. Konsepsi yang sedang berkembang mengarah
pada uterus, melalui bagian istmus tuba, selama 10 jam,dan kemudian memasuki
uterus sebagai suatu embrio 2-8 sel. Pada perkembanganselanjutnya, antara 3-6
hari setelah konsepsi, embrio menjadi blastokist mengambang dalam rongga
endometrium.
4
ditemukan adanya reseptor progesteron dalam kadar yang tinggi pada mukosa 1/3
distal tuba fallopi. Estradiol, juga dihasilkan oleh struktur ini, bisa
menyeimbangkan pengaruh progesteron pada keadaan motilitasi dan tonus tuba
tert entu yang diharapkan, Progesteron mengantagonis estrogen meningkatkan
aliran darah pada uterus melalui penurunan reseptor estrogen dalam sitoplasma
Seperti juga estrogen dan progesteron juga berada dalam keseimbangan dalam
pengaturan aliran darah pada tempat implantasi.
5
lapisan tebal yang terdiri dari gabungan sel yang sulit dibedakan batas-batasnya.
Sinsitiotrofoblast membatasi ruang intervilus dengan. endometrium ibu. Secara
imunohistokimia, sitotrofoblas terwarnai untuk protein hypothalamus:
gonadotropin releasing hormone (GnRH), corticotrophin releasing hormone
(CRH), dan thyrotropin releasing hormone (TRH). Sambungan sinsitiotrofoblast
terwarnai mengandung hormon yang berhubungan dengan hormon hormon
hipofise: seperti human chorionic gonadotropin (hCG); analog dengan pituitary
luteinizing hormone,(LH), adrenocorticotropic hormone (ACTH) and human
chorionic thyrotropin (hCT). Secara anatomis, susunan ini menunjukkan 2 lapis
hubungan parakrin dari aksis hypothalamus-hipofise (Gilang Saputra, 2021).
6
2.1.3 Desidua & Hormon Desidua
Desidua adalah endometrium dalam kehamilan Desidua endometrium
adalah tempat biosintesis hormon steroid dan protein maternal yang berhubungan
langsung dengan kelangsungan dan proteksi kehamilan dari penolakan secara
imunologis. Sebagai contoh jaringan desidua mensekresikan kortisol, dan dengan
kombinasi dengan hCG dan progesteron yang dihasilkan konseptus, kortisol yang
dihasilkan desidua bekerja menekan respon imun maternal membuahkan keadaan
imunologis khas yang diperlukan untuk implantasi konseptus.
1. Prolaktin Desidua
Prolaktin desidua adalah hormon peptida yang mempunyai aktifitas kimia
dan biologis identik dengan prolaktin hipofise. Prolaktin, dihasilkan oleh desidua
endomerium, pertama dideteksi dalam endometrium pada hari ke 23 setelah
implantasi. Progesteron diketahui menginduksi sekresi prolaktin desidua Prolaktin
desidua masuk kedalam sirkulasi janin atau maternal setelah mengalami
transportasi melintas membran fetal dari desidua dan dilepaskan kedalam cairan
amnion. Tanpa dipengaruhi oleh pemberian bromokriptin, produksi prolaktin
desidua terjadi secara independent, juga terhadap kontrol dopaminergik.
Sekresi prolaktin desidua meningkat secara paralel sejalan dengan
peningkatan bertahap prolaktin serum ibu yang terlihat sampai minggu ke 10.
sehamilan, yang kemudian meningkat secara cepat sampai minggu ke 20, dan
kemudian turun sampai mendekati kehamilan aterm. Prolaktin desidua bekerja
mengatur cairan dan elektrolit yang melalui membran fetal dengan mengurangi
permeabilitas amnion dalam arah fetal-maternal. Tidak seperti prolaktin desidua,
prolaktin dalam sirkulasi, pada janin, disekresikan oleh kelenjar hipofise janin,
sementara prolaktin dalam sirkulasi maternal disekresikan oleh hipofise maternal
dibawah pengaruh estrogen. Kedua prolaktin dalam sirkulasi ini keduanya ditekan
oleh bromokriptin yang dimakan ibu.
2. Decidual Insulin-like Growth Factor Binding Protein-1 (IGFBP-1)
IGF binding protein-1 (IGFBP-1) adalah hormon peptida yang berasal dari
sel stroma desidua. Pada wanita yang tidak hamil, circulating IGFBP-1 tidak
berubah selama siklus endometrium. Selama kehamilan, terjadi peningkatan
beberapa kali lipat kadar IGFBP-1 yang dimulai selama trimester pertama,
7
meningkat pada trimester kedua, dan akhirnya turun sebelum aterm. IGFBP-1
menghambat ikatan insulin-like growth factor (IGF) pada reseptor di desidua.
3. Decidual Pregnancy Protein-14 (PP14)
Pregnancy protein-14 adalah hormon glikoprotein yang disintesis oleh
endometrium sekretori dan desidua yang terdeteksi sekitar siklus hari ke 24 (26).
Pada serum, kadarnya meningkat sekitar hari 22-24, mencapai puncak pada saat
mulainya menstruasi; jika kehamilan terjadi, kadarnya tetap tinggi. Dalam
kehamilan, PP14 meningkat secara paralel dengan hCG. Seperti juga hCG, PP14
diduga mempunyai aktifitas immunosupresan dalam kehamilan (26). Kadar PP14
yang rendah ditemukan pada pasien dengan kehamilan ektopik, yang mempunyai
sedikit jaringan desidua
8
terasa sakit bahkan sering kali disebut sebagai tanda-tanda awal kehamilan.
Kondisi tersebut dimulai saat kandungan berusia sekitar 4-6 minggu dan
berlangsung selama trimester pertama. Perubahan Payudara Saat Hamil
Berubahnya payudara saat hamil disebabkan oleh peningkatan kadar hormon
selama kehamilan. Naiknya kadar hormon kehamilan ini membuat aliran darah
pada payudara meningkat, sehingga menyebabkan perubahan pada jaringan
payudara. Saat hamil, Bumil bisa mengalami beberapa perubahan pada payudara,
seperti:
Payudara membesar serta terasa padat, nyeri, dan sensitive
Warna puting dan areola (kulit di sekitar puting) menjadi lebih gelap
Pembuluh darah di payudara terlihat lebih jelas
Keluar cairan kental kekuningan (kolostrum) dari puting
Muncul benjolan kecil di permukaan areola akibat saluran susu tersumbat
9
kelenjar kulit. Pada trimester dua Estrogen dan progesteron mempengaruhi
pertumbuhan dari sistem duktus, lobuli dan alveoli dapat meningkatkan produksi
susu selama kehamilan. Konsentrasi dan kadar prolaktin dalam darah ibu
meningkat. Tanda-tanda umum:
1. Perubahan warna areola menjadi gelap dan pembentukan bercak kulit
disekitar dan diluar areola primer atau disebut juga areola skunder.
2. Spinder angioma di dada atas Striae payudara
10
areolla mammae karena hiperpigmentasi. Pada kehamilan 12 minggu keatas dari
puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrum
(farrer, 2001).
11
Plasenta terletak didepan atau dibelakang dinding uterus, agak ke atas
kearah fundus uteri, dikarenakan alasan isiologis, permukaan bagian atas korpus
uterus lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplementasi.
Plasentaberasal dari sebagian besar dari bagian janin,yaitu vili koriales atau
jonjotchorion dan sebagian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua basalis
(Aspiani, 2017).
Plasenta mempunyai dua permukaan, yaitu permukaan fetal dan maternal.
Permukaan fetal adalah permukaan yang menghadap ke janin, karena nya keputih
putihan dan licin. Hai ini di sebabkan karena permukaan fetal ditutup oleh
omnion, dibawah Nampak pembuluh-pembuluh darah. Permukaan maternal
adalah permukaan yang menghadap dinding Rahim, berwarna merah dan terbagi
dari celah-celah yang berasal dari jaringan ibu. Jumlah-jumlah pada plasenta
dibagi menjadi 16-20 kotiledon (Aspiani, 2017).
Plasenta terdiri dari 3 bagian:
1. Bagian janin (fetal partion), terdiri dari karion prondosom dan vili-vili dari
plasenta yang matang, terdiri atas :
a. Vili corialis
b. Ruang-ruang interviler Dibawah lapisan omnion ini berjalan cabang-
cabang pembuluh darah tali pusat.
c. Permukaan janin dan plasenta yang di lapisi omnion yang kelihatan licin.
Tali pusat akan berinsersi pada plasenta pada permukaan janin.
2. Bagian maternal (matemal partion), terdiri atas desidua komparta yang
berbentuk dari berarapa lobus dan kotiledon (12-20). Desidua basalis
12
plasenta mata disebut lempeng korionik, dimana sirkulasi oteroplasenta
berjalan ke runag-ruang intravili melaui tali pusat
3. Tali pusat Tali pusat merentang dari pusat janin ke plasenta, panjangnya
50-55 cm, sebesar jari (diameter 1-12 cm). Pernah di jumpai tali pusat
terpendek 1/2 cm dan terpanjang b 200 cm
Penampakan plasenta terbagi menjadi 2 bagian yang terbentuk oleh jaringan anak.
Bagian ini terdiri dari jaringan anak disebut membrane chori, yang dibentuk oleh
amnion,pembuluh darah janin, korion dan vili (Aspiani, 2017).
13
Bagian yang berbatasan dengan selaput Heuser dan menutupi abakl
yolksac disebut mesoderm ekstrabrional splanknopleural. Menjelang ahir minggu
ke 2 (hari 13 14), seluruh lingkaran blastokista telah terbenam dalam uterus dan
diliputi tropobllas yang terdiri dari darh ibu. Didalam lapisan mesoderm
ekstraembrional juga terbentuk celah celah yang makin lama makin besar dan
makin bersatu, sehingga terjadilah rongga yang memisahkan kandung kuning telur
makin jauh dari sitotropoblas. Rongga ini di sebut rongga selom ekstraibional atau
rongga korion (Aspiani, 2017).
Disisi embrioblas (tutup embrional), tampak sel-sel kuboit sitotropablas
yang mengadakan infasi ke arah lapisan sinsitiium, membentuk sekelompok sel
dan di kelilingi sinsitium disenut janjat-janjat primer. Jonjot ini emamnjang
sampai bertemu dengan aliran darah ibu. Pada awal minggu ke 3, mesoderm
ekstraibional somatoplural yang terdapat dibawah jonjot sekkunder yang terdiri
dari inti mesoderm di lapisi selapis sel sitotropoblas dan sinsitiotropablas.
Menjelang ahir minggu ke 3, dengan karakteristik angiogenik yang dimilikinya
mesoderm dan jonjot dalam jonjot tersebut berdiferensiasi menjadi sel darah dan
pembuluh kapiler, sehingga jonjot yang tadi hanya seluler kemudian menjadi
suatu jaringan vascular. Setelah infiltrasi pembuluh darah tropoblas kedalam
sirkulasi uterus, seiring dengan perkembangan tropoblas menjadi plasenta dewasa,
terbentuk lah komponen sirkulasi utero-plasenta. Melaui pembuluh darah tali
pusat, sirkulasi utero-plasenta dihubungkan dengan sirkulasi janin (Aspiani,
2017).
14
2. Sebagai alat pembuangan metabolisme: ginjal, hati dan usus metabolisme
akan di buang melaui plasenta, yang akan dapat menghubungkan janin
dengan sum luar secar tidak langsung.
3. Sebagai alat pernafasan dimana janin mengambil O2 dan membuang CO2.
Dalam sirkulasi terdapat hemoglobin janin (f) yang memiliki ainitas tinggi
terhadap 02 dan sebaliknya mudah melepaskan CO2 melalui system difusi
dalam plasenta
4. Menghasilkan hormone pertumbuhan dan persiapan pemberian asi
5. Sebagai alat penyalur anti bodi ke tubuh janin.
6. Sebagai barier atau filter
Hormon yang Dihasilkan Plasenta Sumon yang Hormone yang dihasilkan
plasenta,mochtar, 1998 adalah:
1. Human chorionic gonado tropin (heg)
2. Somatomammotropin korionik (plasenta laktogen)
3. Estrogen.
4. Progesteron
5. Trirotropin korionic, relaksin dan lain-lain
15
fagosit-fagosit, dan pembuluh-pembuluhn darahnya menjadi lebih besar dan lebih
mendekati lapisan trofoblas. Pada kehamilan ke 36 minggu sebagian besar sel-sel
sitotofablas taka da lagi, tetapi antara sirkulasi ibu dan janin selalu ada lapisan
trofoblas (Aspiani, 2017).
Tujuan Fungsi Plasenta
Plasenta manusia adalah oran yang serbaguna. Plasenta memiliki banyak fungsi
yang sama dengan organ dan system tubuh:
Transfer gas (paru)
Tranfor nutrient(saluran gastrointestinal)
Ekskresi zat ziza(ginjal)
Transfer panas(kulit)
Konjugasi obat dan hormone(hati)
Produksi berbagai proteindan hormone steroid (kelenjar endokrin)
16
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Sistem endokrin erat kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homoestatis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling
berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Sistem
endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan homoestatis, membantu
mensekresikan hormon-hormon yang berkerja dalam sistem persyarafan,
pengaturan pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual
dan reproduksi.
Pada wanita hamil terjadi perubahan-perubahan fisiologis yang sangat
spesifik, termasuk perubahan pada payudara. Dan perubahan-perubahan yang
terjadi saling berhubungan satu dengan yang lain. Perubahan ini merupakan hal
yang wajar dan normal yang tidak perlu ditakuti. Perubahan perubahan yang
terjadi selama kehamilan akan kembali seperti keadaan sebelum hamil, setelah
proses persalinan dan menyusui selesai.
Bayi dalam kandungan membutuhkan makanan dan nutrisi yang cukup
dalam masa tumbuh kembangnya. Plasenta merupakan alat yang sangat penting
bagi janin, karena plasenta merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak
sebaliknya, melalui plasenta bayi bias mendapatkan makanan, nutrisi serta alat
untuk melakukan pernafasan. Plasenta dari hari kehari semakin membesar seiring
membesarnya janin dalam Rahim.
3.2 Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan,
baik karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan
mengonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat
beraktivitas dengan baik selama masa kehamilan.
Perubahan fisiologis adalah respon tubuh karena adanya pembuahan atau
fertilisasi yang terjadi didalam uterus yang bertujuan untuk mempertahankan hasil
17
pembuahan agar tetap hidup dan berkembang. Peristiwa ini normal dan wajar
terjadi kemudian akan kembali seperti semula keadaan semula beberapa minggu.
Selain itu menyusui juga dapat membantu mempercepat pemulihan kondisi tubuh,
karena menyusui menyebabkan rahim berkontraksi dan mempercepat kembalinya
ke ukuran normal.
Plasenta merupakan organ yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan. bayi
dalam rahim, oleh karena itu pemenuhan kebutuhan nutrisi serta gizi harus
tercukupi melalui ibu yang sedang mengandung. Proses pertumbuhan plasenta
sangat berpengaruh besar bagi kehidupan janin dalam kandungan, pasokan
makanan pada ibu sangat mempengaruhi tumbuh kembang pada plasenta,
kerusakan pada plasenta juga merupakan akibat dari buruknya pasokan makanan
yang dikonsumsi ibu. Oleh sebab itu perlu bagi ibu yang sedang mengandung
untuk mengetahui proses pertumbuhan plasenta, organ yang merupakan hubungan
pengikat antara ibu dan bayi.
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan
karena terbatasnya pengetahuan dan kekurangan rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah yang saya susun tersebut.
18
DAFTAR PUSTAKA
19