Dosen Pengampu :
Anjar Tri Astuti, S.ST., M.Keb
Disusun Oleh :
1. Ni Made Adinda Mutiara Putri (2106091055)
2. Kadek Dian Santi (2106091057)
3. Gusti Ayu Made Krisna Dwiantari (2106091068)
4. Ida Ayu Komang Denia Pramesti (2106091073)
5. Kadek Septiyani Pratiwi (2106091075)
D3 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Perubahan dan Adaptasi Fisiologis pada Pasca Persalinan (Perubahan
Sistem Reproduksi, Pencernaan, Perkemihan)” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari salah satu mata kuliah Keterampilan Dasar Klinik Kebidanan II. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Perubahan
dan Adaptasi Fisiologis pada Pasca Persalinan (Perubahan Sistem Reproduksi,
Pencernaan, Perkemihan)” bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu dosen Anjar Tri Astuti, S.ST., M.Keb
selaku dosen mata kuliah Keterampilan Dasar Klinik Kebidanan II yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca agar dapat menjadi makalah yang lebih baik, terutama dalam pembuatan
makalah selanjutnya.
Demikian makalah ini dibuat, semoga bermanfaat bagi kami sendiri
khususnya dan bagi para pembaca umumnya serta, kami mengucapkan banyak
terima kasih.
I
DAFTAR ISI
BAB I (PENDAHULUAN)...............................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................1
BAB II (PEMBAHASAN)................................................................................3
2.1 Perubahan dan Adaptasi Fisiologis pada Pasca Persalinan ..................3
2.1.1 Perubahan Sistem Reproduksi.................................................... 3
A. Payudarah................................................................................ 3
B. Uterus.......................................................................................3
C. Involusi Uterus ........................................................................5
D. Lochea......................................................................................6
E. Vagina...................................................................................... 7
F. Perineum...................................................................................7
2.1.2 Perubahan Sistem Pencernaan ................................................... 8
2.1.3 Perubahan Sistem Perkemihan....................................................12
BAB III (PENUTUP)........................................................................................14
3.1 Kesinpulan.............................................................................................14
3.2 Saran......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
II
DAFTAR TABEL
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
Adapun rumusan masalah yang ada yaitu :
1. Apa saja perubahan Pasca Persalinan pada Sistem Reproduksi?
2. Apa saja perubahan Pasca Persalinan pada Sistem Pencernaan?
3. Apa saja perubahan Pasca Persalinan pada Sistem Perkemihan?
2
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Payudara
a) Produksi susu
b. Uterus
3
Segera setelah lahirnya plasenta, pada uterus yang berkontraksi
posisi fundus uteri berada kurang lebih pertengahan antara umbilikus dan
simfisis, atau sedikit lebih tinggi. Dua hari kemudian, kurang lebih sama
dan kemudian mengerut, sehingga dalam dua minggu telah turun masuk
kedalam rongga pelvis dan tidak dapat diraba lagi dari luar. Involusi uterus
melibatkan pengreorganisasian dan pengguguran desidua serta
pengelupasan situs plasenta, sebagaimana diperlihatkan dalam
pengurangan dalam ukuran dan berat serta warna dan banyaknya lokia.
Banyaknya lokia dan kecepatan involusi tidak akan terpengaruh oleh
pemberian sejumlah preparat metergin dan lainya dalam proses persalinan.
Involusi tersebut dapat dipercepat proses bila ibu menyusui bayinya.
4
kelahiran kurang lebih 1 kg sebagai akibat involusi. Satu minggu setelah
melahiran beratnya menjadi kurang lebih 500 gram, pada akhir minggu
kedua setelah persalinan menjadi kurang lebih 300 gram, setelah itu
menjadi 100 gram atau kurang. Otot-otot uterus segera berkontraksi
setelah postpartum. Pembuluh-pembuluh darah yang di antara di antara
anyaman otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan
perdarahan setelah plasenta di lahirkan. Setiap kali bila di timbulkan,
fundus uteri berada di atas umbilikus, maka hal-hal yang perlu di
pertimbangkan adalah pengisian uterus oleh darah atau pembekuan darah
saat awal jam postpartum atau pergeseran letak uterus karena kandung
kemih yang penuh setiap saat setelah kelahiran.
Pembuluh darah uterus yang besar pada saat kehamilan sudah tidak
di perlukan lagi. Hal ini karena uterus yang tidak pada keadaan hamil tidak
mempunyai permukaan yang luas dan besar yang memerlukan banyak
pasokan darah. Pembuluh darah ini akan menua kemudian akan menjadi
lenyap dengan penyerapan kembali endapan-endapan hialin. Mereka
dianggap telah di gantikan dangan pembuluh-pembuluh darah baru yang
lebih kecil.
c. Involusi Uterus
5
1. Iskemia Miometrium: Hal ini disebabkan oleh kontraksi dan retraksi
yang terus menerus dari uterus setelah pengeluaran plasenta sehingga
membuat uterus menjadi relatif anemi dan menyebabkan serat otot
atrofi.
2. Atrofi jaringan : Atrofi jaringan terjadi sebagai reaksi penghentian
hormon esterogen saat pelepasan plasenta.
3. Autolysis : Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi
di dalam otot uterus. Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan
otot yang telah mengendur hingga panjangnya 10 kali panjang
sebelum hamil dan lebarnya 5 kali lebar sebelum hamil yang terjadi
selama kehamilan. Hal ini disebabkan karena penurunan hormon
estrogen dan progesteron.
4. Efek Oksitosin : Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan
retraksi otot uterus sehingga akan menekan pembuluh darah yang
mengakibatkan berkurangnya suplai darah ke uterus. Proses ini
membantu untuk mengurangi situs atau tempat implantasi plasenta
serta mengurangi perdarahan. Ukuran uterus pada masa nifas akan
mengecil seperti sebelum hamil.
d. Lochea
6
Akibat involusi uteri, lapisan luar desidua yang mengelilingi situs
plasenta akan menjadi menjadi nekrotik. Desidua yang mati akan keluar
bersama bersama dengan sisa cairan. Percampuran antara darah dan
desidua inilah yang dinamakan lokia. Lochea adalah istilah untuk sekret
dari uterus yang keluar melalui vagina selama puerperium. Lochea
mempunyai perubahan karena proses involusi. Proses keluarnya darah
nifas atau lochea terdiri atas 4 tahapan, yaitu:
e. Vagina
f. Perineum
7
2.1.2 Perubahan Sistem Pencernaan
Pada ibu yang melahirkan dengan cara operasi (section caesarea)
biasanya membutuhkan waktu sekitar 1- 3 hari agar fungsi saluran
pencernaan dan nafsu makan dapat kembali normal. Ibu yang melahirkan
secara spontan biasanya lebih cepat lapar karena telah mengeluarkan
energi yang begitu banyak pada saat proses melahirkan. Buang air besar
biasanya mengalami perubahan pada 1- 3 hari postpartum, hal ini
disebabkan terjadinya penurunan tonus otot selama proses persalinan.
Selain itu, enema sebelum melahirkan, kurang asupan nutrisi dan dehidrasi
serta dugaan ibu terhadap timbulnya rasa nyeri disekitar anus/ perineum
setiap kali akan buang air besar juga mempengaruhi defekasi secara
spontan. Faktor- faktor tersebut sering menyebabkan timbulnya konstipasi
pada ibu nifas dalam minggu pertama.
Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah persalinan. hal ini
disebabkan karena pada saat waktu melahirkan alat pencernaan mendapat
tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluraran cairan
yang berlebihan pada waktu persalinan,kurang makan,hemotoid ,dan
laserasi jalan lahir. Supaya buang air besar dapat kembali teratur bisa
diberikan diet makanan yang banyak mengandung serat/mengandung
banyak air.
Sistem gastrointestinal selama kehamilan dipengaruhi oleh beberapa
hal, diantaranya tingginya kadar progesteron yang dapat mengganggu
keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolestrol darah, dan melambatkan
kontraksi otot-otot polos. Pasca melahirkan, kadar progesteron juga mulai
menurun. Namun demikian, faal usus memerlukan waktu 3-4 hari untuk
kembali normal.
Beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan pada sistem
pencernaan, antara lain:
1. Nafsu makan. Pasca melahirkan, biasanya ibu merasa lapar sehingga
diperbolehkan untuk mengkonsumsi makanan. Pemulihan nafsu
makan diperlukan waktu 3–4 hari sebelum faal usus kembali normal.
Meskipun kadar progesteron menurun setelah melahirkan, asupan
makanan juga mengalami penurunan selama satu atau dua hari.
8
2. Motilitas. Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus
cerna menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir.
Kelebihan analgesia dan anastesia bisa memperlambat pengembalian
tonus dan motilitas ke keadaan normal.
9
5. Mengkonsumsi vitamin A 200.000 intra unit
10
cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi sereal atau oat, satu
iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit
kering atau crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir
kacang koro, atau 40 gram mi/pasta dari bijian utuh.
11. Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta mata.
Vitamin A terdapat dalam telur, hati dan keju. Jumlah yang
dibutuhkan adalah 1,300 mcg.
11
13. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan stamina
dan daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-
kacangan, minyak nabati dan gandum.
15. DHA DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental
bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan dalam
ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak, hati dan ikan.
12
kandung kemih dan produksi urin serta menurunnya sensitifitas otot
kandung kemih akibat edema pada masa pasca melahirkan akan
menyebabkan overdistensi pada kandung kemih. Kondisi ini akan
menyebabkan urin keluar tanpa disadari.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah yang kami susun ini adalah dalam menjadi
seorang ibu tentu dengan melalui proses yang panjang. Proses yang panjang itu
akan memberikan dampak perubahan pada tubuhkita baik sebelum, saat, dan
pasca kehamilan berlangsung. Perubahan yang terjadi pada ibu Postpartum atau
pasca persalinan terjadi perubahan beberapa organ yng ada seperti organ
reprosuksi, organ pencernaan dan organ perkemihan. Sehingga kita wajib untuk
mengetahui perubahan yang terjadi secara fisiologis dan patologis untuk
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
3.2 Saran
Sekian pemaparan materi yang kami uraikan dalam makalah ini, semoga
makalah ini dapaat berguna baik bagi pembacadan ataupun penulis. Semoga para
pembaca dapat menerima makalah yang kami susun. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan ini tidak luput dari kesalahan baik sengaja maupun tidak sengaja
baik dalam perkatan dan penulisan, maka dari itu kami memohon maaf sebesar-
besarnya dan kami memohon kepada para pembaca dan dosen untuk memberikan
saran dan krtik kepada kami guna menjadikannya lebih baik, sekian pemaparan
dari kami akhir kata kami ucapkan terima kasih.
14
DAFTAR PUSTAKA
Liana. 2017, Makalah Adaptasi Anatomi Dan Fisiologi Pada Masa Nifas
https://id.scribd.com/document/403080039/Makalah-Perubahan-Fisiologi-Pada-Ibu-
Nifas-Oke-docx [Di akses pada tanggal 4 April 2022 ]
http://repository.ump.ac.id/3814/3/Mila%20Herawati%20BAB%20II.pdf
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/perubahan-sistem-pencernaan-masa-
nifas.html [ Di akses pada tanggal 4 april 2022 ]
https://lusa.afkar.id/kebutuhan-dasar-ibu-nifas-nutrisi-dan-
cairan#:~:text=Ibu%20nifas%20dianjurkan%20untuk%20memenuhi,sedikitnya%20
3%20liter%20setiap%20hari [ Di akses pada tanggal 4 April 2022]