Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
mata kuliah Asuhan Kebidanan Pasca Persalinan dan Menyusui. Kami ucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu Ibu Fatmawati Amir, S.ST., M.Kes., M.Keb
yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami meyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
penyempurnaan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kurang dan lebihnya kami mohon
maaf. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHUAN...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................4
BAB II PENUTUP.....................................................................................................14
2.1 Kesimpulan..............................................................................................14
2.2 Saran.........................................................................................................14
Daftar Pustaka............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhirnya
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Masa nifas merupakan masa kritis baik
ibu maupun bayinya terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas
terjadi dalam 24 jam pertama (Saifuddin A, 2009: h.122).
Pada masa nifas ini, terjadi perubahan-perubahan anatomi dan fisiologis
pada ibu. Perubahan fisiologis yang terjadi sangat jelas walaupun dianggap
normal, proses-proses pada kehamilan berjalan terbalik. Banyak faktor, termasuk
tingkat energi, tingkat kenyamanan, kesehatan bayi baru lahir dan perawatan serta
dorongan semangat yang diberikan oleh tenaga kesehatan, baik dokter, bidan
maupun perawat ikut membentuk respon ibu terhadap bayinya selama masa nifas.
Untuk memberikan asuhan yang menguntungkan terhadap ibu, bayi dan
keluarganya, seorang bidan harus memahami dan memiliki pengetahauan tentang
perubahan-perubahan anatomi dan fisiologis dalam masa nifas ini dengan baik.
1.2. Rumusan masalah
1) Bagaimana perubahan system reproduksi yang terjadi pada masa nifas?
2) Bagaimana perubahan system pencernaan yang terjadi pada masa nifas?
3) Bagaimana perubahan system perkemihan yang terjadi pada masa nifas?
4) Bagaimana perubahan system musculoskeletal yang terjadi pada masa nifas?
1.1. Tujuan
1) Untuk mengetahui tentang perubahan system reproduksi yang terjadi pada
masa nifas.
2) Untuk mengetahui tentang perubahan system pencernaan yang terjadi pada
masa nifas.
3) Bagaimana perubahan system perkemihan yang terjadi pada masa nifas.
4) Bagaimana perubahan system musculoskeletal yang terjadi pada masa nifas.
2.
BAB II
PEMBAHASAN
PERUBAHAN FISIOLOGI PADA MASA NIFAS
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
selama kira-kira 6 minggu. Secara garis besar terdapat tiga proses penting dimasa
nifas, yaitu sebagai berikut :
1. Pengecilan rahim atau involusi uteri
2. Kekentalan darah (hemokonsentrasi) kembali normal
3. Proses laktasi atau menyusui
Rahim adalah organ tubuh yang spesifik dan unik karena dapat mengecil serta
membesar dengan menambah atau mengurangi jumlah selnya. Pada wanita yang tidak
hamil, berat rahim sekitar 30 gram dengan ukuran kurang lebih sebesar telur ayam.
Selama kehamilan, rahim makin lama semakin membesar. Setelah bayi lahir,
umumnya berat rahim menjadi sekitar 1000 gram dan dapat diraba kira-kira setinggi
2 jari di bawah umbilicus. Secara alamiah rahim kembali mengecil perlahan-lahan
kebentuknya semula setelah 6 minggu dengan perkiraan beratnya sekitar 40-60 gram.
Ibu seringkali beranggapan bahwa masa nifas sudah selesai pada saat ini. Namun,
sebenarnya rahim akan kembali keposisinya yang normal dengan berat 30 gram
dalam waktu 3 bulan setelah masa nifas.
Selama hamil darah ibu relatif encer, karena jumlah cairan darah ibu meningkat,
sementara sel darahnya berkurang. Bila dilakukan pemeriksaan kadar Hemoglobin
(Hb) akan tampak sedikit menurun dari angka normalnya sebesar 11-12 gr%. Jika
hemoglobinnya terlalu rendah, maka bisa jadi anemia atau kekurangan darah. Oleh
karena itu, selama hamil ibu perlu diberi obat-obata n penambah darah, sehingga sel-
sel darahnya bertambah dan konsentrasi darah atau hemoglobinnya normal atau tidak
terlalu rendah. Setelah melahirkan, sistem sirkulasi darah ibu kembali seperti semula.
Darah kembali mengental, kadar perbandingan sel darah dan cairan darah kembali
normal. Umumnya hal ini terjadi pada hari ke-3 sampai hari ke-15 pasca persalinan.
1.1. Sistem Reproduksi
Selama masa nifas, alat-alat internal maupun eksterna berangsur-angsur
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan keseluruhan alat genetelia ini
disebut involusi. Pada masa ini terjadi juga perubahan penting lainnya,
perubahan-perubahan yang terjadi antara lain sebagai berikut:
1. Perubahan uterus
Uterus adalah organ yang mengalami banyak perubahan besar selama masa
kehamilan dan persalinan. Pembesaran uterus tidak terjadi secara terus menerus,
sehingga adanya janin dalam uterus tidak dalam jangka waktu lama. Bila adanya
janin tersebut melebihi waktu yang seharusnya, maka terjadi kerusakan serabut
otot yang tidak dikehendaki. Proses katabolisme bermanfaat untuk mencegah
terjadinya masalah tersebut.
Proses katabolisme sebagian besar disebabkan oleh dua faktor, yaitu:
a. Ischemia Myometrium
Disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang terus-menerus dari uterus
setelah pengeluaran plasenta, membuat uterus relatif anemi dan menyebabkan
serat otot atropi.
b. Autolysis
Merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam otot
uterus. Enzim proteolitik dan makrofag akan memendekan jaringan otot yang
sempat mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula dan 5 kali lebar dari
semula selama kehamilan.
4. Perubahan Lochea
Pelepasan plasenta dan selaput janin dari dinding rahim terjadi pada stratum
spongiosum bagian atas. Setelah 2-3 hari tampak lapisan atas stratum yang
tinggal menjadi nekrotis, sedangkan lapisan bawah yang berhubungan dengan
lapisan otot terpelihara dengan baik dan menjadi lapisan endomerium yang baru.
Bagian yang nekrotis akan keluar menjadi lochea.
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas mempunyai reaksi
basa/alkalis yang dapat membuat organisme berkembang lebih cepat. Lochea
mempunyai bau amis (anyir), meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya
berbeda pada setiap wanita. Lochea juga mengalami perubahan karena proses
involusi. Perubahan lochea tersebut adalah:
a. Lochea rubra (Cruenta)
Muncul pada hari pertama sampai hari kedua post partum, warnanya merah
mengandung darah dari luka pada plasenta dan serabut dari decidua dan
chorion.
b. Lochea Sanguilenta
Berwarna merah kuning, berisi darah lendir, hari ke 3-7 pascapersalinan.
c. Lochea Serosa
Muncul pada hari ke 714, berwarna kecokelatan mengandung lebih banyak
serum, lebih sedikit darah juga leukosit dan laserasi plasenta.
d. Lochea Alba
Sejak 26 minggu setelah persalinan, warnanya putih kekuningan
mengandung leukosit, selaput lendir serviks dan serabut jaringan yang mati.
1.6. Saran
Perubahan fisiologi pada ibu nifas harus diperhatikan dengan baik oleh bidan
dan keluarga. Karena sangat berpengaruh dalam proses pemulihan ibu nifas.
DAFTAR PUSTAKA
Saleha. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Suherni. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya.
Sulistyawati. 2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta: C. V
Andi offset
Sutanto AV. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui, Teori dalam Praktik
Kebidanan Profesional. Yogyakarta: Pustakan Baru Press.
Triana et all. 2018. Modul Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Poltekkes
Kemenkes Surabaya : Prodi Kebidanan Magetan.
Ayati, Nurul dan Wiwit Sulistyawati. 2017. Buku Ajar Nifas dan Menyusui. Surakarta
: CV Kekata Group