TENTANG
AGUSMIATI(062401S21003)
FATIHATUL FAIDAH(062401S21011)
RITA MUFLIHAH(062401S21062)
Assalamu’alaikum Wr Wb
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,dan Hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana diwaktu yang tepat. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pembahasan tentang ”TAHAPAN MASA
NIFAS”.
Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas dari Dosen kami tercinta ibu
Nurbaety,S.SiT,M.KM. Pada bidang studi ’’ASKEB PASCA PERSALINAN DAN
MENYUSUI’’.
Harapan kami ialah, semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
Kami akui masih banyak kekurangan yang ada dalam makalah ini karena pengalaman yang
kami miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
Penyusun
Kelompok IV
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
A. Kesimpulan..........................................................................................................................9
B. Saran....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Melahirkan merupakan peristiwa yang dialami seorang ibu dengan proses yang panjang dan
dramatis. Meskipun menderita nyeri dan tidak nyaman, kelahiran bayi sangat ditunggu-tunggu
karena berakhirnya masa kehamilan dan dimulainya kehidupan baru. Peristiwa ini berlangsung
hingga periode pasca persalinan atau masa nifas. Masa nifas merupakan masa paling rentan
terjadinya angka kesakitan. Salah satu penyebab kesakitan pada ibu nifas yaitu masalah pada
proses laktasi. Dalam masa nifas, pengetahuan tentang tehnik menyusui sangat penting untuk di
ketahui. Ibu yang tidak mau menyusui bayinya disebabkan karena berbagai alasan. Misalanya
takut gemuk, sibuk, payudara kendor dan sebagainya. Di lain pihak, ada juga ibu yang ingin
menyusui bayinya tetapi mengalami kendala, biasanya ASI tidak mau keluar atau produksinya
kurang lancar.
Masa nifas merupakan hal penting untuk diperhatikan guna menurunkan angka kematian ibu
dan bayi di Indonesia.Dan berbagai pengalaman dalam menanggulangi kematian ibu dan bayi
di banyak Negara,pelayanan nifas merupakan pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu
mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas penting
di berikan pada ibu dan bayi ,karena merupakan masa krisis dari kehidupan bayi. Enam puluh
persen(60%)kematian ibu terjadi setelah persalinan,dan 50% kematian pada nifas terjadi 24 jam
pertama. Demikian halnya dengan masa neonatus juga merupakan masa krisis dari kehidupan
bayi.Dua pertiga kematian bayi terjadi 4 minggu setelah persalinan,dan 60% kematian BBL
terjadi 7 hari setelah lahir(Mansur and Dahlan,2014).
Untuk mencapai tingkat kesehatan yang sebaik mungkin bagi ibu nifas,bayi dan keluarga
khususnya serta masyarakat umumnya,asuhan masa nifas merupakan suatu bidang pelayanan
kesehatan yang harus mendapat perhatian baik oleh petugas kesehatan seperti dokter,bidan,dan
perawat maupun ibu itu sendiri. Selama beberapa hari setelah melahirkan ibu mengalami masa
nifas atau masa pemulihan,maka dari itu asuhan nifas perlu dilaksanakan secara
menyeluruh,walaupun pada umumnya ibu yang melahirkan dalam keadaan sehat,tetapi
1
terkadang juga ditemukan adanya masalah(Anik,2009).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh ibu selama masa nifas ?
2. Bagaimanakah peran bidan dalam memberikan asuhan pada ibu nifas ?
C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah mahasiswa dapat memahami tentang :
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara garis besar terdapat beberapa proses penting dimasa nifas ,yaitu sbb:
3
masa nifas sudah selesai. Namun, sebenarnya rahim akan kembali keposisinya yang normal
dengan berat 30 gram dalam waktu 3 bulan setelah masa nifas . selama masa pemulihan 3
bulan ini , bukan hanya rahim saja yang kembali normal, tapi juga kondisi ibu secara
keseluruhan. Proses ovulasi uterus disertai dengan penurunan tinggi fundus uteri. Pada hari
pertama TFU diatas simfisis pubis atau sekitar 12 cm. proses ini terus berlangsung dengan
penurunan TFU 1 cm setiap harinya, sehingga pada hari ke -7 TFU berkisar 5 cm dan pada
hari ke-10 TFU tidak diraba di simfisis pubis.
Selama hamil darah ibu relatif encer, karena cairan darah ibu banyak, sementara sel darah
berkurang. Bila dilakukan pemeriksaan kadar Hemoglobin [Hb] akan tampak sedikit
homenurun dari angka normalnya sebesar 11-12 gr100% . Jika hemoglobinnya rwelalu
rendah, maka bisa jadi anemia atau kekurangan darah.
Oleh karna itu, selama hamil ibu perlu diberi obat-obatan penambah darah, sehingga sel-
sel darah bertambah dan konsentrasi daeah atau hemoglobinya normal atau tidak terlalu
rendah. Setelah melahirkan sistem sirkulasi darah ibu akan kembali seperti semula.
b. Darah kembali mengental, dimana kadar perbandingan sel darah dan cairan darah kembali
normal. Umunya hal ini terjadi pada hari ke-3 sampai hari ke 15 pacsa persalinan.
c. Proses laktasi atau menyusui
Proses ini timbul setelah plasenta atau ari-ari lepas. Plasenta mengandung hormon
penghambat proklatin (hormon plasenta) yang penghambat pembentukan ASI . ASI keluar
2-3 hari pasca melahirkan, namun hal ini yang luar biasa adalah sebelumnya di payudara
sudah terbentuk kolostrum yang sangat baik untuk bayi, karna mengandung zat kaya gizi,
dan anti bodi pembunuh kuman.
B. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Masa Nifas
Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas, antara lain sebagai berikut ;
1. Teman terdekat, sekaligus pendamping ibu nifas dalam mengadapi saat-saat kritis masa
nifas
2. Pendidik dalam usaha pemberian pendidikan kesehatan terhadap ibu dan keluarga
3. Peleksanaan asuhan kepada pasien dalam hal tindakan perawatan, pemantauan,
4
penanganan masalah, rujukan dan deteksi dini komplikasi masa nifas
4. Sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan bayi secara fisik dan psikologis
5. Mengondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan cara meningkatkan rasa nyaman
Asuhan ibu nifas oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data,menetapkan diagnose
dan rencana tindakan melaksanakannya untuk memepercepat proses pemulihan,mencegah
komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.
C. Tahapan Masa Nifas
Masa nifas terbagi menjadi 3 tahap yaitu:
1) Periode immediate postpartum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24jam. Pada masa ini sering terdapat
banyak masalah,misalnya pendarahan karena otonia uteri.oleh karena itu,bidan dengan
teratur harus melakukan pemeriksaan kontraksi uterus,pengeluaran lokiaa,tekanan darah dan
suhu.
2) Periode early postpartum(24 jam-1 minggu)
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal,tidak ada
pendarahan,lokia tidak berbau busuk,tidak demam,ibu cukup mendapatkan makanan dan
cairan,serta ibu dapat menyusui dengan baik.
3) Periode late postpartum(1 minggu-5 minngu)
Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta
konseling KB.
Beberapa tahapan masa nifas menurut walyani,yakni;
1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-
jalan.
2. Puerperuium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-
8 minggu.
3. Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan sehat
sempurna baik selama hamil atau sempurna berminggu-minggu,berbulan-bulan atau
tahunan.
5
Adapun tahapan masa nifas menurut Reva Rubin,yakni;
1. Periode Taking In(hari ke 1-2 setelah melahirkan)
a. Ibu masih pasif dan tergantung dengan orang lain.
b. Perhatian ibu tertuju pada kekhawatiran perubahan tubuhnya.
c. Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman waktu melahirkan.
d. Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi
normal.
e. Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi.
Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak
berlangsung normal.
2. Periode Taking On/Taking Hold(hari ke 2-4 setelah melahirkan)
a. Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab
akan bayinya.
b. Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh,KAK,BAB dan daya
tahan tubuh.
c. Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti
menggendong,menyusui,memandikan dan mengganti popok.
d. Ibu cenderung terbuka menerima nasehat bidan dan kritikan pribadi.
e. Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu
membesarkan bayinya.
3. Periode Letting Go
a. Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan dipengaruhi oleh dukungan serta perhatian
keluarga.
b. Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan
bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan sosial.
c. Depresi postpartum sering terjadi pada masa ini.
Perubahan fisik pada masa nifas yaitu :
1. Rasa kram dan mules dibagian bawah perut akibat penciutan rahim(involusi).
2. Keluarnya sisa-sisa darah dari vagina(lochia).
6
3. Kelelahan karena proses melahirkan.
4. Pembentukan ASI sehingga payudara membesar.
5. Kesulitan buang air besar(BAB)dan BAK.
6. Gangguan otot(betis,dada,perut,panggul,dan bokong).
7. Perlukaan jalan lahir(lecet atau jahitan ).
Pengeluaran lochea terdiri dari :
1) Lochea lubra : hari ke 1-2
Terdiri dari darah segar bercampur sisa-sisa ketuban,sel-sel desidua,sisa-sisa vernix
kaseosa,lanugo,dan meconium.
2) Lochea sanguinolenta : hari ke 3-7
Terdiri dari : darah bercampur lender,warna kecoklatan.
3) Lochea serosa : hari ke 7-14
Berwarna kekuningan
4) Lochea alba : hari ke14-selesai nifas
Hanya merupakan cairan putih.lochea yang berbau busuk dan terinfeksi disebut lochea
purulent.
D. Kebijakan program nasional masa nifas
Kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali,kunjungan ini bertujuan untuk
menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk mencegah dan mendeteksi serta menangani
masalah-masalah yang terjadi:
1. Kunjungan I (6-8 jam setelah persalinan),tujuannya ;
a. Untuk mencegah terjadinya pendarahan
b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain pendarahan dan memberi rujukan bila
pendarahan berlajut
c. Memberikan konseling kepada ibu atau salah satu anggota keluarga mengenai
bagaimana mencegah pendarahan masa nifas karena atonia uteri
d. Pemberian ASI pada awal menjadi ibu
e. Mengajarkan bagaimana cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
f. Menjaga bayi tetap sehat dengan menjaga hipotermia
7
2. Kunjungan II (6 hari setelah persalinan),tujuan ;
a. Memastikan involusi uteri berjalan normal,uterus berkontraksi,fundus dibawah
umbilicus,tidak ada pendarahan abnormal,dan tidak ada bau.
b. Menilai adanya tanda-tanda demam ,infeksi,atau kelainan pasca melahirkan.
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan,cairan dan istirahat
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-tanda penyulit
3. Kunjungan III (2 minngu setelah persalinan )
4. Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan)tujuan ;
a. menyatakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayinya alami
b. memberikan konseling KB secara dini
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir hingga alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil dalam waktu kurang lebih 6 minggu. Secara garis
besar terdapat beberapa proses penting dimasa nifas ,yaitu pengecilan rahim atau
involusi,kekentalan darah(hemokosentrasi) dan Proses laktasi atau menyusui. Asuhan ibu
nifas oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data,menetapkan diagnose dan
rencana tindakan melaksanakannya untuk memepercepat proses pemulihan,mencegah
komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.
Masa nifas dibagi menjadi tiga tahap yaitu ; Periode immediate postpartum, Periode early
postpartum(24 jam-1 minggu) dan periode late postpartum(1 minggu-5
minggu).Kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali,kunjungan ini bertujuan
untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk mencegah dan mendeteksi serta
menangani masalah-masalah yang terjadi yaitu kunjungan I (6-8 jam setelah persalinan),
kunjungan II (6 hari setelah persalinan), kunjungan III (2 minngu setelah persalinan ) ,dan
kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan).
9
DAFTAR PUSTAKA
10