Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TENTANG

TAHAPAN MASA NIFAS

Dosen Pengampu : Nurbaety S.SiT, M.KM

DI SUSUN OLEH K-IV:

AGUSMIATI(062401S21003)

FATIHATUL FAIDAH(062401S21011)

RITA MUFLIHAH(062401S21062)

AKBID HARAPAN BUNDA BIMA

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,dan Hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana diwaktu yang tepat. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pembahasan tentang ”TAHAPAN MASA
NIFAS”.

Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas dari Dosen kami tercinta ibu
Nurbaety,S.SiT,M.KM. Pada bidang studi ’’ASKEB PASCA PERSALINAN DAN
MENYUSUI’’.

Harapan kami ialah, semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini

agar kedepannya dapat menciptakan makalah yang lebih baik.

Kami akui masih banyak kekurangan yang ada dalam makalah ini karena pengalaman yang

kami miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan, kritik maupun saran yang bersifat membangun untuk

kesempurnaan makalah ini.

Bima, 20 September 2022

Penyusun

Kelompok IV

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................2

C. Tujuan..................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

A. Pengertian Masa Nifas........................................................................................................3

B. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Masa Nifas......................................................4

C. Tahapan Masa Nifas...........................................................................................................5

D. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas………………………………………………....7

BAB III PENUTUP.........................................................................................................................9

A. Kesimpulan..........................................................................................................................9

B. Saran....................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Melahirkan merupakan peristiwa yang dialami seorang ibu dengan proses yang panjang dan
dramatis. Meskipun menderita nyeri dan tidak nyaman, kelahiran bayi sangat ditunggu-tunggu
karena berakhirnya masa kehamilan dan dimulainya kehidupan baru. Peristiwa ini berlangsung
hingga periode pasca persalinan atau masa nifas. Masa nifas merupakan masa paling rentan
terjadinya angka kesakitan. Salah satu penyebab kesakitan pada ibu nifas yaitu masalah pada
proses laktasi. Dalam masa nifas, pengetahuan tentang tehnik menyusui sangat penting untuk di
ketahui. Ibu yang tidak mau menyusui bayinya disebabkan karena berbagai alasan. Misalanya
takut gemuk, sibuk, payudara kendor dan sebagainya. Di lain pihak, ada juga ibu yang ingin
menyusui bayinya tetapi mengalami kendala, biasanya ASI tidak mau keluar atau produksinya
kurang lancar.
Masa nifas merupakan hal penting untuk diperhatikan guna menurunkan angka kematian ibu
dan bayi di Indonesia.Dan berbagai pengalaman dalam menanggulangi kematian ibu dan bayi
di banyak Negara,pelayanan nifas merupakan pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu
mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas penting
di berikan pada ibu dan bayi ,karena merupakan masa krisis dari kehidupan bayi. Enam puluh
persen(60%)kematian ibu terjadi setelah persalinan,dan 50% kematian pada nifas terjadi 24 jam
pertama. Demikian halnya dengan masa neonatus juga merupakan masa krisis dari kehidupan
bayi.Dua pertiga kematian bayi terjadi 4 minggu setelah persalinan,dan 60% kematian BBL
terjadi 7 hari setelah lahir(Mansur and Dahlan,2014).
Untuk mencapai tingkat kesehatan yang sebaik mungkin bagi ibu nifas,bayi dan keluarga
khususnya serta masyarakat umumnya,asuhan masa nifas merupakan suatu bidang pelayanan
kesehatan yang harus mendapat perhatian baik oleh petugas kesehatan seperti dokter,bidan,dan
perawat maupun ibu itu sendiri. Selama beberapa hari setelah melahirkan ibu mengalami masa
nifas atau masa pemulihan,maka dari itu asuhan nifas perlu dilaksanakan secara
menyeluruh,walaupun pada umumnya ibu yang melahirkan dalam keadaan sehat,tetapi

1
terkadang juga ditemukan adanya masalah(Anik,2009).
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh ibu selama masa nifas ?
2. Bagaimanakah peran bidan dalam memberikan asuhan pada ibu nifas ?
C. Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah mahasiswa dapat memahami tentang :

1. Mengetahui pengertian dari masa nifas.


2. Menjelaskan bagaimana tahapan-tahapan masa nifas.
3. Memahami maksud dan tujuan masa nifas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masa Nifas


Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir hingga alat kandungan kembali
seperti keadaan sebelum hamil dalam waktu kurang lebih 6 minggu (Ambarwati, 2010). Masa
nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat-alat reproduksi pulih
seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama enam minggu.
(Kumalasari Intan, 2015). Masa nifas adalah masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau
40 hari menurut hitungan awam merupakan masa nifas.masa inii penting sekali untuk terus
dipantau.nifas merupakan masa pembersihan rahim,sama halnya seperti masa haid.
Masa nifas merupakan masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat
kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 – 8 minggu atau
dalam agama islam disebut 40 hari.(mochtar R, 1998 ).

Secara garis besar terdapat beberapa proses penting dimasa nifas ,yaitu sbb:

a. Pengecilan rahim atau involusi


Rahim adalah organ tubuh yang spesifik dan unik karena dapat mengecil serta membesar
dengan menambah atau mengurangi jumlah selnya.pada wanita yang tidak hamil,berat rahim
sekitar 30 gram dengan ukuran kurang lebih sebesar telur ayam. Selama kehamilan ,rahim
makin lama makin membesar. Bentuk otot rahim mirip jala berlapis tiga dengan serat-
seratnya yang melintang kanan,kiri dan transversal. Diantara otot-otot itu ada pembuluh
darah yang mengalirkan darah ke plasenta. Setelah plasenta lepas,otot rahim akan
berkontraksi atau mengerut, sehingga pembuluh darah terjepit dan pendarahan berhenti.
Setelah bayi lahir, umumnya berta rahim menjadi sekitar 1000 gram dan dapat diraba kira-
kira setinggi 2 jari dibawah umbilicus. Setelah 1 minggu kemudian beratnya berkurang jadi
sekitar 500 gram. Sekitar 2 minggu beratnya sekitar 300 gram dan tidak dapat diraba lagi.
Jadi secara alamiah rahim akan kembali mengecil perlahan-lahan kebentuk semula.
Setelah 6 minggu beratnya sudah sekitar 40-60 gram. Pada saat ini dianggap bahwa bahwa

3
masa nifas sudah selesai. Namun, sebenarnya rahim akan kembali keposisinya yang normal
dengan berat 30 gram dalam waktu 3 bulan setelah masa nifas . selama masa pemulihan 3
bulan ini , bukan hanya rahim saja yang kembali normal, tapi juga kondisi ibu secara
keseluruhan. Proses ovulasi uterus disertai dengan penurunan tinggi fundus uteri. Pada hari
pertama TFU diatas simfisis pubis atau sekitar 12 cm. proses ini terus berlangsung dengan
penurunan TFU 1 cm setiap harinya, sehingga pada hari ke -7 TFU berkisar 5 cm dan pada
hari ke-10 TFU tidak diraba di simfisis pubis.
Selama hamil darah ibu relatif encer, karena cairan darah ibu banyak, sementara sel darah
berkurang. Bila dilakukan pemeriksaan kadar Hemoglobin [Hb] akan tampak sedikit
homenurun dari angka normalnya sebesar 11-12 gr100% . Jika hemoglobinnya rwelalu
rendah, maka bisa jadi anemia atau kekurangan darah.
Oleh karna itu, selama hamil ibu perlu diberi obat-obatan penambah darah, sehingga sel-
sel darah bertambah dan konsentrasi daeah atau hemoglobinya normal atau tidak terlalu
rendah. Setelah melahirkan sistem sirkulasi darah ibu akan kembali seperti semula.
b. Darah kembali mengental, dimana kadar perbandingan sel darah dan cairan darah kembali
normal. Umunya hal ini terjadi pada hari ke-3 sampai hari ke 15 pacsa persalinan.
c. Proses laktasi atau menyusui
Proses ini timbul setelah plasenta atau ari-ari lepas. Plasenta mengandung hormon
penghambat proklatin (hormon plasenta) yang penghambat pembentukan ASI . ASI keluar
2-3 hari pasca melahirkan, namun hal ini yang luar biasa adalah sebelumnya di payudara
sudah terbentuk kolostrum yang sangat baik untuk bayi, karna mengandung zat kaya gizi,
dan anti bodi pembunuh kuman.
B. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Masa Nifas
Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas, antara lain sebagai berikut ;
1. Teman terdekat, sekaligus pendamping ibu nifas dalam mengadapi saat-saat kritis masa
nifas
2. Pendidik dalam usaha pemberian pendidikan kesehatan terhadap ibu dan keluarga
3. Peleksanaan asuhan kepada pasien dalam hal tindakan perawatan, pemantauan,

4
penanganan masalah, rujukan dan deteksi dini komplikasi masa nifas
4. Sebagai promotor hubungan yang erat antara ibu dan bayi secara fisik dan psikologis
5. Mengondisikan ibu untuk menyusui bayinya dengan cara meningkatkan rasa nyaman
Asuhan ibu nifas oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data,menetapkan diagnose
dan rencana tindakan melaksanakannya untuk memepercepat proses pemulihan,mencegah
komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.
C. Tahapan Masa Nifas
Masa nifas terbagi menjadi 3 tahap yaitu:
1) Periode immediate postpartum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24jam. Pada masa ini sering terdapat
banyak masalah,misalnya pendarahan karena otonia uteri.oleh karena itu,bidan dengan
teratur harus melakukan pemeriksaan kontraksi uterus,pengeluaran lokiaa,tekanan darah dan
suhu.
2) Periode early postpartum(24 jam-1 minggu)
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal,tidak ada
pendarahan,lokia tidak berbau busuk,tidak demam,ibu cukup mendapatkan makanan dan
cairan,serta ibu dapat menyusui dengan baik.
3) Periode late postpartum(1 minggu-5 minngu)
Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta
konseling KB.
Beberapa tahapan masa nifas menurut walyani,yakni;
1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-
jalan.
2. Puerperuium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-
8 minggu.
3. Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan sehat
sempurna baik selama hamil atau sempurna berminggu-minggu,berbulan-bulan atau
tahunan.

5
Adapun tahapan masa nifas menurut Reva Rubin,yakni;
1. Periode Taking In(hari ke 1-2 setelah melahirkan)
a. Ibu masih pasif dan tergantung dengan orang lain.
b. Perhatian ibu tertuju pada kekhawatiran perubahan tubuhnya.
c. Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman waktu melahirkan.
d. Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke kondisi
normal.
e. Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi.
Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak
berlangsung normal.
2. Periode Taking On/Taking Hold(hari ke 2-4 setelah melahirkan)
a. Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab
akan bayinya.
b. Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh,KAK,BAB dan daya
tahan tubuh.
c. Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti
menggendong,menyusui,memandikan dan mengganti popok.
d. Ibu cenderung terbuka menerima nasehat bidan dan kritikan pribadi.
e. Kemungkinan ibu mengalami depresi postpartum karena merasa tidak mampu
membesarkan bayinya.
3. Periode Letting Go
a. Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan dipengaruhi oleh dukungan serta perhatian
keluarga.
b. Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan
bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan sosial.
c. Depresi postpartum sering terjadi pada masa ini.
Perubahan fisik pada masa nifas yaitu :
1. Rasa kram dan mules dibagian bawah perut akibat penciutan rahim(involusi).
2. Keluarnya sisa-sisa darah dari vagina(lochia).

6
3. Kelelahan karena proses melahirkan.
4. Pembentukan ASI sehingga payudara membesar.
5. Kesulitan buang air besar(BAB)dan BAK.
6. Gangguan otot(betis,dada,perut,panggul,dan bokong).
7. Perlukaan jalan lahir(lecet atau jahitan ).
Pengeluaran lochea terdiri dari :
1) Lochea lubra : hari ke 1-2
Terdiri dari darah segar bercampur sisa-sisa ketuban,sel-sel desidua,sisa-sisa vernix
kaseosa,lanugo,dan meconium.
2) Lochea sanguinolenta : hari ke 3-7
Terdiri dari : darah bercampur lender,warna kecoklatan.
3) Lochea serosa : hari ke 7-14
Berwarna kekuningan
4) Lochea alba : hari ke14-selesai nifas
Hanya merupakan cairan putih.lochea yang berbau busuk dan terinfeksi disebut lochea
purulent.
D. Kebijakan program nasional masa nifas
Kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali,kunjungan ini bertujuan untuk
menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk mencegah dan mendeteksi serta menangani
masalah-masalah yang terjadi:
1. Kunjungan I (6-8 jam setelah persalinan),tujuannya ;
a. Untuk mencegah terjadinya pendarahan
b. Mendeteksi dan merawat penyebab lain pendarahan dan memberi rujukan bila
pendarahan berlajut
c. Memberikan konseling kepada ibu atau salah satu anggota keluarga mengenai
bagaimana mencegah pendarahan masa nifas karena atonia uteri
d. Pemberian ASI pada awal menjadi ibu
e. Mengajarkan bagaimana cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
f. Menjaga bayi tetap sehat dengan menjaga hipotermia

7
2. Kunjungan II (6 hari setelah persalinan),tujuan ;
a. Memastikan involusi uteri berjalan normal,uterus berkontraksi,fundus dibawah
umbilicus,tidak ada pendarahan abnormal,dan tidak ada bau.
b. Menilai adanya tanda-tanda demam ,infeksi,atau kelainan pasca melahirkan.
c. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan,cairan dan istirahat
d. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda-tanda penyulit
3. Kunjungan III (2 minngu setelah persalinan )
4. Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan)tujuan ;
a. menyatakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayinya alami
b. memberikan konseling KB secara dini

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir hingga alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil dalam waktu kurang lebih 6 minggu. Secara garis
besar terdapat beberapa proses penting dimasa nifas ,yaitu pengecilan rahim atau
involusi,kekentalan darah(hemokosentrasi) dan Proses laktasi atau menyusui. Asuhan ibu
nifas oleh bidan dilakukan dengan cara mengumpulkan data,menetapkan diagnose dan
rencana tindakan melaksanakannya untuk memepercepat proses pemulihan,mencegah
komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.
Masa nifas dibagi menjadi tiga tahap yaitu ; Periode immediate postpartum, Periode early
postpartum(24 jam-1 minggu) dan periode late postpartum(1 minggu-5
minggu).Kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali,kunjungan ini bertujuan
untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk mencegah dan mendeteksi serta
menangani masalah-masalah yang terjadi yaitu kunjungan I (6-8 jam setelah persalinan),
kunjungan II (6 hari setelah persalinan), kunjungan III (2 minngu setelah persalinan ) ,dan
kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan).

9
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, A. D. (2021). PADA NY “D” PADA MASA NIFAS SAMPAI KB DI DESA


TAWANGSARI, KECAMATAN TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO (Doctoral
dissertation, STIKES BINA SEHAT PPNI).
Dewi, N. K. A. P. (2021). Pengembangan Film Animasi Pembelajaran Masa Nifas dan Menyusui
Untuk Program Studi D3 Kebidanan di Universitas Pendidikan Ganesha (Doctoral
dissertation, Universitas Pendidikan Ganesha).
NOVIANTI, H. (2020). ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “M” PADA MASA NIFAS SAMPAI
DENGAN KB DI PUSKESMAS PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO (Doctoral
dissertation, STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO).
Pangestuti, P. G., & PES, W. I. (2021). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas 6 Jam-6 Hari Fisiologis
di PMB “S” Wilayah Kerja Puskesmas Talang Rimbo Lama Kabupaten Rejang Lebong
Tahun 2021.
Sulfianti, S., Nardina, E. A., Hutabarat, J., Astuti, E. D., Muyassaroh, Y., Yuliani, D. R., ... &
Argahen, N. B. (2021). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yayasan Kita Menulis.
Suryanti, Y., Restianda, L., & Arzella, S. (2021). Penyuluhan Konseling Mitos Dan Fakta Masa
Nifas. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 418-423.
Susilowati, D. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Nifas Dalam Pelaksanaan
Mobilisasi Dini. Jurnal INFOKES Universitas Duta Bangsa Surakarta, 5(2).
Yuliana, W., & Hakim, B. N. (2020). Emodemo Dalam Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yayasan
Ahmar Cendekia Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai