TENTANG
MIKROBIOLOGI DASAR
DOSEN PENGAMPU : NURBAETY,S.SiT,M.KM
KELOMPOK III
ANGGOTA :
LINDA YULIANTI
IKA NURMALINA
NADIAN PUTRI
AGUSMIATI
INFITAR
FIATUN
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak dan yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat di selesaikan .
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki,
oleh karna itu kami mencari informasi atau materinya lewat referensi buku biologi
dasar dan perkembangan, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahwa kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………….. 4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….. 4
1.3 Tujuan…………………………………………………………… 5
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Taksonomi Nomeklatur………………………………………… 6
2.2 Morfologi Dan Struktur Flora Normal………………………… 9
2.3 Hubungan Kuman Dengan Hospes Dan Lingkungan………… 11
2.4 Pengelolaan Spesimen………………………………………… 13
2.5 Pertumbuhan, Pembiakan, Dan Metabolisme………………… 16
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………… 19
3.2 Saran……………………………………………………………. 19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Taksonomi Nomeklatur
4
4. Pengelolaan Spesimen
1.3. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah mahasiswa dapat memahami tentang :
1. Taksonomi Nomeklatur
4. Pengelolaan Spesimen
5
BAB II
PEMBAHASAN
1) Klasifikasi Mikroorganisme
6
b. Nomenklatur, yaitu proses penanaman satuan-satuan yang dicirikan dan
dibatasi oleh klasifikasi.
c. Identifikasi, yaitu proses penggunaan kriteria yang telah ditetapkan untuk
melakukan proses klasifikasi.
1) Konsep Mengenai Spesies
Spesises merupakan suatu atau kelompok kelompok dasar yang terdapat
dalam sistem klasifikasi organisme termaksut di dalamnya mikroorganisme.
Spesies didefinisikan sebagai suatu kelompok individu yang berkrabat dekat, yang
dapat dibedakan dari individu-individu kelompok lain serupa.
2) Kategori Taksonomi (Taksa)
3) Sistem klasifikasi dalam ilmu biologi didsarkan pada sistem hierki taksonomi atau
penataan kelompok dengan urutan sebagai berikut.
a) Spesies merupakan kelompok organisme yang berkerabat dekat yang setiap
yang serupa.
b) Genus merupakan sekelompok spesies yang serupa.
c) Famili merupakan sekelompok genus yang serupa.
d) Ordo merupakan sekelompok famili kelas yang berkerabat.
e) Kelas merupakan sekelompok ordo yang serupa.
f) Filum atau divisi merupakan sekelompok anggotanya memiliki kesamaan
sifat,terutama ciri-ciri besarnya.
g) Dunia merupakan seluruh organisme di dalam hierarki ini.
4) Penanaman Mikroorganisme-Nomenklatur Sitem Biner
7
5) Kode (Sandi) Nomenklatur
Pada awal tahun1900, para ahli botani dan zoologi telah membuat suatu
peraturan yang dapat diterima secara internasional dalam hal penanaman
organisme dan aturan tersebut diikuti oleh para biologiwan dari semua aturan
tersebut adalah untuk memperoleh konsistem dan seragam bagi organisme. Sandi
internasional yang digunakan untuk nomenklatur zoologi untuk pertama
diterbitkan pada tahun 1901, sedangkan sandi internasioanal yang digunakan untuk
nomenklatur botani untuk pertama kalinya diterbitkan pada tahun 1906, pada 1947,
gabungan internasional perhimpunan mikrobiologi menggunakan internasional
untuk bakteri dan virus yang saat ini dengan kode Internasional Nomenklatur
Bakteri.
1. Prinsip Nomenklatur
Beberapa prinsip umum yang menjadi dasar sandi dalam ilmu zoologi, botani, dan
bakteriologi adalah sebagai berikut.
a. Setiap jenis dari organisme yang nyata disebut sebagai spesies.
b. Setiap sepesies ditandai dengan kombinasi biner latin untuk memberinya label
yang seragam dan dapat dipahami secara internasional.
c. Nomenklatur organisme diatur oleh sebuah organisme pengawas bertaraf
internasional yang sesuai yaitu tim internasional Association of Microbiological
societies.
d. Hukum prioritas harus menjamin pengguna nama tertua yang ada bagi suatu
organisme.Nama yang pertama kali yang diberikan kepada suatu
mikroorganisme,maka itu adalah nama yang benar dengan tetap mengikuti
prosedur yang semestinya.
e. Penunjukkan dalam kategori diperlukan untuk membuat klasifikasi organisme.
f. Kriteria harus ditetapkan agar dapat dilakukan pembentukan dan publikasi nama-
nam yang baru.
2. Perkembangan Mutakhir dalam Taksonomi Mikrobe
8
Ada dua perkembangan baru yang telah muncul untuk digunakan dalam
taksonomi mikroba dengan berbagai cara yang akan membuat keputusan-
keputusan yang lebih objektif.Kedua perkembangan dari taksonomi tersebut
adalah:
a. Tasonomi Numeris
Taksonomi numeris sering juga disebut sebagai taksonomi
komputer.Taksonomi numeris ini mensyaratkan tersedianya sejumlah
besarnya informasi lengkap tentang mikroorganisme yang bersangkutan
dengan sebanyak mungkin informasai mengenai ciri-ciri yang tidak
berkaitan yang mungkin diperoleh.
b. Taksonomi Genetik
Bahan genetik dari bakteri adalah DNA.Kekerabatan atau kesamaan DNA
yang terdapat pada berbagai mikroorganisme dapat ditentukan dengan
percobaan hibridisasi.
3. Pengubahan Konsepsi Taksonomi
Contoh yang dapat menggambarkan sifat dari beberapa perubahan yang
terjadi dalam penataan taksonomi salah satunya adalah Bergey`s Manual of
Determinative Bacteriology edisi ke 8 tahun 1974.
9
mikroorganisme tetap : streptococcus firidans, s.faecalis, pitiyrosporum ovale,
dan candida albicans.
b. Mikroorganisme sementara (transient flora)
10
2.3 HUBUNGAN KUMAN DENGAN HOSPES DAN LINGKUNGAN
1. Hubungan kuman dengan hospes
Keberadaan kuman di dalam tubuh manusia belum tentu diikuti dengan suatu
penyakit. Bahkan sebenarnya lebih banyak interaksi antara kuman dan hospek
yang justru tidak terwujud dalam bentuk penyakit. Wujud dari hubungan antara
kuman dan hospes ditentukan oleh kondisi keseimbangan diantara virulensi dengan
daya tahan hospes. Virulensi kuman merupakan derajat patogenitas yang
dinyatakan dengan jumlah dari mikroganisme atau mikrogram toksin yang
dibutuhkan untuk dapat membunuh seekor binatang percobaan. Patogenitas adalah
kemampuan dari suatu mikroganisme untuk menyebabkan penyakit tertentu .
Virulensi kuman dipengaruhi oleh beberapa hal seperti;
a. Daya invasi
Daya invasi merupakan kemampuan kuman melakukan proses penetrasi ke
jaringan kemudian penyerang penyerang pertahanan tubuh hospes,
berkembang biak, dan menyebar diseluruh jaringan. Daya invasi dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti komponen pertemukan serta adanya
enzim-enzim kuman tertentu yang membantu penyebaran kuman hingga
membuatnya resisten terhadap proses fagositosis.
b. Toksigenitas
Togksigenitas merupakan kemampuan yang dimiliki oleh kuman atau bakteri
dalam menghasilkan toksin . Ada dua jenis toksin yang dihasilkan oleh
kuman yaitu endotoksin dan eksotoksin. Eksotoksin dihasilkan oleh
bakteriyang masih hidup kemudian akan dikeluarkan kelingkungan
disekelilingnya.
11
berinteraksi atau berhungan dengan lingkungannya baik secara langsung maupun
tak langsung.bentuk hubungan antara mikrooganisme dengan lingkungan dibagi
menjadi dua jenis yaitu hubungan dengan lingkungan biotik atau lingkungan yang
hidup seperti manusia, binatang,dan mikroba jenis lain.
Mikrooganisme yaitu interaksinya dengan lingkungan abiotik atau lingkungan
tak hidup seperti temperatur ,cahaya,tekanan osmotik, tekanan hidrostatik, ph,
kemudian dengan substansi onorganik seperti air, CO2. O2 mineral serta dengan
subtansi organik.
a. Bebas hama
Jenis hubungan ini merupakan keadaan pada saat kelompok mikroganisme
tertentu bebas dari segalah jenis hubungan dengan kelompok mikroganisme
lainya.
b. Kompetisi .
Kompetisi merupakan hubungan antara sesama mikrooganisme yang bersaing
untuk bertahan hidup dalam medium yang sama akibat dari keterbatasan zat
makanan dan energi yang berada dalam medium tersebut .spesies
mikrooganisme yang dapat menyesuaikan diri dan menang dalam kopetensi
tersebut akan tumbuh dengan subur .
c. Antagonisme
Antagonisme merupakan hubungan antara mokroorganisme yang memiliki
sifat saling berlawanan .suatu jenis mikroorganisme dapa mengeluarkan zat
atau hahsil metabolisme yang dapat meracuni atau membunuh
mikroorganisme jenis lainnya .hubungan antagonisme ini sering disebut
sebagai hubungan antibiosis atau amensalisme .
d. Predatorisme
Predatosme merupakan hubungan yang ada di antara dua kelompok
mikroorganisme yang hidup dengan memangsa antar kelompok
mikrorganisme yang hidup dengan saling memangsa antar kelompok tersebut.
12
Contoh hubungan predatorisme yaitu amoeba dengan bakteri. Amoeba akan
bertahan hidup dengan memangsa bakteri tersebut.
e. Sintrofisme
Sintrofisme merupakan hubungan yang ada di antara mikroorganisme yang
hubungannya tidak dekat tetapi kedua jenis mikroorganisme tersebut
memberikan keuntungan secara timbal balik.
f. Netralisme
Netralisme merupakan jenis hubungan yang tidak saling mengganggu
diantara mikroorganisme yang berbeda spesiesnya , mereka tidak saling
merugikan maupun menguntungkan . mereka hidup secara masing-masing
walaupun sebenarnya mereka hidup dalam media yang sama.
g. Simbiosis
Hubungan ini merupakan hubungan yang dekat antara dua bentuk kehidupan
mikroorganisme yang berbeda .simbiosis dapat berlangsung dalam waktu
yang lama atau bisa jaga hanya sebentar . Ada tiga jenis hubungan simbiosis
yaitu;
1) Mutualisme, yaitu bentuk simbiosis antara dua spesies yang saling
bekerjasama juga saling menguntungkan. Contoh dari simbiosis
mutalisme seperti hubungan antara mikroorganisme jenis Rhijobium
legumino sarum dengan tanaman leguminosa.
2) Komensalisme, merupakan bentuk hubungan simbiosis antara dua spesies
dengan kondisi menguntungkan pada salah satu spesies dengan kondisi
menguntungkan pada salah satu spesies, tetapi spesies lainnya tidak
dirugikan ataupun di untungkan.
3) Parasistime, merupakan bentuk hubungan simbiosis antara dua spesies
dengan kondisi hanya salah satu spesies yang diuntungkan dan spesies
lainnya dirugikan spesies yang diuntungkan yang disebut dengan parasit,
sedangkan untuk spesies yang dirugikan disebut dengan hospes.
13
Spesimen merupakan bagian terpenting ketika mengalami suatu pemeriksaan di
dalam sebuah laboratorium. Hal ini dikarenakan kemungkinan hasil pemeriksaan
laboratorium tidak akan lebih baik dari mutu spesimen – spesimen yang di peroleh.
Dalam suatu pemeriksaan mikrobiologi,adanya pencemaran mikroba bukan
merupakan penyebab infeksi yang dianggap mengganggu. Dalam suatu analisis
mikrobiologi, pengambilan sampel atau spesimen merupakan salah satu kunci utama
yang akan menentukan keberhasilan suatu analisis,yakni memindahkan sampel atau
untuk bakterial dari satu tempat ke tempat lain secara aseptis atau steril sehingga
terhindar dari kontaminasi tertentu.
1. Pembagian spesimen berdasarkan cara pengambilan
Jika didasarkan pada cara pengambilannya,spesimen dibagi menjadi dua jeni,yakni
spesimen non-invasif dan spesimen invasif. Spesimen non-invasif meliputi
urine,sputum,feses,dan luka. Jenis spesimen ini relatif mudah untuk di ambil ulang
jika terjadi beberapa kesalahan identifikasi. Spesimen invasif meliputi kultur
darah, cairan tubuh yang steril dan cairan amnion. Jenis spesimen ini specimen
diambil dalam kamar operasi dengan diikuti prosedur pemeriksaan dan persetujuan
klinis, bahkan meskipun kondisi spesimennya belum memenuhi kriterial sebagai
suatu spesimen yang baik.
2. Teknik pengambilan spesimen
Teknik pengambilan spesimen pada umumnya terbagi menjadi dua teknik utama,
yakni meliputi:
a. Teknik pipetting, yakni teknik pengambilan spesimen dengan melakukan
transfer melalui pipet.teknik ini sering digunakan ketika menganalisis sampel
dengan kondisi standar. Keunggulan teknik ini adalah peneliti dapat
menghitung jumlah bakteri yang dipidahkan secara opsional, misalnya dalam
pengambilan spesimen untuk metode TPC atau menghitung jumlah koloni
bakteri. Teknik pipetting dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan
pengenceran ataupun tanpa pengenceran. Teknik pipetting dengan pengenceran
terlebih dahulu dilakukan mengunakan pipet volume, sedangkan pipetting
tanpa pengeceran dapat dilakukan menggunakan micro volume pipettor.
14
b. Inokulasi dengan jarum ose,yakni teknik pengambilan spesimen yang
digunakan untuk memindahkan kultur bakterial dari suatu media ke media
lainnya.penggunaaan teknik ini biasnya ditujukan untuk beberapa tujuan
khusus, antara lain:
1) Perbanyakan (enrichment), dilakukan dengan cara menanamkan
sejumlah bakteri ke media media baru dalam rangka memperbanyak
stok jumlah bakteri yang ada.
2) Seleksi, dilakukan dengan cara spesimen menanam bakteri pada media
yang selektif pada bakteri tertentu. Teknik seleksi bertujuan agar
bakteri yang tumbuh merupakan bakteriyang menjadi tersangka (target)
sehingga dapat diperoleh hasil penelitian berupa bakteri yang sesuai
dengan yang di harapkan.
3) Isolasi, merupakan teknik pengambilan spesimen yang sering
digunakan melalui metode tertentu secara khusus. Salah satu dari
metode yang biasa di gunakan ialah metode gores, yaitu proses
menggoreskan biakkan cawan petri secara terus menerus untuk
memperoleh satu klonik yang tidak akan tercampur dengan keberadaan
koloni lainnya.
4) Pemurnian klutur bakterial, merupakan teknik gabungan dari tennik-
teknik sebelumnya yang telah disebutkan.
15
a. Menggunakan cairan serebrospinal yang purulen, karena dalam waktu 24 jam
setelah pemberian antibiotik sering kali kandungan bakteri penyebab sudah
menghilang.
b. Selama pemberian terapi antibiotik pada penderita salmonelosis, di dalam tinja
penderita tidak akan ditemukan bakteri S.TYPHI.
c. Jika bahan diperiksa berasal dai pasien yang telah diterapi.
d. Bahan pemerisaan sebaiknya harus harus segera dibawa ke laboratorium atau
di transfer dengan media transport yang sesuai sehingga dapat dilakuka
pemeriksaa secepatnya.
1. Metabolisme Bakteri
Metabolisme merupakan seluruh reaksi kimia yang terjadi di dalam
organisme hidup agar dapat memperoleh serta menggunakan energi, sehingga
dengan energi tersebut organisme dapat melaksanakan berbagai fungsi
hidup.proses metabolisme terdiri dari dua jenis yang terjadi simultan tetapi
berlawanan.proses metabolisme yang pertama adalah proses sintesis protoplasma
serta penggunaan energi yang disebut anabolisme.
a. Nutrisi Bakteri
Mikroorganisme membutuhkan makanan berupa bahan-bahan organik juga
anorganik yang didapatkan dari lingkungannya sebagai penunjang
kehidupannya.Bahan-bahan organik dan anorganik yang menjadi sumber
makanan itulah yang disebut dengan nutrien atau zat gizi. Kondisi lingkungan
yang tidak bersih dan higlenis merupakan kondisi baik untuk menjadisumber
nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sehingga mikroba dapat tumbuh dan
berkembang.peran dan fungsi lain dari nutrien untuk mikroba yaitusebagai
aseptor elektron dalam proses bioenergetik ( reaksi yang menghasilkan energi.
b. Fungsi Nutrisi untuk Mikroba.
Setiap unsur dari nutrisi memiliki peran dan fungsi tersendiri dalam fisiologi
sel. Medium memerlukan unsur-unsur tersebut sebagai kation garam anorganik
16
dengan jumblah yang berbeda-beda tergantung kebutuhan dari mikroba itu
sendiri.
Secara umum unsur-unsur bahan makanan terbagi menjadi tujuh golongan
yaitu:
1) Air
2) Sumber energi
3) Sumber karbon
4) Sumber aseptor elektron
5) Sumber mineral
6) Faktor tumbuh
7) Sumber nitrogen
c. Penggolongan Mikroba Berdasarkan Nutrisi dan Oksigen
Penggolongan mikroba jika berdasarkan sumber nutrisi serta kebutuhan
oksigennya terbagi menjadi lima jenis penggolongan, yaitu:
1) Berdasarkan Sumber Karbon
Mikroba heterotrof merupakan jenis bakteri yang tidak dapat
melakukan proses sintesis untuk makanannya sendiri.
2) Berdasarkan Sumber Energi
Berdasarkan atas sumber energinya,mikroba jasad dibedakan menjadi
fototrof dan kemotrof.
3) Berdasarkan Sumber Donor Elektron
Berdasarkan sumber donor elektronnya,mikroba digolongka menjadi
jenis litotrof dan organotrof.
4) Berdasarkan Kebutuhan Oksigen Bebas
Berdasarkan kebuthan akan oksigen bebas untuk melakukan proses
respirasi, maka bakteri dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
Bakteri aerob yaitu jenis bakteri yang membutuhkan oksigen
bebas dalam kegiatan respirasinya.
Bakteri anaerob merupakan jenis bakteri yang tidak
membutuhkan oksigenbebas dalam kegiatan respirasinya.
17
2. Pembiakan dan Pertumbuhan Mikroorganisme
Pertumbuhan mikroorganisme merupakan penambahan secara teratur dari semua
komponen sel mikroorganisme tersebut. Pertumbuhan merupakan proses
kehidupan yang kejadiannya tidak dapat diblik ( irreversinle ).
Pertumbuhan mikroba yang hidup dalam suatu medium akan mengalami berbaga
fase yang berbeda, yaitu:
1) Fase Lag
Fase ini merupakan fase adaptasi terjadinya reorganisasi konstituen makro juga
mikro molekul.
2) Fase Eksponensial
Fase kedua merupakan fase pertumbuhan sebenarnya dari suatu
mikroorganisme.
3) Fase Stasioner
Selama fase ini berlangsung,penambahan dan pengutangan jumlah mikroba
memiliki perbandingan yang hampir sama.
4) Fase Kematian
Pada kondisi tertentu, terkadang setelah fase stasioner dilewati, jumlah
mikroba kemudian menurun.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
1) Rika Sri Wahyuni, Erliana Irianti. 2019. Biologi Dasar dan Biologi
Perkembangan untuk Mahasiswa Kebidanan. Yogyakarta. Pustaka Baru Press.
2) Bima, Linda Yulianti 2021.pengantar biologi dasar dan perkembangan.
3) Rr.Meganada Hiaranya Putri,M.Kes , Sukini,S.SiT,MH.Kes,
Yodong,S.St.,MH.Kes 2017. Mikrobiologi.
4) Anonim.,2010. Kombinasi Antimikroba.
5) Available at: http;//www.medicastore.com/antibiotika/kombinasi_antimikroba.
Last opened:24 april 2010.
6) Anonim,(2002),ilmu Kesehatan anak , buku kuliah 3,Jakarta : FK UI
7) Ni Nyoman Sumiasih, Ni Nyoman Budiani. 2016. Biologi Dasar dan Biologi
Perkembangan.
20
PERTANYAAN PILIHAN GANDA :
A. Bakteriologi
B. Virology
C. Parasitology
D. Zoology
E. Imunologi
JAWABAN : D
JAWABAN : B
A. 10-20 atmosfer
21
B. 20-30 atmosfer
C. 15-25 atmosfer
D. 5-20 atmosfer
E. 5-10 atmosfer
JAWABAN : D
4. Lapisan diluar dinding sel pada jenis bakteri tertentu. Kebanyakan bakteri
mempunyai lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel seluruhnuya jika lapisan
lender ini cukup tebal maka bungkus ini disebut kapsula. Fungsi kapsula untuk?
JAWABAN : A
JAWABAN : A
22
D. Sekelompok anggotanya memiliki kesamaan sifat terutama ciri-ciri
besarnya
JAWABAN : C
1. Taksonomi
2. klasifikasi
3. Nomenklatur
4. Identifikasi
5.Tata nama
A. 1,2 dan 3
B. 1,3 dan 4
C. 2,3 dan 4
D. 3,4 dan 5
JAWABAN : B
A. Sterptococcus firidans
B. Sfaecalis
C. Candida albicans
D. Escherichia coli
JAWABAN: D
9. Dalam prinsip nomenklatura da beberapa prinsip umum yang menjadi dasar sandi
dalam ilmu zoologi,botani dan bakteriologiada beberapa prinsip nomenklatur dari
pernyataan disebut
A. 6
B. 2
23
C. 7
D. 8
JAWABAN : A
JAWABAN : C
11. Dibawah ini bukan merupakan factor yang mempengaruhi flora normal adalah
A. Oksigen
C. Ph
D. Struktur darah
JAWABAN : D
A. Anaerobes
B. Pityrosperum
C. Candida torulopsis
D. Enterococci
JAWABAN : D
13. Tipe mikroorganisme yang selalu ditemukan pada area tertentu dan pada umur
24
A. Simbiosis
B. Komensalisme
C. Resident
D. Trasient
JAWABAN : C
25
SELESAI
26
27