TAKSONOMI BAKTERI
DISUSUN OLEH:
M. FADHIL HARTANSYAH
1955041004
KELOMPOK 10
UNIVERSITAS LAMPUNG
FAKULTAS TEKNIK
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……….........................................................................ii
3.1 Kesimpulan......................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................31
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Taksonomi merupakan cabang ilmu dari biologi yang masih sangat erat
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Unsur-unsur taksonomi langsung maupun
tidak,selalu ada dalam kehidupan manusia hingga saat ini. Keanekaragaman sifat dan
ciri yangdimiliki suatu makhluk hidup sesungguhnya menggambarkan keanekaragaman
potensi dan manfaat yang dapat digali. Bila data dan informasi ilmiah mengenai sumber
daya hayati belum sepenuhnya dapat diungkap maka kepunahan suatu makhluk hidup
sama artinya dengan kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki
makhluk hidup tersebut. Seperangkat gen yang ikut hilang bersama peristiwa kepunahan
itu mungkin memiliki potensi dan manfaat yang tidak akan dijumpai lagi pada makhluk
hidup yang lain.
1.3. Tujuan
1
BAB II
ISI
Sumber: http://catkitty-catkitty.blogspot.com/2012/01/taksonomi-mikroba.html
Mikroba termasuk kedalam kelompok ke-3 tersebut sesuai dengan sifat alat
untuk perkembangbiakannya.
Dari segi mikrobiologi sendiri, dunia Mikroba terbagi menjadi dua kelompok besar
lainnya, pembagian ini berdasarkan kepada ada tidaknya inti, baik yang sudah
terdiferensiasi ataupun yang belum. Yaitu :
1. Prokaryota, yaitu kelompok mikroba yang tidak mempunyai inti yang jelas atau
tidak terdiferensiasi. Kedalam kelompok ini termasuk :
a) Bakteria,
b) Mikro-alga biru-hijau (BGA = blue-green algae),
2. Karyota, yaitu kelompo mikroba yang sudah mempunyai inti yang jelas atau sudah
terdiferensiasi. Kedalam kelompok ini termasuk :
a) Jamur, termasuk didalamnya ragi,
b) Mikro-alga lainnya
Sumber: http://catkitty-catkitty.blogspot.com/2012/01/taksonomi-mikroba.html
Walaupun ada kelompok kehidupan atau jasad lain yang dianggap hirup
berdasarkan kepada bentuk dan sifatnya tidak sama dengan mikroba tetapi
mengingat kepentingan dan asosiasi kehidupannya, ada dua kelompok besar lain
yang umumnya dimasukkan kedalam Dunia Mikroba yaitu :
1. Protozoa
2. Virus
Sumber: http://catkitty-catkitty.blogspot.com/2012/01/taksonomi-mikroba.html
2
Kegiatan pokok taksonomi tumbuhan adalah sebagai berikut:
1. Penamaan
2. Penelaahan ciri-ciri
3. Penggolongan
Sumber: https://www.academia.edu/6314918/Makalah_Taksonomi
3
hidup dilingkungan air(hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan
lembap(higrofit).
c) Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman
obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hias, tanaman pangandan sebagainya
d) Berdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi
hewan pemakan daging(karnivora), hewan pemakan tumbuhan(herbivora), dan
hewan pemakan hewan serta tumbuhan(omnivora).Cara pengelompokan
makhluk hidup seperti ini dianggap kurang sesuai yangdisebabkan karena dalam
pengelompokan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat berdasarkan
keinginan orang yang mengelompokkannya.
Sumber: https://www.academia.edu/6314918/Makalah_Taksonomi
4
2.2 KARAKTERISTIK BAKTERI
2.2.1 Bacillus
Bacillus merupakan mikroba flora normal pada saluran pencernaan ayam (Green
dkk, 2006:4288). Ciri-ciri bakteri ini adalah organisme saprofitik, berbentuk batang, gram
positif, pembentuk spora non-patogen yang biasanya ditemukan dalam air, udara, debu,
tanah dan sedimen. Terdapat beberapa jenis bakteri yang bersifat saprofit pada tanah, air,
udara, dan tumbuhan, seperti: Bacillus cereus dan Bacillus subtilis (Jawetz dkk, 2005 :
285). Jenis-jenis Bacillus yang ditemukan pada saluran pencernaan ayam yaitu Bacillus
subtilis, Bacillus pumilus, Bacillus lincheniformis, Bacillus clausii, Bacillus megaterium,
Bacillus firmus, kelompok Bacillus cereus (Barbosa dkk, 2005: 968).
http://digilib.unila.ac.id/17401/2/Bab%20II%20Riki%20baru.pdf
http://digilib.unila.ac.id/17401/2/Bab%20II%20Riki%20baru.pdf
Regnum : Plantae
Kelas : Bacilli
Ordo : Bacillales
Family : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Species : Bacillus sp.
Gambar 1. Bacillus
http://digilib.unila.ac.id/17401/2/Bab%20II%20Riki%20baru.pdf
5
2.2.2 Mikroba Ragi Tapai
Kata “ragi” dipakai untuk menyebut adonan atau ramuan yang digunakan dalam
pembuatan berbagai makanan dan minuman seperti tempe, tapai, roti, anggur, brem dan
lain-lain. Ragi untuk tapai merupakan populasi campuran genus dimana terdapat spesies-
spesies genus Aspergillus, genus Saccharomyces, genus Candida, genus Hansenula,
sedangkan bakteri Acetobacter biasanya tidak ketinggalan. Genus tersebut hidup bersama
secara sinergetik. Aspergillus dapat menyederhanakan amilum, sedangkan
Saccharomyces, Candida dan Hansenula dapat menguraikan gula menjadi alkohol dan
bermacam-macam zat organik lainnya (Dwijoseputro,1990:154).
http://digilib.unila.ac.id/17401/2/Bab%20II%20Riki%20baru.pdf
Kingdom: Fungi
Filum: Ascomycota
Kelas: Saccharomycetes
Ordo: Saccharomycetales
Famili: Saccharomycetaceae
Genus: Saccharomyces
6
Tabel 2.2.2: klasifikasi jamur Saccharomyces cerevisiae
http://digilib.unila.ac.id/17401/2/Bab%20II%20Riki%20baru.pdf
Salmonella sp. adalah salah satu jenis bakteri yang tergolong dalam genus
bakteri Enterobakteria dan familia Enterobakteriaceae. Bakteri tersebut umumnya bersifat
gram negatif dan berbentuk tongkat. Mikroba ini merupakan bakteri fakultatif
intraseluler. Salmonella diklasifikasikan menjadi 3 spesies (edwards dan Ewing) yaitu S.
eholerasuis, S. typhi, dan S. enteriditi ( Lay dan Hastowo, 1992: 306).Salmonella sp.
memiliki ukuran panjang 1-3µm dan lebar 0,5-0,7 µm, tidak membentuk spora, dan
aerogenik. Sebagian besar bakteri ini dapat bergerak karena mempunyai flagel peritrik,
tumbuh optimum pada suhu 370 C. Pada suhu kurang dari 6,70 C atau labih dari 46,60 C
pertumbuhan terhenti (Nurwantoro dan A.S Djarijah, 1994 dalam Wahyuni, 2006:
9).Menurut Hadioetomo (1993:91) Salmonella Sp. diklasifikasikan sebagai berikut :
Regnum : Plantae
Diviso : Protophyta
Kelas : Schyzomycetes
Ordo : Eubacteriales
Family : Eubacteriacae
Genus : Salmonella
Species : Salmonella sp.
Gambar 4. Salmonella sp.
http://digilib.unila.ac.id/17401/2/Bab%20II%20Riki%20baru.pdf
7
Gambar 2.2.4: Escherichi coli
Sumber: https://tinyurl.com/yzj9nn6j
Escherichi coli merupakan salah satu jenis bakteri yang tergolong dalam genus
Escherichia dan familia entherobacteriaceae . Bakteri tersebut umumnya bersifat gram
negatif, berbentuk batang pendek, tidak tahan asam, tidak berspora, bersifat aerob atau
fakultatif anaerob. Bakteri ini memiliki daya tahan berbulan-bulan dalam tanah dan di
dalam air, peka terhadap Streptomisin, Tetrasiklin, kloramfenikol, dan menghasilkan
toksin berupa endotoksin dan eksotoksin.(Gupte, 1990: 262). Sebagian besar Escherichia
coli bersifat motil dengan alat pergerakan berupa flagel.Bakteri ini tumbuh dengan baik
pada suhu 10 - 400C dan pH optimum lingkungan antara 6,5 sampai 7,5 (Ferdiaz, 1993
dalam Agustina,2008:16).Escherichia coli merupakan mikroflora normal di dalam
intestinum, namun sebagian galur E.coli dapat menyebabkan diare, karena
hasilmetabolismenya bersifat beracun dan E.coli dapat langsung menyerang lapisan
epitelium dinding usus (Gibson, 1999: 5).Menurut Jawet, dkk (2005:58) Escherichia coli
diklasifikasikan sebagai Berikut :
Regnum : Plantae
Diviso :Protophyta
Kelas :Schyzomycetes
Ordo : Entherobacteriales
Family : Entherobacteriaceae
Genus : Escherichia
Species : Escherichia coli
http://digilib.unila.ac.id/17401/2/Bab%20II%20Riki%20baru.pdf
8
2.3 TATA CARA PENAMAAN BAKTERI
Tata cara atau aturan penamaan bakteri menurut nomenklatur adalah tata nama
binomial. Tata nama binomial (binomial berarti 'dua nama') merupakan aturan
penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari
sistem taksonomi (Biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama
yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang
dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan dan hewan oleh
penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun kemudian segera diterapkan untuk bakteri pula.
Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah 'nama ilmiah' (scientific name). Orang
awam seringkali menyebutnya sebagai "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat
sepenuhnya, karena sebagian besar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa
latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi pertelaan
atau deskripsi (disebut deskriptor) lalu dilatinkan.
Sumber: Filza Hazny, Pengantar tentang Bakteri.http://filzahazny.wordpress.com/2008/
02/16/pengantar-tentang-bakteri/
Aturan penamaan binomial pada bakteri sama dengan aturan penamaan binomial
pada tumbuhan. Secara umum, tata nama binomial atau sistem binomial nomenklatur
memiliki aturan-aturan dasar sebagai berikut.
Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet"
dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.
Nama genus selalu diawali dengan huruf kapital (huruf besar, uppercase) dan
nama spesies selalu diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).
Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu
teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul
suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital
semua) kecuali untuk hal berikut:
1. Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf
miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Mycobacterium
tuberculosis. Perlu diperhatikan bahwa cara penulisan ini adalah konvensi yang
berlaku saat ini sejak awal abad ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula
9
oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf besar jika
diambil dari nama orang atau tempat.
2. Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk
nama genus dan nama spesies.
Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari deskriptor
boleh diberikan di belakang nama spesies dan ditulis dengan huruf tegak (latin)
atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan
dalam genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama deskriptor ditulis
dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus,
1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga
diberi tanda kurung (parentesis).
Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah
biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung. Contoh pada suatu
judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI (Glycine max Merr.)
TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS". (Penjelasan: Merr. adalah
singkatan dari deskriptor (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya
diakui untuk menggambarkan Glycine max. Nama Glycine max diberikan dalam
judul karena ada spesies lain, Glycine soja, yang juga disebut kedelai.).
Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan
selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik
lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga terbesar
dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenal sebagai padma raksasa
(Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal
sebagai R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
Sebutan E. coli atau T. rex berasal dari konvensi ini.
Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies
tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani)
merupakan bentuk jamak. Contoh: Canis sp., berarti satu jenis dari genus Canis;
Adiantum spp., berarti jenis-jenis Adiantum.
Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi) atau
"subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi.
Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk jamaknya "sspp." atau "subspp."
Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh:
Corvus cf. splendens berarti "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus
splendens) tapi belum dipastikan sama dengan spesies ini".
10
Sumber: Filza Hazny, Pengantar tentang Bakteri.http://filzahazny.wordpress.com/2008/
02/16/pengantar-tentang-bakteri/
Selain aturan umum yang tersebut di atas, terdapat aturan khusus penamaan
bakteri menurut nomenklatur yang sama dengan aturan penamaan pada tumbuhan.
Pemberian nama kelas, bangsa, dan famili
a) Nama Kelas biasanya berakhiran –acea
b) Nama Ordo biasanya berakhiran –ales
c) Nama Familia biasa berakhiran –aceae
Pemberian nama genus dan spesies
Di dalam penamaan tidak ada penggolongan prokariotik, tetapi nama yang
diberikan pada prokariotik diatur dalam Kode Internasional tata nama Bakteri
(International Code of Nomenclature of Bacteria). Bakteri juga menggunakan sistem
pemberian nama binomial (binomial name) yang diajukan Carolus Linnaeus, ilmuwan
Swedia kelahiran 23 Mei 1707, sedangkan untuk tanaman pada tahun 1753. Sistem
penamaan nama ini dikenal dengan sebutan “Binomial nomenclatur” yaitu merupakan
sistem tata nama terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian pertama sebagai nama genus dan
bagian kedua sebagai penunjuk spesies (epitheton specificum). Nama genus dimulai
dengan huruf besar dan penunjuk spesies ditulis dengan huruf kecil. Misalnya
Streptococcus pneumoniae. Nama genus dapat memberi keterangan mengenai genus
tersebut.
Sumber: Filza Hazny, Pengantar tentang Bakteri.http://filzahazny.wordpress.com/2008/
02/16/pengantar-tentang-bakteri/
Nama bakteri dapat berasal dari kata baru yang disesuaikan dengan bahasa Latin
atau nama seseorang (penyelidik) yang dilatinkan.
Contoh :
a) Bentuk
Bacillus : batang
Clostridium : spindle, pintalan yang halus
Micrococcus : butir kecil
b) Nama Penyelidik
Erwinia : dari nama Erwin
Pasteurella : dari nama Pasteur
Salmonella : dari nama Salmon
Brucella : dari nama Bruce
Clostridium welchii : ditemukan oleh Welch
Sumber: Filza Hazny, Pengantar tentang Bakteri.http://filzahazny.wordpress.com/2008/
02/16/pengantar-tentang-bakteri/
11
Nama ilmiah (scientific name) pada kehidupan sehari-hari yang lebih banyak
dipakai adalah :
Sifilis : Treponema pallidum
Lepra : Mycobacterium leprae
Koch, TBC : Mycobacterium tuberculosis
Spesies adalah suatu suatu mikroorganisme yang sudah tertentu. Spesies bakteri
ditentukan oleh:
Sifat-sifat struktural yang terdiri dari bentuk, besar, cara pergerakan, reaksi
terhadap pewarnaan gram serta pertumbuhan makroskopik (sifat-sifat koloni).
Sifat-sifat biokimia dan kebutuhan akan nutrisi, produk-produk akhir
metaboisme, susunan biokimiawi komponen sel dan metabolit-metabolitnya.
Sifat-sifat fisiologisnya terhadap oksigen, temperatur, PH, dan repon terhadap
zat-zat anti bakteri.
Sifat ekologi.
Komposisi basa DNA, homologi dan sifat-sifat genetik.
Contoh :
Kingdom : Procaryotae
Subkingdom : Eubacteria
Divisio : Cyanobacteria
Subdivisio : Bacteria
Kelas : Actinomycetacea
Ordo : Actinomycetales
Familia : Mycobacteriaceae
Genus : Mycobacterium
Spesies : Mycobacterium tuberculosis
Mycobacterium leper
Mycobacterium bovis
Mycobacterium phlei
Sumber:https://pakarbiologi.blogspot.com/2016/04/tata-nama-binomial-
12
nomenclature.html
Dengan adanya kesatuan nama ini, orang tidak akan keliru dengan makhluk
hidup yang dimaksud meskipun di tiap negara atau daerah memiliki nama sendiri. Sistem
binomial nomenklatur ini merupakan sistem pemberian nama hewan atau tumbuhan
secara sah dan benar berdasar kode internasional. Pemberian nama ini diatur dengan
Kode Internasional Tata Nama Hewan dan Tumbuhan dengan menggunakan sistem tata
nama dua kata (binomial nomenklatur) dengan aturan-aturan sebagai berikut.
Sumber:https://pakarbiologi.blogspot.com/2016/04/tata-nama-binomial-
nomenclature.html
1. Nama terdiri dari dua kata, kata pertama menunjukkan tingkatan marga (genus) yang
diawali dengan huruf besar dan kata kedua menunjukkan tingkatan jenis (spesies)
yang diawali dengan huruf kecil. Contohnya: Gnetum gnemon
2. Jika ditulis dengan huruf tegak, dua kata tersebut harus digarisbawahi, tetapi jika
tidak digarisbawahi, dua kata tersebut harus dicetak miring.
Contohnya, Gnetum gnemon atau Gnetum gnemon.
3. Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan
selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu
nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga terbesar dapat
13
ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenal sebagai padma raksasa (Rafflesia
arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagai R.
patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil. Sebutan E. coli atau T. rex berasal
dari konvensi ini.
Sumber:https://pakarbiologi.blogspot.com/2016/04/tata-nama-binomial-
nomenclature.html
14
2.4 KLASIFIKASI BAKTERI
Klasifikasi bakteri yang dipakai di Eropa dan Amerika Serikat, sekarang ini
banyak mengunakan sistematik yang disusun oleh Bergey. Edisi yang sekarang dari
”Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology” adalah edisi kesembilan tahun 1994.
Awal dari klasifikasi bakteri oleh D.H. Bergey mulai tahun 1923, karena pada tahun
tersebut terbitlah buku ”Manual of Determinative Bacteriology”. Buku pedoman ini
secara berangsur – angsur diperbaiki, dan pada tahun 1947, buku tersebut diterbitkan
keenam kalinya dengan nama ”Bergey’s Manual of Determinative
Bacteriology”(Waluyo, 2005).
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
Saat ini yang dipakai sebagai acuan yaitu pada klasifikasi Bergey’s tahun1994
edisi ke-9. Kelompok bakteri secara garis besar digolongkan menjadi 4 kategori besar,
yakni :
1. Kategori Besar I
Eubacteria Gram negatif dengan dinding sel, yang terdiri dari 16 Grup.
15
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
Bakteri gram negatif (seperti E. coli) memiliki sistem membran ganda di mana
membran pasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai
dinding sel tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan
membran luarnya.
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
Banyak spesies bakteri gram-negatif yang bersifat patogen, yang berarti mereka
berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini umumnya berkaitan dengan komponen
tertentu pada dinding sel gram-negatif, terutama lapisan lipopolisakarida (dikenal juga
dengan LPS atau endotoksin). (http://id.wikipedia.org/wiki/Gram-negatif)
2. Kategori Besar II
Eubacteria Gram positif dengan dinding sel, yang terdiri dari 6 Grup.
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum
pada manusia) hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel
tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90 persen dari dinding sel tersebut tersusun atas
peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat. Di sisi lain,
bakteri gram negatif (seperti E. coli) memiliki sistem membran ganda di mana membran
pasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel
tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membran
luarnya.
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
16
1. Homogen dan tebal (20-80 nm) serta sebagian besar tersusun dari peptidoglikan.
Polisakarida lain dan asam teikoat dapat ikut menyusun dinding sel.
2. Peptidoglikan (2-7 nm) di antara membran dam dan luar, serta adanya membran
luar (7-8 nm tebalnya) yang terdiri dari lipid, protein, dan lipopolisakarida
Bentuk sel.
3. Bulat, batang atau filamen
4. Bulat, oval, batang lurus atau melingkar seprti tand koma, heliks atau filamen;
beberapa mempunyai selubung atau kapsul Reproduksi
5. Pembelahan biner
6. Pembelahan biner, kadang-kadang pertunasan Metabolisme
7. kemoorganoheterotrof
8. Fototrof, kemolitoautotrof, atau kemoorganoheterotrof Motilitas
9. Kebanyakan nonmotil, bila motil tipe flagelanya adalah petritrikus
(petritrichous)
10. Motil atau nonmotil. Bentuk flagela dapat bervariasi-polar,lopotrikus
(lophtrichous), petritrikus (petritrichous). Anggota tubuh (apendase)
11. Biasanya tidak memiliki apendase
12. Dapat memiliki pili, fimbriae, tangkai Endospora
13. Beberapa grup dapat membentuk endspora
14. Tidak dapat membentuk endospor
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
Bila diamati dengan mikroskop, bakteri gram positif akan berwarna ungu.
Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum pada
manusia) hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal
berupa peptidoglikan. Sekitar 90% dari dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan
sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Gram-negatif
Berikut ini adalah perbedaan karakteristik dari bakteri Gram positif dan negatif:
17
Motilitas Kebanyakan nonmotil, bila motil Motil atau nonmotil. Bentuk
tipe flagelanya adalah petritrikus flagela dapat bervariasi-
(petritrichous) polar,lopotrikus (lophtrichous),
petritrikus (petritrichous).
Anggota Biasanya tidak memiliki apendase Dapat memiliki pili, fimbriae,
tubuh tangkai
(apendase)
Endospora Beberapa grup dapat membentuk Tidak dapat membentuk
endspora endospora
18
4. Kategori Besar IV
Gambar 13 . Archaebacteria
(http://www.archaebacteria1.jpg)
Karakteristik archaebacteria:
1. Hidup pada habitat ekstrim, seperti sumber air panas dan telaga garam
2. Bereproduksi dengan cara pembelahan biner, pembelahan berganda,
pembentukan tunas dan fragmentasi(http://www.slideshare.net/).
19
Berdasarkan bentuknya yang tetap, dindingnya yang kuat, dan adanya
kemampuan untuk hidup autotrof, maka bakteri digolongkan pada Dunia Tumbuhan.
Dunia tumbuhan pada garis besarnya dibagi atas takson – takson, seperti divisi, klas,
ordo, famili (genus), spesies, varietas (Kata ”taxa” jamak dari ”taxon” ; dan takson berarti
satuan atau kelompok) tersebut seringkali juga ada penyisipan sub kelompok, seperti sub
divisi, sub klas, sub ordo, sub famili, sub genus, sub spesies, dan sebagainya. Hal tersebut
di atas, bila kita mengacu pada dunia mahluk hidup dibagi menjadi 2 Dunia yaitu
tumbuhan dan hewan.
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
1. Eubacteria ( Bakteri )
Bakteri sendiri ditemukan oleh Antony van Leeuwenhoek dan sekaligus penemu
dari mikroskop lensa tunggal, bakteri ditemukannya pada tahun 1674, dia adalah seorang
ilmuwan belanda, istilah bakteri sendiri dikenalkan oleh ilmuwan yang
bernama Ehrenberg tahun 1828.
Sumber: https://www.academia.edu/29496188/Makalah_Kingdom_Monera
20
Meliputi :
Kapsul terbuat dari karbohidrat, nitrogen, atau fosfor. Kapsul dan lapisan lendir
berfungsi untuk pelindung sel terhadap dehidrasi, cadangan makanan,
perlindungan terhadap fagositosis dan pertahanan diri. Pada umumnya kapsul
dimiliki oleh bakteri virulen. Pada bakteri parasite, kapsul dilengkapi pelindung
terhadap system pertahanan sel inang.
Flagela dimiliki oleh beberapa prokariota sebagai alat bergerak.
Phili atau fimbriae merupakan rambut halus yang muncul dari dinding sel
berfungsi untuk melekatkan diri ke suatu permukaan benda dan sebagai saluran
untuk menyalurkan materi genetika dalam peristiwa konjugasi
Dinding sel tersusun dari peptidoglikan berfungsi untuk memberi bentuk,
sebagai bahan pelindung, mengatur keluar masuknya zat, dan perperan dalam
pembelahan sel
Membran sel (membrane plasma) bakteri tersusun dari protein dan lemak
berfungsi untuk mengatur transportasi zat dari luar ke dalam sel. Membrane sel
pada sianobakteri berperan dalam fotosintesis. Didalamnya terdapat tilakoid
(kromatofor) yang mengandung pigmen fotosintesis
Mesosom untuk pabrik energi .
Lembar fotosintetik untuk berfotosintesis .
Sitoplasma tempat berlangsungnya reaksi metabolik .
DNA untuk mengontrol sintetis protein dan pembawa sifat .
Plasmid pembawa gen tertentu dapat di transformasikan ke sel lain.
Ribosom untuk tempat sintesis protein .
Endospora untuk mempertahankan diri dari kondisi buruk pada salah satu ujung
sel.
Sumber: https://www.academia.edu/29496188/Makalah_Kingdom_Monera
C. Pengelompokkan Eubachteria
Sumber: https://www.academia.edu/29496188/Makalah_Kingdom_Monera
21
Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang memperoleh energi
dari hasil reaksi kimia. Contoh : Nitrosococcus, Niitrobacter,
Nitrosomonas, bakteri belerang (Thiobacillus) dan bakteri
besi.
Sumber: https://www.academia.edu/29496188/Makalah_Kingdom_Monera
2. Berdasarkan bentuk
a. Basillus adalah bentuk bakteri seperti batang atau tongkat
Basillus terbagi menjadi :
Monobasillus (tunggal tersusun dari satu basil). Contoh :
Lactobacillus, Escherichia coli, dan Salmonella typhi
Diplobasillus (bergandengan dua-dua). Contoh : Azotobacter
Streptobasilus (bergandengan panjang seperti rantai). Contoh :
Bacillus anthracis, dan Streptobacillus moniliformis
b. Kokus adalah bentuk bakteri seperti bola (bulat)
Kokus terbagi menjadi :
Monokokus ( tersusun dari satu kokus ). Contoh : Neisseria
gonorrhoe (Monococcus sp)
Diplokokus ( bergandeng dua-dua). Contoh : Diplococcus
pneumonia (Diplococcus sp)
Streptokokus ( bergandeng panjang seperti bentuk rantai ).
Contoh : Streptococcus pyogenes, Streptococcus
thermophillus, dan Streptococcus lactis (Streptococcus sp)
Stapilokokus ( bergerombol seperti buah anggur). Contoh :
Staphylococcus aureus (Staphylococcus sp.)
Sarkina ( tersusun dari 8 kokus membentuk kubus).
Contoh : Sarcina s
Tetrakokus (berbentuk bulat terdiri dari 4 kokus yang tersusun
dalam bentuk persegi)
Sumber: https://www.academia.edu/29496188/Makalah_Kingdom_Monera
22
Spiroketa ( berbentuk spiral halus/ bentuk lengkung seperti
kumparan ) . Contoh : Treponema pallidum (penyebab
penyakit sipilis) (Treponema sp)
Sumber: https://www.academia.edu/29496188/Makalah_Kingdom_Monera
https://www.academia.edu/29496188/Makalah_Kingdom_Monera
https://www.academia.edu/29496188/Makalah_Kingdom_Monera
23
https://www.academia.edu/29496188/Makalah_Kingdom_Monera
1. Proteobacteria
Proteobakteria merupakan kelompok bakteri pengikat Nitrogen (N-
Fixing Bacteria). Kelompok ini merupakan kelompok bakteri yang paling
beragam, dibedakan menjadi tiga subkelompok utama, yaitu bakteri ungu,
proteobakteri kemoautotrof, dan proteobakteri kemoheterotrof.
Bakteri ungu adalah kelompok bakteri yang bersifat fotoautotrof atau
fotoheterotrof. Bakteri ini mempunyai klorofil yang terbentuk di kantung
membran plasma. Bakteri ungu mengekstrasi elektron dari molekul selain
H2O, misalnya H2S, sehingga bakteri ini tidak membebaskan oksigen.
Sebagian besar spesiesnya adalah bakteri anaerob obligat, ditemukan dalam
endapan kolam, danau, dan lapisan lumpur. Banyak spesies yang
mempunyai flagela. Contoh bakteri ungu adalah bakteri Chromatium sp.
https://www.academia.edu/29496188/Makalah_Kingdom_Monera
24
Gambar 2. Rhizobium sp.
https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
25
Gambar 4.2: Bakteri Gram Positif
https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
3. Chlamydias
Bakteri ini merupakan patogen beberapa penyakit. Energi untuk
beraktivitas diperoleh dari inangnya. \Dinding selnya gram-negatif,
tetapi sifat tersebut tidak umum di antara bakteri karena tidak memiliki
peptidoglikan. Contoh klamidia adalah Chlamydia trachomatis. Bakteri ini
merupakan penyebab kebutaan paling umum di dunia dan juga penyebab
penyakit yang ditularkan secara seksual (nongonococcal urethritis) di
Amerika Serikat.
26
Gambar 4.3: chlamydia trachomatis
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
4. Cyanobacteria
Cyanobacteria dahulu dikenal dengan nama ganggang hijau-biru
(bluegreen algae) serta dimasukkan dalam kelompok alga eukariotik. Akan
tetapi,belakangan diketahui bahwa alga ini termasuk prokariotik. Oleh
karena itulah, ganggang hijau-biru sekarang disebut Cyanobacteria dan
dikelompokkan ke dalam Eubacteria.Cyanobacteria ada yang bersel satu
dan ada yang bersel banyak.Cyanobacteria memiliki klorofil yang tersebar
di dalam plasma sel danberpigmen fikobilin, yaitu fikosianin (pigmen biru)
dan fikoeritrin (pigmenmerah). Akan tetapi, fikosianin lebih dominan
sehingga Cyanobacteriadahulu disebut ganggang hijau-biru.
Cyanobacteria hidup di berbagai habitat. Ada yang hidup di air tawardan
air laut. Bahkan suhunya pun berbeda-beda, dari yang bersuhu dingin,tropis,
bahkan ada yang tahan hidup di air panas. Cyanobacteria berkembangbiak
dengan membelah, fragmentasi, atau dengan spora. Contoh dari
Cyanobacteria adalah Nostoc, Chlorococcus, Oscillatoria, dan Anabaena
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
5. Spirochetes
Spirokaeta merupakan bakteri kemoheterotrof yang berbentuk heliks.
Panjangnya mencapai 0,25 mm, tetapi karena terlalu tipis ia tidak dapat
dilihat tanpa bantuan mikroskop. Perputaran fi lamen internal mirip fl agela,
meng hasilkan gerakan seperti pem buka sumbat botol. Anggota Spirokaeta
ada yang hidup bebas dan ada yang bersifat patogen. Contohnya adalah
Treponema pallidum (penyebab penyakit sifi lis), dan Borrelia burgdorferi
(penyebabkan penyakit Lyme).
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
2. Archaebacteria
Archaebacteria pada tahun 1977 oleh carl woessedan george fox. Istilah
archaebacteria berasal dari bahasa yunani yaitu archaio yang artinya kuno. Para ahli
berpendapat bahwa archaebacteria merupakan sel-sel paling kuno yang memiliki
kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik(memiliki membran inti sel).
Archaebacteria hidup dilingkungan yang ekstrim, mirip dengan lingkungan awal
dibumi.
Archaebacteria berbeda dari Eubacteria dalam hal susunan basa nitrogen dalam
rRNA dan dalam hal komposisi membran plasma serta dinding selnya. Dinding sel
Archaebacteria tidak memiliki peptidoglikan. Meskipun secara struktural mirip
27
prokariotik uniseluler, organisme Archaebacteria lebih mirip dengan organisme
eukariotik daripada bakteri. Hal itu disebabkan transkripsi dan translasi genetiknya
mirip dengan eukariotik.
Bentuk Archaebacteria bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak
beraturan. Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel tunggal, sedangkan jenis lainnya
berbentuk filamen atau koloni.
Reproduksinya dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan biner),
membentuk tunas, atau fragmentasi (cara perkembangbiakan suatu organisme dari
fragmen-fragmen atau potongan tubuh induknya). Archaebacteria sering disebut
organisme ekstermofil karena mampu hidup di lingkungan dengan kondisi yang
ekstrem, misalnya di mata air panas dan di dasar samudra. Semua anggota
Archaebacteria merupakan organisme nonpatogen.
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
Struktur tubuh sederhana dan diduga sebagai makhluk yang pertama ada
di dunia.
Ukuran tubuh 0,1-200 µm.
Organisme prokariotik
Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan (peptidoglikan = polimer
karbohidrat dan protein).
Membran plasmanya mengandung lipid dengan rantai hidrokarbon
bercabang yang tertanam pada gliserol dengan ikatan eter
Hidup soliter (sendiri) atau berkelompok.
Bentuk bervariasi (bulat, batang, spiral atau persegi panjang). Hidup
dilingkungan yang ekstrem (air panas, larva, dasar laut, laut dengan
kadar garam tinggi, lingkungan asam)
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
B. Pengelompokkan Archaebacteria
Archaebacteria dikelompokkan menjadi :
1. Archaebacteria Metanogen
Merupakan mikroorganisme anaerob dan heterotrof yang dapat
menghasilkan methane (CH4).Hidup di Lumpur, rawa, dan saluran
pencernaan sapi, manusia, rayap dan hewan lain. Tumbuh dan
berkembang dengan baik pada suhu 98⁰C dan tidak mampu bertahan
hidup di bawah suhu 84⁰C.
Contoh archaebacteria metanogen beserta peranannya:
• Methanobacterium ruminantium (membantu mencerna selulosa dari
rumput dan menghasilkan 400 liter gas metana dalam sehari)
• Lachnospira multipara (menghidrolisis pektin).
• Ruminococcus albus (menghidrolisis glukosa)
• Methanococcus janascii hidup di lumpur dan rawa (mengeluarkan
gas metana atau gas rawa)
28
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
Sumber: https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari isi makalah di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
2. Tata cara atau aturan penamaan bakteri menurut nomenklatur adalah tata nama
binomial. Tata nama binomial (binomial berarti 'dua nama') merupakan aturan
penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata
dari sistem taksonomi (Biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies.
Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau
bahasa lain yang dilatinkan.
3. Kelompok bakteri secara garis besar digolongkan menjadi 4 kategori besar, yakni :
Kategori Besar I Eubacteria Gram negative, Kategori Besar II Eubacteria Gram
positif, Kategori Besar III Eubacteria tanpa dinding sel, dan Kategori Besar IV
Archaeobacteria.
30
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unila.ac.id/17401/2/Bab%20II%20Riki%20baru.pdf
http://catkitty-catkitty.blogspot.com/2012/01/taksonomi-mikroba.html
https://www.academia.edu/6314918/Makalah_Taksonomi
https://pakarbiologi.blogspot.com/2016/04/tata-nama-binomial-nomenclature.html
https://www.academia.edu/8142111/Makalah_bakteri
http://id.wikipedia.org/wiki/Gram-negatif
http://www.slideshare.net/kawidian_putri
http://www.slideshare.net
https://www.academia.edu/29496188/Makalah_Kingdom_Monera
31