JUDUL
Pewarnaan Sederhana pada Bakteri
II.
TUJUAN
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui morfologi dan struktur sel
mikroorganisme dengan mewarnai sel.
III.
DASAR TEORI
Pewarnaan pada bakteri dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Pewarnaan sederhana
Pewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang paling
banyak digunakan. Disebut sederhana karena hanya menggunakan
satu jenis zat warna untuk mewarnai organisme tersebut. Kebanyakan
bakteri mudah bereaksi dengan pewarnaan-pewarnaan sederhana
karena sitoplasamanya bersifat basofilik (suka dengan basa). Zat-zat
warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat
alkolin. Dengan pewarnaan sederhana dapat mengetahui bentuk dan
rangkaian sel-sel bakteri. Pewarna basa yang biasa digunakan untuk
pewarnaan sederhana ialah metilen biru, kristal violet, dan karbol
fuehsin yang mana pewarnaan sederhana ini dibagi lagi menjadi dua
jenis pewarnaan, yaitu :
a. Pewarnaan Asam atau Positif
Merupakan pewarnaan yang menggunakan satu macam zat
warna dengan tujuan hanya untuk melihat bentuk sel. Adapun zat
warna yang dipakai dalam pewarnaan positif adalah metilen biru
dan air furksin. Jangan menggunakan suspensi bakteri yang terlalu
padat, tapi jika suspensi bakteri terlalu encer, maka akan diperoleh
kesulitan serta mencari bakteri dengan mikroskop. Fiksasi
bertujuan untuk mematikan bakteri dan melekatkan sel bakteri
pada object glass tanpa merusak struktur selnya.
b. Pewarnaan Basa atau Negatif
(tembus
pandang).
Teknik
ini
berguna
untuk
antara
pneumokokus
dan
bakteri
Klebsiella
gram
negative
mempertahankan zat
adalah
warna metil
bakteri
yang
tidak
beragam variasi bentuk, seperti coccus, basil, dan spiral, serta dapat
hidup soliter maupun berkoloni. Habitat bakteri sangat bervariasi, dari
air, tanah, udara, hingga dalam tubuh hewan, (Betsy dan Keogh. 2005).
Bakteri umumnya tidak memiliki pigmen sehingga
tidak
berwarna
mereka
hidup.
Oleh
karena
itu,
perlu
dilakukan
mengetahui
teknik
pewarnaan
mikroorganisme
Bahan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Bakteri Bacillus
Bakteri Tetracoccus
Bakteri Providencia
Bakteri Staphylococcus
Bakteri
Akuades
sehingga
7. Minyak Imersi
8. Pewarna Methylen blue (biru)
9. Pewarna Kristal violet (ungu)
10. Pewarna Safranin (merah)
11. Tinta Nigrosin / Tinta Cina (hitam)
12. Xylol
V.
CARA KERJA
Skema Pewarnaan Positif :
1. Bersihkan object glass dengan kapas
2. Tuliskan nama bakteri pada sudut object glass
3. Panaskan jarum ose mulai dari ujung sampai pangkal jarum,lalu
ambil akuades di dalam tabung reaksi dengan menggunakan jarum
ose sebanyak 2-3 tetes,lalu panaskan kembali jarum ose supaya
jarum ose tetap steril.
4. Pindahkan biakan bakteri pada tempatnya menggunakan jarum ose
satu ulasan saja dan disebarkan di object glass yang sudah ada
akuadesnya supaya sel bakteri merata,jangan lupa setelah dipakai,
jarum ose dipanaskan lagi diatas api mulai dari ujung sampai
pangkal jarum.
5. Keringkan ulasan tersebut sambil memfiksasinya dengan api bunsen
(lewatkan di atas api sampai kering).
6. Setelah benar-benar kering dan tersebar selanjutnya ditetesi dengan
pewarna Methylen Blue,Safranin,Crystal Violet) dan tunggu kurang
lebih 30 detik.
7. Cuci dengan air mengalir dengan perlahan, kemudian keringkan
dengan kertas tissue (pada saat mengeringkan jangan sampai bakteri
yang ada di tegah object glass ikut hilang dengan kertas tissue).
8. Keringkan kembali ulasan tersebut sambil memfiksasinya dengan api
bunsen (lewatkan disamping api sampai kering).
9. Periksa dengan mikroskop (sampai perbesaran 100 x 10) pada
perbesaran 40x ke 100x ,jangan lupa ditetesi minyak imersi 1-2 tetes
dari sisi lensa.
10. Jika telah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan lensa objektif
100x dengan kapas yang sudah di sediakan dan dibasahi xylol.
Cara Pewarnaan Negatif :
1. Bersihkan object glass dengan kapas
HASIL
VII.
PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama yaitu pewarnaan basa menggunakan
metiline blue. Setelah dimati di bawah mikroskop, dapat diketahui
bahwa sel bakteri Tetracoccus, Bacillus sp, Providencia.