MIKOLOGI
NIM : 20117043
PRODI : D4 TLM
NILAI KOREKTOR
Latar Belakang :
Jamur (fungi) banyak kita temukan disekitar kita. Jamur tumbuh subur
terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembap. Beberapa ahli
mikologi membagi jamur menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu kapang
(mold) dan khamir (yeast). Kebanyakan jamur masuk dalam kelompok kapang. Tubuh
vegetatif kapang berbentuk filamen panjang bercabang yang seperti benang disebut hifa. Hifa
akan memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substrat (tempat hidup jamur).
Sedangkan jamur dalam kelompok khamir bersifat uniseluler (berinti satu), bentuknya bulat
pengamatan morfologi ini lebih penting daripada pengamatan fisiologis. Terdapat beberapa
cara atau metode pengamatan yaitu dengan pembuatan slide cultur atau hanging drop. Untuk
(Medhy, 2013).
Jamur tidak mempunyai batang, daun, dan akar serta tidak mempunyai sistem pembulu
seperti pada tumbuhan tingkat tinggi. Jamur umumnya berbentuk seperti benang, bersel
banyak, dan semua dari jamur mempunyai potensi untuk tumbuh, karena tidak mempunyai
klorofil yang berarti tidak dapat memasak makanannya sendiri (Medhy, 2013).
Tujuan :
Untuk mengidentifikasi jamur pada sampel kue basah
Rumusan Masalah :
Alat Bahan
Prosedur :
MAKROSKOPIS
MIKROSKOPIS
Hifa :+
Miselium :-
Pseudohifa :-
Spora Jamur : +
Bentuk spora : Bulat
Jenis spora : Spongorispora
Kesimpulan :
Jadi didapatkan hasil identifikasi jamur pada sampel tempe yaitu Rizhopus sp.
Diskusi :
1. Rhizopus sp
a) Pengertian Rhizopus sp.
Jamur rhizopus sp adalah fungi yang merupakan filum zygomiyacota ordo
mucorales cri khas jamur ini merupakan hifa yang membentuk rhizoid yang
nempel ke substrat. Adapun ciri lain dari jamur ini tidak bersekat. Stolon atau
miselium dan jamur rhizopus sp ini menyebar diatas subtratnya karena hifa dari
jamur ini adalah vegetative. Jamur rhizopus sp bereproksi dengan cara aseksual
dan memproduksi sporangifor bertangkai. Sporangifornya berpisah dari hifa yang
lainya ole’h sebuah dinding seperti septa. Salah satu spesies dari fungi ini ialah
jamur rhizopus sp stolonifer yang sudah basi (santoso,2013).
b) Morfologi.
NILAI KOREKTOR
Tanggal :
Latar Belakang :
Tujuan :
Rumusan Masalah :
Metode :
Prinsip :
Prosedur :
Probandus :
MAKROSKOPIS
MIKROSKOPIS
Hifa :+
Miselium :-
Pseudohifa :-
Spora Jamur : +
Bentuk spora : Bulat
Kesimpulan : Jadi didapatkan hasil identifikasi jamur pada sampel roti yaitu
aspergillus fumigatus
Diskusi :
Saran Untuk Laboratorium :
Saran Untuk Penderita :
NILAI KOREKTOR
Tanggal :
Latar Belakang :
Tujuan :
Rumusan Masalah :
Metode :
Prinsip :
Prosedur :
Probandus :
Hasil :
MAKROSKOPIS
Bentuk koloni :
Warna :
Tekstur :
Konsistensi :
MIKROSKOPIS
Hifa :
Miselium :
Pseudohifa :
Spora Jamur :
Bentuk spora :
Kesimpulan :
Diskusi :
Saran Untuk Laboratorium :
Saran Untuk Penderita :
NILAI KOREKTOR
Tanggal :
Latar Belakang :
Tujuan :
Rumusan Masalah :
Metode :
Prinsip :
Prosedur :
Probandus :
Hasil :
MAKROSKOPIS
Bentuk koloni :
Warna :
Tekstur :
Konsistensi :
MIKROSKOPIS
Hifa :
Miselium :
Pseudohifa :
Spora Jamur :
Bentuk spora :
Kesimpulan :
Diskusi :
Saran Untuk Laboratorium :
Saran Untuk Penderita :
NILAI KOREKTOR
Tanggal :
Latar Belakang :
Tujuan :
Rumusan Masalah :
Metode :
Prinsip :
Prosedur :
Probandus :
Hasil :
MAKROSKOPIS
Bentuk koloni :
Warna :
Tekstur :
Konsistensi :
MIKROSKOPIS
Hifa :
Miselium :
Pseudohifa :
Spora Jamur :
Bentuk spora :
Kesimpulan :
Diskusi :
Saran Untuk Lboratorium :
Saran Untuk Penderita :
NILAI KOREKTOR
Tanggal :
Latar Belakang :
Tujuan :
Rumusan Masalah :
Metode :
Prinsip :
Prosedur :
Probandus :
Hasil :
MAKROSKOPIS
Bentuk koloni :
Warna :
Tekstur :
Konsistensi :
MIKROSKOPIS
Hifa :
Miselium :
Pseudohifa :
Spora Jamur :
Bentuk spora :
Kesimpulan :
Diskusi :
Saran Untuk Laboratorium :
Saran Untuk Penderita :
NILAI KOREKTOR
Tanggal :
Latar Belakang :
Tujuan :
Rumusan Masalah :
Metode :
Prinsip :
Prosedur :
Probandus :
Hasil :
MAKROSKOPIS
Bentuk koloni :
Warna :
Tekstur :
Konsistensi :
MIKROSKOPIS
Hifa :
Miselium :
Pseudohifa :
Spora Jamur :
Bentuk spora :
Kesimpulan :
Diskusi :
Saran Untuk Laboratorium :
Saran Untuk Penderita :
NILAI KOREKTOR
Tanggal :
Latar Belakang :
Tujuan :
Rumusan Masalah :
Metode :
Prinsip :
Prosedur :
Probandus :
Hasil :
MAKROSKOPIS
Bentuk koloni :
Warna :
Tekstur :
Konsistensi :
MIKROSKOPIS
Hifa :
Miselium :
Pseudohifa :
Spora Jamur :
Bentuk spora :
Kesimpulan :
Diskusi :
Saran Untuk Laboratorium :
Saran Untuk Penderita :
NILAI KOREKTOR
Tanggal :
Latar Belakang :
Tujuan :
Rumusan Masalah :
Metode :
Prinsip :
Prosedur :
Probandus :
Hasil :
MAKROSKOPIS
Bentuk koloni :
Warna :
Tekstur :
Konsistensi :
MIKROSKOPIS
Hifa :
Miselium :
Pseudohifa :
Spora Jamur :
Bentuk spora :
Kesimpulan :
Diskusi :
Saran Untuk Laboratorium :
Saran Untuk Penderita :
NILAI KOREKTOR
Tanggal :
Latar Belakang :
Tujuan :
Rumusan Masalah :
Metode :
Prinsip :
Prosedur :
Probandus :
Hasil :
MAKROSKOPIS
Bentuk koloni :
Warna :
Tekstur :
Konsistensi :
MIKROSKOPIS
Hifa :
Miselium :
Pseudohifa :
Spora Jamur :
Bentuk spora :
Kesimpulan :
Diskusi :
Saran Untuk Laboratorium :
Saran Untuk Penderita :
NILAI KOREKTOR
Tanggal :
Latar Belakang :
Tujuan :
Rumusan Masalah :
Metode :
Prinsip :
Prosedur :
Probandus :
Hasil :
MAKROSKOPIS
Bentuk koloni :
Warna :
Tekstur :
Konsistensi :
MIKROSKOPIS
Hifa :
Miselium :
Pseudohifa :
Spora Jamur :
Bentuk spora :
Kesimpulan :
Diskusi :
Saran Untuk Laboratorium :
Saran Untuk Penderita :
NILAI KOREKTOR
Tanggal :
Latar Belakang :
Tujuan :
Rumusan Masalah :
Metode :
Prinsip :
Prosedur :
Probandus :
Hasil :
MAKROSKOPIS
Bentuk koloni :
Warna :
Tekstur :
Konsistensi :
MIKROSKOPIS
Hifa :
Miselium :
Pseudohifa :
Spora Jamur :
Bentuk spora :
Kesimpulan :
Diskusi :
Saran Untuk Laboratorium :
Saran Untuk Penderita :