Anda di halaman 1dari 29

Keragaman Mikroba,

Fungi, dan Protista


TIM MK BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER
Klasifikasi 5 kingdom
MIKROBA
Mikroba Prokariotik

Prokariota ada di Bumi sebelum kehidupan multiseluler muncul dan hidup


di daerah dengan kelembapan yang cukup dan di dalam makhluk hidup lain
Prokariota mendaur ulang nutrisi dan menggerakkan evolusi ekosistem
baru dengan kemungkinan dari peningkatan konsentrasi oksigen.

REPRODUKSI
Prokariota bereproduksi aseksual dengan pembelahan biner, karena tidak
mengalami mitosis.
Reproduksi Bakteri

1. Pembelahan Biner 2. Transformasi 3. Konjugasi


Struktur
• Membrane plasma, berfungsi
sebagai penghalang untuk sel
dan semisahkan sel dari
lingkungnnya
• Sitoplasma, materi genetic
(DNA dan RNA)
• Kapsul, (dibeberapa spesies) • Ribosom, tempat sintesis
untuk melidunginya dari protein berlangsung
dehidrasi • Dinding sel, berfungsi sebagai
• Flagel, sebagai alat gerak lapisan pelindung dan
• Pili untuk menempel pada membentuk organisme.
permukaan atau bakteri lain
untuk konjugasi
• Plasmid, potongan kecil DNA
yang melingkar di luar
kromosom utama
PENYAKIT BAKTERI PADA MANUSIA

- Perspektif historis
Pada 430 SM, wabah Athena menewaskan seperempat pasukan Athena yang
bertempur dama perang Peloponnesia Besar, para ilmuan mengidentifikaasi dari
bakteri pathogen yang menyebabkan demam tifoid. Dari 541-750 SM, wabah
Justinian atau wabah pes yang menurunkan populasi di Eropa hingga 50% selama
wabah.

- Penyakit Bawaan Makanan


Prokariotes ada dimana mana, termasuk pada makanan. Penyakit ini biasa disebut
dengan keracunan makanan dari makanan yang terkontaminasi dengan bakteri
pathogen, virus, atau parasite lainnya.

MANFAAT PROKARIOT
- Membersihkan bumi dengan prokariot
- Menciptakan symbiosis komensalisme, seperi bakteri dapat tempat hidup dan
manusia tidak terkena penyakit apapun dari keberadaan bakteri tersebut.
Mikroba Eukariotik

Penggolongan sel
sel eukariotik yang memiliki inti sel yang sangat kompleks
dengan selubung inti yang terdiri atas dua membran. Yang
termasuk golongan sel eukariotik adalah tumbuhan dan hewan
seperti protista, protozoa, dan semua jamur (fungi).

Pembelahan :
Reproduksi eukariota dilakukan melalui pembelahan sel,
umumnya terjadi secara mitosis, yaitu proses pembelahan inti
sel yang menyebabkan sebuah sel anak menerima duplikat
setiap kromosom yang dimiliki sel induk.
Struktur Eukariotik
Membran Sitoplasma
Dinding Sel
terdapat sterol, lemak kompleks yang
komponen yang utama adalah kitin, tidak terdapat pada membran
yaitu polimer dari N-acetyl bakteri
glucosamine.

Nukleus
Sitoplasma Nukleus adalah organel terbesar yang
mengandung materi genetika ADN.
mengandung granula (inclusion
bodies), seperti granula enzim
(zymogen), lemak, vakuola, dan
glikogen Kompleks Golgi
Fungsinya adalah untuk sekresi
Retikulum Endoplasma (RE) (pengeluaran) protein, lemak yang
disintesis pada RE dan juga
karbohidrat.
RE adalah membran paralel yang
bersambungan dengan membran
sitoplasma atau membran Mitokondria
nukleus dalam bentuk yang
berbeda-beda. Berfungsi dalam metabolisme untuk menghasilkan
energi dalam bentuk ATP
Asam nukleat :
Pada sel eukariotik (mengandung banyak kromosom) mempunyai banyak molekul
DNA dengan Mr yang sangat besar.
 
Kode genetik :
Proses transkipsi berlangsung didalam nukleus. Proses transkipsi merupakan
penyalinan kode kode genetik yang ada pada urutan DNA menjadi molekul RNA.

Sintesis protein :
Pada eukariota, tempat sintesis proteinnya berlangsung di dua tempat yaitu di
nukleus/inti sel dan sitoplasma. Di nukleus, terjadi proses transkripsi DNA dimana
DNA akan diubah menjadi mRNA. Setelah mRNA terbentuk, selanjutnya mRNA
akan keluar dari pori nukleus menuju ke sitoplasma untuk melakukan kegiatan
sintesis protein.
FUNGI
Jamur pernah dianggap organisme seperti tumbuhan. Namun,
perbandingan DNA menunjukkan bahwa jamur lebih erat kaitannya dengan
hewan daripada tanaman. Jamur tidak mampu melakukan fotosintesis mereka
menggunakan senyawa organik kompleks sebagai sumber energi dan karbon.
Beberapa organisme jamur berkembang biak hanya secara aseksual. Sebagai
eukariota, sel jamur khas mengandung inti sejati dan banyak organel yang
terikat membran.
Tidak mempunyai klorofil

Bersifat heterotrof

Ciri-Ciri Umum Mempunyai dinding sel yang terdiri dari zat kitin dan
Jamur selulosa

Bersifat eukariot

Tubuhnya ada
Reproduksi secara
yang uniseluler, Hidupnya ada yang bersifat saprofit, bersifat parasit, dan
aseksual & seksual
ada yang bersifat simbiotik
Pertumbuhan dan
Reproduksi Jamur
Kebanyakan jamur adalah organisme multiseluler. Mereka menampilkan dua tahap
morfologis yang berbeda: vegetatif dan reproduksi. Tahap vegetatif ditandai oleh
kusutnya struktur seperti benang ramping yang disebut hifa (tunggal, hifa), massa hifa
disebut miselium. Kebanyakan hifa jamur dibagi menjadi sel-sel yang terpisah oleh
dinding ujung yang disebut septa (singular, septum). Jamur dapat bereproduksi secara
seksual atau aseksual. Baik dalam reproduksi seksual maupun aseksual, jamur
menghasilkan spora yang menyebar dari organisme induk dengan mengambang di
angin atau menumpang pada hewan. Menurut Peltczar (1986), spora seksual
dihasilkan dari peleburan dua nukleus. Ada beberapa spora seksual yaitu:
o Askospora
o Basidiospora
o Zigospora
o
Reproduksi Jamur
Konidiospora
atau
konidium
Aseksual
Askospora
Pembelahan
Oidium atau
Reproduksi Penguncupan artospora
Jamur Pembentukan
spora Blastospora
aseksual
Askospora
Seksual
Basidiospora
Konjugasi
Zigospora
Pembentukan
spora seksual Oospora
STRUKTUR
❑ Dinding sel jamur umumnya tersusun dari
kitin. Jamur multiselular memiliki sel-sel
memanjang menyerupai benang benang
halus yang disebut miselium. Miselium ada
yang berdiferensiasi membentuk alat
reproduksi yang disebut miselium generatif.

❑ Beberapa jenis jamur memiliki struktur yang


sebanding dengan plasmid (loop DNA) yang
terlihat pada bakteri. Sel-sel jamur juga
mengandung mitokondria dan sistem membran
internal yang kompleks, termasuk retikulum
endoplasma dan peralatan Golgi.
Aseptat
Macam-Macam
Hifa Jamur Septat dengan sel-sel
uninukleat
Septat dengan sel-sel
multinukleat
Hifa jamur terdiri dari dua jenis hifa yaitu hifa bersekat dan hifa tidak bersekat. Hifa
jamur yang bersekat disebut hifa septa. Hifa jamur yang tidak bersekat (asepta) disebut hifa
senositik.
Jamur yang bersekat umumnya berinti satu dan disebut sebagai jamur monositik (monocytic).
Jamur yang hifanya tidak bersekat disebut jamur senositik (coenocytic). Jamur senositik inti
selnya tersebardidalam sitoplasma dan berinti banyak.
Selain itu ada pula hifa khusus yang dimiliki jamur parasit. Hifa pada jamur parasite berfungsi
untuk menyerap makanan dari inangnya. Hifa ini disebut hifa haustorium atau haustoria.
Protista
Ciri-ciri :
o Uniseluler atau multiseluler.
o Hidup secara fotoautotrof atau heterotrof.
o Bersifat aerob atau anaerob.
o Hidup bebas atau bersimbiosis.
o Reproduksi secara seksual (dengan konjugasi) atau aseksual (dengan
pembelahan biner).
Klasifikasi Protista
a. Protista mirip hewan (Protozoa)
Ciri-ciri protozoa :
• Uniseluler dengan ukuran tubuh 10-200 µm.
• Tidak memiliki dinding sel.
• Pada umumnya bersifat heterotrof, hanya sebagian kecil saja
yang bersifat autotrof.
• Hidup bebas atau sebagai parasit bagi organisme lain.
• Reproduksi secara seksual atau aseksual.
• Pada umumnya memiliki alat gerak.
Pembagian Protista

Protista Mirip
Tumbuhan Alga

Protista Protista Mirip


Hewan Protozoa

Protista Mirip Jamur Lendir


Jamur & Jamur Air
Contoh protozoa

Amoeba proteus
Paramaecimu Plasmodium Kapang Lendir

\
Protozoa berdasarkan alat geraknya terdapat enam filum, yaitu:
1. Filum Rhizopoda yang bergerak dengan pseudopodia (kaki semu) di
permukaannya.
Contoh: Amoeba
2. Filum Actinopoda yang bergerak dengan pseudopodia ramping dan
menyebar.
Contoh: Heliozoa dan Radiozoa
3. Filum Foraminifera yang bergerak dengan pseudopodia.
Contoh: Globigerina dan Polistornella
4. Filum Zooflagellata yang bergerak dengan flagela.
Contoh: Trypanosoma cruzi
5. Filum Ciliata yang bergerak dengan ribuan silia atau rambut getar.
Contoh: Balantidium coli
6. Filum Sporozoa yang tidak memiliki alat gerak.
Contoh: Plasmodium falcifarum
b. Protista mirip jamur
Ciri- ciri:
o Bersifat eukariotik.
o Tidak memiliki klorofil.
o Dapat menghasilkan spora.
o Bersifat heterotrof.

Protista mirip jamur diklasifikasikan ke dalam tiga filum, yaitu:

1. Filum Myxomycota (jamur lendir plasmodial) yang bersifat heterotrof


fagosit dengan fase makan berbentuk massa ameboid seperti Amoeba
yang disebut plasmodium.
Contoh: Physarium sp.
2. Filum Oomycota (jamur air/jamur karat putih/jamur berbulu halus) yang
bersifat heterotrof dan berperan sebagai pengurai organisme mati
(saprofit) atau sebagai parasit pada organisme lainnya.
Contoh: Plasmopara viticola.
3. Filum Acrasiomycota (jamur lendir bersekat) yang bersifat haploid
dengan zigot bersifat diploid.
Contoh: Dictyostelium discoideum
Contoh protista mirip jamur
c. Protista mirip tumbuhan (Algae)

Algae adalah protista bersifat fotoautotrof karena memiliki kloroplas yang mengandung klorofil atau
plastida yang mengandung pigmen fotosintetik lainnya.
Ciri-ciri Algae :
o Bersifat uniseluler atau multiseluler.
o Ukuran tubuh bervariasi, mulai dari algae mikroskropis dengan ukuran 8 µm hingga algae
makroskropis dengan ukuran 60 m.
o Bentuk tubuh tetap karena adanya dinding sel.
o Algae uniseluler dapat hidup soliter ataupun membentuk koloni.
o Memiliki beberapa jenis klorofil (klorofil a, klorofil b, klorofil c, dan klorofil d) yang tersimpan dalam
kloroplas.
o Memiliki pigmen fotosintetik selain klorofil (xantofil [kuning], fikosianin [biru], fukosantin [cokelat],
fikoeritrin [merah], dan karotenoid).
o Memiliki bentuk kloroplas yang bervariasi (spiral, cakram, jala, mangkung, bulat, dan lainnya).
o Dapat hidup seperti plankton, neuston, atau bentos.
o Bereproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan spora
vegetatif) atau seksual (dengan konjugasi, singami, dan anisogami).
Klasifikasi Alga
Chrysophyta (alga emas)

Xanthophyta (alga kuning-hijau)


Klasifikasi Alga
Bacilariophyta (diatom)
Chlorophyta (alga hijau)
Pyrrhophyta (dinoflagellata)
Euglenophyta Phaeophyta (alga cokelat)
Charophyta Rhodophyta (alga merah)
Dalam sistem 5
Ivophyta
Kingdom, termasuk
Kingdom Monera
Cyanophyta (alga biru)
Protista mirip tumbuhan diklasifikasikan ke dalam tujuh filum, yaitu:
1. Filum Euglenophyta dengan ciri-ciri seperti hewan (dapat bergerak aktif)
dan juga tumbuhan (memiliki klorofil untuk berfotosintesis).
Contoh: Colacium calvum
2. Filum Chlorophyta dengan warna hijau karena didominasi oleh pigmen
berupa klorofil a dan klorofil b, serta karoten dan xantofil.
Contoh: Chlamydomonas dan Oedogonium
3. Filum Chrysophyta dengan warna keemasan karena didominasi oleh
xantofil, klorofil a, klorofil c, dan karotenoid.
Contoh: Ochromonas
4. Filum Bacillariophyta dengan warna kuning kecokelatan dengan dinding sel unik
seperti gelas dari campuran silika dan bahan organik.
Contoh: Pinnularia sp.
5. Filum Pyrrophyta yang dapat mengakibatkan air laut tampak berpendar di malam
hari (bioluminesensi) karena fosfor dalam sel-selnya.
Contoh: Gambierdiscus toxicus
6. Filum Phaeophyta dengan warna cokelat karena adanya pigmen fukosantin yang
menyelubungi warna hijau klorofilnya.
Contoh: Turbinaria decurrens
7. Filum Rhodophyta dengan talus berwarna kemerahan karena adanya pigmen
fikoeritrin yang menyelubungi klorofil, karoten, dan fikobilin.
Contoh: Mastocarpus stellatus
Contoh protista mirip tumbuhan

Rhodophyta
Terima Kasih…

Anda mungkin juga menyukai