Anda di halaman 1dari 38

SKILL LAB

RADIOLOGI

“Berbagai Kegagalan dan Kesalahan


Teknik Serta Pemrosesan Foto
Radiografi”
Nama Kelompok A5

Maria Res Yosephin Ruwe (10617076)


Mifthaqul Istikhomah (10617072)
KEGAGALAN RADIOGRAFI
INTRA ORAL
KEGAGALAN RADIOGRAFIK INTRA ORAL

PERANAN RADIOGRAFIK INTRA


ORAL

Sebagai sarana penunjang dalam


Menentukan Diagnosa
Menentukan Rencana Perawatan
Evaluasi Hasil Perawatan
Interpretasi
Pembuatan Radiografik
1. Penempatan Film dan
Kualitas Radiografik
Teknik Radiografi
2. Pajanan sinar-x
3. Pemrosesan Film

Kegagalan Interpretasi
Radiograik Radiografik
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kegagalan Radiografik
Panoramik

1. Kesalahan Karena Pajanan Sinar


Kegagalan karena pajanan sinar dapat menyebabkan hasil radiografik
tidak dapat diinterpretasikan dengan baik, dimana sinar tersebut dapat
berupa sinar-x ataupun sinar UV/ cahaya terang. Kegagalan ini dapat
terjadi karena film yang tidak mendapat pajanan sinar-x, film mendapat
pajanan sinar UV/cahaya terang, serta waktu dan nilai pajanan sinar-x yang
terlalu tinggi atau rendah.
Macam-macam kegagalan karena pajanan sinar.

a. Unexposed Film
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat transparan
sehingga tidak terlihat gambaran-gambaran apapun pada film, terjadi
karena film langsung dilakukan pemrosesan tanpa terkena pajanan sinar-
x. Hal ini dapat juga terjadi oleh karena alat X-Ray tidak dapat
mengeluarkan sinar-x. Unexposed film tampak bersih dan kering
(Frommer, 2005).
b. Exposed To Light
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat hitam/gelap,
terjadi karena pada waktu membuka film, lampu penerang (UV/Neon)
tidak dimatikan sehingga film menerima sinar neon langsung (frommer,
2005).
c. Time and Exposure Factor
• Over-exposed Film
Gambaran radiografik yang dihasilkan terlihat gelap, terjadi
karena pengaturan waktu, voltase, ampere (nilai) dari pajanan sinar-x
yang berlebihan pada waktu melakukan pajanan sinar-x dalam
pembuatan radiografik.
• Under-exposed Film
Gambaran radiografik yang dihasilkan terlihat terang, terjadi
karena pajanan waktu, voltase, ataupun ampere (nilai) dari pajanan
sinar-x yang terlalu rendah pada waktu melakukan pajanan sinar-x
dalam pembuatan radiografik.
2. Kesalahan Teknik Pengambilan Radiografik
Kegagalan ini dapat terjadi karena kesalahan dalam penempatan film,
kesalahan dalam menentukan sudut kesejajaran film, kesalahan
penempatan cone beam, ataupun kesalahan teknik lain.
a. Kesalahan Penempatan Film
Hasil radiografik gigi dapat dilakukan pembacaan apabila dalam
gambaran yang didapat terlihat jelas struktur gigi (mahkota sampai
dengan apical) beserta jaringan sekitarnya, jika terjadi kesalahan pada
penempatan film maka gambaran yang didapat akan terpotong ataupun
gigi terlihat miring.
• Apikal terpotong
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat struktur
gigi yang tidak lengkap dimana apical gigi serta jaringan
disekitarnya terptong, terjadi karena penempatan film pada waktu
pembuatan radiografik tidak sampai apical gigi (terlalu ke oklusal).
• Oklusal gigi terlihat miring/condong
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat seakan-
akan posisi dari bidang oklusal gigi miring/condong, terjadi karena
ujung permukaan film tidak sejajar dengan oklusal gigi sebab pada
waktu pengambilan radiografik posisi ujung film miring,
kegagalan ini dapat juga disebabkan karena film yang tidak
dipegang dengan baik oleh pasien sehingga posisi film miring.
b. Kesalahan dalam pengaturan sudut
Kegagalan teknik pengambilan radiografik dapat terjadi karena
kesalahan pengaturan sudut antara sinar-x dengan film terhadap
bidang horizontal ataupun vertical.
• Kesalahan pengaturan sudut terhadap bidang horizontal
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat kontak
mesial/distal dari mahkota gigi yang tumpang tindih
(superimposed), terjadi karena pengaturan sudut antara arah pusat
sinar-x dengan bagian proksimal gigi yang tidak tepat lurus.
• Kesalahan pengaturan sudut terhadap bidang vertical
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat panjang
dari gigi yang tampak lebih panjang ataupun lebih pendek dari
ukuran sebenarnya.
 Foreshortened
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat panjang
gigi yang tampak lebih pendek, terjadi karena pengaturan sudut
yang terlalu berlebih/tajam terhadap bidang vertical
(penempatan arah sinar-x yang terlalu ke apikal gigi).
 Foreshortened
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat panjang
gigi yang tampak lebih pendek, terjadi karena pengaturan sudut
yang terlalu berlebih/tajam terhadap bidang vertical
(penempatan arah sinar-x yang terlalu ke apikal gigi).
 Elongated
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat panjang
gigi yang tampak lebih panjang, terjadi karena pengaturan sudut
yang kurang/terlalu datar terhadap bidang vertical (penempatan
arah sinar-x yang terlalu ke oklusal gigi).
3. Kesalahan Penempatan Cone Beam
Kesalahan dalam menempatkan ataupun mengatur cone beam juga
dapat menyebabkan kegagalan radiografik karena posisi dari cone beam
yang tidak tepat mengenai keseluruhan bagian film akan menyebabkan
gambaran radiografik yang dihasilkan terpotong (cone-out) dimana bagian
yang terpotong akan terlihat transparan karena bagian tersebut tidak
mendapat pajanan sinar-x.
4. Kesalahan Teknik Yang Lain
a. Film Creasing
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat garis
radiolusen tipis pada film, terjadi karena film yang terlipat sehingga
menyebabkan lapisan film rusak pada bagian yang terlipat.
b. Film Bending
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat mengalami
distorsi, terjadi karena film tertekan kuat oleh tangan sehingga film
mengikuti lekukan dari anatomi rahang (palatum).
c. Phalangioma
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat bentukan ruas
jari pada film, terjadi karena posisi tangan pada waktu memegang film
tidak tepat sehingga gambaran ruas jari tertangkap pada film.
d. Double Exposure
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat bentukan dari
struktur gigi dan jaringan yang tumpang tindih, terjadi karena film
yang mendapat pajanan sinar-x lebih dari satu kali pada penempatan
film yang berbeda.
e. Movement
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat kabur
(blurring), terjadi karena posisi film, cone beam ataupun pasien yang
bergerak (goyang) pada waktu dilakukan pajanan sinar-x.
f. Reserved Film
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat bentukan pola dari
lapisan pelindung (foil) fil, terjadi karena penempatan film yang
terbaik dimana bagian belakang film yang menerima pajanan sinar-x.
3. Kegagalan Pemrosesan Film
Pemrosesan film merupakan tahap akhir dalam pembuatan radiografik
dimana juga berperan penting dalam menentukan kualitas hasil radiografik,
sehingga kesalahan dalam melakukan prosedur pemrosesan film akan
berdampak pada kegagalan radiografik secara keseluruhan. Gambaran
radiografik yang dihasilkan dapat memberikan dampak pada keseluruhan
bagian film ataupun hanya sebagian, dimana gambaran yang terjadi akan
tampak lebih terang, gelap, artefak, ataupun kabur. Kegagalan pemrosesan
film dapat terjadi karena kesalahan waktu dan temperatur, kontaminasi dari
larutan pemrosesan/kimia, kesalahan penanganan film, kesalahan
pengaturan cahaya dalam ruang gelap.
a. Kesalahan waktu dan temperatur
• Underdeveloped Film
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat sangat
terang, terjadi karena waktu pemrosesan yang singkat dalam
larutan pengembang (developer), temperatur larutan pengembang
yang rendah, timer atau temometer yang tidak akurat.
• Overdeveloped Film
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat sangat
gelap, terjadi karena waktu prosesing terlalu lama dalam larutan
pengembang, temperatur larutan pengembang yang tinggi, timer
atau termometer yang tidak akurat, larutan pengembang yang
terlalu pekat.
• Reticulation of emulsion
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat pecah-pecah
(seperti kaca retak) pada film, terjadi karena perbedaan suhu yang
drastis antara larutan pengembang dengan larutan pencuci (air).
b. Kontaminasi dari larutan pemrosesan
• Developer Spots
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat bercak
hitam pada film, terjadi karena larutan pengembang kontak dengan
film sebelum pemrosesan dilakukan.
• Fixer Spots
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat bercak
terang pada film, terjadi karena larutan fiksasi (fixir) kontak
dengan film sebelum pemrosesan dilakukan.
• Yellow-Brown Stains
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat kuning
kecoklatan pada film secara keseluruhan, terjadi karena kekuatan
prosesing dari larutan pengembang atau fiksasi sudah lemah.
c. Kesalahan penanganan film
• Developer Cut-Off
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terpotong dengan
gambaran terang mulai dari bagian yang terpotong sampai ujung
film, terjadi karena larutan pengembang yang tidak mengenai
seluruh bagian film pada waktu pengembang sehingga bagian yang
tidak terkena larutan pengembang tidak mengalami pemrosesan
dengan sempurna.
• Fixir Cut-Off
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terpotong dengan
gambaran gelap mulai dari bagian yang terpotong sampai ujung
film, terjadi karena larutan fiksasi yang tidak mengenai seluruh
bagian film pada waktu pemrosesan sehingga bagian yang tidak
terkena larutan fiksasi tidak mengalami pemrosesan dengan
sempurna.
• Overlapped Film
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat daerah
yang lebih gelap atau terang pada sebagian film, terjadi karena dua
film yang saling tumpang tindih pada waktu pemrosesan film
dilakukan sehingga bagian film yang saling tumpang tindih akan
terlihat bayangan film lain.
• Fingerprint Artefak
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat sidik jari
pada film, terjadi karena film tersentuh jari yang terkontaminasi
oleh larutan pengembang/fluoride.
• Scratched Film
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat goresan
terang pada film, terjadi karena lapisan film yang terkelupas oleh
benda tajam (klip film atau kuku).
d. Kesalahan Pengaturan Cahaya Dalam Ruang Gelap
• Light Leak
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat tampak
gelap pada bagian yang mendapat pajanan oleh sinar terang (UV)
yang masuk (kebocoran cahaya) pada sebagian ruang gelap, terjadi
karena pada waktu membuka film terdapat bagian film yang
terkena sinar terang bisa sebagian ataupun keseluruhan atau karena
pengemasan film yang tidak baik/rusak.
• Fogged Film
Gambaran radiografik yang dihasilkan akan terlihat akan
seperti berkabut/keabuan dan kurang kontras, terjadi karena
pengaturan cahaya yang kurang baik pada raung gelap, larutan
untuk pemrosesan yang terkontaminasi, temperatur larutan
pengembang yang tinggi, film yang kadaluarsa, penyimpanan film
yang tidak baik.

Anda mungkin juga menyukai