Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATERNITAS

Dosen Pengampu:

Ns. Rostiodertina

Oleh:

SALIMAH AGUSTINA BARUS


21.11.101

INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA

FAKULTAS KEPERAWATAN

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul


“Maternitas”, yang menurut penulis dapat memberikan manfaat besar bagi kita
untuk dapat mengetahui dan memahami materi konsep dasar kehamilan. Penulis
sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan masukan dan saran untuk menyempurnakan makalah ini.. Semoga
makalah ini memberikan manfaat kepada pembaca.

Medan, 29 Januari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1. Proses Kehamilan..........................................................................................3
2.2 Tanda-tanda Kehamilan.................................................................................4
2.2.1 Tanda Dugaan Hamil...............................................................................4
2.2.2 Tanda-tanda Kemungkinan Hamil...........................................................5
2.2.3 Tanda-tanda Pasti Kehamilan..................................................................6
2.3 Perubahan Fisiologis dan Psikologis Ibu Hamil.............................................6
2.3.1 Perubahan Fisiologis Ibu Hamil..............................................................6
2.3.2 Perubahan Psikis......................................................................................7
2.4 Asuhan Kehamilan Kunjungan Ulang............................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................9
3.1. Kesimpulan....................................................................................................9
3.2. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita di dunia.
Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapat
penatalaksanaan yang benar.Ini terbukti dengan angka kematian yang tinggi di
negara Indonesia. Dengan keadaan tersebut memberi support dan memacu untuk
memberikan penatalaksanaan yang benar saat kehamilan. Dengan demikian
penulis ingin mempelajari lebih lanjut dalam management kebidanan pada ibu
hamil normal sehingga dapat:
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi
2. Melaksanakan asuhan yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobat
dan merujuk bila terjadi komplikasi.
3. Memberi pendidikan kesehatan pada ibu tentang perawatan kesehatan diri
dan nutrisi selama hamil.
Berbagai macam kesulitan dalam proses kehamilan dapat dialami para wanita
yang telah menikah. Namun, dengan proses pengobatan dan penyuluhan kesehata
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan saat ini bisa meminimalisir berbagai macam
penyakit tersebut dimulai dari proses kehamilan sampai pada proses persalinan.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Bagaimana proses kehamilan?
2. Bagaiamana tanda-tanda kehamilan?
3. Adakah perubahan fisiologis ataupun psikis pada ibu hamil?
4. Apa yang dimaksud dengan asuhan kehamilan kunjungan ulang?

1
1.3. Tujuan
Adapun tujuan pada makalah ini adalah:
1. Mengetahui proses kehamilan.
2. Mengetahui tanda-tanda kehamilan.
3. Mengetahui perubahan fisiologis ataupun psikis pada ibu hamil.
4. Mengetahui asuhan kehamilan kunjungan ulang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Proses Kehamilan

Proses kehamilan terjadi setelah adanya pembuahan pada sel telur. Peluang
terjadinya kehamilan menjadi lebih besar jika hubungan intim dilakukan pada
masa ovulasi. Namun, sebenarnya proses kehamilan bisa terjadi kapan saja selama
ada pembuahan pada sel telur yang telah matang. Wanita dikatakan hamil jika
pembuahan berhasil terjadi. Peluang kehamilan menjadi lebih tinggi jika
hubungan intim dilakukan pada masa ovulasi alias masa subur. Pada wanita,
ovulasi umumnya berlangsung sekitar 2 minggu sebelum hari pertama periode
menstruasi berikutnya dimulai. Pada masa ovulasi, indung telur atau ovarium akan
mengeluarkan sel telur yang telah matang dan siap untuk dibuahi. 

Kehamilan terjadi setelah sel telur matang berhasil dibuahi oleh sperma. Maka
dari itu, proses kehamilan akan terjadi setelah suami istri berhubungan intim. Sel
telur yang sudah matang memiliki masa hidup selama 24 jam. Dengan kata lain,
jika pada waktu tersebut pembuahan tidak dilakukan, kadar hormon akan menurun
dan sel telur akan meluruh. Pembuahan sel telur bisa terjadi dalam waktu
beberapa jam atau beberapa hari setelah hubungan intim. Setelah berhubungan,
sekitar 300 juta sel sperma akan dikeluarkan dan mulai memasuki vagina. Namun,
hanya sedikit dari sel sperma tersebut yang akan mencapai tuba falopi, tempat di
mana sel telur “menunggu” untuk dibuahi. Dari sisa sperma yang berhasil masuk,
biasanya berjumlah ratusan, hanya akan ada satu sperma yang bisa bertemu
dengan sel telur. Nah, pertemuan antara sperma dan sel telur ini yang menjadi
awal pembuahan dan tanda dimulainya proses kehamilan. 

Proses kehamilan berlanjut setelah pembuahan terjadi, dimulai dengan sel telur
berubah menjadi zigot. Setelahnya, zigot akan berkembang menjadi embrio alias
calon janin. Zigot menempel di dinding rahim selama beberapa hari setelah proses
pembuahan. Pada masa ini, wanita mungkin mulai memasuki masa awal
kehamilan dan ada kemungkinan mengalami flek kecokelatan atau mengalami

3
perdarahan ringan selama kira-kira 1–2 hari yang disebut dengan perdarahan
implantasi, tapi tidak semua wanita mengalaminya Setelah perdarahan selesai,
kantung ketuban dan plasenta akan terbentuk. Nantinya, kedua bagian ini akan
menjadi sumber nutrisi janin selama berada di kandungan. Plasenta juga akan
mulai melepaskan hormon kehamilan hCG dan hormon tersebut bisa mulai
dideteksi melalui tes urine. Proses kehamilan terus berlanjut dan gejala mungkin
mulai dialami wanita, di antaranya mual dan perubahan pada payudara. 

Untuk memastikan kehamilan, perlu dilakukan pemeriksaan atau tes kehamilan.


Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah tes kehamilan dengan test pack,
biasanya dilakukan pada 2-3 minggu setelah hubungan intim di masa subur

2.2 Tanda-tanda Kehamilan


Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama
dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai
6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2002).

2.2.1 Tanda Dugaan Hamil


1. Amenorea (tidak mendapat haid). Gejala ini sangat penting karena umunnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama
haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan
diperkirakan akan terjadi.
2. Mual dan muntah. Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan,
keadaan ini sering terjadi pada pagi hari tetapi tidak selalu dan keadaan ini
disebut ”morning sickness”. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih
fisiologis, tetapi bila terlalu sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
yang biasa disebut hiperemesis gravidarum.
3. Sering kencing. Keadaan ini terjadi pada kehamilan bulan-bulan pertama
disebabkan uterus yang membesar menekan pada kandung kemih, gejala ini

4
akan hilang pada trimester kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini
akan kembali terjadi karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
4. Mammae membesar, tegang dan sedikit nyeri. Disebabkan oleh pengaruh
estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar Striae dan hiperpigmentasi
kulit. Pada pipi, hidung dan dahi tampak deposit pigmen yang berlebihan yang
dikenal dengan cloasma gravidarum. Areola mammae menghitam. Pada linea
alba tampak menjadi lebih hitam.
5. Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid
6. Epulis adalah suatu hipertrofi papilla gingivae. Sering terjadi pada triwulan
pertama Varises. Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah
genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida kadang-
kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, timbul kembali
pada triwulan pertama

2.2.2 Tanda-tanda Kemungkinan Hamil


1. Tanda hegar, Dengan meletakkan 2 jari pada forniks posterior dan tangan
lain di dinding perut diatas simpisis pubis, maka terasa korpus uteri
seakan-akan terpisah dengan serviks ( istmus sangat lembek pada
kehamilan). Pada kehamilan 6 – 8 minggu dengan pemeriksaan bimanual
sudah dapat diketahui tanda hegar ini.
2. Tanda piskacek, Tanda piskacek adalah suatu pembesaran uterus yang
tidak rata hingga menonjol jelas kejurusan uterus yang membesar (uterus
dalam keadaan hamil tumbuh cepat pada tempat implantasinya).
3. Tanda Braxton hicks, Uterus pada saat hamil bila dirangsang mudah
berkontraksi. Kontraksi yang tidak teratur tanpa nyeri disebut kontraksi
Braxton Hicks. Adanya kontraksi Braxton Hicks ini menunjukkan bahwa
kehamilan bukan kehamilan ektopik
4. Tanda ballottement, Pada kehamilan muda (kira-kira 20 minggu) air
ketuban jauh lebih banyak sehingga dengan menggoyangkan uterus atau

5
sekonyong-konyong uterus ditekan maka janin akan melenting dalam
uterus, keadaan inilah yang disebut dengan ballottement
5. Tanda Chadwick, adalah warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi
ungu

2.2.3 Tanda-tanda Pasti Kehamilan


1. Gerakan janin dalam Rahim
a) Terlihat atau teraba gerakan janin
b) Teraba bagian-bagian janin
2. Denyut jantung janin
a) Didengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotokografi, alat dopler.
b) Dilihat dengan ultrasonografi.
c) Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka
janin, ultrasonografi.

  Untuk membantu membuat diagnosa kehamilan sedini-dininya dapat dilakukan


beberapa pemeriksaan berdasarkan adanya khoriogonadotropin (human
chorionic gonadotropin = HCG) yang dihasilkan oleh plasenta

2.3 Perubahan Fisiologis dan Psikologis Ibu Hamil


2.3.1 Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
1. Rahim atau uterus, Rahim yang besarnya sejempol atau beratnya 30gram
akan  menjadi 1000gram saat akhir kehamilan (Rustam Mochtar, 1998).
2. Vagina (liang senggama), Vagina dan vulva akan mengalami peningkatan
pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan
kebiru-biruan.
3. Ovarium, Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung
korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya
plasenta yang sempurna pada umur kehamilan 16 minggu.
4. Payudara, Payudara menjadi lebih besar, glandula Montgomery makin
tampak, areola payudara makin hiperpigmentasi (menghitam), putting susu
makin menonjol.

6
5. Sirkulasi darah, Sel darah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim. Serum darah (volume darah) meningkat
sebesar 25-30% sedangkan sel darah bertambah sekitar 20% (manuaba, 1998).
6. Berat badan ibu hamil bertambah
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama
hamil atau terjadi kenaikan berat badan sekitar 0,5 kg/minggu (Rustam
Mochtar, 1998).

2.3.2 Perubahan Psikis


1. Perubahan psikologis trimester I, Segera setelah konsepsi kadar harmon
estrogen dan progesterone kehamilan akan meningkat dan ini akan
menyebabkan timbulnya mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan
menyebabkan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan sering
kali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali biasanya pada awal
kehamilannya ibu berharap untuk tidak hamil. Pada trimester pertama
seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan
bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama, karena perutnya masih
kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin
diberitahukannya pada orang lain atau dirahasiakannya (PusDikNaKes,
2003).
2. Perubahan psikologis trimester II, Trimester kedua biasanya adalah saat
ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang
lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. Perut
ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu
sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan
pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya
bagi seorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas
dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada
trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.

7
3. Perubahan psikologis trimester III, Trimester ketiga sering kali disebut
periode menuggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar
menuggu kelahiran bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasakan takut
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga
dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu
mulai merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu
memerlukan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.

2.4 Asuhan Kehamilan Kunjungan Ulang


Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante
Natal Care (ANC) tersebut adalah :

1. Memantau kemajuan kehamilan, dengan demikian kesehatan ibu dan janin


pun dapat dipastikan keadaannya.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena
dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau
dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi
ibu dan janinnya.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu
hamil dan janinnya.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Setiap wanita yang hamil wajib mendapatkan asuhan kehamilan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mengutamakan kesinambungan pelayanan
(continuity of care) Sangat penting bagi wanita untuk mendapatkan pelayanan dari
seorang profesional yang sama atau dari satu team keciltenaga profesional, sebab
dengan begitu maka perkembangan kondisimereka setiap saat akan terpantau
dengan baik selain juga mereka menjadilebih percaya dan terbuka karena merasa
sudah mengenal si pemberi asuhan

3.2. Saran
Setiap bidan atau tenaga kesehatan diwajibkan dalam memberikan
penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya kunjungan ANC dilakukan oleh
setiap ibu hamil untuk mencegah resiko komplikasi pada persalinan

9
DAFTAR PUSTAKA

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-konsep-dasar-kehamilan
lengkap.html(diakses pada 29 Januari 2023)

10

Anda mungkin juga menyukai