HIPERTENSI
Dosen Pengampu:
Oleh:
𝐸𝐿𝑌𝑆𝐴𝐵𝐸𝑇 𝑇𝐴𝑅𝐼𝐺𝐴𝑁
21.19.007
KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2023
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah ini
“Hipertensi”, yang menurut saya dapat memberikan manfaat besar bagi kita untuk
Penulis sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang disebut juga dengan hipertensi arteri
Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk
sebagai suatu keadaan tekanan darah , dimana sistoliknya diatas 140 mmHg dan
kelamin, perilaku , aktifitas fisik, tingginya kadar kolesterol darah dan diabetes
melitus. Faktor risiko hipertensi yang lain adalah konsumsi alkohol , dan riwayat
masyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa Negara yang ada di dunia.
satu miliar orang atau kira –kira 26 % dari populasi dewasa dunia mengalami
hipertensi per tahun. Hipertensi lebih banyak menyerang pada usia setengah baya
pada golongan umur 55-64 tahun. Tren kasus hipertensi semakin meningkat
diberbagai negara. Hipertensi biasa terjadi baik dinegara maju dengan jumlah 333
juta maupun negara berkembang dengan penduduk hipertensi 639 juta. Tahun 1995,
1
Amerika Serikat. Jumlah hipertensi diAmerika Serikat meningkat dan mencapai 29
% pada tahun 2004. Tahun 2006 hipertensi menyerang 76 juta orang dewasa di
Amerika Serikat (34 % dari populasi) dan kasus terbanyak terjadi pada orang
berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000,diperkirakan
menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Prediksi ini didasarkan angka penderita
provinsi Bali prevalensi hipertensi yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥
hipertensi di Provinsi Bali dengan kisaran 22,4 % setelah kabupaten Bangli 23,8 %
2
6. Bagaimana pengobatan dari penyakit hipertensi?
1.3.Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Hipertensi adalah pengertian medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi
tekanan darah sendiri bisa digambarkan sebagai kekuatan dari sirkulasi darah
terhadap dinding arteri tubuh yang merupakan pembuluh darah utama. Besarnya
tekanan yang terjadi bergantung pada resistensi dari pembuluh darah dan seberapa
Seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi apabila semakin banyak darah
yang dipompa oleh jantung dan akibat sempitnya pembuluh darah pada arteri.
Hipertensi dapat diketahui dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah.
Hal ini direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun oleh semua orang dewasa.
Pembacaan tekanan darah dilakukan dalam satuan milimeter air raksa (mmHg).
1
Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi jika angka tekanan darah sistolik
dari pengukuran selama dua kali berturut-turut memperlihatkan hasil yang lebih
besar dari 140 mmHg, dan/atau angka tekanan darah diastolik menunjukkan hasil
Hipertensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Berikut
1. Hipertensi Primer
Sering kali, penyebab terjadinya hipertensi pada kebanyakan orang dewasa tidak
penanganan.
2. Hipertensi Sekunder
Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi karena alami kondisi kesehatan
yang mendasarinya. Hipertensi jenis ini cenderung terjadi secara tiba-tiba dan
b. Masalah ginjal.
2
d. Masalah tiroid.
f. Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa
g. Obat-obatan terlarang.
Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul,
antara lain:
1. Sakit kepala;
2. Mimisan;
3. Masalah penglihatan;
4. Nyeri dada;
5. Telinga berdengung;
7. Aritmia.
1. Kelelahan;
3. Kebingungan;
4. Merasa cemas;
3
6. Tremor otot; dan
melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, dokter atau tenaga ahli biasanya akan
memakaikan manset lengan tiup di sekitar lengan dan mengukur tekanan darah
atau tekanan darah diastolik yang berkisar dari 80–89 mmHg. Prahipertensi
sistolik 160 mmHg atau lebih tinggi, atau tekanan diastolik 100 mmHg atau
lebih tinggi.
5. Krisis hipertensi. Hasil pengukuran tekanan darah lebih tinggi dari 180/120
medis segera. Jika kamu mendapatkan hasil ini saat mengukur tekanan
4
darah di rumah, tunggu lima menit dan tes ulang. Jika alami gejala
1. Jantung
Kondisi jantung yang tidak lagi mampu memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan tubuh. Kondisi ini terjadi karena kerusakan pada otot jantung atau
2. Stroke
Tekanan darah yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan pembuluh darah yang
sudah lemah pecah. Jika hal ini terjadi pada pembuluh darah otak makan akan
terjadi pendarahan pada otak dan mengakibatkan kematian. Stroke bisa juga
menyempit.
3. Kerusakan ginjal
dapat mengganggu fungsi ginjal untuk menyaring cairan menjadi lebih sedikit
4. Kerusakan pengelihatan
5
terjadi pada organ lain dapat menyebabkan kerusakan pada pandangan yang
menjadi kabur.
tekanan darah pada organ atau karena efek tidak langsung. Dampak terjadinya
yang dimilikinya
mengatur tekanan darah. Namun, jika tekanan darah sudah terkendali melalui
perubahan gaya hidup, penurunan dosis obat atau konsumsinya dapat dihentikan.
Perhatikan selalu dosis obat yang diberikan dan efek samping yang mungkin terjadi.
Obat-obatan yang umumnya diberikan kepada para pengidap hipertensi, antara lain:
1. Obat untuk membuang kelebihan garam dan cairan di tubuh melalui urine.
6
3. Obat yang bekerja untuk memperlambat detak jantung dan melebarkan
pembuluh darah.
menaikkan tekanan darah. Jika renin bekerja berlebihan, tekanan darah akan
terapi relaksasi, misalnya terapi meditasi atau olahraga olah tubuh seperti yoga.
Namun, pengobatan hipertensi tidak akan berjalan lancar jika tidak disertai dengan
perubahan gaya hidup. Contohnya seperti menjalani pola makan dan hidup sehat,
Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi, yaitu:
4. Berhenti merokok.
7
8. Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh.
BAB III
PENUTUP
8
3.1. Kesimpulan
tidak menimbulkan gejala yang spesifik dan secara fisik. Banyak penderita
hipertensi yang baru saja menyadari hipertensinya pada 5 tahun terakhir dan
banyak penderita hipertensi yang tidak patuh dalam minum obat karena hanya
bahwa pola makan dengan pemilihan makanan yang kurang tepat sangat
berpengaruh terhadap penyakit hipertensi yang terjadi. Pola makan yang dapat
mengandung tinggi natrium dan tinggi lemak. Selain pola makan, stress juga
3.2. Saran
rutin mengkonsumsi buah dan sayur dan minum air putih sesuai kebutuhan
dalam sehari. Selain pola makan, hal yang dapat dilakukan adalah
mengendalikan pikiran agar dapat terhindar dari stress. Salah satu yang dapat
9
dilakukan untuk mengendalikan pikiran adalah selalu berpikir positif dan rutin
DAFTAR PUSTAKA
10
Dwi, B. 2007. Asupan Gizi dan Status Gizi Sebagai Faktor Risiko Hipertensi
Nutrition. Vol.4 No 1
11