DISUSUN OLEH:
2017/2018
KATA PENGANTAR
Kelompok 9
1
Daftar Isi
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas atau purperium dimulai sejak 1 jam setelah
lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu.
Pelayanan pasca persalinan harus terselenggara pada masa itu untuk
memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya
pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan penyakit
yang mungkin terjadi, serta penyediaan pelayanan pemberian ASI,
cara menjarangkan kehamilan, imunisasi, dan nutrisi bagi ibu.
Secara psikologi, pascapersalinan ibu akan merasakan gejala-gejala
psikiatrik. Meskipun demikian, adapula ibu yang tidak mengalami
hal ini. Agar perubahan psikologi yag dialami tidak berlebihan, ibu
perlu mengetahui tentang hal tentang hal yang lebih lanjut. Wanita
banyak mengalami perubahan emosi selama masa nifas sementara
ia menyesuaikan diri menjadi seorang ibu. Penting sekali sebagian
bidan untuk mengetahui tentang penyesuaian psikologis yang
normal sehingga ia dapat menilai apakah seorang ibu memerlukan
asuhan khusus dalam masa nifas ini, untuk suatu variasi atau
penyimpangan dari penyesuaian yang normal yang umum terjadi.
Beberapa penulis berpendapat dalam minggu pertama setelah
melahirkan, banyak wanita yang menunjukan gejala-gejala
psikiatrik, terutama gejala depresi diri ringan sampai berat serta
gejala-gejala neonatus traumatic, antara lain rasa takut yang
berlebihan dalam masa hamil struktur perorangan yang tidak normal
sebelumnya, riwayat psikiatrik abnormal, riwayat perkawinan
abnormal, riwayat obstetrik (kandungan) abnormal, riwayat
kelahiran mati atau kelahiran cacat, dan riwayat penyakit lainya.
3
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian masa nifas
2. Klasifikasi masa nifas
3. Apa saja adaptasi fisiologi pada masa ibu nifas
4. Apa saja adaptasi psikologis pada masa ibu nifas
C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini yaitu diharapkan agar pembaca
dapat memahami pengertian masa nifas, Klasifikasi masa nifas, Apa
saja adaptasi fisiologi pada masa ibu nifasApa saja adaptasi
psikologis pada masa ibu nifas
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Masa nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti semula
sebelum hamil, yang berlangsung selama 6-40 hari. Lamanya masa
nifas ini yaitu ± 6 – 8 minggu (Mochtar, 1998). Masa nifas dimulai
setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira
6 minggu. (Abdul Bari,2000:122).
5
2. Klasifikasi
Klasifikasi Masa nifas dibagi dalam 3 periode :
1. Puerperium dini, (immediate puerperium) : Dimana ibu telah
diperbolehkaan berdiri dan berjalan – jalan yaitu 0 – 24 jam post
partum.
2. Puerperium intermediate adalah kondisi kepulihan organ genital
secara menyeluruh
Waktu 1 – 7 hari post partum yaitu pulihnya alat – alat genetalia
yang lamanya 6 – 8 minggu.
3. Remote puerperium waktu 1 – 6 minggu post partum yaitu
waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila saat hamil atau wakti persalinan mengalami
komplikasi.
6
1. Perubahan Pada Sistem Reproduksi
7
nyeri perineum yang dialami. Perineum yang mengalami
robekan atau di lakukan episiotomy dan dijahit perlu di periksa
keadaannya minimal satu minggu setelah persalinan.
8
demikian ukuran tersebut tidak akan pernah kembali seperti
keadaan nullipara. Hal ini disebabkan karena proses
pagositosis biasanya tidak sempurna, sehingga masih
tertinggal sedikit jaringan elastis. Akibatnya ketika seorang
perempuan pernah hamil, uterusnya tidak akan kembali
menjadi uterus pada keadaan nullipara.
9
Sementara itu, tinggi fundus uteri dilaporkan menurun kira-kira 1
cm per hari, yang dapat dilihat pada gambar berikut ini.
10
Involusi uterus lebih lambat terjadi pada persalinan dengan
tindakan seksio sesarea, demikian juga akan terlambat pada
kondisi retensio plasenta atau gumpalan darah (stoll cell) yang
tertinggal biasanya berhubungan dengan infeksi, sereta keadaan
lain misalnya adanya mioma uteri.
11
d Perubahan pada Endometrium
12
Ibu nifas dapat juga mengalami udem pada kaki dan
pergelangan kaki/ankle, meskipun tidak mengalami udem pada
masa hamil. Pembengkakan ini harus terjadi secara bilateral dan
tidak menimbulkan rasa nyeri. Jika pembengkakan terjadi hanya
pada salah satu kaki disertai nyeri, dapat dicurigai adanya
thrombosis. Ibu nifas harus menghindari berdiri terlalu lama atau
menggantungkan kaki pada posisi duduk yang lama saat menyusui
untuk menghindari udem pada kaki.
13
perlu menjadi perhatian tenaga kesehatan agar dapat memotivasi
ibu untuk makan dan minum pada beberapa jam pertama
postpartum, juga kajian lebih lanjut terhadap keadaan psikologis
ibu.
14
postpartum. Diuresis juga dapat tejadi karena estrogen yang
meningkat pada masa kehamilan yang menyebabkan sifat retensi
pada masa postpartum kemudian keluar kembali bersama
urine.Dilatasi pada saluran perkemihan terjadi karena peningkatan
volume vascular menghilang, dan organ ginjal secara bertahap
kembali ke keadaan pregravida.
15
diobservasi dan dilihat juga tanda dan gejala lainnya yang
mengarah ke infensi karena infeksi mudah terjadia pada masa
nifas.
4. Adaptasi Psikologis
Adaptasi Psikologis Normal
16
Fase taking in atau disebut juga fase menerima dalam 1-2 hari
pertama postpartum ini perlu diperhatikan agar ibu yang baru
melahirkan mendapat perlindungan dan perawatan yang baik,
demikian juga kasih sayang. Disebutkan juga fase dependen
dalam 1-2 hari pertama persalinan karena pada waktu ini ibu
menunjukan kebahagiaan atau kegembiraan yang sangat dalam
menceritakan pengalaman melahirkannya. Ibu akan lebih
sensitive dan cenderung pasif terhadap lingkungannya karena
kelelahan. Kondisi ini perlu dipahami dengan cara menjaga
komunikasi yang baik. Pemenuhan nutrisi yang baik perlu
diperhatikan pada fase ini karena ibu akan mengalami nafsu
makan yang meningkat.
17
keluarga untuk berbagi, ibu yang masih remaja, ibu single
parent.
18
b. Prinsip Bonding
19
selain memberikan respon terhadap tanda-tanda yang lebih
nyata sifatnya,seperti tangisan atau anggukan (Bobak ,2000)
Attechment
A. Pengertian attachment
20
5. Konsep Dasar Keperawatan
A. Pengkajian Keperawatan
21
2) Riwayat Kehamilan
Informasi yang dibutuhkan adalah para dan
gravida, kehamilan yang direncanakan, masalah
saat hamil atau antenatalcare (ANC) dan
imunisasi yang diberikan pada ibu selama hamil.
3) Riwayat Melahirkan
Data yang harus dikaji adalah tanggal
melahirkan, lamanya persalinan, posisi fetus, tipe
melahirkan, analgetik, masalah selama
melahirkan jahitan pada perineum dan
perdarahan.
4) Data bayi
Data yang harus dikaji meliputi jenis kelamin,
dan berat badan bayi. Kesulitan dalam
melahirkan, apgar score, untuk menyusui atau
pemberian susu formula dan kelainan kongenital
yang tampak pada saat dilakukan pengkajian.
5) Pengkajian masa nifas atau post partum
pengkajian yang dilakukan meliputi keadaan
umum. Tingkat aktivitas setelah melahirkan,
gambaran lochea, keadaan perineum, abdomen,
payudara, episiotomi, kebersihan menyusui dan
respon orang terhadap bayi.
c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada ibu masa
nifas atau pasca partum yaitu :
1) Rambut
Kaji kekuatan rambut klien karena sebab diet
yang baik selama masa hamil mempunyai rambut
yang kuat dan segar.
22
2) Muka
Kaji adanya edema pada muka yang
dimanifestasikan dengan kelopak mata yang
bengkak atau lipatan kelopak mata bawah
menonjol.
3) Mata
Kaji warna konjungtiva bila berwarna merah dan
basah berarti normal, sedangkan berwarna pucat
berarti ibu mengalami anemia, dan jika
konjungtiva kering maka ibu mengalami
dehidrasi.
4) Payudara
Kaji pembesaran, ukuran, bentuk, konsistensi,
warna payudara dan kaji kondisi putting,
kebersihan putting, adanya Asi.
5) Uterus
Inspeksi bentuk perut ibu mengetahui adanya
distensi pada perut, palpasi juga tinggi fundus
uterus, konsistensi serta kontraksi uterus.
6) Lochea
Kaji lochea yang meliputi karakter, jumlah
warna, bekuan darah yang keluar dan baunya.
7) Sistem perkemihan
Kaji kandung kemih dengan palpasi dan perkusi
untuk menentukan adanya distensi pada kandung
kemih yang dilakukan pada abdomen bagian
bawah.
8) Perineum
Pengkajian dilakukan pada ibu dengan
menempatkan ibu pada posisi sinus inspeksi
adanya tanda-tanda ”REEDA” (
23
Rednes atau kemerahan, ecchymosis atau
perdarahan bawah kulit,
Edema atau bengkak,
Discharge atau perubahan lochea,
Approximation atau pertautan jaringan).
9) Ektremitas bawah
Ekstremitas atas dan bawah dapat bergerak
bebas, kadang ditemukan edema, varises pada
tungkai kaki, ada atau tidaknya tromboflebitis
karena penurunan aktivitas dan reflek patela
baik.
10) Tanda-tanda vital
Kaji tanda-tanda vital meliputi suhu, nadi,
pernafasan dan tekanan darah selama 24 jam
pertama masa nifas atau pasca partum.
d. Pemeriksaan penunjang
1) Jumlah darah lengkap hemoglobin atau
hematokrit (Hb / Ht): mengkaji perubahan dari
kadar pra operasi dan mengevaluasi efek dari
kehilangan darah pada pembedahan.
2) Urinalis : kultur urine, darah, vaginal, dan lochea,
pemeriksaan tambahan didasarkan pada
kebutuhan individual.
B. Diagnosa keperawatan
1. Resiko defisit volume cairan b/d pengeluaran yang
berlebihan; perdarahan; diuresis; keringat berlebihan.
2. Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) b/d trauma
perineum dan saluran kemih.
24
3. Perubahan pola eleminasi BAB (konstipasi) b/d
kurangnya mobilisasi; diet yang tidak seimbang; trauma
persalinan.
4. Gangguan pemenuhan ADL b/d immobilisasi;
kelemahan.
5. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d peregangan
perineum; luka episiotomi; involusi uteri; hemoroid;
pembengkakan payudara.
6. Resiko infeksi b/d trauma jalan lahir.
7. Resiko gangguan proses parenting b/d kurangnya
pengetahuan tentang cara merawat bayi.
C. Intervensi
1. Resiko defisit volume cairan b/d pengeluaran yang
berlebihan; perdarahan; diuresis; keringat berlebihan.
Tujuan : Pasien dapat mendemostrasikan status
cairan membaik.
Kriteria Hasil : Tak ada manifestasi dehidrasi,
resolusi edema, haluaran urine di atas 30 ml/jam, kulit
kenyal/turgor kulit baik.
Intervensi Rasional
25
Konsultasi dokter bila manifestasi Mencegah pasien jatuh ke dalam
kelebihan cairan terjadi. kondisi kelebihan cairan yang
beresiko terjadinya edem paru.
26
Anjurkan pasien untuk minum 2500-3000 Minum banyak mempercepat
ml/24 jam. filtrasi pada glomerolus dan
mempercepat pengeluaran urine.
27
Pantau berat badan setiap hari. Mengidentifikasi adanya penurunan
BB secara dini.
28
Tingkatkan istirahat, batasi aktifitas Menurunkan kerja
pada dasar nyeri/respon miokard/komsumsi oksigen ,
hemodinamik, berikan aktifitas menurunkan resiko
senggang yang tidak berat. komplikasi.
29
5. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d peregangan
perineum; luka episiotomi; involusi uteri; hemoroid;
pembengkakan payudara.
Tujuan : Pasien mendemonstrasikan tidak
adanya nyeri.
Kriteria Hasil : Vital sign dalam batas normal,
pasien menunjukkan peningkatan aktifitas, keluhan
nyeri terkontrol, payudara lembek, tidak ada bendungan
ASI.
Jelaskan pada ibu tetang teknik merawat Mencegah infeksi dan kontrol nyeri
luka perineum dan mengganti PAD secara pada luka perineum.
teratur setiap 3 kali sehari atau setiap kali
lochea keluar banyak.
Kolaborasi dokter tentang pemberian Mengurangi intensitas nyeri denagn
analgesik bila nyeri skala 7 ke atas. menekan rangsang nyeri pada
nosiseptor.
30
6. Resiko infeksi b/d trauma jalan lahir.
Tujuan : Infeksi tidak terjadi.
Kriteria Hasil : Tanda infeksi tidak ada, luka
episiotomi kering dan bersih, takut berkemih dan BAB
tidak ada.
Intervensi Kriteria Hasil
31
7. Resiko gangguan proses parenting b/d kurangnya
pengetahuan tentang cara merawat bayi.
Tujuan : Gangguan proses parenting tidak
ada.
Kriteria Hasil : Ibu dapat merawat bayi secara
mandiri (memandikan, menyusui).
Intervensi Kriteria Hasil
32
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Klasifikasi
33
Daftar Pustaka
http://noviepangaribuan.blogspot.com/2012/04/v-
behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
( Diakses Pada Hari selasa tanggal 12 Februari 2019 pada pukul 15.30 WITA)
https://bidanshop.blogspot.com/2010/01/perawatan-masa-nifas.html?m=1
( Diakses Pada Hari selasa tanggal 12 Februari 2019 pada pukul 15.45 WITA)
http://2bakbiduk.blogspot.com/2013/03/teori-reva-rubin_1.html?m=1
( Diakses Pada Hari selasa tanggal 12 Februari 2019 pada pukul 15.55 WITA)
https://moudyamo.wordpress.com/2018/06/29/proses-adaptasi-fisiologi-dan-
psikologi-ibu-nifas
( Diakses Pada Hari selasa tanggal 12 Februari 2019 pada pukul 16.25 WITA)
https://www.academia.edu/25444109/askep_nifas
( Diakses Pada Hari selasa tanggal 12 Februari 2019 pada pukul 16.55 WITA)
34