Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga


Dosen Pengampu : Ns. Fahmi Rosady,S.Kep.

Disusun Oleh :
Fary Misdinoor Arianto P07220117048
Febriana Indah Sari P07220117049
Nur Rachmi Sausan P07220117066
Sundary Rizky Yusniar P07220117074
Tika Herlia P07220117077

PRODI DIII KEPERAWATAN BALIKPAPAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini
dengan benar.

Balikpapan, 18 Juli 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 4
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................................. 5
C. TUJUAN ........................................................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................... 6
A. KELUARGA SEBAGAI PERHATIAN KELUARGA UTAMA .................................................... 6
B. PERAN PERAWAT KELUARGA .................................................................................................. 7
C. TINGKATAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA .......................................................... 8
BAB III .......................................................................................................................................................... 10
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 10
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang
dapat diorganisir menjadi simbol-simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang
didasari oleh fakta - fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya
bukti ) secara langsung.

Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam


keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari
struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan
ilmu yang pernah didapat di tempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai
seorang perawat. Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model
praktek keperawatan yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat
tersebut bekerja. Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen
dasar seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan
praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan
terhadap kebutuhan semua pasien.

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi


oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu
berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia.
Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada
setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan model-model keperawatan dalam
proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai
dengan kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik,
memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable utama yang
mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam
memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :
Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup dan
aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien.
Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang
melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Keperawatan keluarga sebagai perhatian utama
2. Peran perawat keluarga
3. Tingkatan praktik keperawatan keluarga

C. TUJUAN
1. Apa itu keperawatan keluarag sebagai keperawatan utama
2. Apa peran perawat keluarga
3. Apa saja tingkatan keperawatan keluarga
BAB II

PEMBAHASAN

A. KELUARGA SEBAGAI PERHATIAN KELUARGA UTAMA


Ada beberapa alasan yang menjadikan keluarga sebagai pusat perhatian dalam
pemberian pelayanan kesehatan antara lain :

1. keluarga dipandang sebagai sumber daya kritis untuk menyampaikan pesan-pesan


kesehatan.
Kasus meningkatnya angka kematian karena DHF membuat pemerintah dengan genjar
menggalakkan pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dalam sksls nasional, keluarga
sebagai unit terkecil dalam masyarakat berperan dalm penyampaian pesan betapa
pentingnya PSN agar terhindar dari wabah Demam Berdarah.
2. Keluarga Sebagai Satu Unit antar anggota dalam keluarga
Keluarga dipandang sebagai suatu kesatuan dari sejumlah anggota keluarga, berada
dalam satu ikatan yang saling mempengaruhi. Jika perawat tidak memahami dalam
melakukan pengkajian terhadap setiap anggota keluarga maka perawat tersebut tidak
akan dapat data yang dibutuhkan, mengingat data anggota keluarga yang satu dengan
yang lainnya saling mempengaruhi.
Contoh : Perpisahan dengan salah satu anggota keluarga yang akan sekolah diluar kota,
akan mengrangi nafsu makan, kesedihan pada yang meninggalkan dan yang ditinggalkan.
3. Hubungan yang kuat dalam keluarga dengan status kesehatan anggotanya
Peran keluarga sangat penting dalam tahapan-tahapan perawatan kesehatan, mulai dari
tahapan peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan sampai rehabilitasi. Contoh
:Keluarga yang peduli kesehatan akan menimbang dan membri imunisasi lengkap pada
balitanya.
4. Keluarga sebagai tempat penemuan kasus dini.
Adanya masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga akan memungkinkan
munculnya faktor resiko pada anggota keluarga lainya.
Contoh : Pada keluarga ditemukan Anak sulungnya menderita TB, maka kemungkinan
kedua adiknya menderita TB juga.
5. Individu dipandang dalam konteks keluarga
Seorang dapat mencapai pemahaman yang lebih jelas terhadap individu dan fungsinya
apabila individu-individu tersebut dipandang dalam konteks keluarga mereka.
6. Keluarga sebagai sumber pendukung bagi anggota keluarga lainnya.
Contoh : Anak usia sekolah yang mendapat bimbingan belajar dari orang tuanya akan
jauh lebih berhasil dibandingkan jika tidak mendapatkan bimbingan saat belajar dari
kedua orang tuanya.

B. PERAN PERAWAT KELUARGA

1. Sebagai pendidik

perawat bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga,terutama


untuk memandirikan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang memiliki masalah
kesehatan.

2. Sebagai koordinator pelaksana pelayanan keperawatan

perawat bertanggung jawab memberikan pelayanan keperawatan yang komprehensif.

3. Sebagai pelaksana pelayanan perawatan

pelayanan keperawatan dapat diberikan kepada keluarga melalui kontak pertama dengan
anggota keluarga yang sakit yang memiliki masalah kesehatan.

4. Sebagai supervisor pelayanan keperawatan

perawat melakukan supervise ataupun pembinaan terhadap keluarga melalui kunjungan


rumah secara teratur, baik terhadap keluarga berisiko tinggi maupun yang tidak.

5. Sebagai pembela (advokat)

perawat berperan sebagai advokat keluarga untuk melindungi hak-hak keluarga sebagai
klien.
6. Sebagai fasilisator

perawat dapat menjadi tempat bertanya individu, keluarga, dan masyarakat untuk
memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi sehari-hari serta
dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah.

7. Sebagai peneliti

perawat keluarga melatih keluarga untuk dapat memahami masalah-masalah kesehatan


yang dialami oleh anggota keluarga.

8. Sebagai modifikasi lingkungan

perawat komunitas juga harus dapat memodifikasi lingkungan, baik lingkungan rumah,
lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekitarnya agar dapat tercipta lingkungan yang
sehat. (Sudiharto dan Sri Setyowati, 2007)

C. TINGKATAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA


1. Keluarga sebagai konteks
Pada asuhan keperawatan tingkatan pertama ini yang menjadi fokus pelayanan kesehatan
adalah individu, sedangkan keluarga merupakan latar belakang atau fokus sekunder.
Keluarga dipandang sebagai area yang penting dari klien dan oleh karena itu keluarga
merupakan dukungan terbesar bagi klien. Atau kata lain asuhan yang berfokus pada
keluarga.
Contoh : Gangguan pola nafas pada An. E (2 Th) di keluarga Tn. N (29 th) dengan Asma.
2. Keluarga dipandang sebagai kumpulan atau atau jumlah anggota keluarga secara individu
Asuhan keperawatan diberikan bukan hanya pada satu individu tetapi bisa lebih dalam
satu keluarga. Dalam tingkatan ini garis depannya adalah masing-masing klien yang
dilihat sebagai unit terpisah dengan unit yang berinteraksi.
Contoh : Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An. C (14 th) dan An. H (7 Th)
dikeluarga Tn. O (45 th) dengan Diare.
3. Subsistem keluarga sebagai klien
Sub sistem keluarga adalah pusat perhatian atau fokus sebagai penerima pengkajian serta
intervensi. Keluarga initi, keluarga besar, dan sub sistem keluarga lainya adalah unit
analisis dan asuhan.
Contoh : Masalah pada keluarga yang diawali dengan komunikasi yang tidak efektif antar
anggota keluarga.
Contoh : Kesalahpahaman yang terjadi pada pasangan baru menikah terhadap peran dan
fungsinya masing-masing.
4. Keluarga sebaga klien
Keluarga dipandang sebagai klien atau fokus keperawatan, keluarga menjadi bagian
depan sedangkan anggota keluarga yang lain menjadi latar belakang.
Contoh : Masalah yang timbul pada sebuah keluarga dikarenakan koping Keluarga
tidak efektif saat menunggu kehadiran anggota keluarga yang baru.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat,
dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur. Untuk dapat
mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas
dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara.

Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi


oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu
berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia.
Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada
setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan model-model keperawatan dalam
proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai
dengan kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Topo Azkah. 2014. Makalah konsep keperawatan keluarga.

https://www.academia.edu/37745147/MAKALAH_KONSEP_KEPERAWATAN_KELUARGA
.docx (diakses pada tanggal 18 juli 2019)

Dictio. 2017. Peran Perawat Keluarga.

https://www.dictio.id/t/apa-saja-peran-perawat-keluarga/6350 (diakses pada tanggal 18 juli 2019)

Chairul’s. 2012. Konsep Dasar Keluarga.

http://chairulars.blogspot.com/2012/11/konsep-dasar-keluarga.html?m=1 (diakses pada tanggal


18 juli 2019.)

Anda mungkin juga menyukai