Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ISU DAN KECENDERUNGAN DALAM


KEPERAWATAN KELUARGA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VIII

Nurfitriani
Rachmawaty
Rinayanti
Mardawiah

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini guna Memenuhi Tugas
Kelompok dalam mata Kuliah Keperawatan Keluarga dengan judul “Isu dan
Kecenderungan dalam keperawatan Keluarga”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.

Penulis

Kelompok VIII

2
DAFTAR ISI

Sampul .............................................................................................................................. i
Kata pengantar .................................................................................................................. ii
Daftar isi ............................................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan
1. Latar belakang .................................................................................................... 4
2. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 5
Bab II Pembahasan
1. Defenisi ............................................................................................................... 6
2. Tindakan pengkajian yang dilakukan .................................................................. 6
3. Tujuan perawatan Kesehatan keluarga............................................................... 6
4. Peran perawat dalam keperawatan keluarga ...................................................... 7
5. Isu dalam tahapan perkembangan keluarga ....................................................... 7
6. Isu dalam keperawatan keluarga ........................................................................ 9
Bab III Penutup
1. Kesimpulan .........................................................................................................
12
2. Saran ................................................................................................................. 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara
terus menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan
dan metode keprawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat
berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan
tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend holistic
dalam keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi,
baik dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan
komunitas. Tren praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat
praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.
Perkembangan Keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan
oleh :
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga
informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi
dengan cepat diketahui oleh masyarakat
2. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia
harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang
telah berkembang
3. Sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga masyarakat
menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi
masyarakat ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah
dan terjangkau

Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan,


adopsi dan kelahiranyang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya
umum, meningkatkan perkembanganfisik, mental, emosional, dan sosial dari
individu-individu yang ada didalamnya terlihat dari polainteraksi yang saling
ketergantungan untuk mencapai tujuan Bersama. Keperawatan keluarga dapat
difokuskan pada anggota keluarga individu, dalam kontekskeluarga, atau unit
keluarga. Terlepas dari identifikasi klien, perawat menetapkan hubungandengan
masing-masing anggota keluarga dalam unit dan memahami pengaruh unit pada
individudan masyarakat. Tujuan keperawatan keluarga dari yang merupakan

4
praktek keperawatan termodern saat ini adalah promoting and protecting people he
alth merupakan perubahan paradigma dari cure menjadi care melalui tindakan
preventif dan mengurangi kejadiandan penderitaan akibat penyakit.
Perawat keluarga memiliki peran untuk memandirikan keluarga dalam
merawat anggota keluargaya, sehingga keluarga mampu melakukan fungsi dan
tugas Kesehatan.riedmen menyatakan bahwa keluarga diharapkan mampu
mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, diantaranya fungsi efektif, sosialisasi,
reproduksi ekonomi, dan fungsi perawatan keluarga. Perawatan kesehatan
keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagaiunit
pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat.
Perkembangan dari setiap anggota keluarga sangat dipengaruhi oleh
keluarga itu sendiri. Keluarga memiliki anggota yang saling berinteraksi, interelasi
dan interdependensi untuk mencapai tujuan bersama, karena itu keluarga
merupakan suatu sistem. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, maka dapat
berdampak pada kondisi anggota yang lain. Keluarga dipandang sebagai suatu
kesatuan, yang berada dalam satu ikatan yang saling mempengaruhi (Efendi, F.
dan Makhfudli, 2009)

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Defenisi isu dan keperawatan Keluarga
2. Untuk mengetahui tindakan pengkajian yg dilakukan dalam keperawatan
keluarga
3. Untuk mengetahui perawatan Kesehatan keluarga
4. Untuk mengetahui peran perawat keluarga
5. Untuk mengetahui isu dalam tahapan perkembangan keluarga
6. Untuk mengetaui isu dalam keperawatan keluarga

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi
Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun
belum jelas faktannya atau buktinya.
Keperawatan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang diberi via
praktek keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.
Keperawatan keluarga dapat difokuskan pada anggota keluarga individu,
dalam konteks keluarga, atau unit keluarga. Terlepas dari identifikasi klien,
perawat menetapkan hubungan dengan masing-masing anggota keluarga
dalam unit dan memahami pengaruh unit pada individu dan masyarakat.
Keberhasilan keperawatan di R.S dapat menjadi sia – sia jika dilanjutkan
oleh keluarga di rumah. Keluarga sebagai titik sentral pelayanan kesehatan.
Keluarga yang sehat akan mempunyai anggota yang sehat dan mewujudkan
masyarakat yang sehat. Askep yang diberikan berdasarkan pada masalah
kesehatan dari setiap anggota keluarga.
Agar Pelayanan Kesehatan Yang Diberikan Dapat Diterima Oleh Keluarga
 Harus mengerti dan memahami tipe dan struktur keluarga
 Tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya
 Perlu pemahaman setiap tahap perkembangan dan tugas perkembangan

B. Tindakan Pengkajian Yang Dilakukan


 Tindakan promosi , Jika keluarga belum memenuhi seluruh tugas
perkembangannya.
 Tindakan prefentif, Agar keluarga mampu mencegah munculnya masalah
pada perkembangan berikutnya

C. Tujuan Perawatan Kesehatan di keluarga


 Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan
kualitas hidupnya
 Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota
keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan.

6
 Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga.
 Membantu klien untuk tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan
perawatan yang diperlukan rehabilitasi atau perawatan paliatif

D. Peran Perawat Keluarga


Peran perawat keluarga dijelaskan oleh Gusti (2013) yaitu sebagai berikut.
 Pendidik, pendidikan kesehatan perlu diberikan kepada keluarga agar
keluarga secara mandiri mampu dan bertanggung jawab terhadap masalah
kesehatan yang dihadapi.
 Koordinator, perawatan berkelanjutan memerlukan koordinator agar
tercapainya pelayanan yang komprehensif.
 Pelaksana, perawat yang bekerja dengan pasien dan keluarganya, baik di
rumah atau di klinik memiliki tanggung jawab dalam memberikan perawatan
secara langsung.
 Pengawas kesehatan, perawat melakukan kunjungan rumah untuk
mengidentifikasi terkait kesehatan keluarga.
 Konsultan, perawat berperan sebagai narasumber bagi keluarga saat
menghadapi permasalahan kesehatan.
 Kolaborasi, perawat bekerja sama dengan tim pelayanan kesehatan lainnya
untuk mencapai kesehatan setinggi-tingginya.
 Fasilitator, membantu keluarga dalam menghadapi kendala peningkatan
derajat kesehatannya.
 Penemu kasus, mengidentikasi masalah secara dini.
 Modifikasi lingkungan, perawat harus memodifikasi lingkungan baik di
rumah atau masyarakat untuk ,encapai Kesehatan lingkungan.

E. Isu dalam tahapan perkembangan keluarga


1. Keluarga pasangan baru
Tantangan pada tahapan ini adalah bagaimana pasangan menghadapi
perbedaan karakter dari dua individu. Suksesnya hubungan tergantung pada
kemampuan untuk saling mengakomodasi dalam banyak cara.
2. Keluarga menanti kelahiran anak
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama sampai bayi berusia 30 bulan.
Pada tahap ini, keluarga bertugas untuk membentuk keluarga muda yang
stabil (dengan mengintegrasikan kehadiran bayi baru dalam keluarga),

7
memperbaiki hubungan setelah terjadinya konflik/ rekonsiliasi tugas
perkembangan yang bertentangan dengan kebutuhan keluarga,
mempertahankan pernikahan yang memuaskan, serta memperluas
persahabatan dengan keluarga besar.
3. Keluarga dengan anak usia prasekolah
Tahap perkembangan ini dimulai saat anak pertama berusia 2.5 tahun, dan
berakhir bila anak usia 5 tahun. Pada kondisiini, keluarga lebih majemuk dan
berbeda. Tugas keluarga adalah memenuhi semua kebutuhan anggota,
dimulai dari kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, ruang
bermain, belajar, privasi dan bahkan keamanan, mensosialisasikan anak,
mengintegrasikan anak baru, juga tetap memenuhi kebutuhan anak yang
lain. Serta, mempertahankan hubungan yang sehat (hubungan suamiistri,
orang tua dan anak) bahkan dalam lingkup keluarga besar dan komunitas.
4. Keluarga dengan anak usia sekolah
Tahap ini dimulai ketika anak pertama berusia 6 tahun/mulai masuk sekolah
dasar, berakhir pada pada usia 13 tahun sebagai awal masa remaja.
Keluarga bertugas untuk mensosialisasikan anak, termasuk meningkatkan
prestasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebayanya.
Disamping itu, tetap mempertahankan hubugan perkawinan yang
memuaskan, serta memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
5. Keluarga dengan anak remaja
Periode ini berlangsung selama 6 – 7 tahun, pada saat anak pertaman
berusia 13 tahun atau sampai anak meninggalkan rumah pada usia 20
tahun. Pada tahap ini keluarga bertugas untuk menyeimbangkan kebebasan
dan tanggung jawab seorang remaja menjadi dewasa (untuk menjadi lebih
mandiri). Keluarga harus menciptakan/ mengarahkan komunikasi terbuka,
serta memfokuskan kembali hubungan pernikahan.
6. Keluarga melepaskan anak usia dewasa muda
Tahap ini dapat berjalan singkat atau agak panjang, tergantung pada
beberapa anak yang ada di dalam rumah / beberapa anak yang belum
menikah yang masih tingal di rumah setelah lulus SMA dan perguruan
tinggi.Tugas keluarga pada tahap ini adalah memperluas siklus keluarga
dengan memasukan anggota keluarga baru dari perkawinan anak
anak.Keluarga tetap melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan

8
kembali hubungan pernikahan, serta membantu orang tua lansia dan sakit
sakitan.

7. Keluarga orang tua paruh baya


Siklus ini merupakan masa pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika anak
terakhir meninggalkan rumah dan berakhir dengan pension atau kematian
pasangan. Tugas perkembagan pada tahap ini adalah menyediakan
lingkungan yang meningkatkan kesehatan, mempertahankan kepuasan
hubungan yang bermakna antara pasangan dan anak, serta memperkuat
hubungan pernikahan
8. Keluarga lansia pensiunan/keluarga dalam tahun terakhir
Tahap ini dimulai pada saat salah satu pasangan atau keduanya memasuki
masa pensiun, berakhir pada saat pasangan atau keduanya meninggal.
Tugas keluarga tahap ini adalah mempertahankan penataan kehidupan yang
memuaskan, mempertahankan hubungan pernikahan, menyesuaikan
dengan kehilangan pasangan dan menyesuaikan terhadap pengeluaran
yang berkurang. Selanjutnya, berupaya mempertahankan ikatan keluarga
antar generasi, serta melanjutkan untuk merasionalisasikan kehilangan
keberadaan anggota keluarga

F. Isu dalam keperawatan Keluarga 1. Isu Global


 Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan pola
perilaku kekuarga.
 Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global sehingga
penyebarannya semakin meluas.
 Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat mobilisasi
penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang
berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang berubah.
 Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan persaingan
yang ketak serta menumbuhkan munculnya sekolah-sekolah yang
mengutamakan kualitas pendidikan.

9
 Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana serta
pelayanan kesehatan menuntut standar profesionalitas keperawatan
yang tinggi

2. Isu Nasional
 Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan kesehatan.
 Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan bidang kesehatan.
 Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang
kesehatan.
 Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah
kesehatan masyarakat seperti diberikannya bantuan bagi keluarga
miskin serta asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga yang tidak
mampu.
3. Isu dalam bidang Pelayanan
 SDM belum dapat menjawab tantangan global dan belum ada
perawat keluarga.
 Penghargaan / reward rendah.
 Bersikap pasif.
 Biaya pelayanan kesehatan rawat inap mahal.
 Pengetahuan dan keterampilan perawat masih rendah
 Rendahnya minat perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat
system yang belum berkembang.
 Pelayanan keperawatan keluarga belum berkembang (DEPKES
sudah mneyusun pedoman pelayanan keperawatan keluarga dan
model keperwatan keluarga di rumah & perlu disosialisasikan).
 Keperawatan keluarga/ komunitas dianggap tidak menantang.
 Geografis luas namun tidak ditunjang dengan fasilitas.
 Kerjasama lintas program dan lintas sector belum memadai.
 Model pelayanan belum mendukung peranan aktif semua profesi
4. Dalam Bidang Pendidikan:
 Lahan praktik terbatas; pendirian pendidikan keperawatan cenderung
“mudah”
 Penelitian terkait pengembangan dan uji model masih terbatas.
 Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas.
 Rasio pengajar : mahasiswa belum seimbang.
 Keterlibatan berbagai profesi selama pendidikan kurang.
10
5. Dalam Bidang Profesi:
 Standar kompetensi belum disosialisasikan
 Belum ada model pelayanan yang dapat menjadi acuan
 Kompetensi berbagai jenjang pendidikan tidak berbatas.
 Mekanisme akreditasi belum berjalan dengan baik.
 Peranan profesi di masa depan dituntut lebih banyak.
 Perlu pengawalan dan pelaksanaan undang-undang praktik
keperawatan.

11
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Sikap dan pola perilaku keluarga dapat dipengaruhi oleh dunia tanpa batas
(global village). Kemajuan teknologi di bidang transportasi mengakibatkan tingkat
mobilisasi penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-besaran yang
berpengaruh terhadap iteraksi keluarga yang berubah. Pelayanan keperawatan
keluarga belum berkembang tapi DEPKES sudah Menyusun pedoman pelayanan
keperawatan keluarga dan model keperawatan keluarga di rumah tapi perlu
disosilisasikan serta munculnya perhatian dari pihak pemerintah megenai masalah
Kesehatan masyarakat seperti diberikannya bantuan pada keluarga miskin serta
asuransi Kesehatan lain bagi keluarga yang tidak mampu.Rendahnya minat
perawat untuk bekerja dengan keluarga akibat systemyang belum berkembang.
2. Saran
Pelayanan keperawatan keluarga harus dikembangkan karena keperawatan
keluarga dapat mengurang kejadian atau penderitaan akibat penyakit dengan
perubahan paradigma dari cure menjadi care melalui Tindakan preventif.

12

Anda mungkin juga menyukai