Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ADAPTASI ANATOMI DAN FISIOLOGI PADA MASA NIFAS

“Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Fisiologi
kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Bayi baru lahir”

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Fepy Andesta (2107007)


2. Like Agustina Riskayanti Manao (2107010)
3. Medina Andini Usman (2107012)
4. Viona Berlian Agnesa (2107025)

Dosen Pembimbing :

Marisa Lia Anggraini, S.ST, M.Keb

STIKES SYEDZA SAINTIKA PADANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunia –Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
kami dengan tepat waktu yang berjudul “ Adaptasi Anatomi Dan Fisiologi Pada
Masa Nifas’’. Harapan kami sebagaimana penyusun adalah agar pembaca dapat
memahami tentang bagaimana cara “ Adaptasi Anatomi Dan Fisiologi Pada Masa
Nifas”.

Terkhusus pada makalah ini kami akan membahas tentang perubahan pada
sistem reproduksi,perubahan pada sistem pencernaan, perubahan pada sistem
kardiovaskular, perubahan pada sistem perkemihan, perubahan pada sistem
hematologi, perubahan pada sistem endokrin, perubahan pada sistem integument
dan yang terakhir adalah perubahan pada alat-alat vital. dan tidak lupa pula kami
ingin mengucapkan rasa terima kasih kami kepada dosen kami yang bernama ibuk
Marisa Lia Anggraini,S.ST,M.Keb. yang telah membimbing kami dalam
menyusun makalah ini menjadi lebih baik.

Kami menyadari sepenuhnya dalam menyusun makalah Adaptasi


Anatomi Dan Fisiologi Pada Masa Nifas ini masih terdapat banyak kekurangan,
baik dalam sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa. Kami berharap
semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah ilmu wawasan kita
mengenai bagaimana cara adaptasi anatomi dan fisiologi pada seorang ibu dalam
masa nifas. Akhir katakami mengucapkan terima kasih.

Padang, 8 Juni 2022

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar belakang masalah.................................................................................1

1.2 Rumusan masalah...........................................................................................2

1.3 Tujuan.............................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

2.1 Pengertian Masa Nifas..................................................................................3

2.2 Tahapan Masa Nifas.......................................................................................3

2.3 Sistem-Sistem Yang Mengalami Perubahan Pada Masa Nifas......................5

BAB III..................................................................................................................13

PENUTUP..............................................................................................................13

3.1 Kesimpulan...................................................................................................13

3.2 Saran.............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Masa menjadi seorang ibu adalah masa yang paling dinantikan oleh
seluruh wanita didunia. Seperti yang telah kita ketahui sebelum mencapai masa
menjadi seorang ibu,seorang wanita harus mengalami terlebih dahulu masa yang
dinamakan masa kehamilan.Dimana pada masa ini seorang wanita telah
mengandung seorang janin dalam perutnya yang dimulai dari bulan 1
mengandung hingga 9 bulan kemudian atau 38 minggu.Hingga akhir dimana sang
janin keluar dan menjadi seorang bayi. Setelah seorang Wanita melahirkan maka
wanita tersebut telah memasuki masa baru yaitu masa yang dinamakan masa
nifas.Beberapa pengertian masa nifas menurut para ahli adalah sebagai
berikut:Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta
sampai dengan 6 minggu (42 hari) (Dewi dan Sunarsih, 2012: 1).

Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar
danberakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula
(sebelumhamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Sulistyawati,
2015).Masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan untuk
selalumelakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang maksimal dapat
menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan dapat berlanjut pada
komplikasi masa nifas,seperti sepsis puerperalis. Perawatan payudara yang kurang
atau sama sekali tidak dilakukan maka akan mengakibatkan terjadi sumbatan
sehingga terjadi bendungan ASI.Selain itu, penggunaan bra yang ketat serta
keadaan putting susu yang tidak bersih dapatmenyebabkan sumbatan pada duktus
(Vivian dan Tri, 2011;40).Masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu,
sekitar 60% kematian ibu terjadisetelah melahirkan dan iasto 50% dari kematian
pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah persalinan, diantaranya
disebabkan oleh adanya komplikasi masa nifas. oleh karena itu, peran dan
tanggung jawab bidan memberikan asuhan kebidanan ibu nifas dengan
pemantauan mencegah beberapa kematian ini (Vivian dan Tri, 2011;3)

1
2

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka dapat ditarik rumusan
masalah untuk makalah ini adalah bagaimana adaptasi anatomi dan fisiologi pada
masa nifas dan apa saja perubahan pada sistem reproduksi dan sistem lainnya
pada masa nifas?

1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari
masa nifas, tahapan masa nifas, perubahan pada sistem reproduksi, perubahan
pada sistem kardiovaskular, perubahan pada sistem hematologi, perubahan pada
sistem pencernaan, perubahan pada sistem perkemihan, perubahan pada sistem
endokrin, perubahan pada sistem integument, dan perubahan pada tanda-tanda
vital.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Masa Nifas
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari (Anggraini, 2010).Masa nifas
adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta sertaselaput yang
diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil
dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2013).Masa nifas adalah masa
dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah
melahirkan. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta danberakhir ketika alat-
alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamilyang berlangsung kira-
kira 6 minggu. (Marmi 2014).

Periode postpartum adalah waktu penyembuhan dari perubahan yaitu


waktu kembali pada keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat- alat genitalia
interna maupun eksterna akan berangsur- angsur pulih seperti pada keadaan
sebelum hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun eksterna
akan berangsur-angsur pulih seperti pada keadaan sebelum hamil. (Lia Nanny
2014). Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta,
serta selaput yang diperlukan memulihkan kembali organ kandungan seperti
sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Walyani &
Purwoastuti,2015).

2.2 Tahapan Masa Nifas


1) Puerperium dini
yaitu kepulihan ketika ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan, serta
beraktivitas layaknya wanita normal. (Walyani & Purwoastuti, 2015)

2) Puerperium intermedial
Yaitu, kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya sekitar 6-8
minggu (Walyani & Purwoastuti, 2015)

3
4

3) Remote puerperium
Yaitu, waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna, terutama
bila
selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. (Walyani &
Purwoastuti, 2015)

4) Immediate Puerperium
Yaitu, waktu 0-24 jam post partum. Kepulihan dimana ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. (Anggraini, 2010).

5) Early Puerperium
Waktu 1-7 hari post partum. Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia
yang lamanya 6-8 minggu. (Anggraini, 2010)

6) Later Puerperium
Waktu 1-6 minggu post partum. Waktu yang diperlukan untuk pulih dan
sehat sempurna, Terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi. Waktu untuk sehat berminggu- minggu, bulan atau tahun. (Anggraini,
2010).

Adapun periode-periode postpartum yaitu :

a.Tahap I

Periode ini berlangsung 1-2 hari setelah melahirkan. Ibu baru umumnya
pasif dan sangat tergantung, serta perhatiannya tertuju pada kekhawatiran akan
tubuhnya. Ia akan mengingat-ingat kembali pengalamannya sewaktu melahirkan.

b.Tahap II

Periode ini berlangsung pada hari ke-2 sampai hari ke-4 pascapartum. Ibu
mulai sadar dengan kemampuannya untuk menjadi orang tua yang sukses dan
meningkatkan tanggung jawab terhadap bayinya. Ibu berkosentrasi pada
pengontrolan fungsi tubuhnya, BAB dan BAK, juga kekuatan serta ketahanan
tubuhnya. Ibu berupaya keras menguasai berbagai keterampilan perawatan bayi
misalnya menggendong, menyusui,memandikan dan memasang popok. Pada
5

periode ini, ibu cenderung iastole dan merasa tidak mahir melakukan keterampilan
tersebut.

c.Tahap III

Periode ini biasanya dimulai setelah ibu pulang kerumah dan sangat
berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang diberikan kepada keluarga. Ibu
harus mengambil alih tanggung jawab perawatan bayi.

2.3 Sistem-Sistem Yang Mengalami Perubahan Pada Masa Nifas

1. Perubahan Sistem Reproduksi

1) Uterus

a. Involusi uterus dan proses terjadinya infolusi

Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot
polos uterus. Pada akhir tahap ketiga persalinan, Uterus berada digaris tengah,
kira-kira 2cm dibawah umbilicus dengan bagian fundus bersandar pada
promontorium sakralis.

b.Perubahan Pada Letak Implatansi Plasenta

1. Perubahan pembuluh darah pada uterus bekas plasenta

Kehamilan yang sukses membutuhkan peningkatan aliran darah uterus yang


cukup besar. Untuk menyupleinya, arteri dan fena dalam uterus, terutama
plasenta, menjadi luar biasa membesar begitu juga pembuluh ke dan dari uterus.

2. Kontraksi
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah lahir,
di duga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterin yang
terutama akibat kompresi pembuluh darah intramiometrium, bukan oleh agregasi
trombosit dan pembentukan bekuan

3. Afterpain
Pada primipara, Tonus uterus meningkat sehinnga fundus pada umumnya
tetap kencang.
6

3.Serviks
Serviks menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan. 18 jam pasca
partum, serviks memendek dan konsistensi nya menjadi lebih padat dan Kembali
ke bentuk semula.

4.Vagina
Vagina yang semula sangat teregang akan Kembali secara bertahap ke ukuran
sebelum hamil, 6-8 minggu setelah bayi lahir.

2. Perubahan Sistem Pencernaan


Sistem Gastrointensial selama kehamilan di pengaruhi oleh beberapa hal,
diantaranya tingginya kadar progesteron yang dapat menggangu keseimbangan
cairan tubuh, meningkatkan kolesterol darah dan melambatkan kontraksi otot-otot
polos .pasca melahirkan, kadar progesteron juga mulai menurun. Namun
demikian, faal usus memerlukan waktu 3-4 hari untuk Kembali normal.

Beberapa hal yang berkaitan dengan perubahan pada sistem pencernaan antara
lain:

1.Nafsu makan
Pasca melahirkan, biasanya ibu merasa lapar sehingga di perbolehkan
untuk mengonsumsi makanan pemulihan nafsu makan di perlukan waktu 3-4 hari
sebelum faal usus Kembali normal.

2.Motilitas
Secara khas Penurunan tonus dan motilitas otot tractus cerna menetap
selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan anastesia
bisa memperlambat pengembalian tonus dan motilitas ke keaadaan normal.

3.Pengosongan usus
Pasca melahirkan, Ibu sering mengalami konstipasi. Hal ini di sebabkan tonus
otot usus menurun selama proses persalinan dan awal masa pascapartum, diare
sebelum persalinan, enema sebelum melahirkan, kurang makan,dhidrasi,
hemoroid ataupun laserasi jalan lahir. Sistem pencernaan pada masa nifas
membutuhkan waktu Kembali normal.
7

3. Perubahan pada sistem kardiovaskular


a.Volume Darah
Perubahan pada volume darah tergantung pada beberapa variable.
Contohnya kehilangan darah selama persalinan, mobilisasi dan pengeluaran cairan
extravascular.
Kehilangan darah mengakibatkan perubahan volume darah tetapi hanya terbatas
pada volume darah total.

b.Cardiac Output
Cardiac output terus meningkat selama kala I dan kala II persalinan.
Puncaknya selama masa nifas dengan tidak memperhatikan tipe persalinan dengan
penggunaan anastesi. Cardiac output tetap tinggi dalam beberapa waktu sampai 48
jam postpartum, ini umumnya mungkin di ikuti dengan stroke volume akibat dari
poeningkatan venosus retrun, beradicardi terlihat selama waktu ini cardiac poutput
akan Kembali pada semula dalam 2-3 minggu.

4. Perubahan sistem hematologi

a. Hari pertama masa nifas kadar fibrinogen dan plasma sedikit menurun tetapi
darah lebih kental dan peningkatan viskositas sehingga meningkatkan pembekuan
darah. Masa nifas bukan masa penghancuran sel darah merah tetapi tambahan-
tambahan akan menghilang secara perlahan sesuai dengan waktu hidup sel darah
merah.

b. Leukostistis meningkat, dapat mencapai 15000/mm3 selama persalinan dan


tetap tinggi dalam beberapa hari postpartum. Jumlah sel darah putih normal rata-
rata pada Wanita hamil kira-kira 12000/mm3. Selama 10-12 hari setelah
persalinan umumnya bernilai antara 20000-25000/mm3, neurotropil berjumlah
lebih banyak dari sel darah putih dengan konsekuensi akan berubah.

c. Faktor pembekuan yakni suatu aktivasi factor pembekuan darah terjadi setelah
persalinan. Aktivasi ini, bersamaan dengan tidak adanya pergerakan, trauma atau
sepsis, yang mendorong terjadinya tromboemboli. Keadaan produksi tertinggi dari
pemecahan vibrin mungkin akibat pengeluaran dari tempat plasenta.
8

d. Kaki ibu di periksa tiap hari untuk mengetahui adamya tanda-tanda thrombosis.
Mungkin positif terdapat tanda-tanda humans.

e. Varises pada kaki dan sekitar anus adalah umum pada kehamilan varises pada
vulva umumnya kurang dan akan segera kembali.

5. Perubahan pada sistem perkemihan

Buang air kecil sering suloit selama 24 jam pertama. Kemungkinan


terdapat spasine spingter dan edema leher buli buli sesudah bagian ini mengalam
kompresi antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan.
Urin dalam jumlah yang besar akan di hasilkan dalam waktu12-36 jam
sesudah melahirkan setelah plasenta di lahirkan kadar hormone estrogen yang
bersifat menahan air akan mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan ini
mengakibatkan diuresis. Ureter yang berdilapasi akan kembali normal dalam
tempo 6 minggu.

1. Perubahan pada sistem endokrin

Setelah melahirkan, system endokrin Kembali kepada kondisi seperti sebelum


hamil. Hormone kehamilan mulai menurun segera setelah plasenta keluar.
Turunnya estrogen dan progesterone menyebabkan peningkatan proaktin dan
menstimulasi air susu. Perubahan fisiologis yang terjadi pada Wanita setelah
melahirkan melibatkan perubahan yang progresif atau pemebentukan jaringan-
jaringan baru. selama proses kehamilan dan persalinan terdapat perubahan pada
sistem endokrin, terutama pada hormone-hormon yang berperan dalam proses
tersebut. Hormone yang berperan dalam system endokrin adalah sebagai berikut :

1.Oksitosin

Oksitosin di sekresikan dari kelenjar otak bagian belakang. Selama tahap


kala III persalinan, hormone oksitosin berperan dalam pelepasan plasenta dan
mempertahankan kontraksi, sehingga mencegah pendarahan.
9

2.Prolaktin

Menurunnya kadar estrogen menimbulkan terangsangnya kelenjar pituitari


bagian belakang untuk mengeluarkan prolactin. Hormon ini berperan dalam
pembesaran payudara untuk merangsang produksi susu.

3.Estrogen dan progesterone

Selama hamil volume darah normal meningkat walaupun mekanismenya


secara penuh belum dimengerti. Di perkirakan bahwa tingkat estrogen yang tinggi
memperbesar hormone anti diuretic yang meningkatkan volume darah. Di
samping itu, progesterone mempengaruhi otot halus yang mengurangi
perangsangan dan peningkatan pembuluh darah yang sangat mempengaruhi
saluran kemih, ginjal, usus, dinding vena, dasar panggul, perineum dan vulva,
serta vagina.

4.Hormon plasenta

Hormone plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan. Human


chorionic gonadotropin (HCG) menurun dengan cepat dan menetap sampai 10%
dalam 3 jam hingga hari ke 7 postpartum dan sebagai omset pemenuhan mamae
pada hari ke 3 postpartum

5.Hormon hipofisis dan fungsi ovarium

Waktu mulainya ovulasi dan menstruasi pada Wanita menyusui dan tidak
menyusui berbeda. Kadar proklatin serum yang tinggi pada Wanita menyusui
berperan dalam menekan ovulasi karena kadar hormone FSH terbukti sama pada
Wanita menyusui dan tidak menyusui, di simpulkan ovarium tidak berespon
terhadap simulasi FSH Ketika kadar proaktin meningkat.

6.Perubahan pada sistem muskulosklebal

Ambolasi pada umumnya dimulai 4-8 jam postpartum.ambulasi dini


sangat membantu untuk mencegah komplikasi dan mempercepat proses infolusi.
Adaptasi system muskulokeletal pada masa nifas :
10

1.Dinding perut dan peritoneum

Dinding perut akan longgar pada pasca persalinan. Keadaan ini akan pulih
Kembali dalam 6 minggu.

2.Kulit abdomen

Selama masa kehamilan, Kulit abdomen akan melebar, melonggar dan


mengendur hingga berbulan-bulan. Otot-otot dari dinding abdomen dapat
Kembali normal dalam beberapa minggu pasca melahirkan dengan Latihan post
natal.

3.Striae

Striae adalah perubahan warna seperti jaringan parut pada dinding


abdomen. Striae pada dinding abdomen tidak dapat menghilang sempurna
melainkan membentuk garis lurus yang samar.

4.Perubahan Ligamen

Setelah Janin lahir, ligament-ligamen, Diafragma pelvis dan fasia yang


meregang sewaktu yang melahirkan dan partus berangsur-angsur menciut
Kembali seperti sedia kala.

5.Simfisis Pubis

Pemisahan simfisis pubis jarang terjadi. Namun demikian, hal ini dapat
menyebabkan morbiditas maternal. Gejala dari pemisahan simfisis pubis antara
lain : Nyeri tekan pada pubis di sertai peningkatan nyeri saat bergerak di tempat
tidur atapun waktu berjalan. Pemisahan simfisis dapat di palpasi. Gejala ini dapat
hilang setelah beberapa minggu atau bulan pasca melahirkan.

7. perubahan sistem integument

a. penurunan melanin umumnya setelah persalinan menyebabkan berkurangngya


himeperpigmentasi kulit
11

b. perubahan pembuluh darah yang tampak pada kulit karena kehamilan dan akan
menghilang pada saat esterogen menurun.

8. Perubahan pada Endometrium

Pada hari kedua – ketiga pasca persalinan, lapisan desidua berdiferensiasi


menjadi dua lapisan. Stratum superfisial menjadi nekrotik bersama lokia,
sedangkan stratum basal yang bersebelahan dengan myometrium tetap utuh dan
yang menjadi sumber pembentukan endometrium baru. Endometrium terbentuk
dari proliferasi sisa-sisa kelenjar endometrium dan stroma jaringan ikat antar
kelenjar tersebut.

Proses pembentukan kembali endometrium berlangsung secara cepat selama masa


nifas, kecuali pada tempat insersi plasenta. Dalam satu minggu atau lebih
permukaan bebas menjadi tertutup kembali oleh epitel endometrium dan pulih
kembali dalam waktu 3 minggu.

9. Perubahan Tanda-Tanda Vital

1.Suhu Badan

24 jam post partum suhu badan akan naik sedikit sebagai akibat kerja
keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan, apabila dalam keadaan
normal suhu badan akan biasa lagi.

2. Nadi

Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali permenit. Sehabis
melahirkan biasanya denyut nadi itu akan lebih cepat. Setiap denyut nadi yang
melebihi 100 adalah abnormal dan hal ini mungkin disebabkan oleh infeksi atau
perdarahan postpartum yang tertunda.

3.Tekanan Darah
12

Biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan darah akan rendah setelah


ibu melahirkan karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi pada post partum
dapat menandakan terjadinya preeklamasi postpartum

4.Pernapasan

Keadaaan pernapasan selalun berhubungan dengab keadaan suhu dan


denyut nadi. Apabila suhu dan denyut nadi tidak normal, pernapasan juga akan
mengikutinya kecuali ada gangguan khusus pada saluran pernapasam.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa
nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari (Anggraini,
2010).Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi,
plasenta sertaselaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu
(Saleha, 2013).serta pada masa nifas ada banyak sistem yang mengalami
perubahan pada tubuh seperti pada sistem reproduksi dan sistem lainnya

3.2 Saran
Setelah penyusunan Makalah ini, meskipun penulis menginginkan
kesempurnaan akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan
yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan penulis oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai
bahan evaluasi kedepannya. Sehingga bisa terus menghasilkan karya tulis
yang bermanfaat untuk banyak orang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Armawati. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra.

Elisabeth Siwi Walyani, Endang. 2014 .Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan
Menyusui.Yogyakarta :Pustaka Baru Press.

Eka Puspita Sari, Kurnia Dwi Rimandini. 2014. Asuhan Kebidanan Masa Nifas
(Postnatal Care).Jakarta:CV.Trans Info Media.

http://ecampus.poltekkesmedan.ac.id/jspui/bitstream.(diakses pada tanggal 9 juni


2022, pukul 09.37 wib).

http://elearning.fkkumj.ac.id/pluginfile.php?file=%2F8638%2Fcourse
%2Foverviewfiles%2FAsuhan%20Kebidanan%20Nifas.pdf&amp (diakses pada
tanggal 9 juni 2022, pukul 11.45 wib)

14

Anda mungkin juga menyukai