Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI PADA IBU HAMIL


REPRODUKSI DAN PAYUDARA

Dosen Pengajar: Januar Dwi Christy,SST.,M. Kes

Disusun oleh kelompok 4:


1. Angelita Dwi W 23261648
2. Iren ufi 23261658
3. Ester Eva Marunduri 23261653
4. Marietha Peteonela Rianty 23261678
5. Efi Tabun 23261672

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


GRIYA HUSADA SURABAYA
T.A 2024/2025

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan penulisan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Asuhan
Kehamilan, pada semester kedua ditahun ajaran 2024,dengan judul “Perubahan Anatomi Dan
Fisiologi Pada Ibu Hamil Sistem Musculoskeletal dan Sistem Kardiovaskuler"
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, dan bimbingan orang tua, teman- teman, pembimbing dan yang lainnya sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

.
Surabaya, 21 Maret 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................4

1.3 Tujuan............................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6

2.1 PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGIS SISTEM KARDIOVASKULER..6

2.2 PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGIS SISTEM MUSKULOSKELETAL


..............................................................................................................................................10

BAB III PENUTUP................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................13

3.2 Saran..............................................................................................................................14

DAFTAR PUSAKA................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perubahan anatomi dan adaptasi pada perempuan hamil sebagian besar sudah terjadi
segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini
merupakan respon terhadap janin. Satu hal yang menabjubkan adalah bahwa hampir semua
hampir semua perubahan ini akan kembali seperti keaadaan sebelum hamil setelah proses
persalinan dan menyusui selesai.
Perubahan tentang perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi selama kehamilan
merupakan salah satu tujuan utama dari ilmu kebidanan. Hampir tidak mengerti proses
penyakit yang terjadi selama kehamilan dan masa nifas tanpa disertai pemahaman mengenai
perubahan anatomi dan fisiologi ini.
Kehamilan adalah proses alami dan normal. Selama kehamilan, Ibu mengalami
perubahan fisik dan psikologis. Perubahan ini membuat Ibu hamil merasa tidak enak badan
(Manuaba, 2010). Kehamilan adalah suatu kondisi dimana seorang wanita hamil dan
mengembangkan janin di dalam kandungan selama sembilan bulan atau janin tersebut masih
dalam kandungan Ibu (World Health Organisation, 2014).
Saat wanita hamil akan terjadi perubahan yang besar di dalam tubuhnya. Perubahan
ini tidak hanya berhubungan dengan bentuk dan berat badan, tetapi juga terjadi perubahan
biokimia, fisiologis, bahkan psikologis yang merupakan konsekuensi dari pertumbuhan janin
di dalam rahim. Perubahan ini sebenarnya bertujuan untuk menjaga metabolisme tubuh,
mendukung pertumbuhan janin, serta persiapan persalinan dan menyusui dengan tingkatan
yang bervariasi di setiap trimesternya (Emilia & Freitag, 2010) selain itu proses kehamilan
akan menimbulkan berbagai perubahan pada seluruh sistem hormonal, sistem
gastrointestinal, maupun sistem muskuloskeletal (Kemenkes RI, 2010).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada sistem kardiovaskuler ibu
hamil

4
2. Apa saja perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada sistem muskuloskeletal ibu
hamil

1.3 Tujuan

1. Mengetahui perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada sistem kardiovaskuler ibu
hamil
2. Mengetahui perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada sistem muskuloskeletal
ibu hamil

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGIS SISTEM


KARDIOVASKULER

A. Pengertian Kardiovaskuler
Kardiovaskular adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan jantung dan peredaran
darah. Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem
peredaran darah tertutup. Sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja
jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin
kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan
mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah
yang berlawanan (lihat respirasi).
Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak. gula dan protein
dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan
kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang
kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar), Juga
mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari
sistem pembekuan dalam tubuh.
Perubahan fisiologi dan anatomi berkembang pada banyak system organ dengan
terjadinya kehamilan dan persalinan. Perubahan awal terjadi pada perubahan metabolik oleh
karena adanya janin, plasenta dan uterus dan terutama kenaikan hormon kehamilan seperti
progesteron dan estrogen. Perubahan selanjutnya, pada kehamilan mid trimester adalah
perubahan anatomi disebabkan oleh tekanan akibat berkembangnya uterus.

6
B. Perubahan sistem kardiovaskuler

Kehamilan akan menyebabkan perubahan sistem kardiovaskuler terutama peningkatan


metabolisme ibu dan janin.
1. Volume Darah
Pada masa kehamilan, anatomi pada sistem kardio vaskuler mengalami perubahan, antara
lain:
a. Penebalan otot dinding ventrikel (trimester 1)
b. Terjadi dilatasi (pelebaran) secara fisiologis pada jantung Karena volume rongga
perut (abdomen) meningkat menyebabkan hipertropi jantung dan posisi jantung
bergeser ke atasdan ke kiri
c. Pada fonokardiogram terdapat splitting (bunyi jantung tambahan). murmur sistolik
dan Perubahan tekanan darah
Perubahan-perubahan tersebut mengakibatkan kebutuhan suplai Fe kepada ibu hamil
meningkat sekitar 500 mg/ hari, Ibu hamil sering lebih cepat mengalami kelelahan dalam
beraktifitas, bengkak pada tungkai bawah, terjadinya anemia fisiologis (keadaan normal Hb
12 gr % dan hematokrit 35%) dan 10% wanita hamil mengalami hipotensi dan diaphoretic
bila berada dalam posisi
Walaupun begitu dalam keadaan normal, kesehatan wanita hamil tidak akan
terganggu. Namun pada ibu hamil denngan riwayat penyakit jantung, kondisi ini
memperburuk keadaan. Sehingga seorang wanita dengan penyakit atau gangguan pada
jantung sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum merencanakan kehamilan.
Volume darah Ibu akan meningkat secara progresif pada kehamilan 6 8 minggu dan
akan mencapai maksimum pada kehamilan mendekati 32 34 minggu. Peningkatan volume
darah meliputi volume plasma, sel darah merah dan sel darah putih. Volume plasma
meningkat 40-50%, sedangkan sel darah merah meningkat 15-20% yang menyebabkan
terjadinya anemia fisiologis (keadaan normal Hb 12 gr% dan hematokrit 35%). Oleh karena
adanya hemodilusi, viskositas darah menurun kurang lebih 20%. Mekanisme yang pasti
peningkatan volume darah ini belum diketahui, tetapi beberapa hormon seperti rennin-
angiotensin-aldosteron, atrial natriuretic peptide, estrogen, progresteron mungkin berperan
dalam mekanisme tersebut. Volume darah, factor I, VII, X, XII dan fibrinogen meningkat.
Pada proses kehamilan, dengan bertambahnya umur kehamilan, jumlah trombosit menurun.

7
Perubahan perubahan ini adalah untuk perlindungan terhadap perdarahan katastropik tetapi
juga akan merupakan predisposisi terhadap fenomena tromboemboli. Karena plasenta kaya
akan tromboplastin, maka bila terjadi Solusio plasentae terdapat risiko terjadinya DIC.
Peningkatan volume darah mempunyai beberapa fungsi penting:
1. Untuk memelihara kebutuhan peningkatan sirkulasi karena ada pembesaran uterus
dan unit foeto-plasenta.
2. Mengisi peningkatan resevoir vena.
3. Melindungi ibu terhadap perdarahan pada saat melahirkan.
4. Selama kehamilan ibu menjadi hiperkoagulopati.
Delapan minggu setelah melahirkan, volume darah kembali normal.
Cardiac output meningkat sebesar 30-40% dan peningkatan maksimal dicapai pada
kehamilan 24 minggu. Pada awalnya peningkatan denyut jantung ketinggalan dibelakang
peningkatan cardiac output dan kemudian meningkat 10-15 kali permenit pada kehamilan 28-
32 minggu. Peningkatan cardiac output mula-mula tergantung kepada penginkatan stroke
volume dan kemudian dengan peningkatan denyut jantung, tetapi lebih besar perubahan
stroke volume dari pada perubahan denyut jantung.
Dengan ekhokardiografi terlihat adanya peningkatan ukuran ruangan pada end
diastolic dan ada penebalan dinding ventrikel kiri.Cardiac output bervariasi tergantung
kepada besarnya uterus dan posisi Ibu saat pengukuran dilakukan.
Pembesaran uterus yang gravid dapat menyebabkan kompresi aortocaval ketika wanita hamil
tersebut berada pada posisi supine dan hal ini akan menyebabkan penurunan venous return
dan maternal hipotensi, menimbulkan keadaan yang disebut supine hipotensive syndrome,
10% wanita hamil mengalami hipotensi dan diaphoretic bila berada dalam posisi terlentang
yang bila tidak dikoreksi dapat menimbulkan penurunan uterine blood flow dan foetal
asfiksia. Efek ini akan lebih hebat lagi pada pasien dengan polihidramnion atau kehamilan
kembar. Cardiac output meningkat selama persalinan dan lebih tinggi 50% dibanding dengan
saat sebelum persalinan.
Segera pada periode post partum, cardiac output meningkat secara maksimal dan
dapat mencapai 80% diatas periode pra persalinan dan kira kira 100% diatas nilai ketika
wanita tersebut tidak hamil. Hal ini disebabkan karena pada saat kontraksi uterus aterjadi
placental autotransfusi sebanyak 300-500 ml. CVP meningkat 4-6 cm H2O karena ada
peningkatan volume darah ibu. Peningkatan stroke volume dan denyut jantung adalah untuk

8
mempertahankan peningkatan cardiac output. Peningkatan cardiac output ini tidak bisa
ditoleransi dengan baik pada pasien dengan kelainan katup jantung (misal aorta stenosis,
mitral stenosis) atau apenyakit jantung koroner. Decompensatio cordis yang berat dapat
terjadi pada kehamilan 24 minggu, selama persalinan dan segera setelah persalinan
Cardiac output, denyut jantung, stroke volume menurun sampai kenilai sebelum persalainan
pada 24-72 jam post partum dan kembali kelevel saat tidak hamil pada 68 minggu setelah
melahirkan. Kecuali peningkatan cardiac output, tekanan darah sistolik tidak berubah selama
kehamilan, tetapi tekanan darah diastolic turun 1 - 15 mmHg. Ada penurunan MAP sebab ada
penurun vaskuler sistemik.
Hormon hormon kehamilan seperti estradiol 17-B dan progesterone mungkin
berperan dalam perubahan vaskuler Ibu.Turunnya pengaturan a dan b reseptor juga
memegang peranan penting. Selama kehamilan jantung tergeser kekiri dan atas karena
diafragma tertekan ke atas oleh uterus yang membesar.
C. Tekanan darah
Pada masa kehamilan, kekerapan detak jantung memang agak meningkat, begitu pula
denyut nadi, yang bisa mencapai 88 pulse per menit, terutama dalam usia kehamilan 34-36
minggu. Volume plasma pada masa kehamilan, juga meningkat. Menurut Adams (1954),
peningkatan volume plasma bermula pada sekitar akhir trimester, dan mencapai puncaknya
pada sekitar minggu ke 32-34, yang kemudian menetap selama trimester terakhir kehamilan.
Pada saat itu, volume plasma bertambah sebesar 22% dibandingkan pada saat sebelum
mengandung. Peningkatan volume plasma masih berlangsung setelah 12-24 jam pasca-
persalinan. Setelah proses itu terlewati, volume plasma akan menurun kembali pada nilai
volume plasma seperti sebelum hamil.
Proses penyesuaian volume plasma ini, berlangsung hingga dua minggu
pascapersalinan. Semua ini merupakan perubahan alamiah, yang tidak akan berpengaruh pada
jantung normal. Tetapi jantung yang sakit, tentunya bakal kewalahan.
Tekanan darah arteriil tidak meningkat selama kehamilan normal. Tetapi pada trimester II
terjadi sedikit penurunan tekanan diastolic. Tekanan arterial pulmonal juga relatif konstan.
Bagaimanapun tonus vaskuler lebih tergantung pada pengaruh simpatik disbanding pada
wanita tidak hamil. Sehingga hipotensi sering terjadi sebagai akibat blokade simfatik pada
spina maupun ekstradural anaestesi.

9
Tekanan vena sentral dan tekanan vena brachial tidak berubah selama kehamilan
tetapi tekanan venous femoralis meingkat secara progressive oleh karena factor mekanik.
D. Kompresi aortokaval
Pada kehamilan trimester II, pembesaran uterus akan menekan vena kava inferior dan
aorta distal ketika Ibu hamil dalam posisi telentang. Bendungan pada vena kava akan
mengurangi venous return ke jantung sehingga cardiac output juga akan menurun sampai
24%. Pada keadaan ibu tidak dalam keadaan anestesi maka penurunan ini akan dikompensasi
dengan peningkatan resistensi vaskuler sistemik dan kenaikan frekuensi denyut jantung.
Pada keadaan Ibu dilakukan anestesi, maka mekanisme tersbut tidak begitu baik,
sehingga tekanan darah berkembang menjadi hipotensi. Obstruksi pada aorta distal dan
cabang cabangnya akan menyebabkan aliran darah ke ginjal, unit uteroplasenta dan
ekstremitas inferior menurun. Pada kehamilan trimester akhir, fungsi ginjal Ibu akan
menurun pada keadaan ibu telentang dibanding pada posisi lateral.Selanjutnya janin juga
akan kurang suplai darahnya.
E. Implikasi klinik
Meskipun terjadi peningkatan kerja jantung selama kehamilan dan persalinan,
kesehatan wanita tidak terganggu oleh karena adanya reserve jantung. Pada keadaan dimana
ibu hamil dengan penyakit jantung dan rendahnya reserve jantung. peningkatan kerja jantung
akan menyebabkan kelemahan ventrikel dan edema paru. Pada wanita ini, selanjutnya
peningkatan kerja jantung dicegah dengan pemberian analgetika untuk menekan sakit
terutama dengan pemberian ekstradural atau spinal anaestesi. Sejak cardiac output meningkat
segera setelah post partum, blokade simpatik akan dipertahankan beberapa jam sesudah
persalinan dan secara perlahan lahan akan berkurang.

2.2 PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGIS SISTEM


MUSKULOSKELETAL

Perubahan sistem muskuloskeletal terjadi pada saat umur kehamilan semakin


betambah. Adaptasi ini mencakupi peningkatan berat badan, bergesernya pusat akibat
pembesaran rahim, relaksasi dan mobilitas. Namun demikian, pada saat psot partum system
muskuloskeletal akan berangsur-angsur pulih kembali.
Adapun sistem muskuloskeletal pada masa nifas meliputi:

10
a. Dinding perut dan peritoneum
b. Kulit abdomen
c. Striae
d. Perubahan ligament
e. Simpisis pubis

1. Dinding perut dan peritoneum

Dinding perut akan longgar pasca persalinan. Keadaan ini akan pulih kembali dalam 6
minggu. Pada saat wanita asthenis terjadi diastasis dari otot-otot rectus abdonimis, sehingga
sebagian dari dinding perut di garis tengah hanya terdiri dari peritoneum, fasia tipis, dan
kulit.
Selama masa kehamilan, kulit abdomen akan melebar, melonggar dan mengendur hingga
berbulan-bulan. Otot-otot dari dinding abdomen dapat kembali normal kembali dalam
beberapa minggu pasca melahirkan dengan latihan post natal.

2. Dinding perut dan peritoneum

Striae adalah suatu perubahan warna seperti jaringan parut pada dinding abdomen.
Striae pada dinding abdomen tidak dapat menghilang sempurna melainkan membentuk garis
lurus yang samar. Tingkat diastasis muskulus trektus abdominis pada ibu post partum dapat
dikaji melalui keadaan umum, aktivitas, paritas, dan jarak kehamilan, sehingga dapat
membantu. menentukan lama pengembalian tonis otot menjadi normal.

3. Perubahan ligamen

Setelah janin lahir, ligament-ligamen, diafragma pelvis dan fasia yang meregang
sewaktu kehamilan dan partus berangsur-angsur menciut kembali seperti sediakala. Tidak
jarang ligametum rotundum menjadi kendor yang mengakibatkan letak uterus menjadi
retrofleksi.
4. Simps pubis
Pemisahan simpisis pubis jarang terjadi. Namun demikian, hal ini dapat menyebabkan
mordibitas maternal. Gejala dari pemisahan simpisis pubis antara lain: nyeri tekan pada pubis

11
disertai peningkatan nyeri saat bergerak di tempat tidur ataupun waktu berjalan. Pemisahan
simpisis dapat dipalapasi. Gejala ii dapat menghilang setelah beberapa minggu atau bulan
pasca meahirkan, bahkan ada yang menetap.

Beberapa gejala sistem muskuloskeletal yang timbul pada masa pasca partum antara lain:
a. Nyeri punggung
b. Sakit kelapa dan nyeri leher
c. Nyeri pelvis posterior
d. Disfungsi simpisis pubis
e. Diastasis rekti
f. Osteoporosis akibat kehamilan
g. Disfungsi rongga panggul

1. Nyeri punggung bawah


Nyeri punggung merupakan gejala pasca partum jangka panjang yang sering terjadi.
Hal ini disebabkan adanya ketegangan postural pada sistem muskuloskeletal akibat posisi
saat persalinan.
2. Sakit kepala dan nyeri leher
Pada minggu pertama dan tiga bulan setelah melahirkan, sakit kepala dan migraine
bisa terjadi. Gejala ini dapat mempengaruhi aktifitas dan ketidaknyamanan pada ibu post
partum. Sakit kepala dan nyeri leher yang jangka panjang dapat timbul akibat setelah
pemberian anestasi umum.

3. Nyeri pelvis posterior


Nyeri pelvis posterior ditunjukkan untuk rasa nyeri dan disfungsi area sendi
sakriolaka. Gejala ii timbul sebelum nyeri punggung bawah dan disfungsi simfisis pubis yang
ditandai nyeri di atas sendi satrioiaka pada bagian otot penumpu berat badan serta timbul
pada saat membalikkan tubuh di tempat tidur. Nyeri ini dapat menyebar ke bokong dan paha
posterior
4. Disfungsi simfisis pubis
istilah yang menggambarkan gangguan fungsi sendi simfisis pubis dan nyeri yang
dirasakan di sekitar area sendi. Fungsi sendi simfibis pubis adalah menyempurnakan cincin

12
tulang pelvis dan memintahkan berat badan melalui pada posisi tegak. Bila sendi ii tidak
menjalankan fungsi semestinya, akan terdapat fungsi/stabilitas pelvis yang abnormal,
diperburuk dengan terjadinya perbuhan mekanis, yang dapat mempengaruhi gaya berjalan
suatu gerakan lembur pada sendi simfibis pubis untuk menumpu berat badan dan disertai rasa
nyeri yang hebat.
5. Dinding perut dan peritoneum
Diastase rekti adalah pemisahan otot rektus abdominis lebih dari 2,5 cm pada tepat
setinggi umbilicus sebagai akibat pengaruh hormone terhadap linea alba serta akibat dari
peregangan mekanis dinding abdomen. Kasus ini sering terjadi pada multi pariatas, bayi
besar, poli hidramnion, kelemahan otot abdomen dan postur yang salah. Selain itu, juga
disebabkan gangguan kolagen yang lebih ke arah keturunan, sehingga ibu dan anak
mengalami diastasis.
6. Osteoporosis akibat kehamilan
Osteoporosis timbul pada trimester ketiga atau pasca natal. Gejala ini ditandai dengan
nyeri, fraktur tulang belakang dan panggul, serta adanya hendaya (tidak dapat berjalan),
ketidak mampuan mengangkat atau menyusui bayi pasca natal, berkurangnya tinggi badan,
postur tubuh yang buruk.
7. Disfungsi dasar panggul
Disfungsi dasar panggul meliputi:
a. Inkontinensia urin, adalah keluhan rembesan urin yang tidak disadari. Masalah yang paling
umum dalam kehamilan dan pasca partum adalah inkontinensia stress.
b. Inkontinensia alvi, disebabkan oleh robeknya atau merenggangnya sfingter anal atau
kerusakan yang nyata pada suplai saraf dasar panggul selama persalinan.
c. Prolaps. Prolaps genetalia, dikaitkan dengan persalinan per vagina yang dapat disebabkan
peregangan dan kerusakan pada fasia dan persyarafan pelvis. Prolaps uterus adalah
penurunan uterus. Sistokel adalah prolaps kandung kemih dalam vagina, sedangkan rektokel
adalah prolaps rectum ke dalam vagina.

13
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Periode pascapartum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ
reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum hamil. Pada primipara, tonus uterus
meningkat sehingga fundus pada umumnya tetap kencang. Relaksasi dan kontraksi yang
periodic sering dialami multipara dan menimbulkan rasa nyeri. Jaringan penopang dasar
panggul yang terobek atau teregang saat ibu. melahirkan memerlukan waktu sampai enam
bulan untuk kembali ke tonus semula. Istilah relaksasi panggul berhubungan dengan
pemanjangan dan melemahnya topangan permukaan struktur panggul.
Saat memasuki usia minggu ke-5, maka salah satu organ yang mengalami perubahan
fungsi secara fisiologis adalah jantung. Pada saat itu jantung mengalami perubahan yang
komplek yang berefek pada perubahan fisiologi tubuh lainnya.

3.2 Saran

Kami berharap teman teman mengerti akan materi yang kami sampaikan tentang
perubahan antomi dan fisiologis muskuloskeletal dan kardiovaskuler pada ibu hamil, dan
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua

14
DAFTAR PUSAKA

Anisah, N., dkk. 2009. Perubahan Fisiologi Masa Nifas.


Akademi Kebidanan Mamba'ul 'Ulum Surakarta.
kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/19/perubahan-dalam-masa-
nifas/ diunduh 6 Feb 2010, 02:25 PM.
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika (hlm: 59).
http://www.lusa.web.id/perubahan-fisiologis-masa-nifas-pada sistem-muskuloskeletal/
ariekasri.wordpress.com/2012/09/30/sistem-kardiovaskuler/
dina07syebid11.wordpress.com/.../makalah-asuhan-kebidanan-1- peruba...
arsisonalia.blogspot.com/p/perubahan-masa-nifas.html

15

Anda mungkin juga menyukai