Disusun Oleh :
Kusmiyati
P1337424422164
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat karunia-Nya,
penulis mampu mnyelesaikan makalah tentang “Anatomi Fisiologi Sistem Perubahan Sistem
pada Kehamilan, Persalinan, dan Nifas” tepat waktu. Penulisan makalah ini memiliki tujuan
untuk memenuhi tugas assessment mata kuliah Anatomi Fisiologi.
Tersusunnya makalah tentang “Anatomi Fisiologi Sistem Perubahan Sistem pada
Kehamilan, Persalinan, dan Nifas” ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah selanjutnya. Besar harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
dapat menjadi literatur guna membantu mahasiswa dalam belajar kuliah Anatomi Fisiologi
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN..........................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................
B. TUJUAN.................................................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................
PEMBAHASAN.............................................................................................................................
A. Perubahan Kardiovaskuler Pada Masa Kehamilan..........................................................
I. Pengertian Sistem Kardiovaskuler..................................................................................
II. Perubahan Pada Sistem Kardiovaskuler........................................................................
B. PERUBAHAN SISTEM MUSKULOSKELETAL PADA MASA KEHAMILAN......
6
I. Pengertian Sistem Muskuloskeletal.................................................................................
II. Perubahan Sistem Muskuloskeletal.................................................................................
C. PERUBAHAN SISTEM KARDIOVASKULER MASA NIFAS......................................
BAB III..........................................................................................................................................13
PENUTUP.....................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan
yang dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi,
pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran
bayi dan persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi.
Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu hamil mengalami perubahan-
perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester
I, sampai dengan trimester III kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi tersebut
meliputi perubahan sistem pencernaan, perubahan sistem perkemihan, dan perubahan
sistem muskuloskeletal.
Dari masa kehamilan, persalinan dan nifas tentunya akan mengalami perbedaan
dan perubahan fisiologis pada sistem-sistem yang terjadi di dalamnya, salah satunya
adalah perubahan fisiologis masa kehamilan pada sistem musculoskeletal dan
kadiovaskuler. Mengingat adanya perubahan itulah maka penyusun membuat makalah
yang membahas tentang perubahan sistem kardiovaskuler dan musculoskeletal pada
masa kehamilan.
B. TUJUAN
Mengetahui perubahan perubahan fisiologis yang terjadi pada system
muskuloskeletal dan kardiovaskuler ibu hamil.
Mengetahui masalah sistem muskuloskeletal dan kardiovaskuler pada ibu hamil.
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Komposisi dan volume darah
Pada masa kehamilan, anatomi pada sistem kardio vaskuler mengalami
perubahan , antara lain :
Penebalan otot dinding ventrikel (trimester I)
Terjadi dilatasi (pelebaran) secara fisiologis pada jantung, karena volume
rongga perut (abdomen) meningkat menyebabkan hipertropi jantung dan posisi
jantung bergeser ke atasdan ke kiri
Pada fonokardiogram terdapat : splitting (bunyi jantung tambahan), murmur
sistolik dan Perubahan tekanan darah
Kadar bertambahnya volume darah bervariasi. Peningkatan volume darah
±1500 cc. Nilai normal 8,5%-9% dari berat badan. Peningkatan komposisis plasma
sebesar 1000 cc sedangkan sel darah merah 450 cc. Peningkatan aliran darah pada
kulit dan membran mukosa dan sebagian kaki dan tangan, mencapai maksimum 500
ml per menit pada kehamilan 36 minggu dan untuk membentuk ekstra panas untuk
metabolisme. Ini menerangkan tentang vaso dilatasi yang menyebabkan mengapa
wanita hamil merasakan panas dan selalu berkeringat setiap saat dan menderita nasal
kongesti.
Peningkatan Volume darah hanya sedikit yaitu sekitar 20% atau 100% atau
bervariasi bergantung pada ukuran tubuh wanita, paritas, primigravida, atau
multigravida. Volume darah Ibu akan meningkat secara progresif pada kehamilan 6 –
8 minggu dan akan mencapai maksimum pada kehamilan mendekati 32 – 34 minggu.
Peningkatan dimulai dari usia kehamilan 10 minggu dan secara progresif sampai
dengan kehamilan 30-34 minggu (peningkatan maksimum). Sirkulasi volume darah
yang tinggi diperlukan untuk:
Persediaan aliran darah ekstra untuk plasenta di khori desidual
Menyuplai kebutuhan metabolisme ekstra janin
Persediaan untuk perkusi ekstra dari ginjal atau organ lain
Sebagai pengimbangan dari arteri yang meningkat dan kapasitas vena
Sebagai kompensasi hilangnya darah pada saat transportasi
5
4. Sistem Koagulasi
Sistem pembekuan darah dan fiebrinogen mengalami akselerasi yang sangat
pesat pada saat kehamilan. Fibrinogen plasma faktor X meningkat dari 3 bulan
pertama kehamilan dan terus meningksat sedikit. Faktor VII,VII, IX, dan X semua
meningkat sejalan dengan konsumsi trobosit kapasitas pembekuan darah meningkat.
Hal ini kemungkinan merupakan persiapan untuk mencegah haemoragi pada
pelepasan plasenta, tapi merupakan resiko tinggi terjadinya trombosis, emboli, dan
adanya komplikasi
6
o Skeletal/Rangka : Tulang dan sendi
Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai kemampuan mengubah energi
kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang
terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap
dan posisi. Sebagai kerangka tubuh sistem muskuloskeletal memberi bentuk bagi
tubuh. Sebagai proteksi sistem muskuloskeletal melindungi organ-organ penting,
misalnya otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, jantung dan paru-paru terdapat
pada rongga dada (cavum thorax) yang dibentuk oleh tulang-tulang kostae (iga).
Perubahan sistem muskuloskeletal terjadi pada saat umur kehamilan semakin
betambah. Adaptasi ini mencakupi peningkatan berat badan, bergesernya pusat akibat
pembesaran rahim, relaksasi dan mobilitas. Namun demikian, pada saat post partum
system muskuloskeletal akan berangsur-angsur pulih kembali.
7
2. Kulit Abdomen
Abdomen adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bagian dari tubuh
yang berada di antara thorax atau dada dan pelvis di hewan mamalia dan vertebrata
lainnya. Pada arthropoda, abdomen adalah bagian paling posterior tubuh, yang berada
di belakang thorax atau cephalothorax (sefalotoraks). Dalam bahasa Indonesia umum,
sering pula disebut dengan perut. Bagian yang ditutupi atau dilingkupi oleh abdomen
disebut cavitas abdominalis atau rongga perut.
Selama masa kehamilan, kulit abdomen akan melebar, melonggar dan
mengendur hingga berbulan-bulan. Otot-otot dari dinding abdomen dapat kembali
normal kembali dalam beberapa minggu pasca melahirkan dengan latihan post natal.
3. Striae
Striae adalah suatu perubahan warna seperti jaringan parut pada dinding
abdomen. Striae pada dinding abdomen tidak dapat menghilang sempurna melainkan
membentuk garis lurus yang samar. Tingkat diastasis muskulus trektus abdominis
pada ibu post partum dapat dikaji melalui keadaan umum, aktivitas, paritas, dan jarak
kehamilan, sehingga dapat membantu menentukan lama pengembalian tonis otot
menjadi normal.
4. Perubahan Ligamen
Ligamen (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari
serabut-serabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi
Setelah janin lahir, ligamen-ligamen, diafragma pelvis dan fasia yang
meregang sewaktu kehamilan dan partus berangsur-angsur menciut kembali seperti
sediakala. Tidak jarang ligametum rotundum menjadi kendor yang mengakibatkan
letak uterus menjadi retrofleksi.
5. Simpisis pubis
8
Pemisahan simpisis pubis jarang terjadi. Namun demikian, hal ini dapat
menyebabkan mordibitas maternal. Gejala dari pemisahan simpisis pubis antara lain :
nyeri tekan pada pubis disertai peningkatan nyeri saat bergerak di tempat tidur
ataupun waktu berjalan. Pemisahan simpisis dapat dipalapasi. Gejala ini dapat
menghilang setelah beberapa minggu atau bulan pasca meahirkan, bahkan ada yang
menetap.
9
melekat dengan meningkatnya vaskuler pada jaringan tersebut selama kehamilan
bersama-sama dengan trauma selama persalinan.
Pada persalinan pervaginam kehilangan darah sekitar 300 – 400 cc. Bila
kelahiran melalui seksio sesarea, maka kehilangan darah dapat dua kali lipat.
Perubahan terdiri dari volume darah (blood volume) dan hematokrit
(haemoconcentration). Bila persalinan pervaginam, hematokrit akan naik dan pada
seksio sesaria, hematokrit cenderung stabil dan kembali normal setelah 4-6 minggu.
Setelah persalinan, shunt akan hilang dengan tiba-tiba. Volume darah ibu
relatif akan bertambah. Keadaan ini akan menimbulkan beban pada jantung, dapat
menimbulkan decompensation cordia pada penderita vitum cordia. Keadaan ini dapat
diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan timbulnya haemokonsentrasi sehingga
volume darah kembali seperti sediakala, umumnya hal ini terjadi pada hari 3-5
postpartum.
Volume darah normal yang diperlukan plasenta dan pembuluh darah uterin,
meningkat selama kehamilan. Diuresis terjadi akibat adanya penurunan hormon
estrogen, yang dengan cepat mengurangi volume plasma menjadi normal kembali.
Meskipun kadar estrogen menurun selama nifas, namun kadarnya masih tetap tinggi
daripada normal. Plasma darah tidak banyak mengandung cairan sehingga daya
koagulasi meningkat.
Aliran ini terjadi dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi. Selama masa
ini ibu mengeluarkan banyak sekali jumlah urin. Hilangnya progesteron membantu
mengurangi retensi cairan yang melekat dengan meningkatnya vaskuler pada jaringan
tersebut selama kehamilan bersama-sama dengan trauma selama persalinan.
Kehilangan darah pada persalinan per vaginam sekitar 300-400 cc, sedangkan
kehilangan darah dengan persalinan seksio sesarea menjadi dua kali lipat. Perubahan
yang terjadi terdiri dari volume darah dan hemokonsentrasi. Pada persalinan per
vaginam, hemokonsentrasi akan naik dan pada persalinan seksio sesarea,
hemokonsentrasi cenderung stabil dan kembali normal setelah 4-6 minggu.
Pasca melahirkan, shunt akan hilang dengan tiba-tiba. Volume darah ibu relatif
akan bertambah. Keadaan ini akan menimbulkan dekompensasi kordis pada penderita
vitum cordia. Hal ini dapat diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan timbulnya
hemokonsentrasi sehingga volume darah kembali seperti sediakala. Pada umumnya,
hal ini terjadi pada hari ketiga sampai kelima post patum.
10
Macam-Macam Perubahan Sistem Kardiovaskuler Masa Nifas
1. Volume darah
Perubahan volume darah tergantung pada beberapa faktor, misalnya
kehilangan darah selama melahirkan dan mobilisasi serta pengeluaran caira
ekstravaskuler (edema fisiologis). Kehilangan darah merupakan akibat penurunan
volume darah total yang cepat, tetapi terbatas. Setelah itu terjadi perpindahan normal
cairan tubuh yang menyebabkan volume darah menurun dengan lambat. Pada minggu
ke 3 dan ke 4 setelah bayi lahir volume darah biasanya menurun sampai mencapai
volume darah sebelum hamil.
Pada persalinan pervaginam kehilangan darah sekitar 300-400 cc. bila
kehiran melalui seksio sesaria, maka kehilangan darah dapat dua kali lipat. Perubahan
terdiri dari volume darah dan hermatokrit (haemoconcentration). Bila perasalinan
pervaginan, hematokrit akan naik dan pada seksio sesaria, hemaktokrit cendrung stabil
dan kembali normal setelah 4-6 minggu.
Tiga perubahan fisiologi pascapartum yang melindungi wanita:
a. Hilangnya sirkulasi uteroplasenta yang mengurangi ukuran pembuluh darah
maternal 10% sampai 15%
b. Hilangnya fungsi endokrin plasenta yang menghilangkan stimulus vasolitasi
c. Terjadinya mobilisasi air ekstravaskuler yang disimpan selama wanita hamil
2. Curah Jantung
Denyut jantung, volume sekuncup, dan curah jantung meningkat sepanjang
msa hamil. Segera setelah wanita melahirkan, keadan ini meningkat bahkan lebih
tinggi selama 30 sampai 60 menit karena darah yang biasaya melintasi sikuir
uteroplasenta tiba-tiba kembali kesirkulasi umum. Nilai ini meningkat pada semua
jenis kelahiran.
Setelah terjadi diuresis yang mencolok akibat penurunan kadar estrogen,
volume darah kembali kepada keadaan tidak hamil. Jumlah sel darah merah dan
hemoglobin kembali normal pada hari ke-5.
Meskipun kadar estrogen mengalami penurunan yang sangat besar selama
masa nifas, namun kadarnya masih tetap lebih tinggi daripada normal. Plasma darah
tidak begitu mengandung cairan dan dengan demikian daya koagulasi meningkat.
Pembekuan darah harus dicegah dengan penanganan yang cermat dan penekanan pada
ambulasi dini.
11
Penarikan kembali esterogen menyebabkan diuresis terjadi, yang secara cepat
mengurangi volume plasma kembali pada proporsi normal. Aliran ini terjadi dalam 2-
4 jam pertama setelah kelahiran bayi. Selama masa ini ibu mengeluarkan banyak
sekali jumlah urin. Hilangnya progesteron membantu mengurangi retensi cairan yang
melekat dengan meningkatnya vaskuler pada jaringan tersebut selama kehamilan
bersama-sama dengan trauma selama persalinan.
Setelah persalinan, shunt akan hilang dengan tiba-tiba. Volume darah ibu
relatif akan bertambah. Keadaan ini akan menimbulkan beban pada jantung, dapat
menimbulkan decompensation cordia pada penderita vitum cordia. Keadaan ini dapat
diatasi dengan mekanisme kompensasi dengan timbulnya haemokonsentrasi sehingga
volume darah kembali seperti sediakala, umumnya hal ini terjadi pada hari 3-5 post
partum.
3. Varises
Varises ditungkai dan disekitar anus (hemoroid) sering dijumpai pada wanita
hamil. Varises, bahkan varises vulva yang jarang dijumpai, dapat mengecil dengan
cepat setelah bayi lahir. Operasi varises tidak dipertimbangkan selama masa hamil.
Regresi total atau mendekati total diharapkan terjadi setelah melahirkan.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang
dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan
kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan
persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi.
Masa nifas adalah masa setealah lahirnya hasil konsepsi sampai pulihnya organ
reproduksi seperti sebelium hamil, pada masa ini banyak terjadi perubahan yang di alami oleh
wanita postpartum pada sistem endokrin terjadi perubahan peningkatan dan penurunan
hormon–hormon, pada sistem kardiovaskuler terjadi perubahan pada volume darah dan curah
jantung
Perubahan-perubahan tersebut ada yang bersifat fisiologis dan patologis. Oleh karena
itu, tenaga kesehatan terutama bidan harus memehami perubahan-perubahan tersebut agar
dapat memberikan penjelasan dan intervensi yang tepat kepada pasien.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anisah, N., dkk. 2009. Perubahan Fisiologi Masa Nifas. Akademi Kebidanan Mamba’ul
‘Ulum Surakarta.
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Rukiyah, A., dkk. 2014. Asuhan Kebidanan III Nifas. Jakarta. Trans Info Media.
14