KEPERAWATAN MATERNITAS
Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Husnayami (276STYC22)
2. Irda oktaviani (278STYC22)
3. Mestanika larasakti (284STYC22)
4. Baiq fanira (267STYC22)
5. Nia aulia fitria A (289STYC22)
6. Lutfiana fitratunnisa (281STYC22)
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan laporan ini.
Semoga shalawat serta salam selalu dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarganya, serta pengikutnya hingga
akhir zaman. Aamin.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan. Semoga Laporan ini
bermanfaat bagi yang pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
1.1..............................................................................................Latar Belakang
1
1.2.........................................................................................Rumusan Masalah
1
1.3............................................................................................................Tujuan
1
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................
3.1......................................................................................................Kesimpulan
......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
ii
BAB I
PEMBAHASAN
Peredaran darah dari ibu ke janin melibatkan serangkaian proses yang terjadi
di dalam tubuh ibu hamil. Pada umumnya, oksigen dan nutrisi yang
diperlukan untuk perkembangan janin disediakan oleh aliran darah yang
melalui plasenta.
Proses peredaran darah dari ibu ke janin dimulai dengan arteri umbilikal.
Arteri umbilikal ini membawa darah yang rendah oksigen dan kaya dengan
karbondioksida dari janin ke plasenta. Di plasenta, pertukaran gas terjadi,
dimana karbondioksida dan limbah janin dikeluarkan dan oksigen serta nutrisi
dari darah ibu dialirkan ke dalam darah janin.
Setelah pertukaran gas terjadi di plasenta, darah yang kaya oksigen dan
nutrisi kembali ke janin melalui vena umbilikal. Darah ini kemudian mengalir
melalui vena umbilikal dan masuk ke dalam hati janin. Di hati, darah tersebut
melewati sinusoid dan kemudian masuk ke dalam vena hepatika.
1.3. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tubuh ibu hamil, volume darah akan meningkat sebesar 30-50% dari
volume sebelum hamil. Komponen darah yang bertambah adalah plasma
darah, sehingga sel darah merah akan tampak menurun. Hal ini yang
menyebabkan mengapa ibu hamil cenderung mengalami anemia fisiologis.
Turunnya hemoglobin masih dianggap normal, bila masih diatas 11 g/dL.
Selain peningkatan volume darah, detak jantung juga menjadi lebih cepat
selama kehamilan. Detak jantung akan semakin cepat pada trimester ketiga
kehamilan. Selain itu, untuk meningkatkan aliran darah ke janin, maka
tekanan darah ibu hamil akan cenderung lebih rendah. Selain itu, curah
jantung juga akan meningkat. Semua perubahan ini memastikan aliran darah
yang cukup untuk tumbuh kembang janin.
2
Ibu hamil dengan penyakit jantung sebelumnya mempunyai risiko yang lebih
tinggi untuk mengalami komplikasi selama kehamilan, seperti perdarahan
selama persalinan, bayi lahir prematur, dan lain-lain. Ibu hamil dengan
penyakit jantung sebelumnya harus rutin memeriksakan diri ke dokter
spesialis kandungan dan dokter spesialis jantung. Dengan kontrol rutin,
diharapkan komplikasi yang timbul dapat dideteksi dan diterapi lebih awal,
bahkan bisa dicegah. Rekomendasi cara persalinan bagi ibu hamil dengan
penyakit jantung adalah persalinan normal, karena komplikasinya yang lebih
sedikit. Namun pada kondisi khusus seperti gagal jantung akut, ibu hamil
yang mengkonsumsi obat pengencer darah, dan hipertensi paru berat,
persalinan melalui operasi sesar lebih disarankan.
Selama kehamilan, sistem per edaran darah janin bekerja secara berbeda
dibandingkan setelah lahir. Janin dihubungkan melalui tali pusar ke plasenta,
organ yang berkembang dan tertanam di dalam rahim ibu selama kehamilan.
Melalui pembuluh darah di tali pusat, janin menerima semua nutrisi, oksigen,
dan penunjang kehidupan yang diperlukan dari ibu melalui plasenta. Produk
limbah dan karbon dioksida dari janin dikirim kembali melalui tali pusat dan
plasenta ke sirkulasi ibu untuk dibuang.
1. Foramen Ovalea.
3
c. Setelah janin lahir akan menutup.
4. Vena Umbilcalisa.
a. Berjumlah satu buah.
b. Membawa zat makanan dan Oksigen (O2) dari sirkulasi darah
ibu(plasenta) ke peredaran darah Janin.
5. Arteri Umbilicalisa.
b. Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin ke sirkulasi darahibu.
6. Palsentaa.
Proses Sirkulasi janin sangat berbeda dengan sirkulasi bayi baru lahir. Darah
kaya oksigen dari plasenta melewati vena umbilikalis langsung ke hati janin,
di mana sirkulasi terbagi dan mengalir ke duktus venosus (aliran 20% –30%)
dan sirkulasi sinus portal. Kemudian masuk ke vena cava inferior dan
4
memasuki atrium kanan. Mayoritas darah ini mengalir melalui foramen ovale,
ke atrium kiri, lalu ventrikel kiri, dan bermuara di aorta (sebagian kecil
mengalir melalui arteri pulmonalis untuk mengalirkan darah ke jaringan paru-
paru). Bagian shunted yang berjalan melalui foramen ovale ini memiliki
kadar oksigen tertinggi dan secara langsung mengalirkan darah ke otak (arteri
karotis) dan jantung (arteri koroner). Darah terdeoksigenasi janin yang
kembali dari vena cava superior dan ekstremitas bawah diarahkan ke
ventrikel kanan dan batang paru. Mayoritas aliran darah ini melewati duktus
arteriosus, ke dalam aorta desendens, dan mengalir ke ekstremitas bawah dan
arteri hipogastrik. Darah janin yang terdeoksigenasi kembali ke plasenta
melalui dua arteri umbilikalis.
Dua pertiga volume darah janin berada di dalam plasenta. Selama trimester
kedua dan ketiga, volume darah janin kira-kira 110 hingga 160 mL/kg, dan
setelah midgestasi dapat diperkirakan dari GA: Perkiraan volume darah janin
(mL) = 11,2 × GA − 209,4. 30,31 Hemoglobin F (HbF) adalah pembawa
oksigen utama pada janin yang sedang berkembang, dengan peralihan
bertahap dari produksi HbF ke Hb dewasa (HbA) yang dimulai pada usia
kehamilan 32 minggu. 32 Kadar Hb pada janin biasanya meningkat dari 11
g/dL (17 minggu GA) menjadi sekitar 18 g/dL pada bayi baru lahir cukup
bulan. 33,34
Denyut jantung janin merupakan penentu utama curah jantung janin, karena
miokardium janin kurang patuh dibandingkan miokardium dewasa,
beroperasi di dekat ujung atas kurva Frank-Starling dan kurang responsif
terhadap perubahan preload. 35 Curah jantung janin normal adalah 425
hingga 550 mL/kg/menit selama masa kehamilan.
5
Hati janin yang belum matang mampu mensintesis faktor koagulasi, yang
konsentrasinya meningkat seiring dengan GA. Faktor koagulasi ini tidak
melewati plasenta ke dalam sirkulasi ibu, dan tidak efektif dalam
pembentukan bekuan darah dibandingkan dengan faktor yang ditemukan pada
orang dewasa. Sekitar 75% darah vena umbilikalis awalnya melewati hati
janin. Obat-obatan dalam darah umbilikalis mengalami metabolisme awal di
hati (metabolisme lintas pertama) sebelum zat-zat ini mencapai otak atau
jantung janin. Meskipun enzim metabolisme janin ini kurang berfungsi
dibandingkan enzim dewasa, sebagian besar obat masih dimetabolisme secara
signifikan. Selain itu, obat yang memasuki sirkulasi janin memasuki vena
cava inferior melalui duktus venosus. Darah ini bercampur dengan darah vena
yang kembali dari ekstremitas bawah dan organ panggul janin.
Gambar 3.1.
6
Pada saat kelahiran terjadi berbagai perubahan peralihan dari sirkulasi janin ke
sirkulasi bayi. Semua struktur unik pada sirkulasi janin tidak lagi diperlukan dan
mengalami perubahan untuk mencerminkan hal ini. Dua pemicu utama
menyebabkan perubahan struktural: penghentian aliran darah plasenta, dan
permulaan pernapasan. Perubahan struktur yang terjadi pada masing-masing struktur
adalah sebagai berikut:
7
paru. Selanjutnya, di dalam septum atrium, septum primum didorong ke
septum sekundum. Seiring waktu, hal ini menyebabkan penyatuan dua
septa dan penutupan foramen ovale.
5. Ductus arteriosus: Penutupan duktus arteriosus terjadi segera setelah
kelahiran. Sebagai respons terhadap pernapasan awal, bradikinin
dilepaskan dari paru-paru. Bradikinin kemudian bekerja pada duktus
arteriosus, menyebabkan kontraksi dinding pembuluh otot dan selanjutnya
penutupan pembuluh darah. Penghapusan total menjadi sisa fibrosa yang
disebut ligamen arteriosum terjadi pada bulan-bulan setelah kelahiran.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada tubuh ibu hamil, volume darah akan meningkat sebesar 30-50% dari
volume sebelum hamil. Komponen darah yang bertambah adalah plasma
darah, sehingga sel darah merah akan tampak menurun. Hal ini yang
menyebabkan mengapa ibu hamil cenderung mengalami anemia fisiologis.
Turunnya hemoglobin masih dianggap normal, bila masih diatas 11 g/dL.
Selain peningkatan volume darah, detak jantung juga menjadi lebih cepat
selama kehamilan. Detak jantung akan semakin cepat pada trimester ketiga
kehamilan. Selain itu, untuk meningkatkan aliran darah ke janin, maka
tekanan darah ibu hamil akan cenderung lebih rendah. Selain itu, curah
jantung juga akan meningkat. Semua perubahan ini memastikan aliran darah
yang cukup untuk tumbuh kembang janin.
Proses Sirkulasi janin sangat berbeda dengan sirkulasi bayi baru lahir.
Darah kaya oksigen dari plasenta melewati vena umbilikalis langsung ke hati
janin, di mana sirkulasi terbagi dan mengalir ke duktus venosus (aliran 20% –
30%) dan sirkulasi sinus portal. Kemudian masuk ke vena cava inferior dan
memasuki atrium kanan. Mayoritas darah ini mengalir melalui foramen ovale,
ke atrium kiri, lalu ventrikel kiri, dan bermuara di aorta (sebagian kecil
mengalir melalui arteri pulmonalis untuk mengalirkan darah ke jaringan paru-
paru).
9
DAFTAR PUSTAKA
10