Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PRA NIKAH –PRA KONSEPSI

“PENYAKIT TIDAK MENULAR DAN URGENSINYA TERHADAP


KEHAMILAN SEHAT”

DOSEN PENGAMPU: EKA VICKY Y,S.ST.,M.KEB

NAMA KELOMPOK:

1. 220831031 WAHYUNINGSIH
2. 220831010 EKA NOVA
3. 220831020 MARYATI
4. 220831035 NIA ISNANIA
5. 220831022 TARISA APRILIAWATI
6. 220831040 SITI ROHANA

STIKES GUNA BANGSA YOGYAKARTA


TAHUN AJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karuniaNya tugas makalah yang berjudul “Penyakit tidak menular seksual dan
urgensinya terhadap kehamilan sehat’’ ini dapat terselesaikan. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepda dosen pembimbing Mata Kuliah yang telah
membantu dalam memberikan pengetahuan.

Penulisan makalah ini tidak lepas dari peran, bantuan dan bimbingan serta
motivasi banyak pihak yang terikat di dalamnya baik secara langsung maupun
tidak langsung. pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Dosen pembimbing Mata Kuliah

2. Kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan baik material, moral,
dan doanya

3. Rekan-rekan yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan


makalah ini

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak yang
memerlukannya. Atas perhatian dan partisipasinya di ucapkan terima kasih.

Pontianak, 30 septemer 2022

penulis
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR ISI.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................
1.3 Tujuan..............................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penyakit Tidak Menular Seksual dan Urgensinya Terhadap Kehamilan


Sehat....................................................................................................................

BAB III ASUHAN KEBIDANAN

3.1 Asuhan Kebidanan Penyakit Tidak Menular Seksual dan Urgensinya


Terhadap Kehamilan Sehat............................................................................

BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................


3.2 Saran ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang

Kehamilan adalah proses yang terjadi dari pembuahan sampai kelahiran.


Proses ini dimulai dari sel telur yang dibuahi oleh sperma, lalu tertanam di
dalam lapisan rahim, dan kemudian menjadi janin. Kehamilan terjadi selama
40 minggu, yang terbagi ke dalam tiga trimester. Kehamilan yang sehat
membutuhkan persiapan, baik itu persiapan fisik maupunmental, oleh karena
itu perencanaan kehamilan harus dilakukan sebelum masa kehamilanagar
berdampak positif pada adaptasi fisik dan psikologis ibu selama kehamilan
sertakondisi janin yang baik (Oktalia dan Herizasyam, 2016)

Berdasarkan data WHO (2013) 4 dari 10 wanita mengalami kehamilan


yang tidak direncanakan, akibatnya wanita dan pasangannya terlambat
mendapatkan intervensikesehatan esensial saat kehamilan hingga 40%.
Perencanaan yang dapat dilakukan untukmeningkatkan kesehatan ibu dan
anak adalah dengan melakukan skrining prakonsepsi.Skrining Prakonsepsi
dapat mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang mungkin bisaterjadi seperti
ibu yang mengalami kekurangan hemoglobin, kekurangan asam folat,
danperilaku yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin selama masa
kehamilan

Kesehatan ibu berperan sangat penting saat kehamilan terhadap bayi,


karena jika ibu menjaga kesehatannya sebelum dan selama kehamilanmaka
akan melahirkan bayi dalam keadaan normal dan bisa mencegah bayi
lahirpremature dan berat badan rendah, sehingga memberikan kesempatan
kepada bayi untukmemulai kehidupan yang sehat. Sehingga perlu adanya
kewaspadaan terhadap penyakit sebelum kehamilan seperti salah satu
contohnya penyakit tidak menular seperti diabetes militus yang jika tidak
ditangani lebih awal maka menyebabkan keaadan bayi makrosomia yang
menghambat proses persalianan, untuk itu kelompok lebih lanjut membahas
penyakit tidak menular seksual dan urgensinya terhadap kehamilan sehat.
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 bagaimana penyakit tidak menular seksual dan urgensinya terhadap


kehamilan sehat ?

1.3 Tujuan Makalah

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari makalah ini adalah untuk mengetahui penyakit


tidak menular seksual dan urgensinya terhadap kehamilan sehat

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Untuk mengetahui apa saja penyakit tidak menular seksual dan
urgensinya terhadap kehamilan sehat .
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.I Penyakit Tidak Menular Seksual dan Urgensinya Terhadap Kehamilan


Sehat

2.1.1 Anemia

Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional


karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat
dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia.
Anemia pada ibu hamil disebut"potensial danger to molher ndchild
(potensial potensial karena itulah anemia memerlukan perhatian serius
dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan. Anemia
dapat didefinisikan sebagai nilai hemoglobin, hematokrit, atau jumlah
eritrosit per millimeter kubik lebih rendah dari normal. Batas bawah
kisaran normal ditetapkan dua simpang baku di bawah rata-rata pada
setiap umur tertentu (Rudolph, dkk., 2006).

Penyebab anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi dalam
tubuh. Menurut WHO kejadian anemia hamil berkisar antara 20%
sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. WHO
melaporkan bahwa prevalensi ibu hamil yang mengalami defisiensi besi
sekitar 35-75%, serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan
usia kehamilan.

secara umum, berikut ini gejala anemia saat hamil yang bisa dialami
para ibu:

1. Tubuh selalu terasa lesu, lemah, dan letih. Pusing.

2. Sesak napas. Detak jantung cepat atau tidak teratur.

3. Nyeri dada. Kulit, bibir, dan kuku memucat.

4. Tangan dan kaki terasa dingin. Sulit konsentrasi.


Depkes Ri menetapkan derajat anemia sebagai berikut :

1. Ringan sekali : Hb 11g/dL


2. Ringan : Hb 8 g/dL - < 11 g/dL
3. Sedang : Hb 5 g/dL - < 8 g/dL
4. Berat : Hb < 5 g/dL

Apabila anemia ibu tidak ditangani sebelum dan saat hamil maka
dapat mengakibatkan beberapa bahaya yang akan dihadapi saat
kehamilan seperti : pertumbuhan janin yang lambat, kekurangan gizi
pada janin, kelahiran premature, terjadinya gawat janin, dan BBLR.

2.1.2 Hipertensi
Seseorang dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah
sistolik > 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik > 90 mmHg,
pada pemeriksaan yang berulang. Tekanan darah sistolik merupakan
pengukur utama yang menjadi dasar penentuan diagnosis hipertensi
(Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia, 2015).
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu
gangguanpada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen
dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan
tubuh yang membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut sebagai
pembunuh gelap (Silent Killer), karena termasuk penyakit yang
mematikan tanpa disertai dengan gejalalebih dahulu (Sustrani dan
Alam, 2004 dalam Hastuti : 2019).

Penyebab Hipertensi Essensial.

a. Herediter atau faktor genetic.

b. Lingkungan, termasuk asupan garam, obesitas, pekerjaan, kurang


olah raga, asupan alkohol, stres psikososial, jenis kelamin, dan usia.

c. Sistem renin, angiotensin, dan aldosteron. d. Defek membran sel


dalam ekskresi Na, yaitu penurunan pengeluaran Na dari dalam sel
yang kelainan pada sistem disebabakan oleh Na+K+ATPase dan
Na+H+exchanger.
e. Resistensi insulin

Hipertensi saat hamil disebut juga dengan istilah hipertensi


gestasional. Pada kebanyakan kasus, kondisi ini akan membaik setelah
bayi lahir. Namun, tingginya tekanan darah saat hamil tetap perlu
diwaspadai. Penyebab hipertensi saat hamil belum diketahui secara
pasti. Namun, ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risikonya,
seperti riwayat hipertensi sebelumnya, mengidap penyakit ginjal atau
diabetes, berusia kurang dari 20 atau lebih dari 40 ketika hamil,
kelebihan berat badan, serta kehamilan kembar.

Hipertensi pada ibu hamil bisa berbahaya, baik bagi sang ibu atau
janin yang dikandung. Ibu hamil yang mengalami hipertensi juga
rentan mengalami komplikasi selama persalinan, atau setelahnya.

Berikut ini ini bahaya hipertensi pada ibu hamil :

1.Meningkatkan Risiko Keguguran

2.Mengganggu Aliran Darah ke Plasenta

3.Memicu Abrupsio Plasenta

4.Meningkatkan Risiko Kerusakan Organ

2.1.3 Diabetes melitus (DM)

Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau


gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai
dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi
fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh
gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans
kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel
tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).

Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) adalah suatu keadaan


intolerasi glukosa yang terjadi atau ditemukan pada masa kehamilan
pertama kali, sekitar 3-5% dari seluruh kehamilan mengalami DMG,
yang berakibat lebih dari 20.000 kasus setiap tahunnya.

Penyebab DMG juga belum diketahui secara pasti, namun faktor


yang sering memicu adalah perubahan hormon. Saat hamil, plasenta
akan memproduksi hormon tambahan seperti hormon estrogen, human
placental lactogen (HPL), dan hormon yang meningkatkan resistensi
insulin. Seiring berjalannya waktu, hormon-hormon tersebut akan
meningkat dan mempengaruhi kinerja insulin. Semakin tinggi
pengaruh hormon terhadap insulin, kadar gula dalam darah pun akan
meningkat dan hal ini meningkatkan risiko terkena diabetes
gestasional.

DMG menyebabkan komplikasi yang signifikan dan berpotensi


bagi ibu dan janin termasuk preeklamsia, eklamsi, polihidramnion,
makrosomia janin, trauma kelahiran, kelahiran operatif, komplikasi
metabolik dan kematian perinatal. DMG meningkatkan morbiditas
neonatus, yaitu hipoglikemia, ikterus, polisitemia dan makrosomia.
Hal ini terjadi karena bayi dari ibu DMG mensekresi insulin lebih
besar sehingga merangsang pertumbuhan bayi makrosomia. DMG juga
dapat meningkatkan risiko bagi ibu 3-5% untuk menjadi diabetes
mellitus di masa mendatang (Madina dan Hafizurrohman : 2020).

2.1.4 Asma Bronkiale


Asma Bronkiale adalah salah satu dari diantara sekian banyaknya
macam penyakit yang pernah ada. Asma sendiri adalah gangguan
pernafasan dimana seseorang mengalami kesulitan dalam bernafas.
Penyakit asma sendiri adalah penyakit yang jangan sampai seseorang
itu menyepelekannya. Karena asma yang dibiarkan terus berlarut tentu
akan sangat berbahaya dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah
satu penyakit asma yang dikenal adalah penyakit asma bronchial.
Penyakit ini merupakan problem dunia dan dijumpai di semua negara,
timbul pada setiap usia, setiap lapisan masyarakat, baik sosial ekonomi
lemah maupun kuat.
Asma merupakan salah satu penyulit yang sering terjadi pada
kehamilan. Kehamilan dapat memicu eksaserbasi asma serta
memperberat gejalanya, sementara asma sendiri dapat meningkatkan
risiko komplikasi pada ibu dan bayi, seperti persalinan preterm, berat
badan lahir rendah, dan preeclampsia. Gejala asma yang terburuk akan
muncul ketika usia kehamilan 24 dan 36 minggu. Namun, setelahnya
gejala akan mereda. Bahkan hingga 90 persen wanita hamil tidak
memiliki gejala asma saat memasuki proses persalinan.

Asma pada ibu hamil bisa menyebabkan beberapa kondisi yang


berbahaya, seperti:

1. Perdarahan dari Vagina Munculnya


perdarahan dari jalan lahir atau vagina akibat asma yang tak
terkontrol perlu menjadi perlu perhatian. Perdarahan dari vagina ini
bisa dipicu akibat kekurangan supply oksigen pada janin sehingga
menyebabkan stres dan kontraksi yang berlebih.
2. Persalinan Prematur
Asma pada kehamilan meningkatkan risiko persalinan prematur,
yaitu persalinan di bawah usia kehamilan 37 minggu. Terlebih,
asma pada ibu hamil juga meningkatkan risiko terjadinya
preeklampsia. Jadi, ibu hamil yang terdiagnosis memiliki penyakit
asma harus rajin mengonsumsi obat-obatan asma untuk mencegah
terjadinya risiko persalinan prematur.
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
3.1 Penangan Pada Anemia Ibu Hamil

a. Bidan memeriksa kadar Hb semua ibu hamil minimal dua kali yaitu pada
kunjungan pertama dan pada minggu ke 28
b. Bidan memberikan tablet zat besi (Fe) 1 x 60 mg/ hari semua ibu hamil
sedikitnya satu tablet selama 90 hari berturut turut
c. Bidan memberikan Penyuluhan gizi pada setiap kunjungan antenatal
tentang perlunya minum tablet zat besi, makan yang mengandung zat besi
dan kaya vitamin C serta menghindari minum teh/kopi atau susu dalam 1
jam sebelum atau sesudah makan ( teh/kopi atau susu mengandung
penyerapan zat besi)
d. Jika ditemukan atau diduga ibu dengan anemia (bagian Kelopak mata
pucat), berikan 2-3 kali satu tablet zat besi perhari
e. Bidan menyarankan ibu hamil dengan anemia untuk tetap minum tablet zat
besi sampai 4-6 bulan setelah persalinan
3.2 Penangan Pada Hipertensi Ibu Hamil

a. Turunkan berat badan pada obesitas


b. Pembatasan konsumsi garam dapur kecuali mendapat HCT
c. Hentikan konsumsi Alkohol
d. Pola makan yang sehat
e. Istirahat cukup dan hindari stres
f. Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur dan buah) diet hipertensi
3.3 Penangan Pada Diabetes Ibu Hamil

Pada pasien Diabetes yang hamil harus memeriksakan dirinya setiap 2


minggu sekali untuk penyesuaian diet dan Dosis insulin sampai usia
kehamilan 34 minggu pada usia 34 minggu ini pasien biasanya dirawat di
rumah sakit untuk rehabilitasi diabetes dan menilai lebih lanjut.
Amniosentesis dapat di lakukan pada usia 35-36 minggu untuk maturitas paru
paru Janin.

3.4 Penangan pada asma ibu hamil

a. mengonsumsi obat asma


b. Hindari pemicu munculnya gejala asma
c. Rutin menjalani medical check up
d. Pantau gerakan Janin tiap hari
e. Melakukan vaksin flu
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan

Anemia dapat didefinisikan sebagai nilai hemoglobin, hematokrit, atau


jumlah eritrosit per millimeter kubik lebih rendah dari normal. Batas bawah
kisaran normal ditetapkan dua simpang baku di bawah rata-rata pada setiap
umur tertentu (Rudolph, dkk., 2006). Apabila anemia ibu tidak ditangani
sebelum dan saat hamil maka dapat mengakibatkan beberapa bahaya yang
akan dihadapi saat kehamilan seperti : pertumbuhan janin yang lambat,
kekurangan gizi pada janin, kelahiran premature, terjadinya gawat janin, dan
BBLR.

Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu


gangguanpada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan
nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkan. Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit
atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai
dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme
karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Asma Bronkiale adalah salah satu dari diantara sekian banyaknya macam
penyakit yang pernah ada. Asma sendiri adalah gangguan pernafasan dimana
seseorang mengalami kesulitan dalam bernafas. Asma merupakan salah satu
penyulit yang sering terjadi pada kehamilan. Kehamilan dapat memicu
eksaserbasi asma serta memperberat gejalanya

1.2 Saran
Dari pembahasan dan kesimpulan diatas makalah ini dibuat dengan
literature yang tersedia dan dirangkum menjadi pembahasan yang
menambah wawasan apabila ada masukan serta sanggahan yang dapat
membangun wawasan bersama dapat disampaikan sehingga penyakit tidak
menular seksual dan urgensinya dapat dipahami oleh pembaca sehingga
dalam bidang kesehatan semakin maju dan berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

Fitriani,Nilam. 2021. Anemia Pada kehamilan. books.google.co.id › books

Hartono, Andry 2001 . Perawatan Maternitas. E/2


https://www.google.co.id/books/edition/Perawatan_Maternitas/
8svztyjUXN8C?hl=id&gbpv=1&dq=diabetes+
+pada+ibu+hamil&pg=PA103&printsec=frontcover : diakses 28 September
2022, 05:00 WIB
wan 2016. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.
https://www.google.co.id/books/edition/Epidemiologi_Penyakit_Tidak_Menul
ar/3eU3DAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=hipertensi+
+pada+ibu+hamil&printsec=frontcover : diakses 28 September 2022, 05:00
WIBIr
Kemenkes RI. http://p2ptm.kemkes.go.id/ : diakses 27 september 2022, 19 WIB

Irwan.2016. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Yogyakarta : Budi Utama

Madina, Hafizurrohman. 2020. Konfirmasi Lima Faktor yang Berpengaruh


terhadap Pencegahan Diabetes Mellitus pada Ibu Hamil. Diakses 27 september
, 19.00 ( jurnal penelitian : file:///C:/Users/ACER/Downloads/388-Article
%20Text-2681-1-10-20200321.pdf)
U. Evi Nasla 2022. Pengelolaan Anemia Pada Kehamilan.
https://www.google.co.id/books/edition/PENGELOLAAN_ANEMIA_PA
DA_KEHAMILAN/2CJsEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=penanganan+anemia+pada+ibu+hamil&printsec=fron
tcover : diakses 28 September 2022, 05:00 WIB

Anda mungkin juga menyukai