KELOMPOK 2;
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES HAMZAR
LOMBOK TIMUR -NTB
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan yang maha Ea,
karena dengan Rahmat dan RidhoNya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah
PENYAKIT JANTUNG”.
Kami semua menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal ini,
dan mungkin banyak kata-kata yang kurang tepat. Untuk itu, saran, dan kritik, dari para
pembaca sekalian senantiasa kami nantikan demi kesuksesan tugas kami di masa yang akan
datang. Semoga tugas yang kami buat ini bermanfaat khususnya bagi para pembaca
Wassalamualaikum wr.wb
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BABA I PENDAHULUAN...............................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena
jantung diperlukan untuk memompa darah keseluruh tubuh sehingga mendapatkan
oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Karena itu,
jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian secara umum dan
merupakan penyebab tersering kematian pada kehamilan di negara berkembang.
Kehamilan dengan penyakit jantung membutuhkan upaya tim untuk menanganinya.
Diagnosis dan penanganan pada kejadian ini membutuhkan pemahaman mengenai
fisiologi kardiovaskuler selama kehamilan, kelahiran, dan masa nifas. Keterlambatan
diagnosis, penanganan yang salah, dan buruknya persiapan kelahiran merupakan
kendala utama wanita hamil dengan peyakit jantung kongenital. Penyakit jantung pada
ibu, baik bawaan atau didapat merupakan salah satu faktor risiko kematian ibu dan bayi.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir ini, angka kematian ibu maupun bayi saat
melahirkan sudah mulai bisa ditekan.
Kehamilan akan menyebabkan perubahan fisiologis yang luas pada system
kardiovaskular, dan berakibat terjadinya gangguan pada jantung dan aliran darah
sehingga perlu dipertimbangkan jika terjadi kehamilan pada penderita penyakit jantung.
Pada ibu hamil yang normal perubahan fisiologis yang luas pada system kardiovaskuler
tidak menjadi masalah karena jantungnya dapat beradaptasi ,namun pada penderita
jantung akan sangat besar pengaruhnya, hal ini menjadi masalah yang harus
diperhatikan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Penyakit Jantung ?
b. Apa saja Klasifikasi Penyakit Jantung?
c. Apa Etiologi Penyakit Jantung ?
d. Bagaimana Patofisiologinya ?
e. Apa saja Manifestasi Klinis?
1
f. Apa saja Pemeriksaan Penunjang ?
g. Apa saja Komplikasinya ?
h. Bagaimana Penatalaksanaanya ?
i. Bagaimana Asuhan Keperawatannya ?
C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian Penyakit Jantung
b. Mengetahui Klasifikasi Penyakit Jantung
c. Mengetahui Etiologi Penyakit Jantung
d. Mengetahui Etiologi Penyakit Jantung
e. Mengetahui pemeriksaan Penunjang
f. Mengetahui Manifestasi Klinis
g. Mengetahui Komplikasinya
h. Mengetahui Komplikasinya
i. Mengetahui Komplikasinya
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah penyebab utama ketiga kematian pada wanita
berusia 25 tahun sampai 44 tahun. Karena relative terjadi pada wanita usia subur,
penyakit jantung mempersulit pada sekitar 1 % kehamilan. (Lenovo, Kenneth J, 2009).
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian terbanyak pada wanita diAmerika
Serikat dan merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak pada wanitausia 25– 44
tahun.
Penyakit jantung berpengaruh pada sekitar 1 % dari kehamilan, dengan
angka kematian maternal menurut Sach sebanyak 0,3 dari 100.000 di Massachusetts.
Namun angka kematian maternal mencapai 10 – 25 % walaupun adanya perkembangan
diagnosis dan penanganan penyakit kardiovaskular maternal pada zaman sekarang.
Meskipun insidens penyakit jantung dalam kehamilan sekitar 1 %, Gejala seperti sesak
napas atau tanda seperti bising ejeksi sistolik yang merupakan gejala dari penyakit
jantung, dapat muncul pada sekitar 90% dari populasi kehamilan sebagai konsekuensi
perubahan fisiologis pada tubuh yang diinduksi oleh kehamilan itu sendiri.
Diantara beberapa penyakit kardiovaskuler, hipertensi merupakan penyakit
kardiovaskuler yang tersering muncul pada kehamilan, sebanyak 6-8% dari seluruh
kehamilan. Di negara barat, penyakit jantung bawaan merupakan yang penyakit
jantung yang paling sering ditemukan selama kehamilan ( 75 – 82% ). Di luar Eropa
dan Amerika bagian utara hanya berkisar 9 – 19 %. Penyakit jantung reumatik
mendominasi di negara selain negara barat, berkisar 56 – 89 %dari seluruh penyakit
jantung dalam kehamilan. Kardio miopati jarang ditemukan,tetapi merupakan penyebab
berat dari komplikasi penyakit jantung dalam kehamilan. (WHO, 2010)
Kehamilan dengan penyakit jantung, selalu saling mempengaruhi karena
kehamilan dapat memberatkan penyakit jantung yang dideritanya. Penyakit jantung
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Jantung
yang normal dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sistem jantung dan pembuluh
darah yang disebabkan oleh kehamilan, yaitu dorongan diafragma oleh besarnya janin
3
yang dikandungnya sehingga dapat mengubah posisi jantung dan pembuluh darah
sehingga sehingga terjadi perubahan dari kerja jantung.
Yang dapat mempengaruhi antara lain :
1. Perubahan peningktan hormone tubuh
2. Kelas II Sitomatik dengan aktifitas yang meningkat (dipsnea, cepat lelah, edema bila
aktifitas bertambah normal). Pasien penyakit jantung yang menyebabkan sedikit
pembatasan aktivitas fisik membentuk kelas II. Meskipun nyaman saat istirahat,
namun pasien-pasien ini mengalami kelelahan, palpitasi, dispneu, atau nyeri angina
pada aktivitas fisik yang biasa.
3. Kelas III Sitomatik dengan aktifitas yang bisa dilakukan.Pasien penyakit jantung
dengan pembatasan aktivits fisik yang jelas dimasukkan dalam kelas III.
MenyeNyaman pada saat istirahat, pasien ini mengalami kelelahan palpitasi, dispneu
atau nyeri angina dengan aktivitas fisik ringan (yang kurang dari biasa).
4
4. Kelas IV Simtomatik dengan istirahat, pasien ini mengidap penyakit jantung yang
menyebabkan ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas fisik apapun,
ketidaknyamanan meningkat dengan aktivitas fisik apapun.
C. Etilogi
Penyebab dari penyakit jantung sendiri dibagi menjadi dua :
1. Kelainan Primer
Kelainan primer dapat berupa kelainan kongenital, bentuk kelainan katub, iskemik
dan cardiomiopati. Jadi kelainan primer ini sendiri lebih lebih disebabkan karena
kelainan pada fisiologi jantungnya.
2. Kelainan Sekunder
5
Biasanya kelainan jantung bawaan oleh penderita sebelum kehamilan,
akan tetapi kadang-kadang dikenal oleh dokter pada pemeriksaan fisik waktu
hamil. Dalam usia reproduksi dapat dijumpai koarktatio aortae, duktus arteriosus
Botalli persistens, defek septum serambi dan bilik, serta stenosis pulmonalis.
Penderita tetralogi Fallot biasanya tidak sampai mencapai usia dewasa kecuali
apabila penyakit jantungnya dioperasi. Pada umunya penderita kelainan jantung
bawaan tidak mengalami kesulitan dalam kehamilan asal penderita tidak sianosis
dan tidak menunjukkan gejala-gejala lain di luar kehamilan.
Penyakit jantung bawaan dibagi atas :
6
Maka dapat dipahami bahwa kehamilan dapat memperbesar penyakit
jantung bahkan dapat menyebabkan payah jantung (dekompensasi kordis).
Frekuensi penyakit jantung dalam kehamilan berkisar antara 1-4%. Pengaruh
kehamilan terhadap penyakit jantung, saat-saat yang berbahaya bagi penderita
adalah :
a. Pada kehamilan 32-36 minggu, dimana volume darah mencapai puncaknya
(hipervolumia).
b. Pada kala II, dimana wanita mengerahkan tenaga untuk mengedan dan
memerlukan kerja jantung yang berat.
c. Pada Pasca persalinan, dimana darah dari ruang intervilus plasenta yang sudah
lahir, sekarang masuk ke dalam sirkulasi darah ibu.
d. Pada masa nifas, karena ada kemungkinan infeksi.
D. Patofisiologi
Pada usia kehamilan <32 minggu perubahan kardiovaskuler akan terjadi
pada ibu hamil dan disertai perubahan hormon estrogen dan progesteron akan
mengakibatkan peningkatan jumlah ukuran pembuluh darah. Terjadi hidremia
(hiperpolenia) dalam kehamilan, yang sudah dimulai sejak umur kehamilan 10 minggu
dan mencapai puncak pada usia 32-36 minggu. Uterus yang semakin besar mendorong
diafragma keatas, kiri dan depan sehingga pembuluh–pembuluh dasar besar dekat
jantung mengalami lekukan dan putaran. Kemudia 12-24 jam paska persalinan terjadi
peningkatan volume plasma akibat imbibisi cairan dari ekstra vaskuler kedalam
pembuluh darah, kemudia diikuti priode diuresis paska persalinan yang
menyebababkan hemokonsentrasi. Jika penyakit jantung menjadi lebih berat pada
pasienn yang hamil dan melahirkan, bahkan dapat terjadi gagal jantung
Setiap kehamilan membutuhkan tuntunan ekstra pada sistem
kardiovakuler, terutama jantung, volume darah dan curah jantung meningkat 40% dan
kecepatannya meningkat. Jantung yang normal mampu dengan baik mengkompensasi
tambah kerja, tetapi jantung yang mengalami kerusakan atau penyakit mungkin tidak
dapat berkembang menjadi dekompensasi. Ibu hamil dengan penyakit jantung ini dipicu
oleh beberapsa factor akan mengalami serangan jantung misalnya anemia, infeksi,
7
masalah keluarga. Factor-faaktor pemicu tersebut akan meningkatkan stress jantung
sehingga voleme sirkulasi akan meningkat dan menimbulkan gejala dekompensasi
jantung diantaranya meningkatkan rasa letih, sesak nafas, murmur dan relea, hemotesis
edema, nadi tak teratur, pengumpulan dalam dsar paru yang dalam hal ini akan
membawa dampak pada janin dalam kandungannya.
Dalam kondisi tidak hamil, penyakit jantung itu sendiri sudah mengalami
permasalahan dalam memompakkan darah ke saluran tubuh. Terlebih pada saat hamil
mulai minggu ke 6 volume darah ibu semakin meningkat sampai dengan 50% karena
proses pengenceraan darah. Aliran darah akan lebih banyak dipompa ke peredaraan
darah Rahim melalui ariari untuk memenuhi kebutuhan janin. Akibat penyakit jantung
dalam kehamilan, terjadi peningkatan denyut jantung pada ibu hamil dan semakin lama
jantung akan mengalami kelelehan. Akhirnya pengiriman oksigen dan zat makanan dari
ibu ke janin melalui ariari menjadi terganggu dan jumlah oksigen yang diterima janin
semakin lama akan berkurang. Janij mengalami gangguan pertumbuhan serta
kekurangan oksigen. Sebagai akibat lanjut ibu hamil berpotensi mengalami keguguran
dan kelahiran premature (kelahiran sebelum cukup bulan) terutama bila selama
kehamilannya sang ibu tidak mendapat penanganan pemeriksaan kehamilan dan
pengobatan dengan tepat.
8
E. Pathway
9
F. Manifestasi Klinis
Beberapa tanda dan gejala pada ibu hamil yang memiliki penyakit jantung
selama kehamilan meliputi adanya nyeri dada terkait aktivitas dan emosi ibu, sesak nafas
berat baik itu saat istirahat maupun terjadi di malam hari, dan sinko (kehilangan
kesadaran karena kekurangan suplai oksigen di otak). Akibat beberapa gejala tersebut,
ibu akan cepat merasa lelah dan susah beraktivitas. (Sinclair, 2010)
Sedangkan tanda dan gejala yang dapat ditemukan selama pemeriksaan
fisik dapat berupa murmur, baik itu sistolik maupun diastolic, sianosis, terdapat distensi
vena jugular, pembesaran hati sehingga menimbulkan nyeri tekan, pembesaran jantung,
denyut jantung terlalu cepat, denyut jantung tidak seperti biasanya baik itu terlalu cepat
maupun terlalu lambat (palpitasi) dan edema perifer pada bagian tubuh, khususnya di
ekstremitas tubuh. (Manuaba, 2000)
G. Pemeriksaan Penunjang
10
1. Elektrokardiografi Pemeriksaan EKG sangat aman dan dapat membantu menjawab
pertanyaan spesifik
H. Komplikasi
Ada beberapa macam komplikasi dari penyakit jantung pada kehamilan yaitu :
1. Eklampsia
5. Edema Paru
6. Kematian maternal
11
Munculnya satu atau lebih dari komplikasi tersebut dan muncul secara bersamaan,
merupakan indikasi untuk terminasi kehamilan berapapun umur gestasi. Fetal
Kematian perinatal dan morbiditas fetus meningkat. Pada usia kehamilan 36 minggu,
masalah utama adalah IUGR. IUGR terjadi karena plasenta iskemi yang terdiri dari
area infark. Kelahiran prematur juga sering terjadi At-term, preeklampsia
mempengaruhi berat lahir bayi dengan penigkatan risiko kematian dan morbiditas
bayi. Pada semua umur gestasi terjadi peningkatan risiko abrupsi plasenta.
7. Komplikasi pada maternal
b. Gagal jantung
c. Edema paru
d. Trombositopeni
a. Persalinan premature
c. Kematian perinatal
b. Banyak istirahat karena jantung melakukan kerja ekstra saat hamil dengan
peningkatan sekitar 12-15 bpm selama hamil.
c. Pengawasan antenatal lebih sering disertai pemeriksaan EKG dan Ekokardiografi.
d. Serial USG sehingga dapat dipantau kesejahteraan janin dalam Rahim.
12
e. Perhatikan saat kehamilan berusia 32-34 minggu karena puncak hemodulasi besar
kemungkinan terjadi akut dekompensasio kordis.
f. Pengobatan tergantung dari ahli kardiologi
3) Tingkat I-II
a) Frekwensi ANC trimester I-II setiap dua minggu
b) Pada trimester II :
- Setiap minggu
c) Nasihat dietnya :
- Kurangi garam
- Setiap bulan, konsultasi rutin pada kardiolog atau bila dipandang perlu
4) Tingkat III-IV : rawat dirumah sakit bersama
Kelas III
a) Setiap minggu sejak trimester II
13
c) Konsultasi dengan kardiolog / dokter anak sesuai dengan indikasi atau
dilakukan secara rutin
d) Sekitar 14 hari menjalang persalinan harus masuk rumah sakit untuk persiapan
definitive
Kelas IV
a) Sebagian besar waktunya di rumah sakit, dengan perawatan bersama dokter
anak, kardiolog
b) Persiapan untuk menghadapi persalinan sehingga terhindar dari dekompensasio
kordis
2. Pertolongan persalinan penyakit jantung pada kehamilan.
1) Untuk menimbulkan kontraksi otot uterus dapat diberikan oksitosin bolus atau
drip sehingga pendarahan post partum dapat dikendalikan
2) Jangan diberikan ergometrin-preparat ergot karena dapat menimbulkan
14
2) Dapat terjdi vasokontriksi pembuluh darah coroner sehingga menambah
beratya dekompensasio kordis.
Tindakan lain untuk menghentikan pendarahan adalah melakukan massae
bimanual. Pengawasan post partum dilakukan dirumah sakit selama 14 hari,
sampai dapat dijamin keaadaan jantungnya stabil untuk aktivitas
puerperiumnya.
15
tergantung tingkat penyakitnya, tidak boleh melalukan pekerjaan berat,bahkan
tingkat IV tidak kuat untuk mengerjakan pekerjaan ringan.
6. Alamat, untuk mengetahui tempat tinggal dan untuk memudahkan menghubungi
kluarga klien jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
7. Penanggung jawab, untuk mengetahui penanggung jawab klien jika terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan.
b. Keluhan Utama :biasanya pada ibu hamil dengan gangguan kardiovaskular
keluhan utama yang dirasakan adalah sesak atau dispneu baik dalam istirahat
atau beraktivitas. Batuk pada malam hari.
c. Riwayat esehatan
1) Riwayat kesehatan dahulu
Perlu di waspadai pada ibu hamil yang memiliki riwayat kelainan jantung atau
sebelumnya pernah menjalani operasi kelainan jantung.
2) Riwayat kesehatan sekarang
16
mungkin didapatkan catatan medis mengenai perawatan rumah sakit, prosedur
diagnostik dan pengobatan sebelumnya.
a. Pemeriksaan
a) Kesadaran
Kesadaran biasanya kompos mentis. Pada kasus yang lebih parah, klien dapat
mengeluh pusing, kelelahan.
b) Aktifitas dan istirahat
c) Sirkulasi
17
f. Nadi mungkin menurun
d) Eliminasi
a. Obesitas
c. Malnutrisi
b. Dispnea
18
penyediaan makanan, dengan tidak lupa memperhatikan latar belakang dan
social klien.
c) Kebutuhan eliminasi
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan
normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran.
d) Gerak dan keseimbangan tubuh
Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh,
miring, dan bersandar.
e) Kebutuhan isthirahat dan tidur
Perawat harus mengetahui intensitas istirahat tidur pasien yang baik dan
menjaga lingkungan nyaman untuk istirahat.
f) Kebutuhan berpakaian
Perawat dasarnya meliputi membantu klien memilihkan pakaian yang
tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu untuk memakainya.
g) Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasi
Perawat harus mengetahui piosiologi panas dan bisa mendorong kearah
tercapainya keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature,
kelembapan atau pergerakan udara, atau dengan memotivasi klien untuk
meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya
h) Kebutuhan akan personal hygiene
Perawat harus mampu untuk memotivasi klien mengenai konsep konsep
kesehatan bahwa walaupun sakit klien tidak perlu untuk menurunkan standard
kesehatannya, dan bisa menjaga tetap bersih baik fisik maupun jiwanya
i) Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Perawat mampu melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul
yang mungkin banyak factor yang membuat klien tidak merasa nyaman dan
aman.
j) Berkomunikasi
Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi,
keinginan, rasa takut dan pendapat. Perawat menjadi penerjemah dalam
19
hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan kesehatannya, dan
membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga mampu menciptakan
lingkungan yang teraupeutik.
k) Kebutuhan spiritual
Perawat mampu untuk menghormati klien dalam memenuhi kebutuhan
spiritualnya dan meyakinkan pasien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama
sangat berpengaruh terhadap upaya penyembuhan.
l) Kebutuhan bekerja
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interprestasi terhadap
kebutuhan klien sangat penting, dimana sakit bisa menjadi lebih ringan apabila
seseorang dapat terus bekerja
m) Kebutuhan bermain dan rekreasi
Perawat mampu memkilihkan aktifitas yang cocok sesuai umur,
kecerdasan, pengalaman dan selera klien, kondisi, serta keadaan penyakit.
n) Kebutuhan belajar
Perawat dapat membantu klien belajar dalam mendorong usaha
penyembuhan dan meningkatkan kesehatan, serta memperkuat dan mengikuti
rencana terapi yang diberikan.
2. Analisa Data
20
3. Diagnose
4. Intervensi
21
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi NIC
Hasil NOC
1. Penurunan curah jantung NOC : NIC :
berhubungan dengan faktor Cardiac Care
• Cardiac pump
mekanik(kontraktilita0
effectiveness 1. Evluasi adanya nyeri dada
22
- bertambah berbaring, duduk, atau
Pulmonary artery berdiri
5. Implemetasi keperawatan
Setelah rencana tindakan keperawatan tersusun, selanjutnya rencana
tindakan tersebut dilaksanakan sesuai dengan situasi yang nyata untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan tindakan, perawat dapat langsung
melaksanakan kepada orang lain yang dipercaya dibawah pengawasan orang yang
masih seprofesi dengan perawat. (Nursalam, 2001:63)
6. Evaluasi kepearawatan
1. Jantung mampu memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif
23
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Beban kerja jantung lebih berat pada masa hamil bisa saja dijumpai pada
fase dini masa nifas, oleh karena itu sekalipun anak telah lahir pengamatan
pengamatan secara ketat janganlah diabaikan. Perencanaan waktu dan proses
persalinan,analgesia dan anastesia, pengawasan ketat jantung dan lokasi persalinan
harus direncanakan dengan baik terutama pada pasien dengan penyakit berat.
24
DAFTAR PUSTAKA
25