PENGERTIAN VITAMIN DAN MINERAL • Vitamin dapat didefinisikan sebagai senyawa organik yang terjadi dalam jumlah kecil dalam makanan alami yang berbeda dan diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan yang baik pada manusia dan hewan percobaan. • Mineral adalah nutrisi mikro yang memiliki peran dalam membantu fungsi tubuh agar berjalan dengan optimal. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, mineral ini penting untuk fungsi metabolisme tubuh. • Vitamin adalah faktor makanan penting, yang diperlukan untuk pemanfaatan yang tepat dari prinsip terdekat makanan seperti karbohidrat, lemak, dan protein. • "Vitamin adalah zat yang membuat Anda sakit jika Anda tidak memakannya" VITAMIN Vitamin dikelompokkan menjadi dua: 1. Vitamin larut lemak adalah A, D, E dan K. 2. Vitamin yang larut dalam air dinamai B kompleks dan C. Perbedaan utama antara kedua kelompok vitamin ini diberikan pada Tabel Secara umum, kekurangan vitamin dapat terjadi karena: a. Pengurangan asupan makanan b. Penyerapan terganggu c. Metabolisme terganggu d. Makanan tambahan e. Meningkatnya kehilangan gizi. VITAMIN MINERAL Suatu mineral adalah unsur kimia yang dibutuhkan sebagai nutrisi esensial oleh mikroorganisme untuk melakukan fungsi yang diperlukan untuk hidup Mineral berasal dari bumi dan tidak bisa diproduksi oleh makhluk hidup. Tanaman mendapatkan mineral dari tanah. Sebagian besar mineral dalam makanan manusia berasal dari memakan tumbuhan dan hewan atau dari air minum. Sebagai kelompok, mineral adalah satu dari empat kelompok nutrisi penting, yang lain adalah vitamin, asam lemak esensial, dan asam amino esensial. Unsur kimia esensial bagi manusia Unsur kimia dibutuhkan tubuh untuk mendukung proses biokimia manusia dalam peran struktural dan fungsional serta elektrolit Lima mineral utama dalam tubuh manusia adalah kalsium, fosfor, kalium, natrium, dan magnesium. Semua unsur yang tersisa dalam tubuh manusia disebut "unsur renik". Di antara lima mineral utama, wanita dewasa memiliki kalsium 920-1000 g sementara pria dewasa memiliki ~ 1,22 kg, dengan 99% di antaranya terdapat pada tulang dan gigi, dan 1% lainnya pada cairan ekstraselular, struktur intraselular dan membran sel. VITAMIN A SIFAT KIMIA VITAMIN A o Vitamin A larut dalam lemak. Bentuk aktif hanya ada di jaringan hewan. o Pro-vitamin, beta-karoten hadir di jaringan tanaman. Beta karoten memiliki dua cincin ionon beta yang dihubungkan oleh rantai poliprenoid. o Satu molekul beta karoten secara teoritis dapat menghasilkan dua molekul vitamin A; tetapi mungkin hanya menghasilkan satu dalam sistem biologis. o Semua senyawa dengan aktivitas vitamin A disebut sebagai retinoid. Yang merupakan senyawa poli-isoprenoid yang memiliki sistem cincin beta-ionon (sikloheksenil). o Tiga senyawa berbeda dengan aktivitas vitamin A adalah retinol (vitamin A alkohol), retinal (vitamin A aldehida) dan asam retinoat (asam vitamin A) VITAMIN A SIFAT KIMIA VITAMIN A o Retinal dapat direduksi menjadi retinol oleh reduktase retinal. Reaksi ini mudah dibalik (reversible). Retinal teroksidasi menjadi asam retinoat, yang tidak dapat diubah kembali ke bentuk lain.
o Rantai samping mengandung ikatan rangkap alternatif, dan
karena itu banyak isomer yang mungkin. Variasi retinal all- trans, juga disebut vitamin A1 adalah yang paling umum. Vitamin A2 ditemukan dalam minyak fsh dan memiliki ikatan rangkap ekstra di cincin. Senyawa penting secara biologis adalah 11-cis-retinal. VITAMIN A ABSORBSI VITAMIN A o Beta karoten dibelah oleh di-oksigenase, untuk membentuk retinal. Retinal direduksi menjadi retinol oleh reduktase retinal yang bergantung pada NADH atau NADPH yang ada di mukosa usus. Usus adalah tempat utama absorpsi o Penyerapannya bersamaan dengan lemak lainnya dan membutuhkan garam empedu. o Di dalam sel mukosa, retinol diesterifikasi kembali dengan asam lemak, dimasukkan ke dalam kilomikron dan diangkut ke hati PERAN BIOKIMIA VITAMIN A Peranan Vitamin A dalam Indra Penglihatan o Vitamin A banyak berperan dalam pembentukan indra penglihatan bagi manusia. o Vitamin ini akan membantu mengkonversi sinyal molekul dari sinar yang diterima oleh retina untuk menjadi suatu proyeksi gambar di otak kita. o Senyawa yang berperan utama dalam hal ini adalah retinol. o Bersama dengan rodopsin, senyawa retinol akan membentuk kompleks pigmen yang sensitif terhadap cahaya untuk mentransmisikan sinyal cahaya ke otak. o Oleh karena itu, kekurangan vitamin A di dalam tubuh sering kali berakibat fatal pada organ penglihatan. PERAN BIOKIMIA VITAMIN A Antioksidan o Beta karoten, salah satu bentuk vitamin A, merupakan senyawa dengan aktivitas antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. o Senyawa radikal bebas ini banyak berasal dari reaksi oksidasi di dalam tubuh maupun dari polusi di lingkungan yang masuk ke dalam tubuh. o Antioksidan di dalam tubuh dapat mencegah kerusakan pada materi genetik (DNA dan RNA) oleh radikal bebas sehingga laju mutasi dapat ditekan. o Penurunan laju mutasi ini akan berujung pada penurunan risiko pembentukan sel kanker. o Aktivitas antioksidan juga terkait erat dengan pencegahan proses penuaan, terutama pada sel kulit. KEKURANGAN VITAMIN A Night Blindness or Nyctalopia Ketajaman visual berkurang dalam cahaya redup. Pasien tidak dapat membaca atau mengendarai mobil dalam kondisi cahaya redup. Waktu adaptasi gelap bertambah. Xerophthalmia penyakit mata akibat kekurangan vitamin A yang ditandai dengan mata kering. Tanpa pengobatan, penyakit ini cenderung berkembang semakin parah seiring berjalannya waktu, bahkan hingga menyebabkan kerusakan serius pada kornea mata. Bitot's Spots Bercak bitot merupakan bintik- bintik warna kelabu terang dan berbusa yang terdapat di konjungtifa mata. Meskipun diakui sebagai manifestasi kekurangan Vitamin A akan tetapi kekurangan Vitamin A menyebabkan timbulnya bercak bitot. Tanda klinis selanjutnya adalah pengeringan pada kornea mata (kornea serosis). Keratomalacia Keratomalasia (Xeroftalmia/Keratitis Xerotik) adalah suatu keadaan di mana kornea menjadi kering dan keruh akibat kekurangan vitamin A, protein, dan kalori. Keratomalasia biasanya menyerang kedua mata. Gejala yang biasa ditemukan adalah mata kering, bercak Bitot, rabun senja, dan kornea tampak keruh. Efek Samping dan Overdosis Vitamin & Mineral Selama konsumsi mineral dari makanan sehari-hari, umumnya overdosis dan efek samping tidak akan muncul. Konsumsi mineral dalam bentuk suplemen bisa menimbulkan risiko overdosis, keracunan, serta reaksi alergi. Reaksi negatif dan tanda overdosis ini akan berbeda-beda tergantung dari mineral yang dikonsumsi. Vitamin A. Bermanfaat bagi kesehatan mata, perkembangan sel dan fungsi sistem imun, kelebihan 100 kali dosis vitamin ini bisa menyebabkan abnormalitas perkembangan sel dan kematian karena keracunan. Beta karoten. Konsumsi berlebihan karotenoid ini dapat meningkatkan risiko kanker paru bagi perokok. Vitamin D. Kelebihan kalsium dan vitamin D sebanyak 20 – 50x dosis berisiko menyebabkan batu ginjal dan masalah jantung. Bagi wanita hamil, kelebihan konsumsi vitamin D dapat meningkatkan resiko cacat mental pada bayi. Vitamin E. Konsumsi vitamin E berlebih sebanyak 10x dosis akan meningkatkan risiko stroke dan perdarahan. Zat Besi. Kelebihan zat besi sebanyak 10x pada anak-anak dapat mengakibatkan kematian akibat keracunan. Vitamin C. Kelebihan vitamin C sebanyak 100 – 1000x dosis dapat menyebabkan mual, diare dan kram perut. Selenium. Overdosis selenium bisa ditandai dengan rambut rontok, gangguan kesehatan saluran pencernaan, kelelahan, dan rusaknya jaringan saraf. TUGAS PRESENTASI KELOMPOK Buatlah materi power point tentang topik Vitamin dan Mineral Dengan Isi Pokok sebagai berikut 1. Pengertian 2. Sumber vitamin/mineral yang dibahas 3. Sifat Kimia termasuk kelarutan air dan lemak serta Reaksi Kimia dalam Tubuh 4. Peran biokimia pada pokok bahasannya 5. Kekurangan vitamin/mineral yang dibahas serta mekanisme terjadinya efek tersebut 6. Siapkan Jawaban referensi yang rasional dari pertanyaan Dosen Pokok Bahasan 1. Kelompok 1 (Vitamin D, E, K) 2. Kelompok 2 (Thiamin, Riboflavin, Niacin) 3. Kelompok 3 ( Biotin, Vitamin B6, Vitamin C) 4. Kelompok 4 (Cholin, Vitamin B12, Folic Acid) 5. Kelompok 5 ( Kalsium, Magnesium, Phosfor) 6. Kelompok 6 ( Sulfur, Besi, Iodine) 7. Kelompok 7 (Floride, Selenium, Molybdenum)