Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN PENYAKIT JANTUNG

Dosen Pengampuh :

Debora Lestari Simamora, SST., MKM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. Ali Qori Haqqani Harahap ( 2014201002 )


2. Tiara Maulia ( 2014201028 )
3. Yusniar Naibaho ( 2014201060 )
4. Delfia Dara Yunandra ( 2014201005 )
5. Rodiah Nasution ( 2014201022 )
6. Nadia Furi ( 2014201048 )

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan juga karunia-Nya kepada kita sehingga dapat berhasil menyelesaikan laporan ini
tepat pada waktunya yang berjudul “ PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMILAN “

Pembuatan laporan ini kami buat dengan tujuan untuk pemahaman tentang penyakit
jantung dalam kehamilan dengan harapan mendapatkan pengetahuan sekaligus sebuah
pembelajaran bagi kita semua dan disisi lain pula untuk memenuhi tugas mata kuliah promosi
Keperawatan Maternitas

kami menyadari adanya laporan ini masih jauh dari sempurna oleh sebab itu kritik dan
juga saran dari semua pihak yang bersifat baik dan membangun selalu kami harapkan untuk
kesempurnaan laporan ini.

Diakhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada anda semua yang telah berperan didalam
menyusun laporan ini dari awal samapai selesai.semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan apa yang baik untuk segala usaha kita. Amin.

Medan, 16 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN

A. Definisi penyakit jantung dalam kehamilan


B. Klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan
C. Etiologi penyakit jantung dalam kehamilan
D. Patofisiologi dari penyakit jantung dalam kehamilan
E. Manifestasi klinik dari penyakit jantung dalam kehamilan
F. Komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit jantung dalam kehamilan
G. Penatalaksanaan dari penyakit jantung dalam kehamila
H. Pengkajian focus penyakit jantung dalam kehamilan
I. Diagnosa keperawatan dari penyakit jantung dalam kehamilan
J. Focus intervensi dan rasional dari penyakit jantung dalam kehamilan

BAB III : PENUTUP

A. .Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan dengan penyakit jantung selalu saling mempengaruhi karena
kehamilan dapat memberatkan penyakit jantung yang dideritanya. Penyakit jantung dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Jantung yang normal
dapat menyesuaikan diri terhadap segala perubahan sistem jantung dan pembuluh darah
yang disebabkan oleh kehamilan, yaitu dorongan diafragma oleh besarnya janin yang
dikandungnya sehingga dapat mengubah posisi jantung dan pembuluh darah sehingga
terjadi perubahan dari kerja jantung.
Pada ibu hamil volume darah meningkat kira-kira 45% diatas kadar sewaktu tidak
hamil, oleh karna itu diperlukan penurunan tahanan vaskuler sistemik pulmonal, klien
dengan penyakit jantung mungkin tidak mampu untuk mendaptkan beban kerja lebih
tinggi dari kehamilan karena penurunan cadangan jantung. Penambahan beban jantung
oleh karena adanya janin yang membutuhkan suplay darah, dimana jantung akan lebih
bekerja keras dalam hal ini memompa darah untuk keperluan janin. Oleh karena itu,
banyak kasus penyakit jantung yang terjadi pada ibu hamil.

B. Rumusan Masalah
A. Apa definisi penyakit jantung dalam kehamilan?
B. Apa klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan?
C. Apa etiologi penyakit jantung dalam kehamilan?
D. Bagaimana patofisiologi dari penyakit jantung dalam kehamilan?
E. Apa manifestasi klinik dari penyakit jantung dalam kehamilan?
F. Apa saja komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit jantung dalam kehamilan?
G. Bagaimana penatalaksanaan dari penyakit jantung dalam kehamilan?
H. Apa pengkajian focus penyakit jantung dalam kehamilan?
I. Apa diagnose keperawatan dari penyakit jantung dalam kehamilan?
J. Bagaimana focus intervensi dan rasional dari penyakit jantung dalam kehamilan?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan
penyakit jantung
2. Tujuan khusus
a. Agar mahasiswa mengetahui apa definisi penyakit jantung dalam kehamilan
b. Agar mahasiswa mengetahui klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan
c. Agar mahasiswa mengetahui etiologi penyakit jantung dalam kehamilan
d. Agar mahasiswa mengetahui patofisiologi dari penyakit jantung dalam kehamilan
e. Agar mahasiswa mengetahui a manifestasi klinik dari penyakit jantung dalam
kehamilan
f. Agar mahasiswa mengetahui saja komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit
jantung dalam kehamilan
g. Agar mahasiswa mengetahui penatalaksanaan dari penyakit jantung dalam
kehamilan
h. Agar mahasiswa mengetahui pengkajian focus penyakit jantung dalam kehamilan
i. Agar mahasiswa mengetahui diagnose keperawatan dari penyakit jantung dalam
kehamilan
j. Agar mahasiswa mengetahui focus intervensi dan rasional dari penyakit jantung
dalam kehamilan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Penyakit jantung adalah penyebab utama ketiga kematian pada wanita berusia 25 tahun
sampai 44 tahun. Karena relatif sering terjadi pada wanita usia subur, penyakit jantung
mempersulit pada sekitar 1 persen kehamilan (Leveno, Kenneth J, 2009).

Kehamilan dengan penyakit jantung selalu saling mempengaruhi karena kehamilan dapat
memberatkan penyakit jantung yang dideritanya. Penyakit jantung dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Jantung yang normal dapat menyesuaikan
diri terhadap segala perubahan sistem jantung dan pembuluh darah yang disebabkan oleh
kehamilan, yaitu dorongan diafragma oleh besarnya janin yang dikandungnya sehingga dapat
mengubah posisi jantung dan pembuluh darah sehingga terjadi perubahan dari kerja jantung.
Yang dapat mempengaruhi antara lain:

1. Pengaruh peningkatan hormone tubuh


2. Terjadi haemodelusi darah dengan puncaknya pada kehamilan 28 – 32 minggu
3. Kebutuhan janin untuk pertumbuhan dan perkembangan dalam rahim
4. Kembalinya darah setelah placenta lahir karena kontraksi rahim dan terhentinya
terhentinya peredaran darah placenta
5. Saat post partum sering terjadi infeksi. (Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998)

B. Klasifikasi
Klasifikasi asosiasi penyakit jantung New York pada ibu hamil:
Kelas 1 : pasien tidak terbatas dalam kegiatan fisik. Kegiatan fisik biasa tidak
menyebabkan kelelahan yang tidak semestinya, Palpitasi, sesak nafas atau nyeri angina.
Kelas 2 : pasien sedikit terbatas kegiatan fisikya. Kegiatan fisik biasa menyebabkan
kelelahan, palpitasi, sesak nafas, atau nyeri angina.
Kelas 3 : pasien jelas terbatas dalam kegiatan fisiknya. Kegiatan fisik yang kurang dari
biasa menyebabkan kelelahan, palpitasi, sesak nafas, atau nyeri angina.
Kelas 4 : pasien tidak mampu melakukan sembarangan kegiatan fisik tanpa merasa tidak
enak. Gejala-gejala insufisiensi jantung atau sindrom angina bisa ada sekalipun dalam
keadaan istirahat. Bila melakukan kegiatan fisik rasa tidak enak bertambah berat.
(Raybura, William F, 2001)

C. Etiologi
Etiologi kelainan jantung dapat berupa kelainan primer maupun sekunder.
1. Kelainan Primer, kelainan primer dapat berupa kelainan kongenital, bentuk kelainan
katub, iskemik dan cardiomiopati.
2. Kelainan Sekunder, kelainan sekunder berupa penyakit lain, seperti hipertensi,
anemia berat, hipervolumia, perbesaran rahim, dll.

D. Patofisiologi
Pada saat kehamilan curah jantung meningkat hingga 30 sampai 50 persen.
Hampir
separuh dari peningkatan total tersebut terjadi pada 8 minggu, dan maksimal pada
pertengahan kehamilan. Peningkatan dini curah jantung terjadi akibat meningkatnya isi
sekuncup disertai berkurangnya resistensi vaskuler dan penurunan tekanan darah. Pada
tahap kehamilan selanjutnya juga terjadi peningkatan denyut nadi istirahat, dan isi
sekuncup semakin meningkat, mungkin berkaitan dengan meningkatnya pengisisan
diastolic akibat meningkatnya volume darah.
Karena pada awal kehamilan terjadi perubahan hemodinamik yang signifikan,
wanita
dengan disfungsi jantung yang berat dapat mengalami perburukan gagal jantung sebelum
pertengahan kehamilan. Pada wanita yang lain, gagal jantung terjadi pada trimester ketiga
saat hypervolemia normal pada kehamilan mencapai puncaknya. Akan tetapi, pada
sebagian besar kasus gagal jantung terjadi peripartum saat timbul tambahan beban
hemodinamik. Kondisi ini merupakan saat kemampuan fisiologis jantung mengubah
curah jantung secara cepat sering kesulitan menghadapi penyakit jantung structural
(Leveno, Kenneth J, 2009).
E. Manifestasi Klinik
Gejala-gejala seperti kelelahan, dan sesak nafas ringan dan tanda-tanda klinik
seperti desah sistolik, suara jantung ketiga, dan edema bisa jadi tanda-tanda penyakit
jantung merupakan hal fisiologik selama kehamilan. Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut
untuk menetapkan penyakit jantung jika ada sembarangan gejala dan tanda berikut, sesak
nafas yangcukup berat buat mengganggu kegiatan, ortopnea progresif, sesak nafas malam
hari yang paroksimal, nyeri dada seperti angina menyertai setiap kegiatan fisik atau stress,
emosional, desah sistolik yang lebih dari III, IV (diastolic, prediastolik atau terus-
menerus), pembesaran jantung yang nyata, aritmia berat, sianosis, dan pelebaran ujung-
ujung jari (clubbing) (Raybura, William F, 2001).
1. Cepat merasa lelah
2. Jantungnya berdebar-debar
3. Sesak nafas apalagi disertai sianosis (kebiruan)
4. Edema tungkai atau terasa berat pada kehamilan muda
5. Mengeluh tentang bertambah besarnya Rahim yang tidak sesuai
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998).
1. Dyspnea atau ortopnea progresif
2. Batuk malam hari
3. Hemoptysis
4. Sinkop
5. Nyeri dada
6. Sianosis
7. Jari gada
8. Distensi menetap vena jugularis
9. Murmur sistolik derajat 3/3 atau lebih
10. Murmur diastolic
11. Kardiomegali
12. Aritmia persisten
13. Bunyi jantung kedua terpisah menetap (Leveno, Kenneth J, 2009)
F. Komplikasi
Penyakit jantung pada ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim dalam bentuk :
a. Dapat terjadi keguguran
b. Persalinan prematuritas atau berat lahir rendah
c. Kematian perinatal yang makin meningkat
d. Pertumbuhan dan perkembangan bayi mengalami hambatan intelegensia atau fisik
(Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998).

G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Pengobatan dan penatalaksanaan penyakit jantung dalam
kehamilan tergantung pada
derajat fungsinya
1. Kelas I : tidak ada pengobatan tambahan yang dibutuhkan, penanganannya biasa
secara berobat jalan. Pasien harus beristirahat beberapa kali sehari untuk mengurangi
kerja jantung.
2. Kelas II : biasanya tidak memerlukan terapi tambahan kurangi kerja fisik terutama
antara kehamilan 28 – 36 minggu
3. Kelas III : memerlukan digitalisasi/ obat lainnya sebaiknya dirawat di rumah sakit
sejak kehamilam 28 – 30 minggu
4. Kelas IV : harus dirawat di rumah sakit dan diberikan pengobatan bekerjasama
dnegan kardiologi
Penatalaksanaan harus melibatkan ahli kandungan, ahli jantung, ahli anestesi dan ahli
bedah jantung, hipertensi pulmonal dan sindrom marfan merupakan kontra indikasi untuk
hamil. Sebagian besar otot-otot kardiovaskuler dapat digunakan pada kehamilan dengan
mempertimbangkan potensi resiko terhadap ibu dan bayi. Indikasi untuk operasi sama
dnegan wanita yang tidak hamil. Jika ada indikasi untuk operasi cardiopulmonary
bypasss support harus dengan aliran tinggi.
Kegagalan jantung harus ditangani secara agresif dengan istirahat baring, oksigen,
turniket (rotating tourniquets), digoksin (0,5 mg intravena selama 10 menit diikuti dengan
0,25 mg intravena tiap 2- 4 jam sampai 2mg jika diperlukan), dan morfin (10 -15 mg
intravena tiap 2 – 4 jam). Takikardi ibu yang jelas harus diobati dengan pemberian
propranolol (0,2 – 0,5 mg intravena tiap 3 menit sampai denyut jantung turun menjadi
110 kali per menit), digoksin, atau kardioversi (25 – 100 watt-detik).
Asosiasi jantung Amerika menganjurkan pemberian antibiotika pada pasien-
pasien
hamil dengan penyakit katup jantung sebelum dilakukan bedah sesar atau kateterisasi
uretra, atau dalam persalinan melalui vagina yang berkomplikasi. Pemakaian beta agonis
untuk mengatasi partus premature adalah kontra indikasi pada penderita dengan penyakit
jantung yang jelas. Sulfas magnesikus dapat dipergunakan dengan hati-hati, karena
dengan dosis tinggi mungkin terjadi keracunan jantung. (Raybura, William F, 2001)

H. Pengkajian Fokus
Pengkajian Data Demografi: Nama, Umur, Pekerjaan, Alamat. Aktifasi dan istirahat
1. Ketidakmampuan melakukan aktifitas normal
2. Dispenia nocturnal karena pengerahan tenaga Sirkulasi
3. Takikardia, palpitasi, disritmia
4. Riwayat penyakit jantung congenital
5. Perubahan poksisi dan diafragma ke atas dan ukuran jantung sebanding dengan uterus.
6. Dapat mengalami pembesaran jantung dan murmur diastolic dan sistolik secara
kontinu. Peningkatan tekanan darah
7. Clubbing dan sianosis Nadi mungkin menurun Dapat mengalami memar spontan,
perdarahan lama, dan trobositopenia.
8. Riwayat hipertensi kronis Eliminasi
9. Menurunnya keluaran urine Makanan dan cairan
10. Obesitas
11. Mual dan muntah Malnutrisi
12. Diabetes mellitus
13. Dapat mengalami edema ekstrimitas bawah Nyeri dan rasa nyaman
14. Dapat mengeluh nyeri dada dengan tanpa paktivitas Pernafasan
15. Pernafasan mungkin kurang dari 14 x / menit
16. Krekle
17. Hemoptisis
18. Takipnea
19. Dispnea
20. Ortopnea

Pemeriksaan penunjang

EKG, untuk mengetahui kelainan irama dan gangguan konduksi, adanya


kardiomegali, tanda penyakit pericardium , iskemia atau infark, bisa ditemukan tanda-
tanda aritmia. Pemeriksaan radiologi untuk mengetahui dehidrasi dalam kehamilan
namun jika memang diperlukan dapat dilakukan dengan memberikan pelindung di
abdomen dan pelvis.

1. Elektrokardiografi
Terdapat beberapa perubahan akibat kehamilan yang perlu dipertimbangkan saat
menginterpretasikan hasil pemeriksaan elektrokardiografi. Sebagai contoh, karena
pada kehamilan lanjut diafragma terangkat, rata-rata terjadi deviasi 15 derajat sumbu
kiri di elektrokardiogram sedemikian rupa sehingga dapat ditemukan perubahan ST
ringan di sadapan inferior. Selain itu, kontraksi premature atrium dan ventrikel
relative sering terjadi. Kehamilan tidak mengubah temuan voltase.
2. Ekokardiografi
Metode yang aman, cepat dan terpercaya untuk mengetahui fungsi dan anatomi
bilik, katup, dan pericardium. Luasnya penerapan ekokardiografi, sebagian besar
penyakit jantung selama kehamilan dapat diagnosis secara noninvansif dan akurat.
Sebagai perubahan normal yang dipicu oleh kehamilan dan terlihat pada
ekokardiografi adalah regurgitasi tricuspid dan peningkatan signifikan ukuran atrium
kiri dan luas potongan melintang outflow ventrikel kiri .
Akan tetapi, sepanjang kehamilan dan masa nifas perlu diberikan perhatian
khusus terhadap pencegahan dan deteksi dini gagal jantung. Infeksi terbukti
merupakan factor penting yang memicu gagal jantung. Setiap pasien harus dianjurkan
untuk menghindari kontak dengan mereka yang mengidap infeksi saluran napas,
termasuk demam salesma, dan melaporkan setiap serta mengurangi risiko aritmia
yang mengancam jiwa. Wanita yang bersangkut harus diberi antibiotic profilaksis jika
terdapat regurgitasi, kerusakan katup, atau factor risiko lain. (Leveno, Kenneth J,
2009)

I. Diagnosa keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas, perubahan
frekuensi jantung (00029).
2. Resiko penurunan perfusi jaringan jantung berhubungan dengan perubahan volume
sirkulasi (00200).
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif (00126).

J. Fokus Intervensi dan Rasional


a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan volume sirkulasi,
disritmia, perubahan kontraktilitas, miokard dan perubahan inotropik pada jantung
Hasil yang diharapkan :
1. Menunjukkan tanda vital pada batas yang dapat diterima dan bebas gagal jantung
2. Melaporkan penurunan episode dispnea, angina
3. Ikut serta dalam aktifitas yang mengurangi beban kerja jantung
Tindakan
4. Auskultasi nadi apikal, kaji frekuensi, irama jantung Rasional : biasanya terjadi
takikardi, untuk mengkompensasi penurunan kontraktilitas ventrikuler
5. Catat bunyi jantung Rasional : s1 dan s2 mungkin lemah karena menurunnya kerja
pompa, irama s3 dan s4 dihasilkan sebagai aliran darah kedalm serambi yang distensi.

b. Resiko penurunan perfusi jaringan jantung berhubungan dengan perubahan volume


sirkulasi Hasil yang diharapkan :
1. Mendemonstrasikan perfusi adekuat secara individual
2. Tanda vital dalam batas normal
3. Keseimbangan pemasukan dan pengeluaran
Tindakan
4. Selidiki perubahan tiba-tiba, contoh cemas, bingung, pingsan Rasional : perfusi
selebral secara langsung sehubungan dengan curah jantung dan juga dipengaruhi oleh
asam basa, hipoksia atau emboli sistemik
5. Lihat pucat, sianosis, belang, kulit dingin, catat kekuatan nadi perifer
Rasional : vasokonstriksi sistemik diakibatkan oleh penurunan curah jantung
dibuktikan oleh penuruna perfusi kulit dan penurunan nadi.

c. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif Hasil yang


diharapkan:
1. Mengidentifikasi hubungan terapi untuk menurunkan episode berulang dan
mencegah komplikasi
2. Mengidentifikasi stres pribadi/ faktor resiko dan beberapa teknik untuk
menangani Melakukan perubahan pola hidup/perilaku yang perlu
Tindakan:
1. Diskusikan fungsi jantung normal Rasional : pengetahuan proses penyakit dan
harapan dapat memudahkan ketaatan pada program pengobatan
2. Kuatkan rasional pengobatan Rasional : pasien percaya bahwa pengubahan
program pasca pulang dibolehkan bila merasa baik dan bebas gejala atau merasa
lebih sehat. Pemahaman program, obat dan pembatasan dapat meningkatkan
kerjasama untuk mengontrol gajala.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehamilan dengan penyakit jantung selalu saling mempengaruhi karena
kehamilan dapat memberatkan penyakit jantung yang dideritanya. Penyakit jantung dapat
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Jantung yang normal
dapat menyesuaikan diri terhadap segala perubahan sistem jantung dan pembuluh darah
yang disebabkan oleh kehamilan, yaitu dorongan diafragma oleh besarnya janin yang
dikandungnya sehingga dapat mengubah posisi jantung dan pembuluh darah sehingga
terjadi perubahan dari kerja jantung.
Diagnosa keperawatan untuk Asuhan Keperawatan Ibu Hamil dengan penyakit
jantung adalah sebagai berikut :
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas,
perubahan frekuensi jantung (00029).
2. Resiko penurunan perfusi jaringan jantung berhubungan dengan perubahan
volume sirkulasi (00200).
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif (00126).

B. Saran
Perawat sebagai role mode maka :
1. Perawat meningkatkan pengetahuan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tentang kesehatan ibu dan anak
2. Perawat dapat memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil yang normal maupun
ibu hamil yang mengalami komplikasi sekama kehamilan
3. Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil dan keluarga mengenai
pentingnya menjaga kesehatan ibu selama kehamilan sampai ibu melahirkan dan
kesehatan anak.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/301633796/ASKEP-BUMIL-JANTUNG

Anda mungkin juga menyukai