Anda di halaman 1dari 39

KARBOHIDR

AT
MUHLISUN AZIM,M.Sc
PENGERTIAN KARBOHIDRAT
 Karbohidrat merupakan metabolit primer pada semua makhluk hidup.
 Peran karbohidrat sebagai penyusun tubuh makhluk hidup sangat
penting, sebagai sumber energi.
 Senyawa karbohidrat tersusun atas 3 unsur utama yaitu atom H
(hidrogen), atom O (oksigen) dan atom C (karbon).
 Ketiga unsur tersbut berikatan membetuk senyawa karbohidrat dengan
rumus formula (C6H12O6).
 Karbohidrat itu sendiri merupakan senyawa kimia yang berupa polimer
dengan gugus fungsi aldehid atau keton dengan banyak mengandung
gugus -OH serta monomernya dikenal dengan sebutan gula.
SUMBER KARBOHIDRAT

 Pada manusia karbohidrat diperoleh melalui asupan makanan-makanan


yang mengandung senyawa karbohidrat seperti, roti, gandum, beras,
ketela, serta tumbuhan lainnya yang mengandung karbohidrat.
 Sementara pada tumbuhan itu sendiri, karbohidrat diperoleh melalui
reaksi fotosintesis dengan bantuan katalis enzim, mensintesis CO2
(karbon dioksida) dan (H2O) menghasilkan energi dan glukosa
(monomomer dari karbohidrat).
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
 Molekul yang hanya memiliki satu gugus gula disebut monosakarida
(Yunani, mono = satu; sakarida = gula).
 Monosakarida tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut menjadi unit yang
lebih kecil.
 Ketika dua monosakarida digabungkan bersama dengan eliminasi
molekul air, itu disebut disakarida (misalnya C12H22O11).
 Sedangkan golongan trisakarida mengandung tiga kelompok gula.
 Penambahan lebih lanjut akan kelompok gula secara bersamaan
menghasilkan tetrasakarida, pentasakarida dan sebagainya,
MONOSAKARIDA
 Monosakarida adalah turunan aldehida atau keton dari alkohol
polihidroksi rantai lurus yang mengandung setidaknya tiga atom
karbon. Monosakarida diklasifikasikan menurut sifat kimiawi gugus
karbonilnya dan jumlah atom C.
 Jika gugus karbonil merupakan senyawa aldehida, maka tergolong
aldosa. Jika gugus karbonil merupakan senyawa keton, maka tergolong
ketosa
MONOSAKARIDA
 Monosakarida sering disebut gula sederhana (Simple Sugars) adalah
karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih
sederhana lagi.
 Monosakarida tidak berwarna merupakan kristal padat, yang mudah
larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut non polar.
 Kebanyakan monosakarida mempunyai rasa manis, dengan rumus
emperis (CH2O) n, dimana n=3 , atau jumlah yang lebih besar lainnya
 Berdasarkan banyaknya atom karbon (C) di dalam melekulnya,
monosakarida dapat dibedakan menjadi triosa (3 atom C), tetrosa (4
atom C), pentosa (5 atom C), heksosa (6 atom C) dan heptosa (7 atom
C).
STRUKTUR DAN KONFIGURASI MONOSAKARIDA
 Monosakarida pada dasarnya memiliki dua jenis gugus fungsi yaitu
berupa aldehid (aldosa) dan keton (ketosa)
STRUKTUR DAN KONFIGURASI MONOSAKARIDA
 Penamaan Sistem D dan L
 Senyawa-senyawa yang mempunyai rumus bangun sama tetapi
berbeda dalam konfigurasi ruangan, dikenal sebagai sterioisomer.
 Adanya atom-atom karbon tidak setangkup atau atom akarbon
asimetris (atom karbon yang terikat pada 4 atom atau gugus yang
berbeda) pada molekul monosakarida, memungkinkan pembentukan
isomer optik, sehingga dapat membentuk 2 senyawa yang
merupakan bayangan cermin dari yang lain.
 Contohnya D-gliseraldehida dan L-gliseraldehida, D-glukosa dan L-
glukosa.
STRUKTUR DAN KONFIGURASI MONOSAKARIDA
 Penamaan Sistem D dan L
 Dua senyawa yang merupakan pasangan bayangan cermin disebut
enansiomer dan mempunyai sifat yang hampir sama.
 Gula dengan kofigurasi D, disebut gula D, sedangkan gula dengan
konfigurasi L disebut gula L.
 Suatu gula konfigurasi D, kalau gugus OH yang terikat pada atom C
yang berdekatan dengan atom C alkohol primer terletak disebelah
kanan
 Konfigurasi L, kalau gugus OH ini, terletak disebelah kiri
STRUKTUR DAN KONFIGURASI MONOSAKARIDA
 Penamaan Sistem D dan L

Adanya atom-atom karbon yang asimetris menyebabkan aktivitas optik pada senyawa
monosakarida, yaitu memutar bidang polarisasi cahaya kekanan (dekstrorotasi (d)) (+)
atau kekiri (levorotasi (l)) (-)
STRUKTUR DAN KONFIGURASI MONOSAKARIDA
 Semua monosakarida mempunyai aktivitas optik, tetapi tidak semua
senyawa yang mempunyai atom C asimetris beraktivitas optik. Suatu
melekul bisa saja mempunyai aktivitas optik walaupun tidak
mempunyai atom C asimetris.
 Rumus bangun monosakarida (aldosa dan ketosa) menurut Fischer,
merupakan rantai lurus.
STRUKTUR DAN KONFIGURASI MONOSAKARIDA
 Pembentukan hemiasetal atau hemiketal menciptakan suatu atom
karbon asimetris tambahan (C-1) dalam molekul, menjadi lima, dan
dengan demikian terdapat dua buah isomer, yaitu α dan β dari struktur
cincin.
 Dua isomer D-glukosa adalah α-D-glukosa, dengan gugus OH pada C-1
berturut-turut disebelah kanan dan kiri dari rantai C.
 Pusat asimetris yang baru disebut karbon anomerik, dan isomer α dan β
disebut anomer.
STRUKTUR DAN KONFIGURASI MONOSAKARIDA
 Bentuk α dan β dari D-glukosa dapat saling dikonversikan, bila
dilarutkan dalam air, sehingga reaksi optiknya berubah sampai
mencapai nilai tertentu. Penomena spontan ini disebut mutarotasi , yang
disebabkan oleh perubahan bentuk α menjadi β atau sebaliknya.
STRUKTUR DAN KONFIGURASI MONOSAKARIDA
 Gula berbentuk lingkaran demikian disebut piranosa, karena senyawa
ini menyerupai senyawa cincin dengan 6 anggota yang disebut piran.
 Nama sistematik bagi kedua bentuk cincin D-glukosa adalah α-D-
glukopiranosa dan β-D-glukopiranosa.
 Ikatan hemiketal internal antara gugus keto dari C-2 dan gugus
hidroksil dari C-5 dalam D-fruktosa, menimbulkan pembentukan suatu
cincin beranggotakan lima, mirip dengan furan. Jenis struktur cincin ini
disebut furanosa
SIFAT-SIFAT MONOSAKHARIDA
 1. Reaksi dengan basa dan asam
Bila glukosa dilarutkan dalam basa encer / basa lemah Ba(OH)2 atau Ca(OH)2
setelah beberapa jam akan dihasilkan campuran yang terdiri dari fruktosa,
manosa dan sebagian glukosa semula.

Dalam kondisi yang sama pentosa akan terdehidrasi menjadi furfural


SIFAT-SIFAT MONOSAKHARIDA
 2. Gula Pereduksi
Adanya sifat pereduksi dari gula disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau
gugus keton yang bebas, sehingga dapat mereduksi ion-ion logam seperti
tembaga (Cu) dan perak (Ag) dalam larutan basa.
SIFAT-SIFAT MONOSAKHARIDA
 3. Oksidasi
Oksidator kuat seperti HNO3, akan mengoksidasi gugus aldehida dan gugus
alkohol primer menjadi asam aldarat suatu asam dikarboksilat (misalnya asam
glukarat dari glukosa). Dalam beberapa hal asam aldonat membentuk suatu ester,
atao lakton.
SIFAT-SIFAT MONOSAKHARIDA
 4. Pembentuk Glikosida
Apabila larutan D-glukosa diberi metanol dan HCl maka akan segera terbentuk
dua senyawa, yaitu α dan β-metil-D-glukosida. Dua bentuk yang diastomer ini
labil dalam asam tetapi stabil dalam basa

Ikatan antara kedua melekul


Jika gugus hidroksil pada
itu dinamakan Ikatan
sebuah melekul gula
glikosida.
bereaksi dengan hidroksil
hemiasetal atau hemiketal
melekul gula yang lain,
terbentuklah glikosida yang
disebut disakharida.
DISAKARIDA
 Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul
monosakarida melalui ikatan glikosida dari OH yang satu dengan OH
yang lainnya.
 Ikatan glikosida yang lazim pada disakarida merupakan ikatan antara
karbon nomor 1 pada karbon monosakarida yang satu dengan karbon
nomor 4 pada monosakarida lainnya.
 Beberapa molekul disakarida diantaranya maltosa, selobiosa, laktosa
dan skurosa.
 Semua disakarida tersebut dibedakan berdasarkan unit penyusun
monosakaridanya yaitu glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
DISAKARIDA

Disakarida Unit 1 Unit 2 Ikatan


Sukrosa ("gula pasir", "gula tebu", α(1→2)β
atau sakarosa) glukosa fruktosa

Laktulosa galaktosa fruktosa β(1→4)


Laktosa ("gula susu") galaktosa glukosa β(1→4)
Maltosa galaktosa glukosa α(1→4)
Selobiosa glukosa glukosa β(1→4)
DISAKARIDA
1. Maltosa
Maltosa terbentuk dari dua unit glukosa bergabung dengan ikatan α(1 → 4), terbentuk dari
reaksi kondensasi. Maltosa adalah anggota kedua dari seri biokimia penting dari rantai
glukosa. Beberapa sifat maltosa diantaranya larut dalam air, termasuk dalam jenis gula
pereduksi, rasa manisnya tidak terlalu kuat.
DISAKARIDA
2. Selobiosa
Disakarida ini diperoleh dari hidrolisis parsial dari selulosa. Seperti maltosa, selobiosa
tersusun dari dua satuan glukopiranosa yang digabung oleh suatu ikatan 1,4’. Selobiosa
berbeda dari maltosa dalam hal ikatan 1,4, dimana pada selobiosa merupakan ikatan β-1,4
sedangkan maltosa α-1,4. Selobiosa sama seperti maltosa yang merupakan gula pereduksi
DISAKARIDA
3. Laktosa
Disakarida laktosa (gula susu) berbeda dari maltosa atau selobiosa dalam hal ini laktosa
terdiri dari dua monosakarida yang berlainan yaitu D-glukosa dan D-galaktosa. Laktosa
secara alamiah dijumpai hanya pada mamalia menyusui ; air susu sapi dan manusia
mengandung kirakira 5% laktosa
DISAKARIDA
4. Sukrosa
Sukrosa merupakan gabungan dari monosakarida glukosa dan fruktosa. Senyawa ini
dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh tumbuhan,
tidak oleh organisme lain seperti hewan. Unit glukosa dan fruktosa diikat oleh jembatan
asetal oksigen dengan orientasi alpha.
POLISAKARIDA
Polisakharida merupakan karbohidrat yang dijumpai di alam dalam jumlah yang paling
besar.Polisakharida dapat berfungsi sebagai bentuk energi simpanan dan sebagai fungsi
struktur di dalam dinding sel dan jaringan pengikat. Hidrolisis sempurna terhadap
polisakharida oleh asam atau enzim spesifik, menghasilkan monosakharida atau
turunannya.
Polisakharida dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
• Homopolisakarida, yang hanya mengandung satu unit jenis monosakarida.
• Hetropolisakarida , yang mengandung dua atau lebih jenis monosakarida yang berbeda
POLISAKARIDA
Pati (C6 H10 O5 )n
Polisakharida ini merupakan cadangan makanan dalam tumbuh-tumbuhan, terutama
terdapat dalam jumlah banyak pada golongan umbi-umbian, seperti kentang dan pada biji-
bijian seperti jagung.
POLISAKARIDA
Glikogen
glikogen merupakan sumber polisakharida utama pada hewan seperti pati
pada sel tanaman. Glikogen merupakan polisakharida bercabang dari D-glukosa dengan
ikatan α (1,4), tetapi memiliki percabangan yang lebih banyak dengan struktur yang lebih
kompak dibandingkan dengan amilopektin. Ikatan pada percabangan adalah α (1,6 ).
POLISAKARIDA
Selulosa
Selulosa terdiri atas β-D-Glukopiranosa yang dihubungkan oleh ikatan β (1,4 ) untuk
membentuk rantai panjang dan lurus yang diperkuat oleh ikatan hidrogen. Selulosa
merupakan homopolisakharida linear tidak bercabang.
METABOLISME KARBOHIDRAT
Metabolisme adalah proses katabolisme yang menyangkut perombakan molekul yang
besar menjadi molekul yang lebih sederhana, sedangkan proses anabolisme atau
biosentesa, menyangkut pembentukan molekul yang lebih besar yang berasal dari molekul
yang lebih sederhana.
METABOLISME KARBOHIDRAT
METABOLISME KARBOHIDRAT
GLIKOLISA/GLIKOLISIS
Perubahan glukosa menjadi asam piruvat berlangsung dalam beberapa tahapan, yang
masing-masing tahapannya dikatalisa oleh enzim. Tahapan reaksi jalur glikolisis terdiri
dari beberapa steps. Dalam proses reaksinya dalam kondisi anaerobe (tanpa O2/dengan
electron transport) akan terjadi perubahan asam piruvat menjadi etanol (alkohol) dan Gas
CO2, sedangkan dalam kondisi kekurangan oksigen, maka asam piruvat dirubah menjadi
asam laktat. Hal ini jelas terjadi pada seseorangan yang kelelahan saat olahraga, terasa
pada persendiaan pegal-pegal dengan terbentuknya asam Laktat.
METABOLISME KARBOHIDRAT
GLIKOLISA/GLIKOLISIS
METABOLISME KARBOHIDRAT
GLIKOGENESIS
glikogenesis merupakan suatu proses anabolic dalam membentuk glikogen untuk
menyimpan glukosa ketika kadar glukosa dalam darah tinggi seperti saat sesudah makan.
Glikogenesis juga dapat diartikan sebagai proses pembentukan glikogen dari glukosa yang
selanjutnya akan disimpan dalam otot maupun hati, karena glikogen adalah suatu bentuk
karbohidrat yang disimpan dalam tubuh yang sama dengan amilum dari tumbuhan.
METABOLISME KARBOHIDRAT
GLIKOGENESIS
METABOLISME KARBOHIDRAT
GLIKOGENOLISIS
Proses glikogenolisis adalah suatu proses pemecahan glikogen yang terjadi melalui jalan
yang berbeda, yang tergantung dari proses apa yang mempengaruhinya. Molekul glikogen
dapat menjadi lebih kecil atau bahkan lebih besar, namun sangat jarang apabila molekul
tersebut dapat dipecah dengan sempurna.
METABOLISME KARBOHIDRAT
GLUKONEOGENESIS
Proses glukoneogenesis dapat terjadi apabila terdapat sumber energi dari
karbohidrat sudah tidak lagi tersedia. Sehingga tubuh akan menggunakan
lemak sebagai sumber energi. Apabila lemak di dalam tubuh juga sudah tidak
tersedia, maka proses pemecahan protein akan terjadi. Proses yang terjadi
dalam glukoneogenesis atau pembentukan gula baru yaitu asam laktat akan
diubah kembali menjadi glukosa melalui rangkaian reaksi. Karena pada
dasarnya glukoneogenesis tersebut merupakan proses sintesis glukosa yang
berasal dari senyawa-senyawa selain karbohidrat, seperti asam laktat serta
beberapa asam amino.
SIKLUS ASAM SITRAT
 Siklus asam sitrat/Siklus Krebs adalah sederetan jenjang reaksi
metabolisme pernapasan seluler yang terpacu enzim yang terjadi setelah
proses glikolisis, dan bersama-sama merupakan pusat dari sekitar 500
reaksi metabolisme yang terjadi di dalam sel.
 Lintasan katabolisme akan menuju pada lintasan ini dengan
membawa molekul kecil untuk diiris guna menghasilkan energi,
 sedangkan lintasan anabolisme merupakan lintasan yang bercabang
keluar dari lintasan ini dengan penyediaan
substrat senyawa karbon untuk keperluan biosintesis.

Anda mungkin juga menyukai