PENGETAHUAN SERTA JENIS DAN SUMBERNYA Vol. 04, No. 01, (April, 2021), pp.31 - 54.
Muannif Ridwan, Ahmad Sukri, Badrussyamsi
Muannif Ridwan1
1
Ph.D student of Sultan Thaha Saifuddin State Islamic University Jambi & Lecturer in Islamic
University Of Indragiri, Tembilahan-Riau.
anifr@ymail.com
Ahmad Syukri2
2
Professor of Sultan Thaha Saifuddin State Islamic University Jambi-Indonesia.
ahmadsukriss@uinjambi.ac.id
Badarussyamsi3
3
Senior Lecturer of Sultan Thaha Saifuddin State Islamic University Jambi-Indonesia.
badarussyamsi76@gmail.com, badarussyamsi1976@gmail.com
ABSTRAK
Ilmu pengetahuan memiliki kedudukan yang tinggi dalam sejarah peradaban manusia.
Kebutuhan manusia akan adanya ilmu pengetahuan sangat mendesak, setiap orang pasti
merasakan dalam dirinya pentingnya ilmu pengetahuan. Jika manusia hilang dalam dirinya
rasa haus akan ilmu, maka kehancuran akan menghampirinya. Sebab rasa ingin tahu adalah
fitrah bagi manusia yang diciptakan Allah sebagai mahluk yang selalu bertanya dan ingin
tahu akan eksistensi sesuatu. Tulisan ini membahas mengenai dasar-dasar pengetahuan yang
mencakup definisi, sumber, dan jenis-jenis pengetahuan, dan juga mengenai jenis-jenis ilmu
pengetahuan yang mencakup definisi, dan ciri-cirinya, serta dibahas juga terkait persamaan
dan perbedaan antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan dan cabang-cabang dari ilmu
pengetahuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis
penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan (library research), yaitu mengumpulkan
data atau karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan filsafat ilmu yang bersifat kepustakaan.
Dari penelitian ini diharapakan pembaca dapat memahami hakikat ilmu pengetahuan,
sumber, ciri-ciri, dan jenis-jenisnya serta persamaan dan perbedaan antara pengetahuan dan
ilmu pengetahuan secara komprehensif, sehingga pembaca dalam kehidupan sehari-harinya
dapat termotivasi untuk terus berproses dalam mencari ilmu pengetahuan dengan berbagai
metode dan konsep-konsep, baik melalui proses pendidikan maupun melalui pengalaman.
Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin, Geuthèë Institute, Banda Aceh. 23111. E-ISSN: 2614-6096. Open access:
http://www.journal.geutheeinstitute.com.
STUDI ANALISIS TENTANG MAKNA PENGETAHUAN DAN ILMU Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin
PENGETAHUAN SERTA JENIS DAN SUMBERNYA Vol. 04, No. 01, (April, 2021), pp.32 - 54.
Muannif Ridwan, Ahmad Sukri, Badrussyamsi
ABSTRACT
Science has a high position in the history of human civilization. The human need for
knowledge is very urgent, everyone must feel in him the importance of science. If man loses
in himself the thirst for knowledge, then destruction will come upon him. Because curiosity
is a natural fit for humans, which Allah created as a creature who always asks and wants to
know the existence of something. This paper discusses the basics of knowledge which
includes definitions, sources, and types of knowledge, and also about the types of knowledge
that include definitions, and their characteristics, and also discusses the similarities and
differences between knowledge and science and branches of science. This research usesA
qualitative descriptive approach with the type of research used is library research, which is
collecting data or scientific papers related to the philosophy of science that is library in
nature. From this research, it is hoped that readers can understand the nature of science, its
sources, characteristics, and types as well as the similarities and differences between
knowledge and science in a comprehensive manner, so that readers in their daily lives can
be motivated to continue the process of seeking knowledge by various methods and concepts,
both through the educational process and through experience.
mencakup ilmu-ilmu yang penguasaannya tidak terlepas dari pemikiran para ilmuwan
wajib bagi suatu masyarakat Muslim tapi yang menelitinya.
tidak mengikat bagi tiap individu. Ilmu fardlu Maka filsafat ilmu dapat dimaknai
kifayyah terbagi menjadi dua, yaitu ilmu-ilmu sebagai suatu disiplin, konsep, dan teori
agama (syar’iyyah), yang diambil dan tentang ilmu yang sudah dianalisis serta
berkisar tentang wahyu Allah dan Sunnah diklasifikasikan. Filsafat ilmu adalah
Rasul, seperti ilmu tafsir, hadith, fiqh, ushul perumusan pandangan tentang ilmu
fiqh, dan lain-lain, serta ilmu non agama berdasarkan penelitian secara ilmiah. Ketika
(ghairu syar’iyyah) yang berasal dari hasil filsafat dikatakan sebuah sebuah disiplin ilmu,
penalaran akal manusia, pengalaman, dan disebut sebagai akar dari sebuah ilmu
percobaan, seperti kedokteran, matematika, pengetahuan itu sendiri, disini diambil
ekonomi, astronomi, dan lain. Ilmu ini pertanyaan balik pada filsafat itu sendiri,
berkaitan dengan fisik dan objek-objek yang sejauh mana kontribusi yang diberikan oleh
berhubungan dengannya, yang dapat dicapai filsafat ilmu kepada ilmu Pengetahuan.
melalui penggunaan daya intelektual dan Tegasnya, filsafat ilmu hendak
jasmaniah (Imam al-Ghazali, tanpa tahun: menunjukkan bahwa filsafat adalah ilmu
244.); berpikir atau seni mengolah pikir untuk
Sejatinya filsafat ilmu itu mempelajari menghasilkan karya-karya keilmuan dan
dan mempertanyakan secara sistematis karya budaya yang berguna. Melalui itu,
mengenai hakikat ilmu pengetahuan yang mahasiswa dibimbing untuk memahami
berhubungan dengan masalah-masalah bagimana pikiran sebagai daya intelektual
filosofis dan fundamental yang terdapat pada manusia telah menjadi kekuatan peradaban
ilmu untuk mencapai pengetahuan yang dan budaya yang telah menghasilkan
ilmiah. Beberapa pandangan mengenai kemajuan-kemajuan besar dalam hidup dan
Filsafat Ilmu, sebagaimana hasil bacaan menjadikannya sebagai master budaya.
penulis, diantaranya filsafat ilmu merupakan Melalui Filsafat ilmu, kita dapat
suatu tinjauan kritis tentang pendapat- membangun kemampuan dalam mengolah
pendapat ilmiah. Filsafat ilmu adalah pikir guna mengkritisi berbagai pemikiran
perbandingan atau pengembangan pendapat- keilmuan serta makin terbimbing untuk
pendapat masa lampau terhadap pendapat- menghasilkan karya-karya keilmuan dan
pendapat kontemporer yang didukung dengan karya budaya yang berguna, sesuai bidang
bukti-bukti ilmiah. Filsafat ilmu merupakan keahliannya. Inti pembangunan ilmu
paparan dugaan dan kecenderungan yang bertumpu pada tiga dimensi keilmuan, yaitu:
STUDI ANALISIS TENTANG MAKNA PENGETAHUAN DAN ILMU Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin
PENGETAHUAN SERTA JENIS DAN SUMBERNYA Vol. 04, No. 01, (April, 2021), pp.32 - 54.
Muannif Ridwan, Ahmad Sukri, Badrussyamsi
Pertama; dimensi kritis, dengan tujuan untuk pengetahuan, sehingga ilmu adalah
membangun otonomi diri serta kemampuan pengetahuan. Namun jika kata pengetahuan
nalar dalam menilai dan mempertanyakan dan kata ilmu tidak dirangkum menjadi satu
berbagai kemungkinan (klaim-klaim kata majemuk atau berdiri sendiri, akan
kebenaran bersifat keilmiahan, ideologis, tampak perbedaan antara keduanya.
yuridis, maupun religius) dalam rangka Berdasarkan asal katanya, pengetahuan
pengembangan dan penegasan eksistensi diambil dari kata dalam bahasa Inggris yaitu
(pilihan hidup), Kedua; dimensi kreatif, knowledge. Sedangkan ilmu berasal dari kata
dengan tujuan untuk mengolah budi Science. Tentunya dari dua kata itu
(kecerdasan), mampu melakukan imajinasi mempunyai makna yang berbeda.
teori, mengubah fakta menjadi permasalahan Oleh sebab itu, tulisan ini berusaha
dan terobosan penyelesaiannya dalam menjelaskan mengenai dasar-dasar
berbagai lakon actual, Ketiga; dimensi pengetahuan yang mencakup definisi, sumber,
kontemplatif untuk menajamkan kepekaan, dan jenis-jenis pengetahuan, dan juga
mampu mengenal kekuatan dan kelemahan, mengenai jenis-jenis ilmu pengetahuan yang
serta menasehati dan membimbing diri mencakup definisi, dan ciri-cirinya, serta
(menangani diri) sehingga memiliki sebuah dibahas juga terkait persamaan dan perbedaan
jangkar keberadaan dan pondasi eksistensi antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan dan
yang kokoh sebagai pribadi (personal), cabang-cabang dari ilmu pengetahuan.
maupun sebagai bangsa, dan masyarakat yang
beradab dan bermartabat. URGENSI PENELITIAN
Berdasarkan atas pengertian yang ada Filsafat adalah hal yang penting dalam
dan berdasarkan atas kebiasaan yang terjadi, kehidupan, mampu menjawab segala
sering ditemukan kerancuan antara pengertian pertanyaan dengan metode berpikir yang logis
ilmu dengan pengetahuan. Kedua kata dan tidak terikat norma dan dogma. Adapun
tersebut dianggap memiliki persamaan arti, urgensi dari mengkaji filsafat Ilmu adalah
bahkan ilmu dan pengetahuan terkadang untuk penalaran manusia dalam membangun
dirangkum menjadi satu kata majemuk yang ilmu. Sebab, Filsafat Ilmu akan menyelidiki,
mengandung arti tersendiri. Hal ini sering kita menggali, dan menelusuri sedalam, sejauh,
jumpai dalam berbagai karangan yang dan seluas mungkin semua tentang hakikat
membicarakan tentang ilmu pengetahuan. Ilmu. Dalam hal ini, kita bisa mendapatkan
Bahkan dalam Kamus Besar Bahasa gambaran bahwa filsafat ilmu merupakan akar
Indonesia ilmu disamakan dengan dari semua ilmu dan pengetahuan.
STUDI ANALISIS TENTANG MAKNA PENGETAHUAN DAN ILMU Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin
PENGETAHUAN SERTA JENIS DAN SUMBERNYA Vol. 04, No. 01, (April, 2021), pp.32 - 54.
Muannif Ridwan, Ahmad Sukri, Badrussyamsi
Berikut adalah alasan yang paling mencoba hal baru. Tidak harus 'terikat'
fundamental mengapa kita harus mengkaji dengan ide-ide lama, karena kita bisa
dan mengembangkan filsafat ilmu sebagai menggantinya dengan ide-ide baru yang
pengetahuan yang harus dimiliki, antara lain: lebih efektif.
1. Menjadi Seorang Yang Kritis; Dengan 5. Memperluas wawasan; Memiliki wawasan
belajar filsafat, kita bisa memiliki yang luas akan membuat kita lebih
pemikiran yang kritis. Filsafat akan terampil di berbagai bidang. Ingat,
membentuk pemikiran diplomatis, yang peradaban dunia dibangun berdasar dari
bisa menjadikan kita peka terhadap berbagai macam pemikiran. Di samping
lingkungan sekitar, dan juga bertindak anti itu, peserta didik akan memahami berbagai
apatis. macam teori-teori dalam kehidupan,
2. Mampu Berpikir Secara Rasional dan sehingga menjadi menjadi sadar, betapa
Logis; Filsafat bisa membentuk kita berharganya kehidupan.
menjadi seorang pemikir yang logis dan 6. Mampu Menganilis Setiap Permasalahan;
rasional. Dengan metode berpikir seperti Filsafat mengajarkan kita untuk bisa
ini, kita bisa mengatasi masalah-masalah mempertahankan pendapat, serta bisa
dalam kehidupan dengan baik. mengembangkannya secara sehat,
3. Berpikir Independen; Pemikiran menggunakan nalar yang tepat, tidak
independen adalah hasil berpikir secara menggunakan otot dan tidak menggunakan
pragmatis dan terbuka. Kita juga harus ototritas intervensi.
berusaha mengambil jalan tengah agar 7. Menjadi seorang yang skeptis; Bukan
tidak ada pihak-pihak yang dirugikan. berarti kita harus menjadi agnostik atau
Memang berpikir secara konvensional atheis, namun ini lebih ke arah bagaimana
akan membuat hidup menjadi sistematis, mereka mengamati lingkungan dan situasi
tapi berpikir secara independen membuat sekitar. Menjadi seorang yang skeptis
kita bisa melangkah lebih jauh. Selain itu, berarti tidak langsung percaya pada suatu
berpikir independen berarti tidak 'hidup' peristiwa atau berita, tapi kita harus bisa
berdasar pemikiran orang lain. menemukan bukti yang kredibel serta
4. Berpikir Secara Fleksibel; Filsafat itu valid, agar tidak termakan berita hoax.
sifatnya dinamis, tidak terbelenggu dalam 8. Memahami Bahwa Segala Sesuatu Yang
satu aturan-aturan dan kaidah. Ini akan Terjadi Berdasar Sebab-Akibat; Prinsip ini
membuat kita memiliki fleksibilitas disebut juga kausalitas, bahwa segala
berpikir, memiliki kemauan untuk sesuatu yang terjadi pasti ada sebab yang
STUDI ANALISIS TENTANG MAKNA PENGETAHUAN DAN ILMU Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin
PENGETAHUAN SERTA JENIS DAN SUMBERNYA Vol. 04, No. 01, (April, 2021), pp.32 - 54.
Muannif Ridwan, Ahmad Sukri, Badrussyamsi
terjadi setelah orang melakukan penginderaan pengetahuan yang ada sebelumnya dan sudah
terhadap suatu obyek tertentu dibuktikan kebenarannya. Didalam
(Http://Navelmangelep.Wordpress.Com/ pembelajaran matematika hal ini biasanya
2012/02/21/Pengetahuan-Pengetahuan- disebut dengan sifat deduktif.
Ilmiah-Penelitian-Ilmiah-Dan-Jenis- 2. Teori Korespondensi (Theory of
Penelitian/ diakses Pada 29 Oktober 2020); Corespondence)
Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat Berdasarkan teori ini, suatu
ditarik kesimpulan bahwa definisi pengetahuan dianggap benar jika pengetahuan
pengetahuan adalah hasil dari proses mencari tersebut mempunyai hubungan dengan suatu
tahu, dari yang tadinya tidak tahu menjadi kenyataan yang memang benar. Teori ini
tahu, dari tidak dapat menjadi dapat. Dalam didasarkan pada fakta empiris sehingga
proses mencari tahu ini mencakup berbagai pengetahuan tersebut benar apabila ada fakta-
metode dan konsep-konsep, baik melalui fakta yang mendukung bahwa pengetahuan
proses pendidikan maupun melalui tersebut benar. Dengan demikian kebenaran
pengalaman. Ciri pokok dalam taraf disini didasarkan pada kesimpulan induktif.
pengetahuan adalah ingatan tentang sesuatu 3. Teori Pragmatis (Theory of Pragmatism)
yang diketahuinya baik melalui pengalaman, Menurut teori ini, pengetahuan dikatakan
belajar, ataupun informasi yang diterima dari benar apabila pengetahuan tersebut terlihat
orang lain. secara praktis benar atau memiliki sifat
Pengetahuan diawali dari rasa ingin kepraktisan yang benar. Pengikut teori ini
tahu yang ada dalam diri manusia. berpendapat bahwa pengetahuan itu benar
Pengetahuan selama ini diperoleh dari proses apabila mempunyai keguanaan yang praktis
bertanya dan selalu di tujukan untuk (Anisa Sholikhati dkk., 2012: 3-4);
menemukan kebenaran. Di dalam filsafat 2. Sumber Pengetahuan
ilmu, pengetahuan itu disebut pengetahuan Pengetahuan yang dimiliki manusia
yang benar jika telah memenuhi beberapa dalam kajian filsafat dijelaskan bahwa itu
kriteria kebenaran. Kriteria kebenaran memiliki sumber, artinya pengetahuan itu
tersebut didasarkan pada beberapa teori antara tidak timbul dengan sendirinya. Ada empat
lain: sumber pengetahuan yang dimaksud, yaitu
1. Teori Koherensi (Theory of Coherence) Rasio, Empiris, Intuisi, dan Wahyu. Keempat
Berdasarkan teori ini, suatu sumber ini memiliki pengertian yang berbeda-
pengetahuan dianggap benar apabila beda dalam menafsirkan sumber dari
pengetahuan tersebut kehoren dengan pengetahuan manusia tersebut.
STUDI ANALISIS TENTANG MAKNA PENGETAHUAN DAN ILMU Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin
PENGETAHUAN SERTA JENIS DAN SUMBERNYA Vol. 04, No. 01, (April, 2021), pp.32 - 54.
Muannif Ridwan, Ahmad Sukri, Badrussyamsi
1. Rasio, merupakan pengetahuan yang Tapi dalam kondisi yang berlawanan ketika
bersumber dari penalaran manusia. Pada kita tidak sedang berpikir untuk
sumber pengetahuan ini diketahui bahwa menyelesaikan masalah dan melakukan
pengetahuan adalah hasil pemikiran aktivitas-aktivitas, kita seakan terpikirkan
manusia. solusi untuk permasalahan. Solusi itu muncul
2. Empiris, merupakan pengetahuan yang tiba-tiba dalam benak kita, tanpa sedikitpun
bersumber dari pengalaman yang dialami kita menjadwalkan atau berusaha mencarinya.
manusia. Sumber pengetahuan ini Hal yang demikian bisa dikatakan sebagai
dirumuskan berdasarkan kegiatan manusia intuisi (Bambang Irawan, Vol. 25, No. 1, Jan-
yang suka memperhatikan gejala-gejala Jun 2014);
yang terjadi disekitarnya. Misalnya Wahyu, atau bisa dikatakan dengan sumber
peristiwa terjadinya hujan di bumi. pengetahuan yang non-analitik karena tidak
Peristiwa ini terus terulang-ulang dan ada proses berpikir dari manusia tersebut.
dengan proses kejadian yang sama. Hal ini Wahyu merupakan sumber pengetahuan yang
menjadi daya tarik bagi manusia, muncul berasal dari yang Maha kuasa. Biasanya yang
pertanyaan mengapa selalu turun hujan. dapat menerima sumber pengetahuan yang
Dari pengalaman itulah manusia tergerak seperti ini adalah manusia-manusia pilihan.
untuk bernalar hingga melakukan Contoh yang paling dekat adalah para
penelitian penyebab terjadinya hujan. nabiallah, yang menerima pengetahuan dari
Intuisi, merupakan sumber pengetahuan yang Allah. Kisah-kisah merekapun banyak
tidak menentu dan didapatkan secara tiba- mengispirasi banyak orang
tiba. Terkadang kita sebagai manusia ketika (https://sites.google.com/site/auroranight0912
dihadapkan dengan suatu permasalahan, otak /filsafat-ilmu/sumber-pengetahuan diakses
akan berpikir sangat keras untuk menemukan pada 29-10-2020 pukul 18.52 WIB);
solusi dari permasalahan tersebut. Tingkat Dapat disimpulkan dari keempat
berpikir otak berbanding lurus dengan sumber pengetahuan di atas, bahwa cara
masalah yang akan diselesaikan. Semakin berpikir itu ada dua, yaitu analitik; Rasio dan
sulit tingkat permaslahan yang akan Empiris. Dikatakan sebagai cara berpikir yang
dipecahkan semakin keras juga kinerja otak analitik karena ada proses berpikir yang rinci
dalam berpikir menyelesaikan masalah yang dilakukan manusia. Ada pula cara
tersebut. Dalam kondisi tertentu, terkadang berpikir yang non-analitik; intuisi dan wahyu
semakin kita berusaha untuk memecahkan yang tidak memiliki proses berpikir secara
masalah, semakin sulit menemukan solusinya. rinci yang dilakukan oleh manusia
STUDI ANALISIS TENTANG MAKNA PENGETAHUAN DAN ILMU Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin
PENGETAHUAN SERTA JENIS DAN SUMBERNYA Vol. 04, No. 01, (April, 2021), pp.32 - 54.
Muannif Ridwan, Ahmad Sukri, Badrussyamsi
cara belajar sesuatu hal dan setelah melalui pengetahuan yang sama dengan yang
suatu proses seseorang tahu tentang sesuatu dimilikinya. Sebagian yang mendefinisikan
hal tersebut, maka orang tersebut disebut pengetahuan sebagai sebuah ilmu. Ilmu
memiliki pengetahuan biasa. Dalam bahasa merupakan suatu metode berfikir secara
lain disebut sebagai pengetahuan yang objektif yang bertujuan untuk
dimiliki dengan kadar sekedar tahu. menggambarkan dan memberi makna
Memenuhi faktor ketidaktahuannya. terhadap gejala dan fakta melalui observasi,
b. Pengetahuan Ilmiah atau Ilmu Pengetahuan eksperimen dan klasifikasi. Ilmu harus
Pengetahuan ilmiah atau Ilmu, bersifat objektif, karena dimulai dari fakta,
pengetahuan yang diperoleh dengan cara menyampingkan sifat kedirian,
khusus, bukan hanya untuk digunakan saja mengutamakan pemikiran logik dan netral.
tetapi ingin mengetahui lebih dalam dan luas c. Pengetahuan Filsafat
mengetahui kebenarannya, tetapi masih Pengetahuan filsafat, pengetahuan yang
berkisar pada pengalaman. Pengetahuan tidak mengenal batas, sehingga yang dicari
Ilmiah atau Ilmu (Science) pada dasarnya adalah sebab-sebab yang paling dalam dan
merupakan usaha untuk mengorganisasikan hakiki sampai diluar dan diatas pengalaman
dan mensistematisasikan common sense, biasa. Pengetahuan Filsafat biasanya
suatu pengetahuan sehari-hari yang berkenaan dengan hakikat sesuatu
dilanjutkan dengan suatu pemikiran cermat (transenden) sehingga kadang
dan seksama dengan menggunakan berbagai perbincangannya seputar hal-hal yang
metode. Dari pengetahuan tentang misal abstrak terhadap banguan sebuah
hewan komodo yang sekedar tahu, pengetahuan. Objek pembahasannya selalu
kemudian menggunakan beberapa langkah mengedepanan aspek ontologi, epistimologi
dan metode yang jelas untuk mengetahui dan aksiologi. Pembahasan tentang
lebih dari sekedar tahu, dan dilakukan secara Pengetahuan Filsafat akan di uraikan pada
sistematis maka orang yang mengetahui dan postingan tentang Hakikat Filsafat.
memahami secara mendalam tentang hewan i. Pengetahuan Agama
komodo tersebut dan disebut sebagai Pengetahuan agama adalah pengetahuan yang
pengetahuan ilmiah tentang hewan komodo. hanya diperoleh dari Tuhan lewat para Nabi
Dalam batasan ini, seseorang yang memiliki dan Rasul-Nya yang bersifat mutlak dan
pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan, wajib diikuti para pemeluknya. Dengan
maka semua proses yang dilewatinya jika menjadikan ajaran agama sebagai tolak ukur
dilakukan oleh orang lain akan memiliki kebenaran, maka pengetahuan agama sangat
STUDI ANALISIS TENTANG MAKNA PENGETAHUAN DAN ILMU Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin
PENGETAHUAN SERTA JENIS DAN SUMBERNYA Vol. 04, No. 01, (April, 2021), pp.32 - 54.
Muannif Ridwan, Ahmad Sukri, Badrussyamsi
sarat dengan nilai baik dan buruk, benar dan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang
salah. Sepanjang pengetahuan itu tidak disepakati dan dapat secara sistematik diuji
bertentangan dengan ajaran yang tertuang dengan seperangkat metode yang diakui
dalam kitab yang diperpegangi, maka dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari
pengetahuan itu dianggap benar sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia
(http://elearningpendidikan.com/ jenis- berusaha berpikir lebih jauh mengenai
pengetahuan.html diakses 29 Oktober 2020); pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu
pengetahuan adalah produk dari epistemologi,
JENIS-JENIS ILMU PENGETAHUAN dengan kata lain ilmu terbentuk dari 3 cabang
1. Definisi Ilmu Pengetahuan filsafat yakni ontologi, epistemologi dan
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab, aksiologi, jika ketiga cabang itu terpenuhi
yaitu ‘alima-ya’lamu-‘ilman yang artinya berarti sah dan diakui sebagai sebuah ilmu
mengetahui, mengerti atau memahami (Arief Sidharta, 2008: 11);
(Kamus arab online: Archie J. Bahm dalam tulisannya yang
https://www.almaany.com diakses pada 30- berjudul “Apa Itu Ilmu” (What is Science),
10-2020 pukul 7:53 WIB); Ilmu dalam bahasa mengatakan, ilmu pengetahuan terkait
Inggris disebut science, dan dalam bahasa dengan masalah. Masalah adalah bagian dari
Latin disebut scientia (pengetahuan)-scire ilmu pengetahuan. Jika tidak ada masalah,
(mengetahui). Sinonim yang paling dekat maka tidak akan muncul ilmu pengetahuan.
dengan bahasa Yunani adalah episteme (Jujun Pengetahuan ilmiah adalah hasil dari
S. Suriasumantri, 2003: 104); Jadi ilmu, sains pemecahan masalah ilmiah. Jika tidak ada
atau ilmu pengetahuan adalah usaha-usaha masalah, maka tidak ada pemecahan masalah,
sadar untuk menyelidiki, menemukan dan dengan demikian tidak ada pengetahuan
meningkatkan pemahaman manusia dari ilmiah. Untuk menjadi ilmiah, maka
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. seseorang harus memiliki kemauan untuk
Dari segi ini dibatasi agar menghasilkan mencoba memecahkan masalah (FX Joko
rumusan-rumusan yang pasti. Karena ilmu Priyono, 2000: 1);
memberikan kepastian dengan membatasi
Menurut Bahm, ilmu pengetahuan
lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu itu
setidaknya melibatkan enam komponen
diperoleh dari keterbatasannya (Arief
penting: 1) masalah (problems); 2) sikap
Sidharta, 2008: 7-11);
(attitude); 3) metode (method); 4) aktivitas
Ilmu bukan sekadar pengetahuan
(activity); 5) kesimpulan (conclusion); 6)
(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengaruh (effects).
STUDI ANALISIS TENTANG MAKNA PENGETAHUAN DAN ILMU Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin
PENGETAHUAN SERTA JENIS DAN SUMBERNYA Vol. 04, No. 01, (April, 2021), pp.32 - 54.
Muannif Ridwan, Ahmad Sukri, Badrussyamsi
1) Masalah (Problems) Masalah mana yang artinya selalu bersedia menerima kritik dan
dianggap mengandung sifat ilmiah? saran ilmuwan lain secara lapang dada. 5)
Menurut Bahm, suatu masalah bisa kemauan untuk menangguhkan penilaian
dianggap ilmiah, sedikitnya memiliki tiga (willingness to suspend judgment) artinya
ciri: 1) terkait dengan komunikasi; 2) sikap bersedia menangguhkan keputusan sampai
ilmiah dan 3) metode ilmiah. Tidak ada semua bukti penting terkumpul. dan 6)
masalah yang disebut ilmiah kecuali bersifat sementara (tentativity) artinya
masalah tersebut bisa dikomunikasikan harus menerima bahwa kesimpulan ilmiah
kepada orang lain. Jika belum atau tidak bersifat sementara.
dapat dikomunikasikan kepada orang lain 3) Metode (Method) Menurut Bahm, bahwa
atau masyarakat maka belum dianggap esensi dari sebuah pengetahuan adalah
ilmiah. Tidak ada masalah yang pantas metode. Setiap pengetahuan memiliki
disebut ilmiah kecuali masalah tersebut metodenya sendiri sesuai dengan
bisa dihadapkan pada sikap ilmiah. permasalahannya. Meski diantara para
Demikian pula tidak ada masalah yang ilmuwan terjadi perbedaan tentang metode
pantas disebut ilmiah kecuali harus terkait ilmiah, tetapi mereka sepakat bahwa
dengan metode ilmiah. masalah tanpa observasi tidak akan
2) Sikap (attitude) Sikap ilmiah (scientific menjadi ilmiah, sebaliknya observasi tanpa
attitude) menurut Bahm setidaknya harus masalah juga tidak akan menjadi ilmiah.
memiliki enam ciri pokok, yaitu: 1) Menurutnya, bahwa ilmu pengetahuan
keingintahuan (curiosity); Keingintahuan adalah aktivitas menyelesaikan masalah
harus dimiliki oleh seorang ilmuwan, dan melihat metode ilmiah sebagai sesuatu
seperti keinginan untuk menyelidiki, yang memiliki karakteristik yang esensial
investigasi, eksplorasi, dan eksperimentasi. bagi penyelesaian masalah. Ada lima
2) spekulasi (speculativeness); Hal ini langkah esensial dan ideal -menurut Bahm-
penting dalam rangka menguji hipotesis. dalam menerapkan metode ilmiah yang
Spekulasi juga merupakan ciri penting harus dipahami oleh seorang peneliti
dalam sikap ilmiah. 3) kemauan untuk (ilmuwan), yaitu 1) memahami masalah; 2)
berlaku objektif (willingness to be menguji masalah; 3) menyiapkan solusi; 4)
objective); Sikap ini penting, sebab menguji hipotesis dan 5) memecahkan
objektivitas merupakan ciri ilmiah. Sikap masalah.
demikian harus dimiliki oleh seorang 4) Aktivitas (Activity) Aktivitas dimaksud
ilmuwan. 4) terbuka (open-maindedness); adalah penelitian ilmiah, yang memiliki
STUDI ANALISIS TENTANG MAKNA PENGETAHUAN DAN ILMU Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin
PENGETAHUAN SERTA JENIS DAN SUMBERNYA Vol. 04, No. 01, (April, 2021), pp.32 - 54.
Muannif Ridwan, Ahmad Sukri, Badrussyamsi
dua aspek: individual dan sosial. Aktivitas yang memiliki prestise tinggi (FX Joko
penelitian ilmiah meliputi: 1) observasi; 2) Priyono, 2000: 1);
membuat hipotesis, 3) menguji observasi Dari sini dapat dipahami bahwa ilmu
dan hipotesis dengan cermat dan sangat erat kaitannya dengan masalah, dan
terkontrol. masalah tersebut itulah yang nantinya akan
5) Kesimpulan (Conclusion) Kesimpulan menjadi pengetahuan dan bisa dinyatakan
merupakan penilaian akhir dari suatu pengetahuan ilmiah jika melibatkan
sikap, metode dan aktivitas. Kesimpulan komponen-komponen ilmu pengetahuan
ilmiah tidak pasti, tetapi bersifat sementara ilmiah.
dan tidak dogmatis. Bahkan jika 2. Ciri-ciri Ilmu Pengetahuan
kesimpulan dianggap dogmatis, maka akan Ilmu pengetahuan dibangun dengan
mengurangi sifat dasar dari ilmu metode untuk mendapatkan hasil yang dapat
pengetahuan tersebut. Pada dasarnya ilmu diakui keabsahannya, maka untuk itu terdapat
pengetahuan itu bersifat tidak stabil, setiap ciri-ciri ilmu pengetahuan sebagai berikut:
generasi berhak untuk menginterpretasikan a) Sistematis.
kembali tradisi ilmu pengetahuan itu. Ilmu pegetahuan bersifat sistematis,
6) Pengaruh (Effects) Ilmu pengetahuan artinya ilmu pengetahuan ilmiah dalam
memiliki dua pengaruh, yaitu: 1) pengaruh upaya menjelaskan sesuatu teori, dengan
terhadap teknologi dan industri; 2) kata lain teori dipergunakan sebagai alat
pengaruh pada peradaban manusia. utuk menjelasakan gejala dari kehidupan
Industrialisasi yang berkembang dengan sehari-hari, ciri sistematis ilmu
pesat merupakan produk dari ilmu pengetahuan dapat digambarkan sebagai
pengetahuan yang mempunyai dampak berikut:
besar terhadap perkembangan ilmu, 5. Persepsi sehari-hari
sehingga nampak seperti yang terjadi Berdasarkan perespsi sehari-hari
dalam perubahan sifat ilmu itu sendiri. terhadap fenomena yang disampaikan
Proses industrialisasi tidak akan dapat dalam bahasa sehari-hari, kemudian
diputarulang yang akhirnya ilmu diobservasi agar menghasilkan makna.
pengetahuan itu sendiri mengalami proses 6. Observasi
terindustrialisasi. Ilmu pengetahuan yang Untuk menyusun konsep ilmiah maka
terindustrialisasi ini menjadi bagian utama dibutuhkan definisi. Dimana definisi ini
dari penggerak ilmu pengetahuan dan akan mempertegas objek yang yang
menjadi sebuah sumber bidang penelitian akan diteliti.
STUDI ANALISIS TENTANG MAKNA PENGETAHUAN DAN ILMU Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin
PENGETAHUAN SERTA JENIS DAN SUMBERNYA Vol. 04, No. 01, (April, 2021), pp.32 - 54.
Muannif Ridwan, Ahmad Sukri, Badrussyamsi
18) Objektif; setiap ilmu terpimpin oleh 3. Objektif; ilmu berarti pengetahuan itu
obyek dan tidak didistorsi oleh bebas dari prasangka perseorangan dan
prasangka-prasangka subjektif. kesukaan pribadi.
19) Progresif; suatu jawaban ilmiah baru 4. Analitis; pengetahuan ilmiah berusaha
bersifat ilmiah sungguh-sungguh bila membeda-bedakan pokok soalnya ke
mengandung pertanyaan-pertanyaan dalam bagian yang terperinci untuk
baru dan menimbulkan memahami berbagai sifat, hubungan, dan
problemproblem baru lagi. peranan dari bagian-bagian itu.
20) Universal; berlaku umum (untuk 5. Verifikatif; dapat diperiksa kebenarannya
semua orang atau untuk seluruh oleh siapa pun juga (Surajiyo, 2008: 61-
dunia). Jawaban atas pertanyaan 64);
apakah sesutu hal itu layak atau tidak 3. Jenis-jenis Ilmu Pengetahuan
layak tergantung pada faktor-faktor Terkait penggolongan jenis-jenis ilmu
subjektif (Jujun S. Sumantri, 2001: para ahli kebanyakan tidak merincikan
65-68); berbagai cabang ilmu, hanya biasanya
Ciri-ciri ilmu sebagaimana yang diberikan contoh ilmu apa yang termasuk
dijabarkan oleh Jujun S. Sumantri di atas, dalam masing-masing kelompok.
menunjukkan bahwa kaidah keilmuaan sangat Penggolongan ilmu pengetahuan sebagaimana
21
syarat dengan metode ilmiah yang digunakan. dikutip dari Surajiyo adalah sebagai
Dimana metode ilmiah inilah yang menjadi berikut:
kata kunci dalam ilmu. Metode yang ilmiah a. Ilmu Formal dan Ilmu Nonformal
akan menghasilkan pengetahuan yang bersifat Suatu ilmu disebut Ilmu Formal karena
ilmiah yang kita pahami sebagai ilmu. ilmu ini dalam seluruh kegiatannya tidak
Adapun menurut The Liang Gie dalam bermaksud menyelidiki data-data indrawi
Surajiyo, ilmu pengetahuan atau pengetahuan yang konkret. Misalnya matematika dan
ilmiah mempunyai lima ciri pokok, yaitu: filsafat. Suatu ilmu disebut Ilmu Nonformal
1. Empiris; pengetahuan itu diperoleh karena di dalam ilmu ini pengalaman
berdasarkan pengamatan dan percobaan. inderawi memainkan peranan sentral/utama.
2. Sistematis; berbagai keterangan dan data Ilmu ini dalam seluruh kegiatannya berusaha
yang tersusun sebagai kumpulan menyelidiki secara sistematis data-data
pengetahuan itu mempunyai hubungan inderawi yang konkret. Misalnya ilmu hayat,
ketergantungan dan teratur. ilmu alam, dan ilmu manusia.
b. Ilmu Murni dan Ilmu Terapan
STUDI ANALISIS TENTANG MAKNA PENGETAHUAN DAN ILMU Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin
PENGETAHUAN SERTA JENIS DAN SUMBERNYA Vol. 04, No. 01, (April, 2021), pp.32 - 54.
Muannif Ridwan, Ahmad Sukri, Badrussyamsi
Ilmu Murni adalah ilmu yang bertujuan ialah proses pemikiran yang melibatkan akal
meraih kebenaran demi kebenaran (teoretis). budi manusia dari pengetahuan tentang hal-
Misalnya matematika dan metafisika. Ilmu hal yang umum dan abstrak, menyimpulkan
Terapan adalah ilmu yang bertujuan untuk tentang hal-hal yang bersifat khusus dan
diaplikasikan atau diambil manfaatnya individual. Misalnya matematika.
(praktis). Misalnya ilmu kedokteran, teknik, Suatu ilmu disebut Ilmu Induktif
hukum, ekonomi, psikologi, sosiologi, apabila penyelesaian masalah-masalah dalam
administrasi, dan ekologi. ilmu yang bersangkutan didasarkan atas
c. Ilmu Nomotetis dan Ilmu Idiografis pengalaman inderawi (empiris). Ilmu Induktif
Ilmu Nomotetis adalah ilmu yang objek bekerja selalu atas dasar induksi, yaitu proses
pembahasannya merupakan gejala pemikiran yang melibatkan akal budi manusia
pengalaman yang dapat diulangi terus- dari pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat
menerus dan hanya merupakan kasus-kasus khusus dan individual, menarik kesimpulan
yang mempunyai hubungan dengan suatu tentang hal-hal yang bersifat umum dan
hukum alam. Termasuk dalam ilmu ini adalah abstrak. Misalnya ilmu alam.
ilmuilmu alam, yang objek pembahasannya Van Melsen membedakan llmu
adalah benda alam atau gejala alam, yang pengetahuan menjadi ilmu-ilmu empiris (ilmu
didekati dengan cara menerangkan. alam, ilmu sejarah, ilmu-ilmu manusia) dan
Ilmu Idiografis adalah ilmu yang objek ilmu-ilmu nonempiris (matematika dan
pembahasannya merupakan objek yang filsafat) (Van Melsen, 1992: 25-47);
bersifat individual, unik, yang hanya terjadi 1. Ilmu alam
satu kali dan mencoba mengerti atau Ilmu alam ini melukiskan kenyataan
memahami objeknya menurut keunikannya menurut aspek-aspek yang dapat diinderawi
itu. Termasuk dalam ilmu ini adalah ilmuilmu secara langsung. Data inderawi ini harus
budaya, yang objek pembahasannya adalah dimengerti sebagaimana tampaknya. Hal ini
produk manusiawi, yang didekati dengan cara dapat dilakukan melalui observasi ilmiah
mengerti atau memahami. yang memiliki objektivitas pada objek. Ilmu
d. Ilmu Deduktif dan Ilmu Induktif alam menyelidiki kenyataan konkret menurut
Suatu ilmu disebut Ilmu Deduktif aspek-aspeknya yang dapat diulangi.
karena semua pemecahan yang dihadapi 2. Ilmu sejarah
dalam ilmu ini tidak didasarkan atas Ilmu sejarah yang dimaksud adalah
pengalaman inderawi (empiris), melainkan ilmu yang menyangkut sejarah manusia. Ilmu
atas dasar deduksi atau penjabaran. Deduksi sejarah ini menyelidiki segala sesuatu yang
STUDI ANALISIS TENTANG MAKNA PENGETAHUAN DAN ILMU Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin
PENGETAHUAN SERTA JENIS DAN SUMBERNYA Vol. 04, No. 01, (April, 2021), pp.32 - 54.
Muannif Ridwan, Ahmad Sukri, Badrussyamsi
berhubungan dengan tindakan manusiawi, atas pertanyaan yang pada awal mulanya
yang dapat juga diungkapkan melalui dikemukakan oleh filsafat.
peninggalan-peninggalan fisis. Karena sejarah
meliputi semua kejadian yang pernah PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
berlangsung, akibatnya ilmu sejarah ini tidak ANTARA PENGETAHUAN DAN ILMU
bias mengadakan eksperimen. PENGETAHUAN
3. Ilmu-ilmu manusia Sebagaimana penulis telah uraikan di
Ilmu ini juga disebut ilmu-ilmu tingkah atas terkait definisi pengetahuan dan ilmu
laku (behavioral science) atau ilmu-ilmu pengetahuan, maka dalam hal ini penulis
sosial. Ilmu-ilmu manusia ini diberi tempat menegaskan kembali tentang persamaan dan
tersendiri di samping ilmu sejarah dan ilmu perbedaan antara pengetahuan dan ilmu
alam, karena ilmu sejarah maupun ilmu pengetahuan itu sebagai berikut:
manusia menyangkut perbuatan serta tingkah 1. Persamaan:
laku manusia. Di samping itu, ilmu manusia - Pengetahuan dan ilmu pengetahuan pada
juga mempunyai persamaan dengan ilmu dasarnya memiliki arti yang sama, yaitu
alam, dengan usahanya untuk menemukan analisa terhadap suatu hal berdasarkan
secara khusus aspekaspek yang dapat metode ilmiah hanya saja penggunaannya
diulangi. tergantung dari sifat dan tujuan yang
4. Matematika hendak dicapai dalam kegiatan keilmuan
Matematika merupakan ilmu non- tersebut.
empiris dan dalam bentuk abstrak yang juga - Keduanya sangat sulit untuk dipisahkan
mempunyai peranan penting dan dapat karena merupakan pengetahuan tentang
diterapkan bagi ilmu-ilmu empiris. Karena sesuatu hal atau fenomena, baik yang
keabstrakan matematika ini, ia menyediakan menyangkut alam atau sosial (kehidupan
berbagai struktur formal bagi ilmu-ilmu lain. masyarakat), yang diperoleh manusia
5. Filsafat melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa
Filsafat juga merupakan ilmu non- setiap ilmu merupakan pengetahuan
empiris, yang berfungsi sebagai kerangka tentang sesuatu yang menjadi objek
sistematis yang umum, mengingat adanya kajian dari ilmu terkait (Casimiro Da
pandangan bahwa filsafat sebagai induk Assuncao Pires, 2018: 4-5);
semua ilmu lain. Dalam keanekaragaman 2. Perbedaan:
ilmu ini perlu diteruskan pencarian jawaban - Pengetahuan adalah hasil pengamatan
yang bersifat tetap, karena tidak
STUDI ANALISIS TENTANG MAKNA PENGETAHUAN DAN ILMU Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin
PENGETAHUAN SERTA JENIS DAN SUMBERNYA Vol. 04, No. 01, (April, 2021), pp.32 - 54.
Muannif Ridwan, Ahmad Sukri, Badrussyamsi
DAFTAR PUSTAKA
https://www.researchgate.net/publication/327418530_Perbedaan_Ilmu_dengan_Pengetahuan
Priyono SH.,M.Hum., FX Joko, Resensi buku Archie J. Bahm “Apa Itu Ilmu” (What is
Science), Semarang: Universitas Dipoengoro, 12-September 2000. Lihat juga di:
eprints.undip.ac.id/20634/1/2471-ki-fh-02.pdf
Sugiyono, 2008, Metode Penelitin Kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, cet IV.
Surajiyo, 2008, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara.
Suriasumantri, Jujun S., 2003, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
________________, 2001, Ilmu dalam Perspektif, Cet. XV, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sidharta, Arief, 2008, Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu?, Bandung: Pustaka Sutra.
Tafsir, Ahmad, 2007, Filsafat Umum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Winartha, I Made, 2006, Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi, Yogyakarta: C.V. Andi
Offset.