Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya

Volume xx, Nomor x, Januari - Juni 201x

Pengaruh Filsafat ilmu terhadap Pendidikan Sains dalam Perspektif Islam

Silva Nurul Fajar Awalia


UIN Sunan Gunung Djati Bandung
silvanurull373@gmail.com

Muhammad Minan Chusni


UIN Sunan Gunung Djati Bandung
minan.chusni@uinsgd.ac.id

Endah Kurniati Yuningsih


UIN Sunan Gunung Djati Bandung
endahkurnia@uinsgd.ac.id

Abstract:
Hakikat Filsafat sangat penting bagi pendidikan Islam, khususnya dalam konteks pengembangan yang
menuntut landasan ideal dan realistis yang menawarkan informasi yang jelas, komprehensif, dan sistematis
tentang hakikat filsafat. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, filsafat pendidikan sangat berguna untuk
memajukan wacana tentang isu-isu serius dan irasional yang mencakup standar dasar yang berfungsi baik
sebagai landasan atau hambatan untuk proses pendidikan. Ajaran Islam merupakan landasan atau inti
filsafat pendidikan Islam, dan pada intinya merupakan cara berpikir tentang pendidikan. Runag lingkup
pada sains itu sangat terbatas karena sains itu berasal dari pengetahuan yang pada awalnya dari proses
pembelajaran.

Keywords: filsafat pendidikan; filsafat ilmu ; filsafat sains

PENDAHULUAN (rasio-intuisi), Burhani (pengalaman).


Paradigma filsafat Islam tentang sains
Menurut Koento Wibisono (1980), adalah empiris-indrawi, empiris-logis,
dari satu sudut pandang, filsafat dapat empiris-etis, dan empiris-transendental.
diartikan sebagai ilmu yang berusaha Filsafat ilmu Barat tidak menyentuh pada
memahami hakikat “yang ada” dari subjek tataran empiris atau transendental.
filsafat ilmu. Filsafat sendiri merupakan
ilmu yang mencoba memahami hakikat Pertumbuhan dan perkembangan ilmu
ilmu, pengetahuan itu sendiri (Nurhayati, pengetahuan dan teknologi yang mendasar,
komprehensif dan cepat dirasakan secara
2021). Ini berbeda dengan bidang ilmu lain
samar oleh umat manusia, baik secara
yang hanya melihat satu sisi atau dimensi positif maupun negatif. Van Peursen
saja. Filsafat ilmu secara historis berbeda melihatnya dan mempresentasikan hubungan
dengan filsafat ilmu. Filsafat berarti filsafat antara mengetahui dan melakukan. ilmu
sebagai cabang ilmu, dan filsafat ilmu pengetahuan dan etika. Hubungan ini sangat
berarti filsafat yang meresapi semua bidang penting dan tatanan menjadi ilmu
ilmu. Filsafat sebagai ilmu tidak jauh pengetahuan, teknologi dan etika.
berbeda dengan bidang ilmu lainnya. METODE
Filsafat sains dalam Islam mengenal
tiga arus utama. Bayani (ulasan teks), Ilfani
Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Volume xx, Nomor x, Januari - Juni 201x

Dalam penelitian ini, metode yang (1) mata pelajaran apa yang sedang
digunakan adalah metode kuantitatif. dipelajari sains;
Menurut Moleong (2017:6), penelitian (2)Bagaimana pengetahuan
kualitatif adalah pemahaman holistik tentang diperoleh;
perilaku, persepsi, motivasi, perilaku, dan (3)mengapa pengetahuan tersebut
fenomena lain yang terkait dengan apa yang digunakan
dialami subjek penelitian melalui deskripsi Pertanyaan pertama adalah
dalam bentuk verbal dan verbal. Konteks pertanyaan ontologis, yang kedua
alami khusus melalui penggunaan berbagai adalah secara epistemologis,
metode alami. pertanyaan ketiga adalah pertanyaan
HASIL DAN PEMBAHASAN aksiologis.
Hasil dan Pembahasan Menurut The Liang Gie
a. Filsafat Pendidikan (1999), filsafat ilmu adalah tesis
Filsafat berasal dari Bahasa tertentu yang mencakup setiap aspek
Yunani yaitu Philosophia artinya persoalan-persoalan yang
mencintai kebijaksanaan. Dalam menyangkut dasar pengetahuan dan
Bahasa inggris filsafat disebut hubungan ilmu dengan setiap aspek
philosophy. Dalam Bahasa arab keberadaan manusia. Filsafat ilmu
disebut falsafah atau cinta kearifan. adalah cabang campuran ilm yang
Pengetahuan adalah gagasan, berlandaskan timbal balik antara
yang dimiliki orang tentang dunia filsafat dan ilmu. Filsafat ilmu
segala sesuatu di dalamnya, termasuk merupakan puncak dari
orang dan kehidupan mereka. perkembangan filsafat ilmu.
Ilmu pengetahuan adalah (Widyawati, 2013). Objek filsafat
keseluruhan sistem, pengetahuan ilmu adalah ilmu.. Inilah alasan
manusia yang di ensesd. mengapa pengetahuan berubah setiap
Pengetahuan bersifat spontan, hari sesuai dengan waktu dan
sedangkan sains pengetahuan yang peristiwa tanpa kehilangan
lebih sistematis dan introspektif. pemahaman pengetahuan yang
Filsafat pendidikan yaitu teori lampau. Pengetahuan yang lebih tua
atau ideologi pendidikan yang ini berfungsi sebagai dasar untuk
sumbernya pada pengetahuan yang lebih baru. Hal ini
pendidikan dan pengalaman sesuai dengan pernyataan Archie J.
hidup dari penelitian berbagai ilmu Bahm. (1980) bahwa sains (sebagai
yang berkaitan dengan pendidikan, teori) adalah sesuatu yang selalu
yang memungkinkan pendidik berubah. Dalam perkembangannya,
mengetahui sekolah mana yang filsafat ilmu memfokuskan
sedang berkembang. pandangannya pada strategi
b. Filsafat ilmu pengembangan ilmu, yang meliputi
Menurut Mohammad Adib etika dan heuristik. Hingga dimensi
(2010:67), filsafat ilmu yaitu kajian budaya menangkap tidak hanya
atau kajian mendetail tentang hakikat kegunaan atau kegunaan informasi
ilmu. Filsafat sains mencoba tetapi juga maknanya bagi
menjawab pertanyaan hakikat sains, kehidupan manusia (Pengetahuan,
meliputi: n.d.).
Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Volume xx, Nomor x, Januari - Juni 201x

Oleh karena itu, perlu fundamental bersifat kuantitatif dan


dipikirkan secara mendalam tentang eksperimental (Situmeang, I.R.V.O.,
sifat pengetahuan ini dan bahkan 2021:87)
dampaknya terhadap bidang Ilmu adalah pengetahuan
penelitian lain, seperti ilmu alam. tentang suatu bidang tertentu yang
Dengan demikian, setiap disebarluaskan secara sistematik
penyelidikan mendasar pasti sesuai dengan metode yang relevan,
membawa kita ke ranah filsafat. dan yang dapat diterapkan untuk
Filsafat ilmu Islam mengenal tiga memperoleh gejala gejala tertentu
arus utama; bayani (tinjauan dari bidang yang bersangkutan .
tekstual), irfani (intuisi relasional) (Depdikbud,1989).. Dalam hal ini,
dan burhani (empiris). Paradigma sains didefinisikan secara spesifik
filsafat ilmu Islam meliputi empiris- sebagai ilmu alam atau sebagai “ilmu
sensual, empiris-logis, empiris-etis pengetahuan alam”, Pakar lain
dan empiris-transenden. Filsafat ilmu mengatakan bahwa konsep "ilmu
pengetahuan Barat tidak hakikat" atau "Nature of Science"
memperhatikan tataran empiris- (NoS) adalah pengetahuan tentang
transendental. epistemologi (metode) ilmu
Filsafat ilmu digunakan pengetahuan, proses-proses yang
dalam pendidikan IPS sebagai sarana terjadi dalam ilmu pengetahuan, atau
pengujian berpikir kritis dalam hukum dan keyakinan yang
kegiatan ilmiah, sebagai metode digunakan untuk memulai ilmu
untuk membuat refleksi, kritik, tes, pengetahuan. (Siregar, V. Y.
dan asumsi tentang pengetahuan, 2022:04). Hasrat manusia yaitu entry
dan memberikan penalaran dan point bagi ilmu pengetahuan.
landasan, menawarkan beberapa Maksudnya mengawalinya dengan
keuntungan. rasa, sehingga bukti-bukti logis itu
c. Filsafat ilmu dan sains bisa kita pahami sebagai sebuah
Kata "ilmu" adalah pengetahuan bukan hanya sebagai
terjemahan dari "science", yang kepercayaan maka setelah itu,
secara etimologis berasal dari kata manusia akhirnya mendapatkan
latin "scinre", yang berarti pembuktian indrawi dan pembuktian
"mengetahui" , definisi mengetahui indrawi itu ada dalam sistem
itu sendiri adalah adanya informasi eksperimental yang kemudian kita
terkonfirmasi didalam otak semakin kita kenal sebagai empirisme maka
banyak informasi terkonfirmasi yang muncullah ilmu pengetahuan. Fakta,
didalam otak maka orang yang itu keyakinan, dan prinsip semuanya
disebutnya pintar, karena tahu itu termasuk dalam produk metode
berarti adalah adanya informasi ilmiah yang dihasilkan melalui
didalam otak yang terkonfirmasi serangkaian metode ilmiah dan
(Imro & Bs, 2021). Terkonfirmasi itu pengetahuan ilmiah (Narut &
oleh hukum-hukum fisika atau Supardi, 2019:61) ..
hukum-hukum Logika dan hukum- Sains memiliki ruang lingkup
hukum yang lainnya. Sedangkan yang sangat terbatas, yang dapat
dalam pengertian sempit sains adalah dipahami oleh individu, seperti
ilmu pengetahuan yang secara penglihatan, penglihatan, rabaan,
Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Volume xx, Nomor x, Januari - Juni 201x

sentuhan, dan ucapan. Dapat terbuka serta adil untuk menjaga


dikatakan bahwa sains adalah kebenaran.
pengetahuan yang berasal dari proses d. Filsafat ilmu dalam perspektif islam
pembelajaran maupun proses Syed Naquib al-Attas
penelitian (Siregar, V. Y. 2022:6). mengkritik konsep Francis Bacon.
Dari obyek penelitian tersebut, Apa yang harus ditanyakan untuk
muncullah teori-teori sains yang menjelajahi alam berada dalam
diakui saat ini. posisi untuk memaksa alam
Filsafat dan sains memiliki banyak memberi jawaban Artinya harus ada
kesamaan: pemisahan antara antara pengamat
1. Filsafat dan sains berurusan dan objek yang diamati, antara
dengan kehidupan dan fakta dengan subjek dan objek, antara Manusia
menggunakan metode berpikir dan alam yang pada akhirnya
reflektif. mengarah pada hal ini pemisahan
2. Filsafat dan ilmu fakta dan nilai.
pengetahuan bersifat kritis dan
Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, dan Sosial Budaya
Volume xx, Nomor x, Januari - Juni 201x

PENUTUP

Hakikat Filsafat sangat penting bagi


pendidikan Islam, khususnya dalam konteks
pengembangan yang menuntut landasan
ideal dan realistis yang menawarkan
informasi yang jelas, komprehensif, dan
sistematis tentang hakikat filsafat. Filsafat
dan pendidikan adalah dua hal yang tidak
dapat diabaikan, baik dilihat dari proses,
jalan, maupun tujuan dari apapun.
Sebagai hasil dari peran pendidikan
sebagai sarana mengartikulasikan filsafat,
khususnya filsafat nilai, yang berkaitan
dengan penggunaan etiket dan pragmatis
manusia secara terus-menerus dalam
lingkungan kerjanya, ini adalah hal yang
sangat penting untuk dipahami.

DAFTAR PUSTAKA
Asmuni, A. (2017). ALQURAN DAN FILSAFAT
(Alquran Inspirator Bagi Lahirnya Filsafat). Diya
Al-Afkar: Jurnal Studi Al-Quran Dan Al-
Hadis, 5(01), 1-18.
Mukti, F. D. (2018). Integrasi Literasi Sains dan
Nilai-Nilai Akhlak di Era Globalisasi. Jurnal
Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah, 1(2).
Nanggala, A., & Suryadi, K. (2021). Analisis
konsep kampus merdeka dalam perspektif aliran
Filsafat Pendidikan Progresivisme dan
Perenialisme. Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan Undiksha, 9(1), 14-26.
Rofiq, M. N. (2018). Peranan filsafat ilmu bagi
perkembangan ilmu pengetahuan. FALASIFA:
Jurnal Studi Keislaman, 9(1), 161-175.
Susanto, A. (2021). Filsafat ilmu: Suatu kajian
dalam dimensi ontologis, epistemologis, dan
aksiologis. Bumi Aksara.
Wedra, A. (2015). Mendamaikan Sains dan
Agama: Mempertimbangkan Teori Harun
Nasution. Jurnal Pendidikan Islam, 4(2), 241-
259.

Anda mungkin juga menyukai