Anda di halaman 1dari 2

Macam Macam Termometer.

1. Termometer Alkohol.
Salah satu Macam Macam Thermometer yaitu Thermometer Alkohol dimana isi cairan alat
ukur yang digunakan yaitu alkohol. Cairan Alkohol lebih peka dibanding dengan air raksa
sehingga pemuaian pada perubahan volume akan terlihat jelas. Thermometer yang sering
disebut thermometer minimum dikarenakan dapat mengukur suhu yang sangat rendah
sekalipun.

Misalnya untuk mengetahui suatu gaya gravitasi bumi, alat ukur tinggal diletakkan pada
bidang mendatar. Ketika suhu dingin, alkohol akan bergerak ke kiri dan membawa indeks
penunjuk berwarna. Sedangkan ketika suhu naik, indeks penunjuk berwarna akan tetap
berada di posisinya. Meskipun cairan alkohol mengembang dan bergerak ke arah kanan.

2. Termometer Air Raksa.


Jenis thermometer yang selanjutnya yaitu thermometer air raksa yang merupakan alat
pengukur suhu dengan cairan yang menggunakan air raksa sebagai pengisinya. Thermometer
jenis ini lebih sering digunakan dibandingkan dengan thermometer alkohol. Karena alat
ukur suhu dapat mengukur hingga suhu yang sangat tinggi.

Ketika suhu panas, air raksa akan memuai sehingga air raksa pada tabung kaca akan naik.
Ketika suhu mengalami penurunan atau turun, air raksa akan tetap berada pada posisi suhu
panas. Hal tersebut terjadi karena adanya kontraksi yang menghambat air raksa untuk
kembali pada keadaan semula.

Jika Anda ingin mengembalikan air raksa ke posisi awal, Anda harus mengocok-ngocok
thermometer tersebut dengan kuat. Sehingga air raksa akan kembali pada posisi mula-mula
atau pada keadaan semula.

3. Termometer Digital
Thermometer Digital menjadi salah satu jenis thermometer yang paling umum digunakan dan
dianggap paling akurat. Alat ukur yang satu ini memiliki beberapa bentukk. Bentuk yang
paling umum yaitu berbentu memanjang dan terdapat sebuah sensor pada ujungnya yang
menjadi pengukur suhu ketika menyentuh bagian tubuh seseorang. Sensor panas elektronik
ini berguna untuk merekam suhu tubuh baik melalui mulut, ketiak maupun dubur.

Bagian Bagian Termometer.


Ada Bagian Bagian Thermometer yang umumnya ada pada alat ukur tersebut :

 Tabung Gelas.
Tabung Gelas adalah badan thermometer yang didalamnya berisi komponen utama
seperti skala dan pipa kapiler.
 Pipa Kaca.
Pipa kaca atau pipa kapiler adalah tabung sempit yang berisi zat cair seperti air raksa
maupun alkohol. Fungsi dari pipi yaitu menjadi tempat terjadinya pemuaian zat cair
tersebut. Ketika zat cair memuai maka zat tersebut akan naik keatas pipa kapiler.
Ketika suhu mulai menurun, zat cair akan menyusut dan turun ke bawah.
 Skala.
Skala merupakan bagian thermometer yang berupa garis-garis berisi angka. Fungsi
dari bagian ini untuk menunjukkan derajat celsius suatu benda. Semakin besar angka
pada skala, maka semakin besar pula suhu benda tersebut.
 Zat Cair Pengisi Thermometer.
Zat cair pengisi thermometer menjadi bagian terpenting karena berfungsi sebagai
komponen dalam mengindikasikan derajat suhu suatu benda. Ketika panas. Zat cair
atau raksa akan memukau. Sebaliknya ketika sugu benda rendah atau dingin, maka zat
tersebut akan menyusun.
 Lekukan
Lekukan biasanya terdapat pada kolom raksa thermometer badan. Bagian ini
berfungsi agar zat cair yang telah memuai tidak mudah turun kembali. Sebelum
thermometer digunakan, pengguna harus mengibas-ngibaskan alat ukur terlebih
dahulu agar air raksa turun pada posisi semula.
 Tandon.
Tandon atau reservoir adalah bagian paling bawah pada thermometer. Bagian ini
berfungsi sebagai titik tempat kontak antara benda yang akan diukur suhunya
menggunakan thermometer.
Ketika terjadi sentuhan antara tandon dan benda, maka akan terjadi perpindahan kalor
secara konduksi. Sehingga suhu tandon akan berubah mengikuti suhu benda dan zat
cair didalam pipa kapiler akan memuai atau menyusut sesuai suhu derajat pada benda
tersebut.

Konsep fiska terkait dengan alat ukur termometer


Termodinamika adalah ilmu yang membahas hubungan (pertukaran) antara panas dengan
kerja. Hubungan ini didasarkan pada dua hukum – hokum dasar termodinamika, yaitu hukum
termodinamika pertama dan hukum termodinamika kedua (Nainggolan, 1987, p. 1)
1. Hukum Termodinamika Pertama
Hukum ini merupakan satu dari hukum – hukum fisika yang hebat, dan validitasnya terletak
pada percobaan (seperti percobaan joule) dimana tidak ada pengecualian yang terlihat.
Berarti, hukum termodinamika pertama merupakan pernyataan hukum kekekalan energi
(Giancoli, 2001, p. 519)
2. Hukum Termodinamika Kedua
Hukum termodinamika kedua akhirnya dinyatakan secara umum yaitu dala besaran yang
disebut Entropi yang diperkenalkan oleh Clausius pada tahun 1860-an.

Anda mungkin juga menyukai