TERMOMETER
DISUSUN OLEH :
ADITYA SURYA TAMA / 160405100
FARIZAL ERIANSAR PANE / 160405103
Ada berbagai macam jenis termometer, namun disini akan dijelaskan lebih fokus
kepada termometer air raksa atau termometer merkuri.
Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang
ditempatkan pada suatu tabung kaca. Termometer ini terdiri atas tabung gelas tertutup
yang berisi cairan air raksa atau merkuri. Di tepi tabung terlihat garis-garis yang
menunjukkan skala temperatur. Bila suhu meningkat, air raksa dalam tabung yang
sempit itu akan naik. Titik di mana air raksa tersebut berhenti naik menunjukkan berapa
suhu tubuh si pengguna saat itu. Termometer air raksa termasuk paling banyak
digunakan. Mudah didapat, harganya murah dan pengukurannya akurat. Sesuai dengan
desain tabung kaca termometer ini, posisi ujung air raksa sebagai penunjuk derajatnya
akan berada di posisi yang tetap kecuali kita menggoyang-goyangkannya secara kuat.
Agar termometer bisa digunakan untuk mengukur suhu maka perlu ditetapkan
skala suhu. Terdapat 2 skala suhu yang sering digunakan, antara lain skala celcius dan
skala Fahrenheit. Skala yang paling banyak digunakan saat ini adalah skala celcius
(nama lain skala celcius adalah skala centigrade. Centigrade = seratus langkah). Skala
Fahrenheit paling banyak digunakan di Amerika Serikat. Skala suhu yang cukup penting
dalam bidang sains adalah skala mutlak alias skala Kelvin.
Titik tetap skala celcius dan skala Fahrenheit menggunakan titik beku dan titik
didih air. Titik beku suatu zat merupakan temperatur di mana wujud padat dan wujud
cair berada dalam keseimbangan (tidak ada perubahan wujud zat). Sebaliknya, titik
didih suatu zat merupakan temperatur di mana wujud cair dan wujud gas berada dalam
keseimbangan. Perlu diketahui bahwa titik beku dan titik didih selalu berubah terhadap
tekanan udara., karenanya tekanan perlu ditetapkan terlebih dahulu. Biasanya kita
menggunakan tekanan standar, yakni 1 atm (satu atmosfir).
Untuk memperoleh suhu dalam skala Fahrenheit (TF), kalikan terlebih dahulu suhu
dalam skala Celcius (TC) dengan 9/5. Setelah itu tambahkan dengan 32o.
Untuk memperoleh suhu dalam skala Celcius (TC), kurangi terlebih dahulu suhu dalam
skala Fahrenheit (TF) dengan 32o, setelah itu baru kalikan dengan 5/9.
Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca
dengan kandungan air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini
dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat,
Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk
tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Adapun
cara kerja secara umum adalah sbb ;
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan
perubahan volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut
jika suhu menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan
lingkungan.
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai
dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu
standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-
bahan acuan tersertifikasi.
Proses kalibrasi thermometer antara lain :
1. Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin
termometer disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah
poin titik beku air.
2. Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut
mendidih seluruhnya saat dipanaskan.
3. Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.
b. Termometer Digital
Gambar 6. Termokopel
Termokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah
perbedaan panas dalam benda yang diukur temperaturnya menjadi perubahan potesial/
tegangan listrik (voltase). Termokopel paling cocok digunakan untuk mengukur
rentangan suhu yang luas, hingga 1800 K. Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran
dimana perbedaan suhu yang kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi,
contohnya rentang suhu 0100 C dengan keakuratan 0.1 C. Untuk aplikasi ini,
Termistor dan RTD lebih cocok. Contoh Penggunaan Termokopel yang umum antara
lain:
1. Industri besi dan baja
2. Pengaman pada alat-alat pemanas
3. Untuk Termopile sensor radiasi
4. Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile.
BAB III
APLIKASI TERMOMETER PADA INDUSTRI
Termometer yang banyak digunakan pada bidang industri terbagi atas thermometer
kontak dan thermometer non kontak. Pada Industri, termometer yang sering dijumpai
adalah termokopel dan thermometer non-kontak yang sering dijumpai adalah thermometer
inframerah.
1. Termometer Kontak
Ada dua macam jenis termometer kontak. Termometer klinik sederhana adalah contoh
terbaik dari kontak termometer. Untuk audit energi di industri biasanya digunakan
termokopel untuk mengukur suhu dengan ketepatan yang tinggi, yang terdiri dari dua logam
yang tidak sama, ditempelkan bersama menjadi satu. Logam campuran termokopel yang
biasa digunakan adalah dalam bentuk kawat. Sebuah termokopel dapat dibuat dalam
berbagai kombinasi logam atau kalibrasi.
Empat kalibrasi sederhana adalah J, K, T dan E. Terdapat kalibrasi suhu tinggi R, S, C
dan GB. Setiap kalibrasi mempunyai kisaran suhu dan lingkungan yang berbeda, dan suhu
maksimum bervariasi tergantung pada diameter kawat yang digunakan pada termokopel.
Meskipun kalibrasi termokopel mendeteksi jarak antara suhu, maksimum jarak antara juga
dibatasi oleh diameter kawat termokopel.
2. Termometer Non-Kontak
Non-kontak atau termometer inframerah dapat mengukur suhu tanpa kontak fisik
antara termometer dan obyek dimana suhu diukur. Termometer ditujukan pada permukaan
obyek dan secara langsung memberikan pembacaan suhu. Alat ini sangat berguna untuk
pengukuran di tungku atau suhu permukaan dan lain sebagainya.
Termometer infra merah dapat digunakan untuk mengukur suhu dimana sensor
konvensional tidak dapat digunakan atau tidak dapat menunjukkan pembacaan yang akurat,
seperti sebagai berikut:
Bila dibutuhkan pengukuran pada respon yang cepat, seperti pengukuran pada benda
yang bergerak (contoh: rol, mesin bergerak atau belt conveyor).
Bilamana pengukuran non kontak dibutuhkan karena adanya bahan pencemaran
atauberbahaya (seperti: tegangan tinggi).
Jarak yang terlalu jauh atau tinggi.
Suhu yang terlalu tinggi untuk termokopel atau kontak sensor lainnya.
Obyek dalam keadaan vakum atau pada kondisi atmosfir terkontrol lainnya.
Obyek dikekelingi oleh medan listri (seperti induksi panas)
Prinsip dasar termometer infra merah adalah bahwa semua obyek memancarkan
energi infra merah. Semakin panas suatu benda, maka molekulnya semakin aktif dan
semakin banyak energi infra merah yang dipancarkan. Termometer infra merah terdiri dari
sebuah lensa yang fokus mengumpulkan energi infra merah dari obyek ke alat
pendeteks/detektor. Detektor akan mengkonversi energi menjadi sebuah sinyal listrik, yang
menguatkan dan melemahkan dan ditampilkan dalam unit suhu setelah dikoreksi terhadap
variasi suhu ambien.
https://www.scribd.com/doc/142528746/termometer-pdf
https://www.scribd.com/doc/192654593/Makalah-Termometer-Bimetal
https://www.agussuwasono.com/artikel/teknologi/instrumentasi/505-mengenal-beberapa-
alat-pemantauan-dalam-dunia-industri.html
https://www.scribd.com/document_downloads/direct/80033999?extension=docx&ft=1506
526033<=1506529643&user_id=174005899&uahk=ScPh9J1RDLCIxjB3oJS5En8FTdo
https://www.scribd.com/document_downloads/direct/93203098?extension=docx&ft=1506
526013<=1506529623&user_id=174005899&uahk=JpYAD6orTLZhXsSVxqgAZ49Lp
EI