Anda di halaman 1dari 11

LAMPIRAN A

METODOLOGI PERCOBAAN

LA.1 Bahan dan Fungsi


Adapun bahan-bahan yang digunakan di dalam percobaan ini adalah :
LA.1.1 Aquadest (H2O)
Fungsi: sebagai pelarut.
Tabel A.1 Sifat Fisika dan Kimia Aquadest

No. Sifat Fisika Sifat Kimia


1. Tidak berwarna Produk yang stabil
2. Titih didih : 100 oC Tidak terjadi polimerisasi
3. Berat molekul : 18,02 g/mol Memiliki pH yang netral
4. Tekanan uap : 2,3 kPa Tidak terjadi iritasi pada kulit
5. Densitas uap : 0,62 Tidak berbahaya untuk pernafasan
(ScienceLab, 2013a)

LA.1.2 Asam Asetat (CH3COOH)


Fungsi: sebagai larutan sampel.
Tabel A.2 Sifat Fisika dan Kimia Asam Asetat

No. Sifat Fisika Sifat Kimia


1. Berat molekul : 60,05 gr/mol Bersifat asam
2. Densitas uap : 2,07 Larut dalam air dingin dan air panas
3. Titik lebur : 16,6 oC Reaktif dengan agen oksidator
4. Titik didih : 118,1oC Senyawa yang stabil
5. Tidak berwarna Tidak terjadi polimerisasi
(ScienceLab, 2013b)

LA.1.3 Asam Oksalat (COOH)2


Fungsi: sebagai titrat dalam percobaan standarisasi NaOH.
Tabel A.3 Sifat Fisika dan KimiaAsam Oksalat

No. Sifat Fisika Sifat Kimia


1. Berwarna putih Larut dalam air dingin
2. Berbentuk padatan Tidak terjadi polimerisasi
3. Densitas uap : 4,4 Larut dalam dietil eter
4. Titik lebur : 101,5oC Bersifat stabil
5. Berat molekul : 126,07 g/mol Reaktif dengan oksidator
(ScienceLab, 2013c)
LA.1.4 Indikator Phenolpthalein (C20H14O6)
Fungsi : sebagai indikator dalam titrasi.
Tabel A.4 Sifat Fisika dan Kimia Indikator Phenolpthalein.
No. Sifat Fisika Sifat Kimia
1. Tidak bewarna Larut dalam metanol
2. Berwujud cairan Larut dalam aseton
3. Titik didih : 78,5oC Produk yang stabil
4. Titik lebur : -114,1oC Tidak terjadi polimerisasi
5. Suhu kritis : 243 oC Reaktif dengan alkali
(ScienceLab, 2013d)

LA.1.5 Karbon Aktif


Fungsi: sebagai adsorben.
Tabel A.5 Sifat Fisika dan KimiaArang Aktif

No. Sifat Fisika Sifat Kimia


1. Berbentuk padatan Tidak larut dalam air dingin
2. Berwarna hitam Tidak terjadi polimerisasi
3. Titik lebur : 3500oC Reaktif dengan logam
4. Berat molekul : 12,01 g/mol Bersifat stabil
5. Suhu kritis : 6810 oC Reaktif dengan asam
(ScienceLab, 2013e)

LA.1.6 Natrium Hidroksida (NaOH)


Fungsi: sebagai titrat dalam titrasi larutan sampel.
Tabel A.6 Sifat Fisika dan Kimia Natrium Hidroksida
No. Sifat Fisika Sifat Kimia
1. Berat molekul : 40 g/mol Larut dalam airdingin
2. Titik lebur : 323oC Suatu senyawa yang stabil
3. Titik didih : 1388oC Reaktif dengan logam
4. Berbentuk padatan Higroskopik
5. Berwarna putih Tidak terjadi polimerisasi
(ScienceLab, 2013f)
LA.2 Alat dan Fungsi
Adapun peralatan yang digunakan di dalam percobaan ini adalah :
1. Batang pengaduk
Fungsi: untuk mengaduk sampel.
2. Beaker glass
Fungsi: sebagai wadah untuk melatakkan sampel.
3. Buret
Fungsi: untuk menitrasi sampel.
4.Corong gelas
Fungsi: sebagai alat bantu untuk menuang kegelas ukur atau buret.
5. Erlenmeyer
Fungsi: sebagai tempat larutan yang akan dititrasi.
6. Gelas ukur
Fungsi: untuk mengukur volume larutan.
7. Labu ukur
Fungsi: sebagai wadah pembuatan larutan sesuai dengan konsentrasinya.
8. Kertas saring Whatman
Fungsi: sebagai penyaring residu.
9. Neraca analitik
Fungsi: sebagai alat untuk menimbang sampel.
10. Penjepit tabung
Fungsi: untuk menjepit erlenmeyer pada saat memanaskan karbon aktif.
11. Pipet tetes
Fungsi: untuk mengambil larutan dalam volume kecil.
12. pH indikator
Fungsi: mengukur pH larutan
13. Statif dan klem
Fungsi: sebagai tempat menjepit buret.
14. Waterbath
Fungsi: untuk memanaskan air pada suhu yang konstan.
LA.3 Prosedur Percobaan
LA.3.1 Penyiapan Larutan NaOH 0,5 M
Adapun prosedur Penyiapan Larutan NaOH 0,5 M adalah :
1. Ditimbang 30 gram NaOH untuk 0,5 M.
2. Dimasukkan ke dalam labu ukur dan ditambahkan aquadest sampai
setengah volume labu ukur di kocok dan di tutup.
3. Tambahkan aquadest sampai batas dibawah garis pada labu ukur lalu
sisanya dipipet kan sampai mecapai batas garis pada labu ukur.
4. Dikocok sampai NaOH larut.

LA.3.2 Standarisasi Larutan NaOH


Adapun pembuatan larutan NaOH 0,5 M adalah :
1. Dipipet larutan asam oksalat (COOH)2 0,3 N sebanyak 30 ml, dimasukkan
ke dalam erlenmeyer, dan ditambahkan 3 tetes phenolphtlaein.
2. Dititrasi dengan larutan NaOH 0,5 M sampai terjadi perubahan warna
indikator menjadi merah muda yang stabil.
3. Dicatat volume NaOH yang terpakai.
4. Dihitung konsentrasi NaOH.

LA.3.3 Standarisasi Larutan Asam Asetat sebagai konsentrasi awal (Cawal)


Adapun prosedur standarisasi larutan asam asetat sebagai konsentrasi awal
(Cawal) adalah :
1. Dibuat larutan sampel dengan konsentrasi tertentu 0,8M ; 0,6 M ; 0,4 M ;
0,2 M ; 0,05 M.
2. Sebanyak 30 ml untuk sampel 0,8 M ; 0,6 M; 0,4 M; 0,2 M ; 0,05 M
dimasukkan kedalam erlenmeyer.
3. Ditambahkan 3 tetes indikator phenolphtaleini ke dalam sampel.
4. Dilakukan titrasi pada sampel dengan larutan NaOH 0,5 M.
5. Dicatat volume NaOH yang digunakan.
6. Dihitung konsentrasi asam asetat sebagai konsentrasi awal.
LA.3.4 Prosedur Percobaan Adsorbsi Menurut Freundlich
Adapun prosedur percobaan adsorbsi menurut Freundlich adalah :
1. Ditimbang sebanyak 10 gram arang aktif dan dimasukkan ke dalam
erlenmeyer.
2. Dilakukan aktivasi arang aktif dengan cara dipanaskan pada waterbath
80oC selama 20 menit.
3. Didinginkan sampai dengan suhu ruangan.
4. Disiapkan lima buah erlenmeyer, kemudian masukkan masing masing 2
gram arang aktif.
5. Setiap labu erlenmeyer yang berisi 2 gram arang aktif ditambahkan 100 ml
larutan sampel dengan variasi konsentrasi tertentu.
6. Didiamkan selama 1,5 jam dengan 1/10 menit dikocok.
7. Masing masing larutan disaring dengan kertas saring
8. Sebanyak 40 ml filtrat untuk sampel 0,8 M ; 0,6 M; 0,4 M; 0,2 M ; 0,06
M, dimasukkan ke dalam erlenmeyer serta ditambahkan 3 tetes indikator
phenolphtalein.
9. Dilakukan titrasi dengan larutan NaOH sesuai sampai terjadi perubahan
warna indikator menjadi merah muda yang stabil.
10. Dicatat volume NaOH yang digunakan.
11. Dihitung konsentrasi asam asetat sebagai konsentrasi akhir.

Gunakan tabel dibawah ini sebagai pedoman :


Tabel A.1 Titrasi Asam Asetat dengan NaOH
Konsentrasi Asam Konsentrasi NaOH Volume Asam
(M) (M) untuk Titrasi (ml)
0,8 0,45 30
0,6 0,45 30
0,4 0,45 30
0,2 0,45 30
0,05 0,45 30
LA.4 Flowchart Percobaan
LA.4.1 Flowchart Penyiapan Larutan NaOH 0,5 M
Adapun flowchart penyiapan larutan NaOH 0,5 M adalah :

Mulai

Ditimbang 30 gram NaOH untuk 0,5 M

Dimasukkan ke dalam labu ukur dan dilarutkan dengan


aquadest hingga volume larutan 1500 ml

Dikocok hingga NaOH larut

Selesai

Gambar A.1 Flowchart Penyiapan Larutan NaOH 0,5 M


LA.4.2 Flowchart Standarisasi Larutan NaOH 0,5 M
Adapun flowchart standarisasi larutan NaOH 0,5 M adalah :

Mulai

Sebanyak 30 ml (COOH)2 0,3 N dimasukkan ke


dalam erlenmeyer

Ditambahkan 3 tetes indikator


phenolphthalein

Dilakukan titrasi pada sampel dengan


larutan NaOH 0,5 M

Apakah terjadi perubahan Tidak


warna menjadi merah muda ?
???mudasa?
Ya
Dicatat volume NaOH yang terpakai

Dihitung konsentrasi NaOH

Selesai

Gambar A.2 Flowchart Standarisasi Larutan NaOH 0,5 M


LA.4.3 Flowchart Standarisasi Larutan Asam Asetat sebagai Konsentrasi Awal
(Cawal)
Adapun flowchart standarisasi larutan asam asetat sebagai konsentrasi
awal (Cawal) adalah :

Mulai

Dibuat larutan sampel dengan konsentrasi tertentu

Sebanyak 30 ml dengan konsentrasi tertentu dimasukkan ke


dalam erlenmeyer

Ditambahkan 3 tetes indikator


phenolpthlaein ke dalam sampel.

Dilakukan titrasi pada sampel dengan


larutan NaOH yang sesuai

Apakah terjadi perubahan Tidak


warna menjadi merah muda ?
???mudasa?
Ya

Dicatat volume NaOH yang digunakan.

Apakah ada variasi Ya


konsentrasi yang lain

Tidak
A
A

Dihitung konsentrasi asam asetat sebagai konsentrasi awal.

Selesai

Gambar A.3 Flowchart standarisasi larutan asam asetat sebagai konsentrasi awal
(Cawal)
LA.4.4 Flowchart Prosedur Percobaan Adsorbsi Menurut Freundlich
Adapun flowchart prosedur percobaan adsorbsi menurut Freundlich adalah :

Mulai

Ditimbang sebanyak 10 gram arang aktif dan dimasukkan ke


dalam erlenmeyer.

Dilakukan aktivasi arang aktif dengan cara dipanaskan pada


waterbath 80oC selama 20 menit.

Didinginkan sampai dengan suhu ruangan.

Disiapkan lima buah erlenmeyer, kemudian masukkan masing-masing


2 gram arang aktif

Setiap labu erlenmeyer yang berisi 2 gram arang aktif ditambahkan


100 ml larutan sampel dengan variasi konsentrasi tertentu

Didiamkan selama 1,5 jam dengan 1/10 menit dikocok.

Masing masing larutan disaring dengan kertas saring

Sebanyak 10 ml dengan konsentrasi tertentu


dimasukkan ke dalam erlenmeyer

Ditambahkan 3 tetes indikator phenolpthalein.

A B
A B

Dilakukan titrasi dengan larutan NaOH


0,5 M

Apakah terjadi perubahan Tidak


warna menjadi merah muda ?
???mudasa?
Ya

Dicatat volume NaOH yang digunakan.

Apakah ada variasi Ya


konsentrasi yang lain

Tidak
Dihitung konsentrasi asam asetat sebagai konsentrasi akhir.

Selesai

Gambar A.4 Flowchart Prosedur Percobaan Adsorpsi Menurut Freundlich

Anda mungkin juga menyukai