Anda di halaman 1dari 5

Firman Arsurya / 100405027

Kelompok XVII

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan


4.1.1 Hasil Perhitungan Kd
Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Kd
Densitas
Run Lapisan Kd
(gr/ml)
Atas 0,73
I 0,176
Bawah 0,9856
Atas 1,0476
II 2,85
Bawah 1,4225

4.1.2 Hasil Perhitungan Persen Berat


Tabel 4.1.2 Hasil perhitungan persen berat

Run I
Komponen Lapisan atas Lapisan bawah
(%) (%)

Asam asetat 30,43 30,38

Aquadest 13,68 13,19

Diisopropil Eter 56,31 55,95

Run II
Komponen Lapisan atas Lapisan bawah
(%) (%)

Asam asetat 28,02 26,79

Aquadest 12,19 10,29

Khloroform 59,74 63,91

Kesetimbangan Cair-Cair 21
Laboratorium Kimia Fisika FT USU
Firman Arsurya / 100405027
Kelompok XVII

4.2 Pembahasan
Dalam percobaan kesetimbangan cair-cair, yang digunakan adalah cairan
diisopropil eter dan khloroform yang tidak bercampur dengan aquadest, serta asam
asetat yang larut dalam aquadest maupun khloroform. Dari percobaan ini dapat dicari
koefisien distribusi dan persen berat dari masing-masing komponen dengan mencari
terlebih dahulu densitas cairan, indeks bias cairan dan konsentrasi serta volume
NaOH yang digunakan sebagai peniter. Sampel yang dititrasi yaitu sebanyak 5 ml
untuk masing-masing lapisan.
Percobaan ini menggunakan cairan yang mudah menguap, seperti
khloroform, sehingga dalam menentukan volume akhir dari percobaan tidak akan
sama dengan volume pada awal percobaan. Hal ini akan mempengaruhi perhitungan
dengan sendirinya, sebab dalam perhitungan volume yang ada dianggap konstan.
Peniteran terhadap masing-masing lapisan, lapisan atas dan lapisan bawah,
dengan menggunakan NaOH dapat memberikan informasi mengenai mol NaOH dan
kemudian dari reaksi :
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Mol daripada CH3COOH dapat diketahui, dan dengan demikian massa CH3COOH
pun dapat diketahui.
Persamaan lapisan atas :
Volume CH3COOH massa CH3COOH

Volume lapisan atas massa CH3COOH lapisan atas
Maka massa CH3COOH untuk lapisan atas dapat dihitung. Demikian juga untuk
lapisan bawah :
Volume CH3COOH massa CH3COOH

Volume lapisan bawah massa CH3COOH lapisan bawah
Maka massa CH3COOH lapisan bawahnya dapat diketahui. Dengan diketahuinya
massa CH3COOH lapisan atas dan lapisan bawah maka koefisien distribusi (Kd)
dapat dihitung dari rumus :
massa CH 3 COOH lapisan atas
Kd =
massa CH 3 COOH lapisan bawah

Kesetimbangan Cair-Cair 22
Laboratorium Kimia Fisika FT USU
Firman Arsurya / 100405027
Kelompok XVII

Pada run I, dimasukkan larutan aquadest, asam asetat, dan diisopropil eter
masing – masing 15 ml. Kemudian terbentuk lapisan atas dan lapisan bawah setelah
pencampuran ketiga zat tersebut. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan densitas dari
ketiga zat tersebut. Lapisan bawah adalah yang memiliki densitas yang rendah yaitu
asam asetat dalam aquadest, sedangkan lapisan bawah adalah lapisan yang memiliki
densitas yang lebih tinggi, yaitu asam asetat dalam diisopropil eter. Hasil yang
diperoleh dari percobaan ini pada Run I Kd = 0,176.
Begitu juga pada run II, dimasukkan larutan aquadest, asam asetat, dan
kloroform masing – masing 15 ml. Lapisan bawah yang terbentuk yaitu asam asetat
dalam aquadest, sedangkan lapisan atas yaitu asam asetat dalam kloroform. Hasil
yang diperoleh dari percobaan ini pada Run II Kd = 2,85.
Pada percobaan ini didapat nilai Kd yang berbeda pada kedua run yang
disebabkan perbandingan terbalik volume NaOH yang terpakai untuk mentitrasi
larutan atas dan bawah pada kedua run. Hal ini berpengaruh pada nilai Kd yang
dihitung pada perhitungan.
Faktor yang mempengaruhi koefisien distribusi adalah konsentrasi zat terlarut
dalam pelarut 1 dan pelarut 2. Koefisien distribusi =1 artinya bahwa zat terdistribusi
merata dalam dua pelarut. Sedangkan koefisien distribusi <1 artinya bahwa zat tidak
terdistribusi merata dalam dua pelarut, dan zat tersebut lebih cenderung untuk
menuju ke salah satu pelarut (Partang, 2008).
Dari nilai Kd yang diperoleh, pada run I, Kd lebih kecil dari 1 karena asam
asetat cenderung terdistribusi ke dalam pelarut pada lapisan bawah yaitu aquadest
sedangkan pada run II, Kd lebih besar dari 1 karena asam asetat cenderung
terdistribusi ke dalam pelarut pada lapisan atas yaitu aquadest. Pada run I pelarut
diisopropil eter berada pada lapisan atas karena memiliki densitas yang lebih kecil
dari aquadest. Pada run II pelarut kloroform berada pada lapisan bawah karena
memiliki densitas yang lebih besar dari aquadest.
Kesulitan yang timbul dalam percobaan ini adalah bila komposisi dari aquadest,
khloroform dan asam asetat tidak tepat maka lapisan terbentuk sangat sedikit
sehingga menyulitkan dalam proses pemisahannya dalam corong pemisah.
Dari hasil percobaan yang dilakukan diperoleh persen berat dari masing-
masing zat berbeda satu sama lain. Pada lapisan Atas untuk Run I dan II terlihat

Kesetimbangan Cair-Cair 23
Laboratorium Kimia Fisika FT USU
Firman Arsurya / 100405027
Kelompok XVII

bahwa persen berat yang paling besar asam asetat, maka dapat kita ketahui bahwa
pada lapisan atas untuk run I dan II zat yang paling baik sebagai zat terlarut adalah
asam asetat, sedang untuk lapisan bawah untuk Run I dan II zat yang paling besar
persen beratnya adalah diisopropil eter dan khloroform.
Kloroform

10%
%
90

20%
80%

30%
% berat % berat
Kloroform 70% Asam asetat

40%
60%

50 %
50%

60%
40%

70%
30%

80%
20 %

90 %
10%

Asam
Aquadest asetat
90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%
% berat aquadest

= Lapisan Atas
= Lapisan Bawah
Gambar 4.1 Diagram Segitiga Untuk Run I

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa zat-zat yang dicampur (aquadest,
asam asetat, diisopropil eter) tidak membentuk kesetimbangan. Hal ini dapat
disebabkan oleh :
1. Kecerobohan saat pemisahan lapisan atas dan lapisan bawah
2. Adanya zat yang terbuang saat pencampuran larutan
Dari percobaan didapatkan persen berat pada Run I untuk asam asetat pada
lapisan atas dan lapisan bawah yaitu 30,43 % dan 30,38 %, sedangkan untuk
aquadest pada lapisan atas dan lapisan bawah yaitu 13,26 % dan 13,19 %, dan untuk
diisopropil eter pada lapisan atas dan lapisan bawah yaitu 56,31 % dan 55,95 %.

Kesetimbangan Cair-Cair 24
Laboratorium Kimia Fisika FT USU
Firman Arsurya / 100405027
Kelompok XVII

Kloroform

10%
%
90

20%
80%

30%
% berat % berat

70%
Kloroform Asam asetat

40%
60%

50 %
50%

60%
40%

70%
30%

80%
20 %

90 %
10%

Asam
Aquadest asetat
90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10%
% berat aquadest

= Lapisan Atas
= Lapisan Bawah
Gambar 4.2 Diagram Segitiga Untuk Run II

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa zat-zat yang dicampur (aquadest,
asam asetat, kloroform) dapat membentuk kesetimbangan, baik pada lapisan atas
maupun bawah, dimana persen massa dari kedua lapisan tersebut hampir sama
sehingga titik pada saat tercapainya kesetimbangan juga sama.
Dari percobaan didapatkan persen berat pada Run II untuk asam asetat pada
lapisan atas dan lapisan bawah yaitu 28,02 % dan 26,79 %, sedangkan untuk
aquadest pada lapisan atas dan lapisan bawah yaitu 12,19 % dan 10,29 %, dan untuk
kloroform pada lapisan atas dan lapisan bawah yaitu 59,74 % dan 63,91 %.

Kesetimbangan Cair-Cair 25
Laboratorium Kimia Fisika FT USU

Anda mungkin juga menyukai