Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK

ACARA I ……

LAPORAN PRAKTIKUM
Disusun sebagai laporan dalam pelaksanaan mata kuliah
Kimia Analitik (23D06110502)

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Adi Tonggiroh, S.T., M.T., IPM.
Dr. Ulva Ria Irfan, S.T., M.T

Asisten :
Nama Asisten NIM

Disusun Oleh :
Kelompok 12
Nama Praktikan NIM
Ferdy D061231056

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam menentukan kadar suatu senyawa tertentu, dapat menggunaan berbagai

macam metode, salah satunya yaitu titrasi. Titrasi merupakan sebuah proses analisis

dimana suatu volume larutan standar ditambahkan ke dalam larutan tertentu dengan

tujuan mengetahui konsentrasi yang tidak diketahui. Larutan standar sendiri adalah

larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara pasti. Berdasarkan kemurniannya,

larutan standar dibedakan menjadi larutan standar primer dan larutan standar sekunder.

Larutan standar primer merupakan larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang

dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi (konsentrasi diketahui dari

massa – volume larutan). Sedangkan larutan standar sekunder ialahlarutan standar yang

dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian

relatif rendah sehingga konsentrasi diketahui dari hasil standardisasi.Standardisasi larutan

merupakan suatu proses ketika konsentrasi larutan standar sekunder ditentukan dengan

tepat dengan cara mentitrasi larutan standar primer.

Dalam proses titrasi suatu zat berfungsi sebagai titran dan yang lain sebagai titrat.

Titran atau titer adalah larutan yang digunakan untuk mentitrasi (biasanya sudah

diketahui secara pasti konsentrasinya). Sedangkan titrat adalah larutan yang dititrasi

untuk diketahui konsentrasi komponen tertentu. Titik ekivalen adalah titik yg menyatakan

banyaknya titran secara kimia setara dengan banyaknya analit. Analit adalah spesies

(atom, unsur, ion, gugus, molekul) yang dianalisis atau ditentukan konsentrasinya atau

strukturnya.

Bersumber pada tipe reaksi yang digunakan dalam proses titrasi, terdapat tata cara

proses titrasi antara lain ialah asidimetri dan alkalimetri. Asidi dari kata acid (bahasa
Inggris) yang berarti asam lagi metri dari (bahasa Yunani) yang berarti ilmu, proses,

ataupun seni mengukur. Asimetri berarti pengukuran jumlah asam ataupun pengukuran

dengan asam. Titrasi asidimetri- alkalimetri ialah titrasi yang berhubungan dengan asam-

basa. Tidak hanya itu, penegrtian dari Asidimetri merupakan titrasi yang memakai larutan

asam ataupun acid selaku larutan standarnya, terhadap sesuatu larutan basa. Sebaliknya

alkalimetri ialah titrasi yang memakai larutan basa ataupun alkali selaku larutan

standarnya, terhadap sesuatu larutan yang bertabiat asam. Dalam titrasi ada perhitungan

volume yang dibutuhkan buat menggapai titik ekivalen. Dalam praktiknya titik ekivalen

susah buat diamati, disebabkan titik ekivalen ialah titik akhir teoritis ataupun titik akhir

stoikiometri. Perihal ini diatasi dengan pemberian penanda asam- basa sehingga titik

akhir titrasi bisa dikenal. Titik akhir titrasi ialah kondisi di mana akumulasi satu tetes zat

penitrasi( titran) yang akan menimbulkan pergantian warna indikator.

Oleh karena itu praktikum Kimia analitik terkhusus Alkalimetri berguna kepada

praktikan yaitu untuk mengetahui kadar asam dan basa dalam suatu larutan dimana dapat

mengetahui kadar konsentrasi suatu larutan dengan menggunakan metode asidi

alkalimetri.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari praktikum acara alkalimetri, yaitu untuk mengetahui
metode titrasi alkalimetri dan hubungannya dalam bidang geologi. Adapun tujuan
dari praktikum acara alkalimetri, yaitu:

1) Praktikan dapat menganilisis tingkat keasaman pada sampel saat fermentasi.


2) Praktikan dapat menganalisis kadar asam asetat dalam sampel.
3) Praktikan dapat menganalisis secara kualitatif hubungan alkalimetri dalam
aplikasinya di bidang geologi.
BAB II
TEORI DASAR
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum acara ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Alat Praktikum
No Alat Satuan Keterangan
1 Buret 50 ml 2 buah
2 Erlenmeyer 250 ml 2 buah
3. Pipet Volume 10 ml 2 buah
4. Neraca analitik 1 buah
5. Bulb 1 buah
6. Pipet tetes 2 buah
7 Gelas piala 250 ml 2 buah
8. Labu ukur 100 ml 1 buah
9. Labu semprot 1 buah
10. Corong 2 buah
11. Statif dan klem 2 buah

Sedangkan untuk bahan praktikum adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Bahan Praktikum


No Bahan Satuan Keterangan
1. Asam oksalat (C2H2O4) 15 ml
2. Indikator PP 2 tetes
3. Natrium hidroksida (NaOH) 0,1 N Hingga
tanda batas
4. Tape ketan hitam 5 gram
3.2 Langkah Kerja

A. Pembakuan konsentrasi larutan NaOH 0,1 N dengan larutan baku primer


asam oksalat

Tabel 3.3 Langkah Kerja Praktikum


No Aktivitas Hasil Pengamatan
1. Buret yang telah dibilas diisi Hingga tanda batas
dengan NaOH
2. Masukkan larutan baku asam 15 ml
oksalat kedalam erlenmeyer
3. Tambahkan indikator P.P 2 tetes
4. Larutan asam oksalat dalam Terjadi perubahan warna dari tak
erlenmeyer dititrasi dengan larutan berwarna menjadi merah muda
NaOH dalam buret

B. Penentuan asam asetat dalam tape ketan hitam

Tabel 3.4 Langkah Kerja Praktikum


No Aktivitas Hasil Pengamatan
1. Ditimbang tape ketan hitam 5 gram
kemudian dihaluskan
2. Pipet sampel tape ketan hitam yang 15 ml
telah disaring kedalam erlenmeyer
3. Tambahkan indicator P.P 2 tetes
4. Larutan sampel yang ada didalam Terjadi perubahan warna dari ungu
Erlenmeyer dititrasi dengan larutan menjadi hitam
NaOH dalam buret
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS

3.1 Hasil
3.2 Analisis
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

3.3 Kesimpulan
3.4 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Format APA Style


LAMPIRAN

Semua dokumentasi saat praktikum

Anda mungkin juga menyukai