OLEH :
II. PENDAHULUAN
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang
dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus
empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau
CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak
berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C.
Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam
format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya
terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia
dan bahan baku industri yang penting. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan
sebagai pengatur keasaman (www.wikipedia.org).
Pada penentuan asam cuka ini dilakukan titrasi alkalimetri di mana reaksi yang terjadi
adalah reaksi netralisasi. Alat yang digunakan dalam titrasi adalah buret (Gambar 01).
Sumber : www.chem-is-try.org
Gambar 01. Buret yang Umum Digunakan dalam Titrasi
2. Dibuat larutan NaOH dengan konsentrasi 0,1 N. NaOH berupa kristal berwarna putih.
Setelah kristal NaOH dilarutkan ke
dalam 500 mL aquades, terbentuk larutan
tak berwarna.
Terasa panas pada labu ukur.
3. Dibuat larutan standar Asam Oksalat (H 2C2O4) Asam oksalat berupa serbuk berwarna
dengan konsentrasi 0,1 N.
putih.
Setelah dilarutkan ke dalam aquades
terbentuk larutan tak berwarna.
7. Dimasukkan larutan NaOH yang telah Larutan NaOH yang tidak berwarna
distandarisasi sebagai zat peniter (titran) ke
dimasukkan ke dalam buret sampai
dalam buret.
angka 0 pada buret.
Buret yang digunakan berukuran 50 mL
dengan ketelitian 0,05 mL
9. Titrasi dihentikan ketika titik akhir titrasi Setelah akhir titrasi larutan berwarna merah muda.
dicapai, yang ditandai dengan perubahan warna
indikator dari tidak berwarna menjadi merah,
pada keadaan netral atau kelebihan sedikit basa.
10. Diulangi titrasi minimal sebanyak 3 kali.
VIII. PEMBAHASAN
8.1 Pembuatan Larutan Standar NaOH dan H2C2O4
Untuk mentitrasi asam cuka (CH3COOH) digunakan larutan NaOH 0,1 N sebagai
titran. Larutan NaOH ini dibuat dengan melarutkan sebanyak 4 gram padatan NaOH menjadi
1000 mL larutan. Massa NaOH yang diperlukan untuk membuat larutan 0.1 N diketahui dari
perhitungan berikut :
Konsentrasi NaOH = 0,1 N = 0,1 M (karena NaOH merupakan basa valensi 1)
Volume larutan yang dibuat = 1 L
Massa molar NaOH = 40 gram/mol
Massa NaOH = mol x massa molar
[H+] = √ Ka x Ca
pH = - log √ Ka x Ca
V
CH3 COOH = 10,067 mL
IX. SIMPULAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan maka dapat ditarik kesmpulan sebagai berikut:
1. Prosedur percobaan sederhana penentuan kadar asam cuka dalam cuka perdagangan
adalah:
a. Ditentukan konsentrasi asam cuka yang akan dititrasi dengan mengkonversi % asam cuka
dari label botol kemasan kedalam normalitas (N). Apabila tidak sesuai dengan konsentrasi
titran (konsentrasi asam cuka terlalu tinggi) bisa dilakukan pengenceran sehingga didapat
konsentrasi 0,1 N.
b. Dibuat larutan NaOH dengan konsentrasi 0,1 N.
c. Dibuat larutan standar Asam Oksalat (H2C2O4) dengan konsentrasi 0,1 N.
d. Terlebih dahulu NaOH 0,1 N distandardisasi dengan H 2C2O4 0,1 N. Asam oksalat sebagai
titrat, sedangkan NaOH sebagai titran. Indikator yang digunakan dalam titrasi adalah
indikator fenolftalein (PP). Konsentrasi NaOH hasil standarisasi dihitung.
e. Dengan menggunakan pipet volume, dipipet 10 mL larutan asam cuka (yang telah
dititrasi) dan dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer.
f. Ditambahkan 2-3 tetes indikator fenolptalein.
g. Dimasukkan larutan NaOH yang telah distandarisasi sebagai zat peniter (titran) ke dalam
buret.
h. Sambil menggoyang-goyangkan labu, diteteskan sedikit demi sedikit larutan NaOH ke
dalam labu erlenmeyer dan diamati perubahan warna dari indikator.
i. Titrasi dihentikan ketika titik akhir titrasi dicapai, yang ditandai dengan perubahan warna
indikator dari tidak berwarna menjadi merah, pada keadaan netral atau kelebihan sedikit
basa.
j. Diulangi titrasi minimal sebanyak 3 kali.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Kami tidak yakin dengan kadar asam cuka yang tertera pada label cuka perdagangan.
Oleh karena itu maka kami melakukan analisis asam cuka dalam cuka perdagangan secara
titrimetri.
2. Konsentrasi larutan standar basa yang perlu disiapkan jika kadar asam asetat pada cuka
sekitar 10% adalah 0,1 N. Perhitungannya adalah sebagai berikut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Burette. Diakses pada tanggal 2 Desember 2007 dari www.chem-is-try.org
Anonim. 2007.Asam Asetat. Diakses pada tanggal 2 Desember 2007 dari www.wikipedia.org
Day, R.A. dan A. L. Underwood. 1983. Analisa Kimia Kuantitatif Edisi 4. Jakarta :
Erlangga.
Selamat, I Nyoman, dkk.2002. Kimia Analitik Kuantitatif. Singaraja : Jurdik Kimia, IKIP N
Singaraja.
Selamat, I Nyoman, I Gusti Lanang Wiratma. 2004. Penuntun Praktikum Kimia Analitik.
Singaraja : Jurdik Kimia, IKIP N Singaraja.