Anda di halaman 1dari 7

Nama asisten : Fressylia Raisha F

Tanggal Praktikum : 9 Oktober 2017


Tanggal Pengumpulan: 16 Oktober 2017

PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Elia Herlina Dwiyanti (240210160097)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022)
7798844, 779570 Fax. (022) 7795780 Email: eliaherlinadwi@gmail.com

ABSTRACT
Titration is a method to determine the level of a substance by using another substance
that has been known concentration. In physical and analytical chemistry the titration
principle is widely used so it must be understood in order that the titration results be as
desired. The purpose of the titration is to standardize a secondary standard solution 0.1
N HCl with Na2CO3. The method used in this acid-base titration is alkalimetric acid
titration method with methyl orange indicator. Results obtained from 11 repetitions is
diverse. The average volume of HCl required to reach the endpoint of titration is 10.30
ml so that the average normality of HCl is 0.0976 N.

Keywords: chloride acid,indicator, normality, sodium chloride, titration.

PENDAHULUAN dipersiapkan dengan menimbang dan


Titrasi merupakan salah satu metode melarutkan suatu zat tertentu dengan
analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif kemurnian tinggi (konsentrasi diketahui
adalah penentuan banyak unsur-unsur dari massa - volum larutan). Larutan
kimia melalui sifat-sifat fisika dan standar sekunder adalah larutan standar
kimia unsur unsur tersebut. Teknis yang dipersiapkan dengan menimbang
analisis yang berdasarkan pada jumlah dan melarutkan suatu zat tertentu
(volume) suatu larutan yang sudah dengan kemurnian relatif rendah
diketahui konsentrasinya yang sehingga konsentrasi diketahui dari
diperlukan untuk bereaksi sempurna hasil standardisasi (Day Underwood,
dengan suatu zat yang akan ditentukan 1999). Analisis volumetri dibagi
konsentrasinya disebut analisis menjadi beberapa bagian berdasarkan
volumetri. reaksi-reaksi yang terjadi salah satunya
Analisis dengan cara volumetri adalah reaksi asidi-alkalimetri atau
berdasarkan reaksi kimia seperti berikut biasa disebut titrasi asam basa. Titrasi
: aA + tT → AaTt merupakan suatu metoda untuk
Dimana : (a) molekul analit A menentukan kadar suatu zat dengan
bereaksi dengan (t) molekul pereaksi T. menggunakan zat lain yang sudah
Pereaksi T, disebut titran yang diketahui konsentrasinya. Titrasi
ditambahkan secara sedikit-sedikit, biasanya dibedakan berdasarkan jenis
umumnya dilakukan dari sebuah buret reaksi yang terlibat di dalam proses
dalam bentuk larutan dengan titrasi, sebagai contoh bila melibatkan
konsentrasi yang diketahui. Larutan reaksi asam basa maka disebut sebagai
yang telah diketahui konsentrasinya titrasi asam basa yang terdiri dari titer
secara pasti disebut larutan standar dan titrat (Harjadi, 1993). Titrasi asam
(larutan baku). Berdasarkan basa terbagi menjadi tiga yaitu titasi
kemurniannya larutan baku terdiri dari asam kuat dan basa lemah, titasi asam
dua jenis, yaitu larutan baku primer dan lemah dan basa kuat, serta titrasi asam
larutan baku sekunder. Larutan standar lemah dan basa lemah.
primer adalah larutan standar yang
Titrasi asam dan basa yang Pembuatan Natrium Karbonat
dilakukan adalah titrasi antara asam Na2CO3 Anhidrous 0,1 N
klorida (HCl) dan natrium karbonat Ditimbang Na2CO3 anhidrous
(Na2CO3). Titrasi ini memiliki pH<7 sebanyak 1,325 gram didalam gelas
pada saat titik akhir titrasi. Natrium kimia. Lalu, dipindahkan secara
karbonat merupakan suatu larutan baku kuantitatif ke dalam labu ukur 250 ml
primer sedangkan asam klorida dengan bantuan corong gelas. Terakhir
merupakan suatu larutan baku ditambahkan akuades sampai tanda
sekunder. batas dan kocok hingga homogen.
Dalam titrasi asam basa digunakan
indikator untuk menentukan titik akhir Pembuatan Larutan Indikator
titrasi. Indikator yang dipakai dalam Metil Orange
titrasi asam basa adalah indikator yang Cara pembuatannya yaitu ditimbang
perubahan warnanya dipengaruhi oleh 0,25 mg metil orange kemudian
pH (Khopkar, 2002). Indikator adalah dipindahkan ke labu ukur 25 ml.
variabel yang dapat digunakan untuk ditambahkan alkohol 70% sampai tanda
mengevaluasi keadaan atau status dan batas lalu kocok hingga homogen.
memungkinkan dilakukannya
pengukuran terhadap perubahan- Standarisasi HCl 0,1 N Terhadap
perubahan yang terjadi dan waktu ke Na2CO3 0,1 N
waktu, sedangkan Indikator asam-basa Prosedur yang dilakukan yaitu
merupakan suatu zat yang mempunyai pertama, dipipet Na2CO3 0,1 N sebanyak
warna berbeda pada struktur bersifat 10 ml. Setelah itu, dimasukkan ke dalam
asam dan bersifat basa. Indikator dipilih Erlenmeyer 100 ml dan ditambahkan
berdasarkan rentang pHnya. tiga tetes indikator metil orange yang
Metil orange merupakan indikator telah dibuat sebelumnya. Dimasukkan
dengan rentang pH 3,1 sampai 4,4 HCl 0,1 N ke dalam buret 50 ml atau
dengan warna dalam lingkungan asam 100 ml. Kemudian Na2CO3 0,1 N
berwarna merah sedangkan dalam dititrasi dengan HCl 0,1 N sampai
lingkungan basa berwarna jingga. terbentuk warna merah. Perlakuan ini
dilakukan 11 kali oleh 11 kelompok.
Terakhir, dihitung normalitas HCl.
BAHAN DAN METODE
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahan yang digunakan dalam titrasi
asam klorida dengan natrium karbonat Titrasi yang dilakukan dalam
ini antara lain akuades, alkohol 70%, praktikum ini adalah titrasi HCl 0,1 N
HCl pekat, metil orange dan Na 2CO3 dengan Na2CO3 Anhidrous 0,1 N.
anhidrous.
Alat yang digunakan dalam titrasi Larutan HCl 0,1 N
asam basa adalah buret 50 ml dan 100 HCl menurut MSDS (Material
ml, erlenmeyer 100 ml, klem, labu ukur Savety Data Sheet) merupakan suatu
250 ml dan 25 ml, magnetic stitter, asam kuat berbentuk larutan dengan Mr
neraca analitik, pipet ukur 25 ml, 36,46 g/mol. Larutan ini tidak berwarna
spatula, statif, dan volume pipet 10 ml. memiliki ph<1. Titik beku HCl adalah –
30oC dan larut dalam air (LabChem,
Pembuatan Larutan HCl 0,1 N 2012).
Pertama, dipipet 2,1 ml HCl 37 % Larutan HCl 0,1 N dibuat dari HCl
kemudian dimasukkan ke dalam labu 37 %. Jumlah HCl 37 % yang digunakan
ukur 250 ml yang sebelumnya telah diisi agar mencapai nilai 0,1 N adalah 2,1
akuades. Setelah itu tambahkan akuades mL. Jumlah tersebut didapatkan
sampai tanda batas labu ukur dan berdasarkan teori perhitungan
dikocok sampai larutan homogen.
menggunakan rumus molaritas dan karbonat anhidrous padat langsung
rumus pengenceran. ditambahkan akuades tetapi tetap larut
HCl 37% sebanyak 2,1 ml dan tidak membatu karena jumlahnya
dimasukkan kedalam labu ukur 250 mL Na2CO3 yang dilarutkan sedikit.
yang sebelumnya telah berisi akuades
kurang lebih 50 ml. Hal ini dilakukan Indikator Metil Orange
karena HCl pekat bersifat reaktif dan Zat warna indikator metil orange
eksotermis yaitu akan melepaskan merupakan zat warna anionik atau
panas ke lingkungan. Jadi apabila sering disebut dengan zat warna asam,
langsung dimasukkan kedalam labu ukur yang sangat berguna sebagai larutan
lalu ditambahkan akuades akan langsung indikator asam bagi kepentingan analitik
bereaksi dan menghasilkan panas di berbagai laboratorium kimia
sehingga dapat menyebabkan labu ukur (Mahatmanti & Sumarni, 2003).
pecah saat laruran akan di homogenkan. Indikator metil orange dibuat dengan
Larutan HCl ini sangat berbahaya melarutkan 0,25 gram metil orange ke
menurut MSDS-nya apabila terhitup dalam 25 ml alkohol 70 %. Metil orange
akan menyebabkan iritasi pada bagian dilarutkan dalam alkohol karena
slauran pernafasan, membuat merupakan senyawa organik nonpolar
tenggorokan kering, apabila terkena yang larut dalam pelarut nonpolar
kulit akan menyebabkan luka bakar seperti alkohol. Alkohol 70% dibuat dari
kaustik atau korosi pada kulit, dan alkohol 96 % maka harus dilakukan
apabila terkena mata dapat pengenceran sehingga didapatkan
menyebabkan kerusakan mata secara volume alkohol 96 % yang dibutuhkan
permanen. untuk membuat alkohol 70 % adalah
18,23 ml berdasarkan perhitungan
Natrium Karbonat Na2CO3 menggunakan rumus pengenceran.
Anhidrous 0,1 N Indikator dipilih berdasarkan rentang
Natrium karbonat memiliki rumus pH. Metil orange memiliki rentang pH
kimia Na2CO3 memiliki berat molekul dari 3,1-4,4 (Rubinson, Judith F,
sebesar 105,99 g/mol, berbentuk padatan Rubinson, & Kenneth A, 1998). Apabila
atau serbuk warna putih dengan pH warna merah muncul berarti larutan
sekitar 11,5 Larut dalam air panas, berapa pada lingkungan asam dengan
gliserol. Sebagian larut dalam air dingin. pH<3,1 sedangkan kuning pada
Tidak larut dalam aseton, alkohol lingkungan basa dengan pH>4,4.
(ScienceLab, 2013). Larutan natrium Indikator metil orange dipilih dalam
karbonat Na2CO3 anhidrous 0,1 N dibuat titrasi ini karena titrasi ini dilakukan
dengan melarutkan 1,325 gram Na 2CO3 antara asam kuat HCl dan garam bersifat
anhidrous berdasarkan perhitungan basa Na2CO3 sehingga pada titik akhir
menggunakan rumus molaritas. titrasi akan dihasilkan pH asam ditandai
Dilarutkan dalam gelas kimia berisi dengan berubahnya larutan garam basa
akuades 50 ml. Melarutkan Na 2CO3 dari warna orange menjadi warna merah.
anhidrous seharusnya jangan
ditambahkan akuades secara langsung Standarisasi HCl 0,1 N Terhadap
karena natrium karbonat anhidrous akan Na2CO3 0,1 N
mengkristal seperti batu karena Standarisasi larutan dilakukan untuk
berdasarkan MSDS, Na2CO3 anhidrous membakukan dan menentukan
larut dalam air panas sehingga apabila konsentrasi larutan sekunder yaitu HCl
langsung dilarutkan dalam air dingin dengan cara mentitrasi dengan larutan
akan memadat seperti batu. Prosedur standar primer Na2CO3. Larutan HCl
yang benar adalah terlebih dahulu harus dibakukan karena larutan ini
menyiapkan akuades didalam gelas mudah menguap dan mudah bereaksi
kimia lalu natrium karbonat anhidrous dengan senyawa lain di udara.
dilarutkan. Dalam praktikum ini natrium Sedangkan larutan Na2CO3 bersifat baku
karena telah diketahui secara pasti 9 10,10 0,0990
konsentrasinya, berat molekul lebih 10 10,25 0,0976
bedar daripada HCl, mudah diperoleh, 11 10,25 0,0976
dimurnikan, dikeringkan, dan disimpan Rata-rata 10,30 0,0976
dalam keadaan murni, tidak bersifat
Normalitas HCl diketahui setelah
higroskopis dan tidak berubah berat
mendapatkan volume HCl yang di
dalam penimbangan di udara.
titrasi dengan Na2CO3 kemudian
Penentuan kadar suatu larutan basa
dilakukan perhitungan menggunakan
dengan larutan standar asam atau biasa
rumus :
disebut adisimetri sedangkan penetapan
V1N1= V2 N2
kadar asam dengan standar basa disebut
Berdasarkan tabel 1. didapatkan
alkalimetri. Pada praktikum ini
nilai normalitas HCl yang berbeda beda
dilakukan titrasi alkalimetri. Prinsip
karena volume HCl yang dibutuhkan
titrasi asam basa yaitu mereaksikan
juga berbeda beda. Sebagian besar
suatu larutan asam dengan suatu larutan
volume yang dibutuhkan sampai titik
basa kemudian ditambahkan indikator
akhir titrasi tercapai yaitu lebih dari
untuk menentukan titik akhir titrasi.
10,0 ml. Hal ini terjadi karena berbagai
Perubahan warna menandakan telah
faktor maka dari itu tidak selalu volume
tercapainya titik akhir titrasi (Brady,
HCl hasil perhitungan teori sama
1999).
dengan pada kenyataannya. Bisa jadi
Titik akhir titrasi ditentukan
kurang atau lebih karena terdapat
berdasarkan pada perubahan pH pada
beberapa faktor seperti rH, suhu, dan
titik ekivalen. Titik ekivalen adalah
udara bereaksi dengan larutan sehingga
keadaan dimana jumlah mol asam tepat
nilainya tidak pas 10 ml sesuai
habis bereaksi dengan jumlah mol basa.
perhitungan tetapi masih mendekati 10
Dalam titrasi asam basa yang diamati
ml. Faktor lainnya adalah perbedaan
adalah titik akhir titrasi, yaitu pada saat
volume tetesan yang keluar dari buret
standarisasi larutan dihentikan karena
pada saat mendekati titik akhir titrasi.
telah terjadi perubahan warna, bukan
titik ekivalen.
KESIMPULAN
Reaksi yg terjadi antara HCl dengan
Na2CO3 adalah sebagai berikut :
HCl merupakan larutan baku
2HCl + Na2CO3 → 2NaCl + H2O + CO2
sekunder yang harus dibakukan oleh
Penentuan normalitas asam kuat HCl
larutan baku primer Na2CO3.
dilakukan dengan metode titrasi asam
Indikator metil orange dipilih karena
basa dengan garam basa Na2CO3 0,1 N
rentang pH yang sesuai yaitu 3,1-4,4.
10 ml. Normalitas dan volume HCl hasil
Perubahan warna yang terjadi pada
titrasi dengan Na2CO3 0,1 N 10 ml dan 3
larutan Na2CO3 saat titik akhir titrasi
tetes indikator metil orange adalah
yaitu berubah dari orange menjadi
sebagai berikut.
merah.
Tabel 1. Normalitas HCl Rata-rata volume HCl yang
Kelompo V HCl N HCl dibutuhkan untuk mencapai titik akhir
k (mL) (N) titrasi yaitu sebesar 10,30 ml sehingga
1 11,00 0,0909 rata-rata normalitas HCl adalah sebesar
2 10,80 0,0923 0,0976 N.
3 10,50 0,0953
DAFTAR PUSTAKA
4 10,00 0,1000
5 10,15 0,0985 Brady, J.E and Humiston. 1999.
6 10,00 0,1000 Generap Chemistry and Structure
7 10,15 0,0985 4th Edition. John Willey & Sons
8 10,15 0,0985 Inc, New York.
Day, Underwood, .1999. Kimia Analisis Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik
Kuantitatif. Penerbit Erlangga, Dasar. PT Gramedia Pustaka
Jakarta Utama, Jakarta.
Khopkar, S.M. 2002. Konsep Dasar
Kimia Analitik. UI-Press, Jakarta.
Mahatmanti, F.W., Sumarni, W. Kajian Termodinamika Penyerapan Zat Warna Indikator
Metil Oranye (Mo) Dalam Larutan Air Oleh Adsorben Kitosan. 2003.
JSKA.Vol.VI.No.2 halaman 1-19.
Rubinson, Judith F & Rubinson, Kenneth A. 1998. Contemporary in Analytical
Chemistry. John Wiley & Sons Inc, Toronto.
10,0.N = 10. 0,1
N = 0,100N
Kelompok 5:
V1N1= V2 N2
LAMPIRAN 10,15 N = 10. 0,1
N = 0,0985N
1. Perhitungan volume alkohol 70 % Kelompok 6:
dari alkohol 96 % V1N1= V2 N2
V1N1= V2 N2 10 .N = 10. 0,1
25 ml. 70 = V2 . 96 N = 0,100N
V2= 18, 23 ml Kelompok 7:
V1N1= V2 N2
2. Perhitungan volume HCl pekat 37% 10,15.N = 10. 0,1
ρ HCl 37 % = 1,19 kg/L N = 0,0985N
Mr HCl = 36,5 gram/mol Kelompok 8:
% .10. ρ 37.10.1,19 V1N1= V2 N2
M= =
Mr 36,5 10,15.N = 10. 0,1
= 12,063 M N = 0,0985N
N = M . BE V1N1= V2 N2
N = 12,063 . 1 = 12,063 N Kelompok 9:
V1N1= V2 N2 V1N1= V2 N2
250 ml. 0,1 = V2 . 12,063 10,1.N = 10. 0,1
V2= 2,07 ml ≈ 2,10 ml N = 0,0990N
Kelompok 10:
3. Perhitungan berat Na2CO3 0,1 N V1N1= V2 N2
M= N/BE 10,25.N = 10. 0,1
M=0,1/2 =0,05M N = 0,0976N
g 1000 Kelompok 11:
M= X
Mr vol V1N1= V2 N2
10,25.N = 10. 0,1
g 1000 N = 0,0976N
0,05 = X
106 250
Gambar hasil titrasi :
g = 1,325 gram
Gram Na2CO3 adalah 1,325 gram

4. Perhitungan volume dan normalitas


HCl dari titrasi dengan Na2CO3
Kelompok 1:
V1N1= V2 N2
11 N = 10. 0,1
N = 0,0909N
Kelompok 2:
V1N1= V2 N2
10,8.N = 10. 0,1 Gambar 1.
N = 0,0923N
Kelompok 3:
V1N1= V2 N2
10,5.N = 10. 0,1
N = 0,0950 N
Kelompok 4:
V1N1= V2 N2
Gambar 2.

Anda mungkin juga menyukai