KIMIA DASAR
Dosen Pengampu :
NPM : 23122300001
FAKULTAS PERTANIAN
2023
PEMBUATAN LARUTAN,STANDARISASI HCl & TITRASI
BAB 1
TUJUAN PRAKTIKUM
METODOLOGI PERCOBAAN
Alat Bahan
• Buret • NaOH
• Statif • Aquades
• Erlenmeyer • Phenolpthalen
• Beaker glass 1%
• Pipet tetes • HCl 0,1N
• Propipet
Cara Kerja
Tambahkan 5 indikator
PPdalam larutan sampel
4.2 Hasil
Sampel Basa
4.3 Pembahasan
Titrasi asam basa merupakan salah satu metode analisis kuantitatif untuk
menentukan konsentrasi dari suatu zat yang ada dalam larutan. Keberhasilan dalam
titrasi asam-basa sangat ditentukan oleh kinerja indikator yang mampu
menunjukkan titik akhir dari titrasi. Indikator merupakan suatu zat yang
ditambahkan ke dalam larutan sampel sebagai penanda yang menunjukkan telah
terjadinya titik akhir titrasi pada analisis volumetrik. Suatu zat dapat dikatakan
sebagai indikator titrasi asam basa jika dapat memberikan perubahan warna sampel
seiring dengan terjadinya perubahan konsentrasi ion hidrogen atau perubahan pH
(Day & Underwood, 1986).
Indikator asam basa yang sering digunakan di laboratorium untuk titrasi
asam basa merupakan indikator sintetis contohnya fenolftalein (PP) dan metil jingga
(MJ). Setiap indikator sintetis memiliki harga yang cukup mahal, serta dapat
menyebabkan polusi lingkungan. Harga indikator titrasi asam basa yang mahal
membuat terbatasnya percobaan titrasi tersebut terutama di sekolah-sekolah yang
berada jauh dari perkotaan.(Khopkar,2003)
Dalam praktikum kali ini digunkan indikator PP dan juga kelompok kami
mengalami kegagalan pada titrasi asam dikarenakan beberapa faktor yang
berpengaruh,berikut diantaranya:
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
3. Konsentrasi (N) NaOH sebagai titrat akan mempengaruhi hasil akhir titrasi
5.2 Saran