Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

TITRASI ASAM DAN BASA

Disusun oleh :
DENNY SETYAWAN
22122300010

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL


PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2022
I. TUJUAN PRAKTIKUM

Adapun tujuan pada praktikum standarisasi larutan kali ini yaitu agar
mahasiswa mampu memahami dan mengetahui konsentrasi larutan asam dan basa kuat
atau lxemah di mata kuliah kimia dasar prodi Teknologi Hasil Pertanian.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar


suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui
konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis
reaksi yang terlibat dalam proses titrasi, sebagai contoh bila
melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam
basa, titrasi redoks untuk titrasi yang melibatkan reaksi
reduksi oksidasi,titrasi kompleksometri untuk titrasi yang
melibatkan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya.
Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut titran dan biasanya
diletakkan didalam erlenmeyer, sedangkan zat yang telah
diketahui disebut sebagai titer dan biasanya diletakkan diburet.
Baik titer maupun titran biasanya dalm bentuk larutan yang
diuji (Sunardi,2006).
Titrasi asam basa disebut juga titrasi adisi alkalemetri.
Kadar atau konsentrasi asam basa larutan dapat ditentukan
dengan metode volumetri dengan teknik titrasi asam basa.
Volumetri adalah teknik analisis kimia kuantitatif untuk
menetapkan kadar sempel dengan pengukuran volume larutan
yang terlibat reaksi berdasarkan kesetaraan kimia, kesetaraan
kimia ditetapkan melalui titik titrasi yang diketahui dari
perubahan warna indikator dan kadar sempel untuk ditetapkan
melalui perhitungan berdasarkan persamaan reaksi
(Anonim,2015).
Titrasi asam basa merupakan teknik untuk menentukan
konsentrasi suatu zat dengan cara reaksi yang terjadi
merupakan reaksi asam basa (netralisasi). Larutan yang
konsentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku. Titik
ekuivalen adalah titik ketika asma dan basa tetap habis
bereaksi dengan disertai perubahan warna indikatornya. Titik
akhir adalah saat terjadi perubahan warna indikator
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen
pada titrasi asam basa
1. Memiliki PH meter memonitor perubahan PH selama titrasi
dilakukan kemudian membuat plot antara PH dengan volume
titrant untuk memperoleh kurva titrasi. titik tengah dari kurva
titrasi disebut titik ekuivalen.
2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada
titrasi sebelum proses titrasi didilakukan. Indikator ini akan
berubah warna ketika titik ekuivalen. Pada saat inilah titrasi
dihentikan.
Pada umumnya cara kedua dipilih disebabkan kemudahan
pengamatan, titik diperlukan alat tambahan dan sangat praktis
(Rival,1995)

III. METOLOGI PERCOBAAN

Alat

 Statif + Klem + Buret


 Erlenmeyer
 Corong gelas
 Gelas beaker
 Labu ukur
 Pipet ukur
 Pipet tetes
 PH meter
 Kertas lakmus
 Kertas PH universal

Bahan

 Indikator PP
 NaOH
 HCl
 Sample asam
 Sample basa
Cara Kerja :
HCl 1N

Dimasukan 10 ml ke
dalam erlenmeyer

Ditambahkan indikaor PP
3 tetes

Di titrasi sampai terjadi


perubahan warna

Hasil:
Sampel basa
Ulangan pH sampel pH meter Volume HCl (ml) 0,02 N
1. 13 12,82 47,4
2. 13 12,82 46,8
3. 13 12,82 46,1
4. 13 12,82 43,7

Sampel asam
Ulangan pH sampel pH meter Volume HCl (ml) 0,02 N
1. 2 1,29 2
2. 2 1,29 2,1
3. 2 1,29 2,1
4. 2 1,29 2,1

Rata – rata volume basa : 46


Rata – rata volume asam : 2,1
IV. PEMBAHASAN
Pada praktikum asam dan basa indikator yang digunakan adalah fenolftalein
(PP) yang mempunyai karakteristik pH 8,3 tidak berwarna ( asam ), pH > 8,3 pink
keunguan ( basa ). Pada larutan indikator yang ditambahkan sedikit kira kira 2 – 3
tetes. Pengukuran menunjukan bahwa pada pH indikator < 8,3 tidak berwarna
(larutan basa) tetapi mulai berubah warna menjadi pink keunguan jika pH > 8,3
(larutan asam).
Basa sebelum ditambahkan indikator PP warnanya transparan, Ketika sudah
ditambahkan indikator PP dan melalu proses titrasi warnanya berubah menjadi
ungu muda.
Asam sebelum ditambahkan indikator PP warnanya ungu. Ketika sudah
ditambahkan indikator PP dan melalui proses titrasi warnanya berubah menjadi
transparan.
Basa sesudah di titrasi
Asam sesudah di titrasi

V. KESIMPULAN

Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa larutan asam dan basa bila di
tetesi indicator PP akan berubah warna. Volume NaOH yang digunakan akan
mempengaruhi konsentrasi HCl tersebut sehingga harus berhati hati dalam
melakukan praktikum ini. Selain itu mahasiswa dapat mengetahui dan memahami
bagaimana cara titrasi asam dan basa dengan baik dan benar.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Khopkar, SM. 1990 .Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press


Purba, Michael. 1997. Buku Pelajaran Ilmu Kimia Untuk SMU Kelas 12. Jakarta:
Erlangga

Tati Setiawati. Titrasi Asam Basa (Titrasi). https://rest- app .belajar. kemdikbud.
go. id/files/pdf/38edfe41b8c7490cb15ebc4f 316b78ca.pd
VII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai