Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA DASAR

TITRASI ASAM BASA

DISUSUN OLEH :

NAMA : ANGKY TERNANDO

NIM : 06111282126017

DOSEN PENGAMPU :

1. RODI EDI, S.Pd., M.Pd.

2. EKA ADHIYA, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN
2021
Percobaan IV
I. Judul Praktikum : Titrasi asam basa
II. Tanggal Praktikum : 19 September 2021
III. Tujuan Praktikum :
1. Mampu menerapkan teknik titrasi untuk menganalisis contoh yang
mengandung asam
2. Mampu menstandarisasi larutan
3. Mengetahui titik ekuivalen dan titik akhir titrasi basa

IV. Alat dan Bahan


Alat
 Buret 50ml
 starif dan klem
 corong kaca
 erlenmeyer
 pipet volume
 neraca
 kaca arloji
 labu ukur 500ml
 gelas ukur 100ml

Bahan :
 Larutan NaOH
 KHP Soloution
 Phenolpthalein

V. Landasan Teori

Dalam percobaan titrasi, suatu larutan yang konsentrasinya diketahui


secara pasti, disebut sebagai larutan standar (standar solution), ditambahkan
secara bertahap ke larutan lain yang konsentrasinya tidak diketahui sampai
reaksi kimia antara kedua larutan tersebut berlangsung sempurna. Jika kita
mengetahui volume larutan standar dan larutan tidak diketahui yang digunakan
dalam titrasi, maka kita dapat menghitung konsentrasi larutan tidak diketahui
itu. Natriun Hidroksida adalah salah satu basa yang umum digunakan di
laboratorium. Namun demikian, karena padatan natrium hidroksida sulit di
peroleh dalam keadaan murni, larutan natrium hidroksida harus distandarisasi
terlebih dahulu sebelum digunakan dalam kerja analitis yang memerlukan
keakuratan. Kita dapat menstandarisasi larutan natrium hidroksida dengan
menitrasinya menggunakan larutan asam yang sudah diketahui konsentrasinya
secara tepat (Maftuha, 2014).

Salah satu teknik yang penting dalam kimia analitik ialah titrasi, yaitu
penambahan secara cermat volume suatu larutan yang mengandung zat A yang
konsentrasinya diketahui, kepada zat B yang konsentrasinya tidak diketahui,
yang akan mengakibatkan reaksi antara keduanya secara kuantitatif. Selesainya
reaksi yaitu pada titik akhir, ditandai dengan semacam perubahan sifat fisis,
misalnya warna campuran yang bereaksi. Titik akhir dapat di deteksi dalam
campuran reaksi yang tidak berwarna dengan menambahkan zat yang disebut
indikator, yang mengubah warna pada titik akhir. Pada titik akhir, jumlah zat
kimia A yang telah di tambahkan secara unik berkaitan dengan bahan kimia B
yang tidak diketahui yang semula ada, berdasarkan persamaan reaksi titrasi.
Dalam kebanyakan reaksi asam-basa, tidak ada perubahan warna yang tajam
pada titik akhirnya. Dalam hal ini, perlu di tambahkan sedikit indikator, yaitu
zat warna yang berubah warna bila reaksi selesai. (Maftuha, 2014).

Fenolftalein adalah salah satu indikator asam – basa sintetik yang memiliki
rentang pH antara 8,00 – 10,0. Pada larutan asam dan netral, fenolftalein tidak
berwarna. Sedangkan bila dimasukkan ke dalam larutan basa, warnanya akan
berubah menjadi merah (Noviirayanti. 2013).

VI. Prosedur percobaan


Membuka laboratorium visual untuk melakukan percobaan, Setelah masuk
kedalam lab virtual;
1. Menimbang KHP Solution sebanyak 0.4692 dan di isikan ke dalam
erlenmayer.
2. Lalu masukan larutan NaOH 05 M sebanyak 100 ml ke dalam gelas ukur ,
setelah selesai diukur pindahkan ke dalam labu ukur berukuran 500 ml .
3. Menambahkan H2O kedalam labu ukur sampai garis kalibrasi .
4. Kemudian memindahkan 10 ml larutan NaOH ke dalam buret berukuran 50
ml .
5. Selanjutnya menambahkan 50 ml H2O ke dalam erlenmayer yang telah
berisi KHP solution dan menambahkan sebanyak 3 tetes Phenolpthalein .
6. Menunggu sampai larut ,selanjutnya menambahkan 0.1 m NaOH tetes demi
tetes.
7. Titrasi sampai 4 kali untuk mendapatkan rata rata.
8. Kemudian mencatat hasil praktikum

VII. Hasil Praktikum


Percobaan ke-1

Percobaan ke-2
Percobaan ke-3

Percobaan ke-4
Tabel hasil praktikum

Species(aq) Molarity
H+ 3.91348e-12
OH- 0.00258151
KHP 2.62282e-9
KHP- 0.00422937
PhenolpthaleinH 4.38243e-9
Phenolpthalein 1.03786e-7
Na+ 0.00681099
pH 11.41

VIII. Pembahasan
Titrasi merupakan suatu metode penentuan kadar atau konsentrasi suatu
larutan dengan laruatan lain yang telah diketahui konsentrasinya. Titrasi
biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses
titrasi, sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai
titrasi asam basa,      Pada percobaan kali ini saya  menambahkan tetes sedikit
demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen Pada saat titik ekuivalen ini
maka proses titrasi dihentikan, kemudian ksaya mencatat volume titer yang
diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data
volume titran, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar
titran.

Titik akhir titrasi merupakan keadaan dimana reaksi telah berjalan dengan
yang biasanya ditandai dengan pengamatan visual melalui perubahan warna
indikator. pada saat indikator Phenoplthalein ditambahakan warna larutan
tetap bening, setelah saya menambahkan larutan NaOH setes demi tetes
sampai 2 tetes larutan berubah menjadi pink atau merah muda. Perubahan
warna pada larutan disebabkan oleh resonansi isomer elektron. Beberapa
indikator mempunyai tetapan ionisasi yang berbeda, sehingga menunjukkan
warna pada range PH yang berbeda. Indikator fenolftalein adalah indikator
yang dibuat dengan kondensasi anhidrida fthalein dengan fenol.  Pada saat
melakukan percobaan ini sebanyak 4 kali saya mendapatkan hasil yang sama
ini berarti bahwa praktikum yang dilaksanakan dilakukan dengan tepat shingga
menghasilkan hasil yang akurat

IX. Kesimpulan
 Titrasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menentukan
konsentrasinya suatu larutan asam basa.
 Titrasi asam basa adalah metode volumetri , untuk menetapkan konsentrasi
asam basa
 Indikator merupakan senyawa yang memiliki warna yang berbeda dalam
larutannya dan warna ini bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam
larutan .
 Titik akhir titrasi adalah keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara
melihat perubahan warna indicator
 Titik ekivalen merupakan titik dimana asam dan basa tepat nereaksi , tidak
terdapat hasil reaksi dan tidak terjadi perubahan warna indicator .
X. Daftar Pustaka
Maftuha, Royya. 2014. Titrasi Asam Basa. https://bit.ly/3tYnnOa. Diakses
pada hari Minggu, tanggal 19 September 2021, pukul 12.18 WIB

Noviirayanti. 2013. Indikator Asam Basa. http://bisakimia.com. Diakses pada


hari Minggu, tanggal 19 September 2021, pukul 12.57 WIB

XI. Lampiran
Menimbang KHP Solution sebanyak 0.4692 dan di isikan ke dalam
erlenmayer.

Memasukan larutan NaOH 05 M sebanyak 100 ml ke dalam gelas ukur


Memindahkan ke dalam labu ukur berukuran 500 ml .

Memindahkan 10 ml larutan NaOH ke dalam buret berukuran 50 ml .


Menambahkan 50 ml H2O ke dalam erlenmayer yang telah berisi KHP solution
dan menambahkan sebanyak 3 tetes Phenolpthalein .
menambahkan 0.1 m NaOH tetes demi tetes.

Hasil titrasi asam basa

Anda mungkin juga menyukai