DISUSUN OLEH :
NIM : 06111282126017
DOSEN PENGAMPU :
Bahan :
Larutan NaOH
KHP Soloution
Phenolpthalein
V. Landasan Teori
Salah satu teknik yang penting dalam kimia analitik ialah titrasi, yaitu
penambahan secara cermat volume suatu larutan yang mengandung zat A yang
konsentrasinya diketahui, kepada zat B yang konsentrasinya tidak diketahui,
yang akan mengakibatkan reaksi antara keduanya secara kuantitatif. Selesainya
reaksi yaitu pada titik akhir, ditandai dengan semacam perubahan sifat fisis,
misalnya warna campuran yang bereaksi. Titik akhir dapat di deteksi dalam
campuran reaksi yang tidak berwarna dengan menambahkan zat yang disebut
indikator, yang mengubah warna pada titik akhir. Pada titik akhir, jumlah zat
kimia A yang telah di tambahkan secara unik berkaitan dengan bahan kimia B
yang tidak diketahui yang semula ada, berdasarkan persamaan reaksi titrasi.
Dalam kebanyakan reaksi asam-basa, tidak ada perubahan warna yang tajam
pada titik akhirnya. Dalam hal ini, perlu di tambahkan sedikit indikator, yaitu
zat warna yang berubah warna bila reaksi selesai. (Maftuha, 2014).
Fenolftalein adalah salah satu indikator asam – basa sintetik yang memiliki
rentang pH antara 8,00 – 10,0. Pada larutan asam dan netral, fenolftalein tidak
berwarna. Sedangkan bila dimasukkan ke dalam larutan basa, warnanya akan
berubah menjadi merah (Noviirayanti. 2013).
Percobaan ke-2
Percobaan ke-3
Percobaan ke-4
Tabel hasil praktikum
Species(aq) Molarity
H+ 3.91348e-12
OH- 0.00258151
KHP 2.62282e-9
KHP- 0.00422937
PhenolpthaleinH 4.38243e-9
Phenolpthalein 1.03786e-7
Na+ 0.00681099
pH 11.41
VIII. Pembahasan
Titrasi merupakan suatu metode penentuan kadar atau konsentrasi suatu
larutan dengan laruatan lain yang telah diketahui konsentrasinya. Titrasi
biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses
titrasi, sebagai contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai
titrasi asam basa, Pada percobaan kali ini saya menambahkan tetes sedikit
demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen Pada saat titik ekuivalen ini
maka proses titrasi dihentikan, kemudian ksaya mencatat volume titer yang
diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data
volume titran, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar
titran.
Titik akhir titrasi merupakan keadaan dimana reaksi telah berjalan dengan
yang biasanya ditandai dengan pengamatan visual melalui perubahan warna
indikator. pada saat indikator Phenoplthalein ditambahakan warna larutan
tetap bening, setelah saya menambahkan larutan NaOH setes demi tetes
sampai 2 tetes larutan berubah menjadi pink atau merah muda. Perubahan
warna pada larutan disebabkan oleh resonansi isomer elektron. Beberapa
indikator mempunyai tetapan ionisasi yang berbeda, sehingga menunjukkan
warna pada range PH yang berbeda. Indikator fenolftalein adalah indikator
yang dibuat dengan kondensasi anhidrida fthalein dengan fenol. Pada saat
melakukan percobaan ini sebanyak 4 kali saya mendapatkan hasil yang sama
ini berarti bahwa praktikum yang dilaksanakan dilakukan dengan tepat shingga
menghasilkan hasil yang akurat
IX. Kesimpulan
Titrasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menentukan
konsentrasinya suatu larutan asam basa.
Titrasi asam basa adalah metode volumetri , untuk menetapkan konsentrasi
asam basa
Indikator merupakan senyawa yang memiliki warna yang berbeda dalam
larutannya dan warna ini bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam
larutan .
Titik akhir titrasi adalah keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara
melihat perubahan warna indicator
Titik ekivalen merupakan titik dimana asam dan basa tepat nereaksi , tidak
terdapat hasil reaksi dan tidak terjadi perubahan warna indicator .
X. Daftar Pustaka
Maftuha, Royya. 2014. Titrasi Asam Basa. https://bit.ly/3tYnnOa. Diakses
pada hari Minggu, tanggal 19 September 2021, pukul 12.18 WIB
XI. Lampiran
Menimbang KHP Solution sebanyak 0.4692 dan di isikan ke dalam
erlenmayer.