Disusun oleh:
Jurusan : Farmasi
Kelompok : 7
Kelas : A
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2023/2024
BAB I
PRINSIP DAN TUJUAN PERCOBAAN
A. PRINSIP PERCOBAAN
1. Penentuan sifat asam atau basa serta pH suatu sampel (HCl, CH3COOH, NaOH,
NH4OH, NaCl) dengan menggunakan metode kertas lakmus, indikator universal,
dan pH meter.
2. Penentuan masing-masing pH larutan buffer setelah dibagi 2. 0,2 M larutan asam
asetat (11,55 mL dalam 1000 mL) pada sampel pertama dan 0,2 M larutan Natrium
asetat (16,4 gram dalam 1000- mL) pada sampel kedua, lalu untuk membuat buffer
asetat pH 5,6 ditambahkan 4,8 mL pada larutan X dan ditambahkan 45,2 mL pada
larutan Y yang kemudian diencerkan sampai 100 mL. Kemudian pH diukur dengan
menggunakan pH meter.
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui sifat asam dan basa dari berbagai jenis larutan
2. Mahasiswa dapat mengetahui pH dari berbagai jenis larutan asam dan basa
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara menentukan sifat dan pH dari berbagai jenis
larutan asam dan basa dengan bantuan universal test paper
4. Mahasiswa dapat menentukan Trayek pH Indikator Asam Basa
5. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan larutan buffer
6. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja larutan penyangga
7. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh penambahan asam atau basa terhadap
kinerja larutan buffer
8. Mahasiswa dapat mengamati perubahan - perubahan warna indikator pada
larutan asam dan basa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Monografi Sampel
1. Natrium Clorida
Rumis kimia: NaCl
Struktur molekul :
BM: 58,44
Pemerian : Hablur bentuk kubus, tidak berwarna tau serbuk hablur putih; rasa asin.
Kelarutan Mudah larut dalam air; larut dalam gliserin; sukar larut dalam etanol.
Penetapan Kadar : Natrium klorida Timbang saksama lebih kurang 5 g,
Penetapan Kadar : Larutkan dalam 50 mL air. Netralkan larutan dengan asam nitrat
0,8 N menggunakan kertas lakmus sebagai indikator, tambahkan 2 inL kalium
kromat LP, dan titrasi dengan perak nitrat 0, 1 N LV.
Tiap mL perak nitrat 0, I N setara dengan 5,844 ng NaCI.
2. Natrium Hidroksida
Rumus Kimia : NaOH
Struktur Molekul :
BM: 40, 00
Pemerian: Putih atau praktis putih, massa melebur, berbentuk pelet kecil, serpihan
atau batang atau bentuk lain. Keras, rapuh dan menunjukan pecahan hablur. Jika
terpapar di udara, akan cepat menyerap karbon dioksida dan lembab.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol
Identifikasi : Menujukan reaksi Natrium cara A dan B seperti tertera pada Uji
Identifikasi Umum <291>: lakukan penetapan menggunakan larutan (I dalam 25).
Persyaratan Kadar : Timbang saksama lebih kurang 1,5 g, larutkan dalam lebih
kurang 40 mL air bebaskarbon dioksida P. Dinginkan larutan sampai suhu ruang,
tambahkan fenolftalein LP dan titrasi dengan asam sulfat I N LV. Pada saat terjadi
warna merah muda catat volume asam yang dibutuhkan, tambahkan jingga metil
LP dan lanjutkan titrasi hingga terjadi warna merah muda yang tetap.
Tiap mL asam sulfat I N setara dengan 40,00 mg alkali jumlah, dihitung sebagai
NaOH.
Tiap mL asam dalam titrasi dengan metil jingga setara dengan 106,0 mg Na2CO3.
3. Amonium Hidroksida
Nama Resmi: AMONIA
Nama Lain: Amonia
Rumus Molekul: NH4OH
Struktur Molekul :
4. Asam AsetIat
Nama Resmi : Acetic Acid
Rumus Molekul : CH3COOH
Struktur Molekul :
BM 60,05
Asam Asetat Glasial mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih dari
100,5% b/b C2H402.
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna; bau khas. menusuk; rasa asam jika
diencerkan dengan air Mendidih pada suhu ebih kurang 118°. Bobot jenis lebih
kurang 1,05.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol dan dengan gliserol.
Penetapan kadar : Timbang saksama lebih kurang 2 mL. zat dalam labu bersumbat
kaca yang berisi lebih kurang 20 mL air yang telah ditara. Tambahkan 20 mL air
dan titrasi dengan natrium hidroksida 1 N LV menggunakan indikator Fenolftalein
LP.
Tap mL natrium hidroksida I N setara dengan 60,05 mg C2H402
5. Hidrogen Clorida
Nama Resmi : Asam Klorida
Nama latin : Asam Klorida
Struktur Kimia : HCL
Struktur Molekul :
BM: 36,46
Pemerian:tidak berwarna, berasap, bau merangsang, Jika diencerkan dengan 2
bagian air, asap dan bau hilang.
Kelarutan :
Penetapan kadar: Lakukan penetapan dengan cara, kromatografi cair kinerja tinggi
seperti tertera padaM Kromatografi <931>
BAB IV
DIAGRAM ALIR PERCOBAAN PROSEDUR
4. Siapkan kembali
sampel di atas di 5. Bersihkan ujung
6. Nyalakan pH
dalam gelas kimia elektroda pH meter
meter.
sebanyak masing- dengan aquades.
masing S-10 mL.
3. Masukkan kedua
2. Siapkan larutan larutan tersebut ke dalam
1. Alat dan bahan asam asetat ( asam )
disiapkan. Sebelumnya labu ukur 100 ml,
sebanyak 4,8 ml serta kemudian tambahkan
alat dicuci dan dibilas aquades hingga 100 ml di
dengan aquades larutan natrium
asetat ( basa ) dalam labu ukur.
terlebih dahulu. Homogen kan larutan
ssbanyak 45,2 ml tersebut sekitar 3-5 menit
2. Penentuan pH senyawa
Nama Zat pH kertas indikator pH Berdasarkan pH
meter
Asam Klorida (HCI) 2 -
Asam Asetat 3 -
(CH3COOH)
Natrium Hidroksida 11 -
(NaOH)
Amonium Hidroksida 7 -
(NH4OH)
Natrium Klorida (NaCI) 7 -
3. Pembuatan Larutan Dapar (Buffer) Asam Asetat (CH3COOH) pH 5,6
No Prosedur Percobaan Warna Aroma Keterangan
1. Ambil larutan X (Asam Tidak Tidak Didapatkan pH
Asetat) sebanyak 4,8 mL berwarna Beraroma akhir 5,8
dan larutan Y (Natrium (ketentuan di
Asetat) sebanyak 45,2 ubah)
mL ke dalam Gelas Ukur
2 Campurkan larutan X dan
Y ke dalam Labu Ukur
lalu encerkan dengan
Aquadest 100 mL
3 Ukur pH menggunakan
pH meter
BAB VI
PEMBAHASAN
Pembuatan larutan buffer asetat pH yang ditargetkan 5,6. Yang digunakan untuk
bisa mencapai pH yang telah ditentukan,menggunakan larutan asam 4,8 mL dan
Natrium asetat 45,2 mL dilakukan dengan hati-hati, kondisi yang aman dijaga
kebersihannya, menggunakan alat timbang yang lebih akurat untuk menimbang
konsentrasi asam asetat dan natrium asetat, menggunakan pH meter yang akurat,
pastikan larutan dapar terlindungi dari kontaminasi asam atau basa untuk mendapat
hasil yang sempurna.
Penentuan pH larutan menggunakan kertas pH indikator universal angka pH
yang di dapat 3 (CH3COOH), 7 (NH4OH) dan 2 (NaCl). Dimana menujukan larutan
bersifat asam, kenapa bisa terjadi asam karena larutan yang mengalami ionisasi
menghasilkan banyk ion+ karena larutan <7. Sedangkan pH tertinggi pada larutan kali
ini yaitu 12 (NaOH) menunjukan larutan basa.
BAB VII
KESIMPULAN
Dalam praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa kita dapat mempelajari mengenai:
1. Dalam mengukur pH suatu larutan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
dengan menggunakan kertas lakmus, indikator universal dan pH meter.
2. Cara kerja dari larutan buffer dapat mempertahankan pH nya dari larutan jika
di tambahkan asam atau basa konjungsinya.
3. Penentuan kapasitas buffer dilkukan untuk menunjukkan kekuatan larutan
dalam mempertahankan pH.
4. Dan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan di peroleh hasil yang sesuai
dengan literature bahwa penambahan sedikit asam dan basa hanya menggeser
sdikit harga pH dan hal itu dapat diabaikan.
DAFTAR PUSTAKA
B. Penentuan pH Senyawa
C. Pembuatan Larutan Dapar Asetat pH 5,6