Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA

PERCOBAAN IV

PENENTUAN pH LARUTAN

KELOMPOK 10

Indah Novita Saraswati (184101484010031)

Radella Erike Rahmayantie (184101484010058)

Rina Hartanti Fahulisa (184101484010006)

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

AKADEMI FARMASI ISFI

BANJARMASIN

2019
PERCOBAAN IV

PENENTUAN pH LARUTAN

Cakupan Materi UKTTK : pH

Kompetensi : Mahasiswa mampu membuat dan menganalisis


perbedaan pH pada setiap larutan uji

Tujuan : A. Mahasiswa Mampu Membuat Larutan Uji

B. Mahasiswa Mampu Membuktikan pH berbeda pada setiap larutan uji

C. Mahasiswa Mampu menganalisis sebab-akibat perubahan pH

I. Dasar Teori
Reaksi asam basa bukan satu-satunya reaksi penting dalam reaksi larutan.
Reaksi ini menyajikan sebuah titik awal yang penting dalam memahami konsep-
konsep dasar kesetimbangan kimia. Karbon dioksida contohnya, zat penting
untuk berbagai proses ingkungan, termasuk pertumbuhan dan dekomposisi
sistem biologi, pengaturan iklim, dan pelapukan mineral. Sifat asam basa
memang sangat penting dalam pemahaman tentang perilaku kimia dalam
lingkungan. Fenomena hujan asam merupakan salah satu contoh dalam
kesetimbangan asam basa (Keith,1998).
Pelarut dapat diklasifikasikan sebagai protofilik, protegenik, amfiprotik dan
aprotik. Protofilik atau pelarut basa adalah suatu pelarut yang dapat menerima
proton dari zat terlarut, pelarut seperti aseton eter dan cairan amoniak masuk
dalam kelompok ini. Pelarut protogenik adalah senyawa pembeeri proton yang
ditunjukkan oleh asam seperti asam format, asam asetat, asam sulfat, cairan HCl,
dan cairan HF. Pelarut amfiprotik bekerja sebagai penerima proton dan pemberi
proton dan termasuk dalam kelompok ini adalah alkohol. Pelarut aprotik, seperti
hidrokarbon, tidak menerima juga tidak memberi proton dan termasuk dalam
keadaan ini mejadi netral, sehingga berguna untuk mempelajari reaksi asam dan
basa yang bebas dari pengaruh pelarut (Martin,1990).
Konsep asam yang dikemukakan oleh Svante Arrhenius (1887) mengatakan
asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan kedalam air akan menghasilkan ion
Hidronium (H+) . Adapun sifat asam yaitu:
1. Mempunyai rasa asam dan dapat bersifat korosif.
2. Larutan asam akan mengubah warna kertas lakmus biu menjadi merah.
3. Larutan asam merupakan larutan elektrolit karena dapat terurai mejadi
ion-ion dalam pelarut air.
Konsep basa yang dikemukakan oleh Svante Arrhenius (1887) mengatakan
bahwa basa adalah suatu zat bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion
hidroksida (OH). Adapun sifat basa yaitu:
1. Terasa pahit, terasa licin seperti sabun dan dapat merusak kulit.
2. Larutan basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
3. Larutan basa merupakan larutan elektrolit karena dapat terurai manjadi
ion-ionnya dalam pelarut air (Diana, 2012).
Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah ion atau molekul yang dapat
memberikan proton (H+) kepada basa dan disebut donor proton sedangkan basa
adalah ion atau molekul yang dapat menerima proton disebut akseptor proton
(Tim dosenUnhas, 2007)

II. ALAT DAN BAHAN

- Alat :
1. Beker glass 100ml
2. Pipet tetes
3. pH meter
- Bahan :
1. Aquadest
2. Larutan asam asetat 0,1 N; 0,2 N dan 0,3 N
3. Larutan NaOH 0,1 N; 0,2 N dan 0,3 N
III. CARA KERJA

1. siapkan
alat pH
meter

2. masukkan
25 ml
larutan ke
dalam
bekerglass
3. ukur pH
larutan
4. catat pH
dengan
menggunaka larutan
n pH meter

IV. HASIL PENGAMATAN


Setelah melakukan praktikum semua larutan maka didapat hasil sebagai
berikut :
Penimbangan asam Asetat 0,1N, 0,2N, dan 0,3N
Mr = 60
𝑀𝑎𝑠𝑎 𝑥 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
V = 25 ml menjadi 0,025 L 𝑀𝑟 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑚𝑥1 𝑚
0,1 N = 60 𝑥 0,025 =→ 0,1 = 𝑚 = 0,15 𝑔𝑟𝑎𝑚
1,5
𝑚𝑥1 𝑚
0,2 N = 60 𝑥 0,025 =→ 0,2 = 𝑚 = 0,3 𝑔𝑟𝑎𝑚
1,5
𝑚𝑥1 𝑚
0,3 N = 60 𝑥 0,025 =→ 0,3 = 𝑚 = 0,45 𝑔𝑟𝑎𝑚
1,5

No Larutan Lakmus Rata - rata Rata – rata kesimpulan


merah Biru pH Meter universal
1. 𝐶𝐻3 COOH Merah Merah 2,3 3 Asam
0,1N
2. 𝐶𝐻3 COOH Merah Merah 2,0 3 Asam
0,2N
3. 𝐶𝐻3 COOH Merah Merah 2,1 3 Asam
0,3N
4. You C 1000 Merah Merah 2,9 3 Asam
V. PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini kami memperoleh data yang ditunjukkan
seperti pada label diatas, dimana kami dapat mengklasifikasikan setiap
larutan yang sudah diuji kedalam jenis asam, basa, atau pun netral
berdasarkan pada berubahan warna lakmus yang digunakan, seperti yang
telah dijelaskan bahwa asam memiliki sifat untuk memberikan warna merah
pada lakmus baik pada lakmus biru maupun lakmus merah serta memiliki
rentang pH kurang dari tujuh dan lebih dari atau sama dengan nol (0 ≤ pH <
7) .
Sedangkan basa memiliki sifat untuk memberikan warna biru pada
lakmus baik itu lakmus biru maupun lakmus merah serta memiliki rentang
pH lebih dari tujuh dan kurang dari atau sama dengan empat belas (7 < pH ≤
14). Untuk zat yang tidak mempengaruhi perubahan warna lakmus serta
memiliki pH sama dengan 7 ( pH =7 ) digolongkan sebagai zat yang netral.
Berdasarkan hal tersebut kami dapat mengklasifikasikan atau
menggolongkan sifat larutan yang telah kami uji berdasarkan warna lakmus
yang terjadi dimana pada larutan senyawa yang kami uji tersebut bahwa
didapat semua larutan yang kami uji bersifat asam karena semua lakmus
yang diberikan dalam larutan yang berbeda memberikan perubahan warna
merah baik pada lakmus biru maupun lakmus merah, serta memiliki rata-rata
pH 2,3-2,9.

VI. KESIMPULAN
1. Nilai pH berkaitan dengan tingkat keasaman dan kebasaan suatu larutan,
dimana semakin kecil nilai pH maka semakin besar tingkat keasaman
suatu larutan dan ditandai dengan semakin banyaknya H+ dalam larutan
tersebut.
2. Pengukuran pH suatu larutan dapat menggunakan cara berturut-turut ke
tingkat yang lebih teliti dari kertas lakmus dan pH meter.
3. Penggunaan kertas lakmus untuk menguji pH larutan dapat dilihat dari
perubahan warna kertas lakmusnya yaitu pada larutan asam maka kertas
lakmus merah maupun biru akan berubah menjadi warna merah,
sedangkan pada larutan basa pada kertas lakmus biru maupun merah
akan berubah menjadi warna biru, sedangkan pada larutan yang netral
akan tetap mempertahankan warna pada kertas lakmus tersebut.
Daftar Pustaka

I Gade Gita Sastrawan, 2015, Laporan Praktikum Kimia SMA Negeri 1 Kuta Selatan
Kabupaten Bandung.

Ivan tjahja Pranata,2016, Makalah Praktikum Kimia Fakultas Pertanian Dan Bisnis
Universitas Kristen Stya Wanca Salatiga.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai