MENENTUKAN pH LARUTAN
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
V. Landasan Teori :
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui berbagai jenis zat. Secara
kimia zatdalam kehidupan dapat dibedakan menjadi empat yaitu zat padat
(solid), zat cair (liquid),zat gas (gas), dan larutan (aqueous). Dari berbagai
jenis zat ini terdapat zat-zat yangmemilki sifat berbeda satu dengan lainnya,
sifat zat tersebut meliputi sifat asam, sifat basa, dan sifat netral. Ketiga
sifat ini menimbulkan perbedaan karakteristik dan sifat zat tersebut.
beberapa jenis zat asam, basa, dan netral dapat diklasifikasi secara mudah
dengan menggunakan indra pengecapan karena sifat zat tersebut. namun,
tidak semua zat dapat diklasifikasi secara mudah dengan indra pengecap,
maka dari itu diciptakan lah suatu indikator yang dapat membedakan sifat
suatu zat. Indikator tersebut dapat berupa indikator alami dan indikator
buatan (contohnya: kertas lakmus, indikator universal, dan pH meter).
pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH
normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat
tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH< 7 menunjukkan
keasaman. pH 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi, dan pH 14
menunjukkan derajat kebasaan tertinggi. Umumnya indicator sederhana
yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi merah bila
keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah.
Selain menggunakan kertas lakmus, indicator asam basa dapat diukur
dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip
elektrolit/konduktivitas suatu larutan. Sistem pengukuran pH mempunyai
tiga bagian yaitu elektroda pengukuran pH, elektroda referensi dan alat
pengukur impedansi tinggi. Istilah pH berasal dari "p", lambang
matematika dari negative logaritma, dan "H", lambang kimia untuk unsur
Hidrogen. Defenisi yang formal tentang pH adalah negative logaritma dari
aktivitas ion Hydrogen. pH adalah singkatan dari power of Hydrogen.
pH = -log[H+]
Teori Asam Basa Arhhenius
Teori asam basa mulai berkembang pada tahun 1884 yang
dikembangkan oleh Svante Arrhenius. Menurutnya, jika zat asam dan
basa dilarutkan dalam air, maka keduanya akanmengalami proses
penguraian menjadi ion-ion. Berdasarkan pemikiran tersebut Arhhenius
menerangkan teori asam basanya sebagai berikut :
a. Asam
Asam adalah zat apabila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan
ion H+. akibat kelebihan ion H+ maka air yang sudah di tambahkan
zat asam disebut sebagai larutan asam. Reaksi ionisasi zat asam dalam
air adalah sebagai berikut:
𝐻𝑥𝑍 → 𝑥𝐻+ + 𝑍−
Contohnya adalah reaksi ionisasi asam sulfat (H2SO4) dalam air,
sehingga diklasifikasikan sebagai zat asam
𝐻2𝑆𝑂4(𝑎𝑞) → 2𝐻+ (𝑎𝑞) + 𝑆𝑂2−
4 (𝑎𝑞)
b. Basa
Basa adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air dapat
menghasilkan ion OH-. Akibat kelebihan ion OH- maka air yang
sudah ditambahkan zat basa disebut sebagai larutan basa. Reaksi
ionisasi zat basa dalam air adalah sebagai berikut:
𝑀(𝑂𝐻)𝑥 → 𝑀+ + 𝑥𝑂𝐻−
Contohnya pada reaksi ionisasi natrium hidroksida dalam air,
sehingga diklasifikasi sebangai zat yang bersifat basa :
𝑁𝑎𝑂𝐻(𝑎𝑞) → 𝑁𝑎+ + 𝑂𝐻−
Sifat zat Asam, Basa dan Netral.
Berikut table yang menyajikan sifat asam dan basa secara umum :
No Sifat Asam Sifat Basa
1 Mempunyai rasa asam Mempunyai rasa pahit
2 Dapat bersifat korosif Bersifat kaustik
3 Bersifat memerahkan warna Bersifat membirukan warna
lakmus lakmus
4 Merupakan larutan elektrolit Merupakan larutan elektrolit
5 Melepaskan ion H+ jika dilarutkan Melepaskan ion OH- jika
dalam air (berdasarkan teori dilarutkan dalam air
arhhenius) (berdasarkan teori arhhenius)
6 Memiliki nilai pH dibawah 7 (0 ≤ Memiliki nilai pH diatas 7 (7 <
pH < 7) pH ≤ 14)
7 Bereaksi dengan logam akan Bersifat menetralkan sifat asam
menghasilkan gas hydrogen (H2)
Sedangkan zat netral memiliki sifat jika zat ini dicelupkan
kertas lakmus merah ataupun biru, kertas lakmus tidak akan
mengalami perubaha. Selain itu sifat lainnya adalah zat netral
memiliki pH = 7.
Kertas Lakmus
Lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah
warna jika dicelupkan kedalam larutan asam dan basa. Warna yang
dihasilkan sangat dipengaruhi dengan kadar pH dalam larutan yang
ada. Semua asam dan basa mempunyai sifat tertentu, tidak semua
asam mempunyai sifat yang sama demikian juga pada basa.
Indikator Universal
Indicator Universal merupakan gabungan dari beberapa jenis
indicator. Setiap komponen indicator universal akan memberikan
warna tertentu yang bergantung dan memiliki keterkaitan dengan
nilai pH larutan yang diuji. Indicator universal ini dapat berupa
kertas dan larutan. Penentuan pH larutan dilakukan dengan
penambahan larutan indicator universal dan mengamati perubahan
warna yang terjadi. Penggunaan kertas indicator universal dilakukan
dengan meneteskan larutan yang pH-nya akan diukur. Variasi warna
pada kertas indicator yang dihasilkan lalu dibandingkan dengan
suatu kode warna untuk menentukan pH larutan.
VIII. Pembahasan
Dalam praktikum ini aku memperoleh data yang menunjukkan seperti
table diatas, kami dapat mengklasifikasikan setiap larutan yang sudah diuji
kedalam jenis asam, basa, atau netral bedasarkan perubahan warna lakmus yang
digunakan. Pada landasan teori disebutkan asam dan basa, asam memiliki sifat
untuk memerahkan warna lakmus (memerahkan lakmus biru) dan memiliki
rentangan ( 0 ≤ pH < 7 ). Sedangkan basa memiliki sifat untuk membirukan
warna lakmus ( membirukan lakmus merah ) dan memiliki rentangan ( 7 < pH ≤
14 ). Untuk zat yang tidak mempengaruhi perubahan warna lakmus dan memiliki
pH = 7 digolongkan sebagai zat yang netral. Berdasarkan hal tersebut kami dapat
menggolongkan sifat larutan yang telah kami uji berdasarkan perubahan warna
lakmus yang terjadi sebagai berikut :
A. Zat yang tergolong Asam
No Nama larutan Nilai pH
1 Lemon juice 2
2 Tomato juice 4
3 Orange juice 3
4 Pineapple juice 3
5 Amla juice 2
6 Mango juice 6
7 Milk 6
8 Vinegar 3
9 Butter milk 5
10 0.1 M HCL 1
11 0.25M HCN 5
12 0.1M CH3COOH 3
13 CuSO45H2O 3
14 NH4CL 5
15 FeSO4 4
B. Zat yang tergolong Basa
No Nama larutan Nilai pH
1 Baking soda 9
2 Bleaching Powder 8
3 Washing Soda 11
4 Milk Of Magnesia 10
5 0.001M NaOH 11
6 0.1M NH4OH 10
7 NaHCO3 9
8 Na2SO3 8
9 CH3COONa 9
C. Zat yang tergolong Netral
No Nama larutan Nilai pH
1 Common salt 7
2 Sugar 7
3 KCL 7
IX. Kesimpulan
Dalam percobaan menentukan pH larutan diperlukan beberapa indicator.
Terdapat 2 cara dalam menentukan pH suatu larutan, yaitu dengan
menggunakan indicator tunggal dan indicator universal. Setiap indicator
memiliki trayek pH tersendiri. Dari trayek pH ini kita bisa menentukan
Batasan nilai pH dari larutan yang diuji serta sifat asaam basa suatu larutan
diketahui bila pH < 7 adalam asam, pH = 7 adalah netral, dan pH > 7
adalah basa.
Pada praktikum ini saya memiliki beberapa kesimpulan berdasarkan data
hasil praktikum, yaitu :
1. Larutan yang bersifat asam antara lain :
Lemon juice
Tomato juice
Orange juice
Pineapple juice
Amla juice
Mango juice
Milk
Vinegar
Butter milk
0.1M HCL
0.25M HCN
0.1M CH3COOH
CuSO45H2O
NH4CL
FeSO4
2. Larutan yang bersifat Basa antara lain :
Baking soda
Bleaching Powder
Washing Soda
Milk Of Magnesia
0.001M NaOH
0.1M NH4OH
NaHCO3
Na2SO3
CH3COONa