Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA DASAR

MENENTUKAN pH LARUTAN

Dosen Pengampu :

Rodi Edi, S.Pd, M.Si.


Eka Ad’hiya, S.Pd, M.Pd.

Disusun Oleh :

Nama : Jeri Imbang Pratama


NIM : 06111382126063
Fakultas/Prodi : FKIP/ Pendidikan Fisika
Mata Kuliah : Praktikum Kimia Dasar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA TAHUN
2021
Percobaan IV
I. Judul Praktikum : Menentukan pH Larutan
II. Tanggal Praktikum : 28 September 2021
III. Tujuan Praktikum :
Adapun tujuan praktikum ini antara lain :
1. Kita mampu menggunakan indikator kertas lakmus untuk menentukan
sifat asam, basa atau netral suatu zat.
2. Kita mampu menggunakan indikator universal untuk mengukur pH
dari zat tersebut.
3. Kita mampu membuat kesimpulan berdasarkan hasil praktikum
berdasarkan hasil data yang diperoleh dengan perspektif kajian pada
teori asam basa.
IV. Alat dan Bahan
No Alat Bahan
Sayuran dan Peralatan rumah Asam-basa di Garam dalam
buah-buahan tangga laboratorium air
1 Pipet tetes Lemon juice Common salt 0. 1M HCL KCL
2 Gelas Kimia Tomato juice Sugar 0.25M HCN CuSO45H2O
3 Kertas Lakmus Orange juice Baking soda 0.001M NaOH NaHCO3
4 Indicator Universal Pineapple juice Milk 0.1M CH3COOH NH4CL
5 Amla juice Vinegar 0.1M NH4OH FeSO4
6 Mango juice Butter milk Na2SO3
7 Bleaching Powder CH3COONa
8 Washing Soda
9 Milk Of Magnesia

V. Landasan Teori :
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui berbagai jenis zat. Secara
kimia zatdalam kehidupan dapat dibedakan menjadi empat yaitu zat padat
(solid), zat cair (liquid),zat gas (gas), dan larutan (aqueous). Dari berbagai
jenis zat ini terdapat zat-zat yangmemilki sifat berbeda satu dengan lainnya,
sifat zat tersebut meliputi sifat asam, sifat basa, dan sifat netral. Ketiga
sifat ini menimbulkan perbedaan karakteristik dan sifat zat tersebut.
beberapa jenis zat asam, basa, dan netral dapat diklasifikasi secara mudah
dengan menggunakan indra pengecapan karena sifat zat tersebut. namun,
tidak semua zat dapat diklasifikasi secara mudah dengan indra pengecap,
maka dari itu diciptakan lah suatu indikator yang dapat membedakan sifat
suatu zat. Indikator tersebut dapat berupa indikator alami dan indikator
buatan (contohnya: kertas lakmus, indikator universal, dan pH meter).
pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaaman atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH
normal memiliki nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat
tersebut memiliki sifat basa sedangkan nilai pH< 7 menunjukkan
keasaman. pH 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi, dan pH 14
menunjukkan derajat kebasaan tertinggi. Umumnya indicator sederhana
yang digunakan adalah kertas lakmus yang berubah menjadi merah bila
keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya rendah.
Selain menggunakan kertas lakmus, indicator asam basa dapat diukur
dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip
elektrolit/konduktivitas suatu larutan. Sistem pengukuran pH mempunyai
tiga bagian yaitu elektroda pengukuran pH, elektroda referensi dan alat
pengukur impedansi tinggi. Istilah pH berasal dari "p", lambang
matematika dari negative logaritma, dan "H", lambang kimia untuk unsur
Hidrogen. Defenisi yang formal tentang pH adalah negative logaritma dari
aktivitas ion Hydrogen. pH adalah singkatan dari power of Hydrogen.
pH = -log[H+]
 Teori Asam Basa Arhhenius
Teori asam basa mulai berkembang pada tahun 1884 yang
dikembangkan oleh Svante Arrhenius. Menurutnya, jika zat asam dan
basa dilarutkan dalam air, maka keduanya akanmengalami proses
penguraian menjadi ion-ion. Berdasarkan pemikiran tersebut Arhhenius
menerangkan teori asam basanya sebagai berikut :
a. Asam
Asam adalah zat apabila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan
ion H+. akibat kelebihan ion H+ maka air yang sudah di tambahkan
zat asam disebut sebagai larutan asam. Reaksi ionisasi zat asam dalam
air adalah sebagai berikut:
𝐻𝑥𝑍 → 𝑥𝐻+ + 𝑍−
Contohnya adalah reaksi ionisasi asam sulfat (H2SO4) dalam air,
sehingga diklasifikasikan sebagai zat asam
𝐻2𝑆𝑂4(𝑎𝑞) → 2𝐻+ (𝑎𝑞) + 𝑆𝑂2−
4 (𝑎𝑞)

b. Basa
Basa adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air dapat
menghasilkan ion OH-. Akibat kelebihan ion OH- maka air yang
sudah ditambahkan zat basa disebut sebagai larutan basa. Reaksi
ionisasi zat basa dalam air adalah sebagai berikut:
𝑀(𝑂𝐻)𝑥 → 𝑀+ + 𝑥𝑂𝐻−
Contohnya pada reaksi ionisasi natrium hidroksida dalam air,
sehingga diklasifikasi sebangai zat yang bersifat basa :
𝑁𝑎𝑂𝐻(𝑎𝑞) → 𝑁𝑎+ + 𝑂𝐻−
 Sifat zat Asam, Basa dan Netral.
Berikut table yang menyajikan sifat asam dan basa secara umum :
No Sifat Asam Sifat Basa
1 Mempunyai rasa asam Mempunyai rasa pahit
2 Dapat bersifat korosif Bersifat kaustik
3 Bersifat memerahkan warna Bersifat membirukan warna
lakmus lakmus
4 Merupakan larutan elektrolit Merupakan larutan elektrolit
5 Melepaskan ion H+ jika dilarutkan Melepaskan ion OH- jika
dalam air (berdasarkan teori dilarutkan dalam air
arhhenius) (berdasarkan teori arhhenius)
6 Memiliki nilai pH dibawah 7 (0 ≤ Memiliki nilai pH diatas 7 (7 <
pH < 7) pH ≤ 14)
7 Bereaksi dengan logam akan Bersifat menetralkan sifat asam
menghasilkan gas hydrogen (H2)
Sedangkan zat netral memiliki sifat jika zat ini dicelupkan
kertas lakmus merah ataupun biru, kertas lakmus tidak akan
mengalami perubaha. Selain itu sifat lainnya adalah zat netral
memiliki pH = 7.
 Kertas Lakmus
Lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah
warna jika dicelupkan kedalam larutan asam dan basa. Warna yang
dihasilkan sangat dipengaruhi dengan kadar pH dalam larutan yang
ada. Semua asam dan basa mempunyai sifat tertentu, tidak semua
asam mempunyai sifat yang sama demikian juga pada basa.

 Indikator Universal
Indicator Universal merupakan gabungan dari beberapa jenis
indicator. Setiap komponen indicator universal akan memberikan
warna tertentu yang bergantung dan memiliki keterkaitan dengan
nilai pH larutan yang diuji. Indicator universal ini dapat berupa
kertas dan larutan. Penentuan pH larutan dilakukan dengan
penambahan larutan indicator universal dan mengamati perubahan
warna yang terjadi. Penggunaan kertas indicator universal dilakukan
dengan meneteskan larutan yang pH-nya akan diukur. Variasi warna
pada kertas indicator yang dihasilkan lalu dibandingkan dengan
suatu kode warna untuk menentukan pH larutan.

Ada beberapa jenis indicator asam-basa diantaranya fenolftalein, metil orange,


bromotimul biru, metil ungu, bromocresol ungu, fenol merah, timolflatein dan metil
orange. Jika kita meneteskan larutan asam basa kedalam larutan tersebut, kita akan
melihat perubahan warna larutan indicator. Perhatikan table berikut:
Warna yang dihasilkan
Indicator Asam-Basa
Larutan Asam Larutan Basa
Fenolftalein Bening Merah muda
Metil orange Merah Kuning
Bromotimol biru Kuning Biru
Metil ungu Ungu Hijau
Bromokresol ungu Kuning Ungu
Fenol merah Kuning Merah
Timolftalien Bening Biru
Metil orange Merah Kuning

 Trayek Perubahan Warna Indikator Asam Basa


Batas-batas pH kerika indicator mengalami perubahan warna
disebut trayek perubahan warna indicator tersebut.

Perubahan warna dengan Rentang pH


Indicator
meningkatnya pH
0,1 – 0,8
Tidak berwarna – kuning
Asam Pikrat
0,2 – 2,8
Kuning
Tanol Biru
Tidak berwarna – Kuning 2,0 – 4,0
2,6 – Dinitro Feno Merah
2,9 – 4,0
Kuning
Metil Kuning
3,0 – 4,6
Kuning – Biru
Brompenol Biru
3,7 – 4,4
Merah – Kuning
Metil Orange
3,8 – 5,4
Kuning – Biru
Bromkesol Hijau
4,2 – 6,8
Merah – Kuning
Nietyl Merah
5,0 – 8,0
Merah – Biru
Litmus
4,8 – 5,4
Ungu – Hijau
Metil Ungu
5,6 – 7,6
Tidak berwarna – Kuning
P. Nitropenol
5,2 – 6,8
Kuning – Ungu
Bromkesol Ungu
6,0 – 7,6
Kuning – Biru
Bromtimol Biru
6,8 – 8,0
Merah – Kuning
Netral Merah
6,8 – 8,4
Kuning – Biru
Kenol Merah
7,0 – 9,0
Kuning – Biru
p-a-Noftalfttalein
Tidak berwarna – Biru 9,3 – 10,6
Tinolftalein kuning
10,1 – 12,0
Violet
Alizarin Kuning R
8,0 – 9,6
Tidak berwarna -Merah
Fenolfttalein
VI. Prosedur percobaan
Anda dapat memilih jenis larutan yang ingin Anda cari nilai pH-nya, dari
daftar tarik-turun 'Pilih Larutan ' (jus sayuran & buah, peralatan rumah
tangga, asam dan basa di laboratorium atau garam dalam air).
Sekarang pilih salah satu solusi dalam gelas kimia dengan
mengkliknya. Ada dua cara untuk mencari nilai pH larutan:
1. Dengan strip pH
 Klik dan seret pipet tetes dari dudukannya dan pindah ke larutan di
gelas kimia untuk mengambil larutan masuk ke dalam pipet.
 Masih memegang pipet, pindahkan dari gelas kimia ke strip pH atau
kertas lakmus dan lepaskan.
 Untuk menemukan nilai pH larutan, pilih warna dari menu di
sebelah kiri dengan mengklik dan menyeretnya ke strip pH dan
membandingkannya.
 Warna yang cocok dengan bercak pada strip pH menunjukkan nilai
pH larutan.
2. Dengan Larutan Indikator Universal
 Klik dan seret penetes dari botol indikator universal dan pindahkan
ke larutan di gelas kimia untuk menjatuhkan indikator universal ke
dalamnya.
 Untuk menemukan nilai pH larutan, pilih warna dari menu di
sebelah kiri dengan mengklik dan menyeretnya di samping larutan
dalam gelas kimia dan membandingkannya.
 Warna yang sesuai dengan larutan pada gelas kimia menunjukkan
nilai pH larutan
VII. Hasil Praktikum
Setelah melakukan praktikum terhadap semua larutan, maka di dapat hasil
sebagai berikut :
Lakmus
Indicator Universal
No Larutan Perubahan warna dengan Kesimpulan
(pH)
meningkatnya pH
1 Lemon juice Tidak berwarna Merah 2 Asam
2 Tomato juice Merah Orange 4 Asam
3 Orange juice Orange Pink 3 Asam
4 Pineapple juice Hijau Pink 3 Asam
5 Amla juice Bening Merah 2 Asam
6 Mango juice Kuning Jingga 6 Asam
7 Common salt Tidak berwarna Hijau 7 Netral
8 Sugar Tidak berwarna Hijau 7 Netral
9 Baking soda Tidak berwarna Biru 9 Basa
10 Milk Tidak berwarna Jingga 6 Asam
11 Vinegar Tidak berwarna Pink 3 Asam
12 Butter milk Tidak berwarna Kuning 5 Asam
13 Bleaching Powder Tidak berwarna Biru muda 8 Basa
14 Washing Soda Tidak berwarna Biru tua 11 Basa
15 Milk Of Magnesia Tidak berwarna Ungu 10 Basa
16 0.1 M HCL Tidak berwarna Merah tua 1 Asam
17 0.25M HCN Tidak berwarna Kuning 5 Asam
18 0.001M NaOH Tidak berwarna Biru tua 11 Basa
19 0.1M CH3COOH Tidak berwarna Pink 3 Asam
20 0.1M NH4OH Tidak berwarna Ungu 10 Basa
21 KCL Tidak berwarna Hijau 7 Netral
22 CuSO45H2O Biru Pink 3 Asam
23 NaHCO3 Tidak berwarna Biru 9 Basa
24 NH4CL Tidak berwarna Kuning 5 Asam
25 FeSO4 Bening Orange 4 Asam
26 Na2SO3 Tidak berwarna Biru muda 8 Basa
27 CH3COONa Tidak berwarna Biru 9 Basa

VIII. Pembahasan
Dalam praktikum ini aku memperoleh data yang menunjukkan seperti
table diatas, kami dapat mengklasifikasikan setiap larutan yang sudah diuji
kedalam jenis asam, basa, atau netral bedasarkan perubahan warna lakmus yang
digunakan. Pada landasan teori disebutkan asam dan basa, asam memiliki sifat
untuk memerahkan warna lakmus (memerahkan lakmus biru) dan memiliki
rentangan ( 0 ≤ pH < 7 ). Sedangkan basa memiliki sifat untuk membirukan
warna lakmus ( membirukan lakmus merah ) dan memiliki rentangan ( 7 < pH ≤
14 ). Untuk zat yang tidak mempengaruhi perubahan warna lakmus dan memiliki
pH = 7 digolongkan sebagai zat yang netral. Berdasarkan hal tersebut kami dapat
menggolongkan sifat larutan yang telah kami uji berdasarkan perubahan warna
lakmus yang terjadi sebagai berikut :
A. Zat yang tergolong Asam
No Nama larutan Nilai pH
1 Lemon juice 2
2 Tomato juice 4
3 Orange juice 3
4 Pineapple juice 3
5 Amla juice 2
6 Mango juice 6
7 Milk 6
8 Vinegar 3
9 Butter milk 5
10 0.1 M HCL 1
11 0.25M HCN 5
12 0.1M CH3COOH 3
13 CuSO45H2O 3
14 NH4CL 5
15 FeSO4 4
B. Zat yang tergolong Basa
No Nama larutan Nilai pH
1 Baking soda 9
2 Bleaching Powder 8
3 Washing Soda 11
4 Milk Of Magnesia 10
5 0.001M NaOH 11
6 0.1M NH4OH 10
7 NaHCO3 9
8 Na2SO3 8
9 CH3COONa 9
C. Zat yang tergolong Netral
No Nama larutan Nilai pH
1 Common salt 7
2 Sugar 7
3 KCL 7

IX. Kesimpulan
Dalam percobaan menentukan pH larutan diperlukan beberapa indicator.
Terdapat 2 cara dalam menentukan pH suatu larutan, yaitu dengan
menggunakan indicator tunggal dan indicator universal. Setiap indicator
memiliki trayek pH tersendiri. Dari trayek pH ini kita bisa menentukan
Batasan nilai pH dari larutan yang diuji serta sifat asaam basa suatu larutan
diketahui bila pH < 7 adalam asam, pH = 7 adalah netral, dan pH > 7
adalah basa.
Pada praktikum ini saya memiliki beberapa kesimpulan berdasarkan data
hasil praktikum, yaitu :
1. Larutan yang bersifat asam antara lain :
 Lemon juice
 Tomato juice
 Orange juice
 Pineapple juice
 Amla juice
 Mango juice
 Milk
 Vinegar
 Butter milk
 0.1M HCL
 0.25M HCN
 0.1M CH3COOH
 CuSO45H2O

 NH4CL
 FeSO4
2. Larutan yang bersifat Basa antara lain :
 Baking soda
 Bleaching Powder
 Washing Soda
 Milk Of Magnesia
 0.001M NaOH
 0.1M NH4OH
 NaHCO3
 Na2SO3
 CH3COONa

3. Larutan yang bersifat Netral antara lain:


 Common salt
 Sugar
 KCL
Pada praktikum virtual lab yang saya lakukan pada 27 larutan yang terdiri
dari larutan sayur-sayuran, perlengkapan rumah tangga, asam dan basa
laboratorium dan garam di dalam air. Dan yang didapat adalah Asam
sebanyak 15, Basa sebanyak 9, dan Netral sebanyak 3.
X. Daftar Pustaka
https://anggiwilianandini.wordpress.com/kimia-kelas-xi/larutan-asam-basa
/teori-asam-basa/teori-asam-dan-basa-arrhenius/,diakses 28 September
2021 Harjani, Tarti,dkk.2013.Kimia Untuk SMA/MA Kelas
XI.Sidoarjo:Masmedia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Lakmu, diakses pada 28 September 2021
http://id.wikipedia.org/wiki/PH, diakses pada 28 September 2021
XI. Lampiran
https://www.kimiamath.com/post/laporan-praktikum-memperkirakan-ph-larutan

Anda mungkin juga menyukai