Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 tabel hasil penelitian


a. Hasil uji pH dengan kertas lakmus

WARNA LAKMUS SETELAH


NO LARUTAN DICELUPKAN SIFAT GAMBAR
SAMPEL LAKMUS LAKMUS LARUTAN
MERAH BIRU

1. Air sabun Biru Biru Basa

2. Air soda Merah Merah Asam

3. Air kapur Biru Biru Basa

4. Air jeruk Merah Merah Asam


5. Air garam Merah Biru Netral

6. Air Merah Biru Netral


Aquadest

b. Hasil uji larutan sempel dengan indikator pH alami bunga mawar merah

NO Larutan Perubahan warna Gambar Sifat

1. Air sabun Hijau Basa

2. Air soda Merah muda Asam

3. Air garam Merah muda Asam


4. Air kapur Hijau Basa

5. Air jeruk Merah muda Asam

c. Hasil uji pH larutan dapar


N LARUTAN SIFAT PH
O

1. H2SO4 Asam 5,5

2. NaOH Basa 10,0

3. Aquadest Netral 6,7


 Ph awal = 5,5 (CH2 COOH + CH3)
( garam)
Ph H2SO4 = ph awal – log
( asam)
(0,1)
= 5,5 – log
(0,5)
= 5,5 – log 0,2
= 5,5 – log 210−2
= 4,5 + log 2
= 4,5 + 0,3
Ph H2SO4 = 4,8

( garam)
Ph NaOH = ph awal – log
( asam)
(0,1)
= 5,5 + log
(0,2)
= 5,5 + log 0,5
= 5,5 + 510−1
= 6,5 + 1- log 5
= 6,5 + 0,69
= 7,4

4.2 pembahasan

APORAN
PRAKTIKUM
KIMIA DA
APORAN
PRAKTIKUM
KIMIA DA
ORAN PRAKTIKUM
KIMIA Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang
dipergunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu supaya tidak banyak
berubah selama reaksi kimia berlanjut. Sifat yang khas dari larutan penyangga
ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat
atau basa kuat. Saat larutan penyangga di tambahkan ke dalam larutan maka
pH larutan penyangga tidak akan berubah atau tetap mempertahankan pH-nya.
Hal inisesuai prinsip kerja larutan penyangga, yaitu ketika ion Hidrogen (H+)
ditambahkan padalarutan penyangga, ion tersebut akan ternetralisasi oleh basa
di dalam larutan penyangga.Begitu juga Ion hidroksida (OH-) akan
ternetralisasi oleh asam

Campuran CH3COOH + CH3COONa termasuk larutan penyangga


asam karena mengandung komponen asam lemah dan basa konjugasi yang
dapat mempertahankan pH. reaksi antara CH3COOH + CH3COONa (garam
dengan asam lemahnya), NH 4Cl + NH4 OH(garam dengan basa lemahnya),
larutan filtrat jeruk, larutan filtrat nanas,larutan filtrat tomat, minuman
merupakan larutan penyangga, karena pada saat ditambahkanHCl sebagai
asam kuat dan NaOH sebagai basa kuat, pH tetap yang ditandai dengan tidak
ada perubahan warna dan jumlah tetes larutan HCl dan NaOH yang banyak.
Sebaliknya, reaksiantara NaCl + HCl(garam dan Asam Kuat), NaCl +
NaOH(garam dan basa kuat), larutanfiltrat mentimun dan aquades bukan
merupakan larutan penyangga karena pada saatditambahkan HCl(asam kuat)
maupun ditambahkan NaOH(basa kuat), pH berubah secaradrastis yang
ditandai dengan adanya perubahan warna dan jumlah tetes larutan HCl dan
NaOH yang sedikit

Lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah
warna jikadicelupkan kedalam larutan asam atau basa. Warna yang dihasilkan
sangat dipengaruhioleh kadar pH dalam larutan yang ada. Prinsip kerja
pengukuran pH menggunakan kertaslakmus adalah kertas lakmus akan
berubah warna menjadi merah saat pH dari suatu larutanlebih asam atau
berubah warna menjadi biru saat pH dari suatu larutan lebih basa.Cara
pemakaiannya dengan meneteskan cairan dari larutan yang akan di uji pH-nya
keatas kertas lakmus atau dengan mencelupkan kertas lakmus ke dalam
larutan yang akan diuji pH-nya tersebut
Derajat keasaman atau pH didefinisikan sebagai jumlah konsentrasi
ion H di dalam suatu larutan atau senyawa. Nilai pH berkisar Antara 1-14,
dengan keterangan bahwa semakin tinggi nilai pH maka sifatnya akan
semakin basa. Untuk kategori zat asam, nilai pH berada di kisaran 1-6,9. Nilai
pH 7 untuk senyawa netral, dan nilai pH 7,1 – 14 untuk senyawa basa.
Adabeberapa cara untuk mengetahui dan mengukur pH suatu larutan atau
senyawa, diantaranya yaitu dengan menggunakan indicator universal, pH
meter dan yang dipakai pada praktikum kali ini yaitu kertas lakmus. Golonga
larutan yang akan diukur pH nya pada praktikum kali ini yaitu menggunakan
sampel air jeruk nipis, aquadest, air soda, air garam , air kapur, dan air sabun,
masing-masing larutan akan diukur pH nya kemudian akan di ketahu larutan
tersebut asam atau basa.
Larutan pertama yaitu air sabun, pada percobaan menggunakan kertas
lakmus ini diketahui bahwa hasil dari larutan sabun merupakan larutan basa,
saat air sabun di tetesi oleh ekstrak mawar larutan berubah warna menjadi
hijau. Air soda larutan kedua memberikan hasil kertas lakmus berwarna merah
yang berarti air soda merupakan larutan asam. Pada larutan ketiga yaitu air
kapur menunjukan bahawa air kapur adalah larutan bersifat basa. Larutan
keempat yaitu air jeruk, jeruk nipis merupakan salah satu jenis citrus yang
memiliki kandungan vitamin c yang cukup tinggi sehingga bersifat asam yang
berarti hasil praktikum kaliini benar. Kemudian larutan garam sebagai larutan
sempel ke lima, garam merupakan senyawa dari Na+ dan Cl sehingga
membentuk NaCl pada uji ph diketahui gram merupakan larutan netral. Yang
terakhir adalah aquadest atau air suling, aquadest menberikan hasil netral.
Mengapa pH dan sifat asam basa dari setiap larutan berbeda-beda
karena setiap pH larutan di pengaruhi olek konsentrasi ion H+ dan ion OH-
dalam larutan. Konsentasi ion H+ menjelaskan banyaknya mol ion H+ dalam
setiap 1 liter air. Sementara konsentrasi ion OH- mmenjelaskan ion OH-
dalam 1 liter air. Semakin kecil konsentrasi H+ dalam suatu larutan, semakin
berkurang tingkat keasaman larutan tersebut. Hal ini diakibatkan oleh
pengurangan konsentrasi ion H+ yang menyebabkan nilai pH yang dihasilkan
semakin tinggi. Jika pH suatu larutan mengandung konsentrasi H+ mendekati
nilai 7, maka larutan tersebut bergeser menuju nilai netral suatu larutan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapar adalah senyawa-senyawa yang dapat meniadakan perubahan pH


terhadap penambahan sedikit asam atau basa.(Martin,A., 1990). Kapasitas
dapar Yng disebut indeks buffer atau intensitas buffer yaitu suatu ukuran
kemampuan buffer untuk mempertahankan pH nya yang konstan, jika
ditambahkan asam kuat dan basa kuat. (Achmad, 2001). Campuran
CH3COOH + CH3COONa termasuk larutan penyangga asam karena
mengandung komponen asam lemah dan basa konjugasi yang dapat
mempertahankan pH. reaksi antara CH3COOH + CH3COONa (garam dengan
asam lemahnya)
Derajat keasaman atau pH didefinisikan sebagai jumlah konsentrasi
ion H di dalam suatu larutan atau senyawa. setiap larutan berbeda-beda karena
setiap pH larutan di pengaruhi olek konsentrasi ion H+ dan ion OH- dalam
larutan. Konsentasi ion H+ menjelaskan banyaknya mol ion H+ dalam setiap
1 liter air. Sementara konsentrasi ion OH- mmenjelaskan ion OH- dalam 1
liter air. Semakin kecil konsentrasi H+ dalam suatu larutan, semakin
berkurang tingkat keasaman larutan tersebut. Hal ini diakibatkan oleh
pengurangan konsentrasi ion H+ yang menyebabkan nilai pH yang dihasilkan
semakin tinggi. Jika pH suatu larutan mengandung konsentrasi H+ mendekati
nilai 7.
LAMPIRAN

Jawaban :

1. Kertas lakmus akan mengalami perubahan warna jika dimasukkan


(dicelupkan) ada larutan yang memiliki pH antara 5.0-9.0, yang mana
pada pH dibawah 7.0 (larutan asam) kertas lakmus akan berwarna merah
sedangkan pada pH diatas 7.0 (larutan basa) kertas lakmus akan berwarna
biru.
2. Asam : air soda, air jeruk dan H2SO4
Basa : air sabun, air kapur
Bahan alami yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa adalah
geraium, kunyit, bunga mawar dan bunga kembang sepatu. Indikator
alami merupakan bahan alam yang dapat memberikan warna berbeda pada
kondisi asam dan pada kondisi basa.
3. Muflihah (2014) dalam penelitiannya bahwa bunga mawar mengandung
antosianin yang menyebabkan pigmen warna merah pada bunga tersebut,
sehingga dapat dijadikan indikator asam basa.
4. Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang
dipergunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu supaya tidak
banyak berubah selama reaksi kimia berlanjut. Sifat yang khas dari larutan
penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian
sedikit asam kuat atau basa kuat. Campuran CH3COOH + CH3COONa
termasuk larutan penyangga asam karena mengandung komponen asam
lemah dan basa konjugasi yang dapat mempertahankan pH. reaksi antara
CH3COOH + CH3COONa (garam dengan asam lemahnya). Prinsip kerja
pengukuran pH menggunakan kertaslakmus adalah kertas lakmus akan
berubah warna menjadi merah saat pH dari suatu larutanlebih asam atau
berubah warna menjadi biru saat pH dari suatu larutan lebih basa
5. Penyangga,Karbonat
Penyangga karbonat berasal dari campuran asam karbonat (H 2CO3)
dengan basa konjugasi bikarbonat (HCO3-).
H2CO3 (aq) –> HCO3- (aq) + H+ (aq)  Penyangga Karbonat
Penyangga karbonat berasal dari campuran asam karbonat (H 2CO3)
dengan basa konjugasi bikarbonat (HCO3-).
H2CO3 (aq) –> HCO3- (aq) + H+ (aq)

Penyangga karbonat sangat berperan penting dalam mengontrol pH


darah. Pelari maraton dapat mengalami kondisi asidosis, yaitu penurunan
pH darah yang disebabkan oleh metabolisme yang tinggi sehingga
meningkatkan produksi ion bikarbonat. Kondisi asidosis ini dapat
mengakibatkan penyakit jantung, ginjal, diabetes miletus (penyakit gula)
dan diare. Orang yang mendaki gunung tanpa oksigen tambahan dapat
menderita alkalosis, yaitu peningkatan pH darah. Kadar oksigen yang
sedikit di gunung dapat membuat para pendaki bernafas lebih cepat,
sehingga gas karbondioksida yang dilepas terlalu banyak, padahal
CO2 dapat larut dalam air menghasilkan H2CO3 . Hal ini mengakibatkan
pH darah akan naik. Kondisi alkalosis dapat mengakibatkan hiperventilasi
(bernafas terlalu berlebihan, kadang-kadang karena cemas dan histeris).
Penyangga Fosfat
Pada cairan intra sel, kehadiran penyangga fosfat sangat penting dalam
mengatur pH darah. Penyangga ini berasal dari campuran dihidrogen
fosfat (H2PO4-) dengan monohidrogen fosfat (HPO42-).
H2PO4- (aq) + H+ (aq) –> H2PO4 (aq)
H2PO4- (aq) + OH- (aq) –> HPO42- (aq) ) + H2O (aq)
Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah 7,4. Penyangga di luar
sel hanya sedikit jumlahnya, tetapi sangat penting untuk larutan
penyangga urin.

Anda mungkin juga menyukai