HASIL PENELITIAN
b. Hasil uji larutan sempel dengan indikator pH alami bunga mawar merah
( garam)
Ph NaOH = ph awal – log
( asam)
(0,1)
= 5,5 + log
(0,2)
= 5,5 + log 0,5
= 5,5 + 510−1
= 6,5 + 1- log 5
= 6,5 + 0,69
= 7,4
4.2 pembahasan
APORAN
PRAKTIKUM
KIMIA DA
APORAN
PRAKTIKUM
KIMIA DA
ORAN PRAKTIKUM
KIMIA Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang
dipergunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu supaya tidak banyak
berubah selama reaksi kimia berlanjut. Sifat yang khas dari larutan penyangga
ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat
atau basa kuat. Saat larutan penyangga di tambahkan ke dalam larutan maka
pH larutan penyangga tidak akan berubah atau tetap mempertahankan pH-nya.
Hal inisesuai prinsip kerja larutan penyangga, yaitu ketika ion Hidrogen (H+)
ditambahkan padalarutan penyangga, ion tersebut akan ternetralisasi oleh basa
di dalam larutan penyangga.Begitu juga Ion hidroksida (OH-) akan
ternetralisasi oleh asam
Lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan berubah
warna jikadicelupkan kedalam larutan asam atau basa. Warna yang dihasilkan
sangat dipengaruhioleh kadar pH dalam larutan yang ada. Prinsip kerja
pengukuran pH menggunakan kertaslakmus adalah kertas lakmus akan
berubah warna menjadi merah saat pH dari suatu larutanlebih asam atau
berubah warna menjadi biru saat pH dari suatu larutan lebih basa.Cara
pemakaiannya dengan meneteskan cairan dari larutan yang akan di uji pH-nya
keatas kertas lakmus atau dengan mencelupkan kertas lakmus ke dalam
larutan yang akan diuji pH-nya tersebut
Derajat keasaman atau pH didefinisikan sebagai jumlah konsentrasi
ion H di dalam suatu larutan atau senyawa. Nilai pH berkisar Antara 1-14,
dengan keterangan bahwa semakin tinggi nilai pH maka sifatnya akan
semakin basa. Untuk kategori zat asam, nilai pH berada di kisaran 1-6,9. Nilai
pH 7 untuk senyawa netral, dan nilai pH 7,1 – 14 untuk senyawa basa.
Adabeberapa cara untuk mengetahui dan mengukur pH suatu larutan atau
senyawa, diantaranya yaitu dengan menggunakan indicator universal, pH
meter dan yang dipakai pada praktikum kali ini yaitu kertas lakmus. Golonga
larutan yang akan diukur pH nya pada praktikum kali ini yaitu menggunakan
sampel air jeruk nipis, aquadest, air soda, air garam , air kapur, dan air sabun,
masing-masing larutan akan diukur pH nya kemudian akan di ketahu larutan
tersebut asam atau basa.
Larutan pertama yaitu air sabun, pada percobaan menggunakan kertas
lakmus ini diketahui bahwa hasil dari larutan sabun merupakan larutan basa,
saat air sabun di tetesi oleh ekstrak mawar larutan berubah warna menjadi
hijau. Air soda larutan kedua memberikan hasil kertas lakmus berwarna merah
yang berarti air soda merupakan larutan asam. Pada larutan ketiga yaitu air
kapur menunjukan bahawa air kapur adalah larutan bersifat basa. Larutan
keempat yaitu air jeruk, jeruk nipis merupakan salah satu jenis citrus yang
memiliki kandungan vitamin c yang cukup tinggi sehingga bersifat asam yang
berarti hasil praktikum kaliini benar. Kemudian larutan garam sebagai larutan
sempel ke lima, garam merupakan senyawa dari Na+ dan Cl sehingga
membentuk NaCl pada uji ph diketahui gram merupakan larutan netral. Yang
terakhir adalah aquadest atau air suling, aquadest menberikan hasil netral.
Mengapa pH dan sifat asam basa dari setiap larutan berbeda-beda
karena setiap pH larutan di pengaruhi olek konsentrasi ion H+ dan ion OH-
dalam larutan. Konsentasi ion H+ menjelaskan banyaknya mol ion H+ dalam
setiap 1 liter air. Sementara konsentrasi ion OH- mmenjelaskan ion OH-
dalam 1 liter air. Semakin kecil konsentrasi H+ dalam suatu larutan, semakin
berkurang tingkat keasaman larutan tersebut. Hal ini diakibatkan oleh
pengurangan konsentrasi ion H+ yang menyebabkan nilai pH yang dihasilkan
semakin tinggi. Jika pH suatu larutan mengandung konsentrasi H+ mendekati
nilai 7, maka larutan tersebut bergeser menuju nilai netral suatu larutan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jawaban :