Penentuan pH dan Ka
KATA PENGANTAR
Puji sukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM DASAR PROSES KIMIA PENENTUAN pH dan Ka ini dengan
baik.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
turut membantu penulisan laporan akhir ini.
Kami menyadari laporan akhir ini tidak luput dari kekurangan.Oleh karena
itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
untuk perbaikan laporan akhir ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
H3O+
Air juga dapat bersifat Asam, yaitu memberi proton dengan persamaan :
H2O
H+ + OH-
CH3COO
+ H+ sehingga
Ka = [CH3COO-] [H+]
[CH3COOH]
Asam (yang sering diwakili dengan rumus HA) secara umum merupakan
senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan
pH lebih kecil dari 7. Terdapat definisi yang umum diterima dalam kimia :
Arhenius
Menurut definisi ini, asam adalah zat yang mengikat konsentrasi ion
hydronium (H3O+), ketika dilarutkan dalam air.
Brownsted Lowry
Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepala basa. Asam dan
basa bersangkutan sebagai pasangan asam basa konjugat.
Lewis
Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa.
Definisi ini dapat mencakup asam yang tudak mengandung hydrogen atau
proton yang dapat dipindahkan.
Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton
(ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menrima pasangan
elektron bebas dari suatu basa.
1. Asam Kuat
Asam kuat adalah asam yang dapat terionisasi 100 % dalam
air. Asam kuat memiliki derajat Ionisasi 1. Contoh asam kuat :
HCl, HBr, H2SO4, HClO4.
2. Asam Lemah
Asam lemah adalah asam yang tidak dapat terionisasi
dengan sempurna sebagian besar asam organik adalah asam lemah.
Contoh asam lemah: CH3COOH, H2S, H2CO3, H2SO3, dan H3PO4.
1.2.3 Basa
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika
dilarutkan dalam air. Basa memiliki pH lebih dari 7.
Laboratorium Kimia Dasar
Politeknik Negeri Samarinda
Kaustik
Rasanya Pahit
Licin seperti sabun
Nilai pH lebih dari 7
Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
Dapat menghantar arus listri
1. Basa kuat
Basa kuat adalah basa yang dapat terionisasi 100 % dalam air. Contohnya
basa kuat : NaOH, Ca(OH), Sr(OH), KOH dan LiOH.
2. Basa lemah
Basa lemah adalah basa yang tidak dapat terionisasi dengan sempurna.
Contohnya basa lemah : Mg(OH)2 dan Al(OH).
Perbandingan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
[HIn] [In-]
10000 : 1
1000 : 1
100 : 1
10 : 1
1:1
1 : 10
1 : 100
1 : 1000
Warna
Merah
Merah
Merah
Merah
Orange
Kuning
Kuning
Kuning
Warna
Asam
Merah
Merah
Merah
Kuning
Kuning
Tidak berwarna
Basa
Kuning
Kuning
Kuning
Biru
Biru
Merah Muda
pH Trayek
1,2 2,8
3,1 4,4
4,2 6,2
3,8 5,4
3,0 4,6
8,0 9,6
BAB II
METODOLOGI
II.1 ALAT DAN BAHAN
II.1.1 Alat yang digunakan
Tabung reaksi
Rak tabung
Gelas kimia 100 ml
Gelas kimia 250 ml
Gelas kimia 500ml
Pipet tetes
Pipet ukur 10 ml
Pipet volume 25 ml
Labu ukur 100 ml
Bulp
tabung reaksi
Memasukan ke dalam 6 buah tabung reaksi kecil masing
masing 2 ml larutan buffer pH 4, 5, 6, 7, 8, dan 9
sampai
satuan
pH
terdekat
dengan
atau 100 ml
Ukur dan memcatat pH larutan tersebut dengan menggukan
Indikator Universal
Hitung tetapan keseimbangan (Ka)
Bandingkan hasil pengukuran pH
larutan
dengan
dengan
10
Melakukan cara diatas (point 2-4) dimana Indikator PP diganti dengan Indikator
yang lain (MM, MO, BKH, BFB, dan TB)
Menyimpan tabung reaksi yang berisi larutan buffer yang telah ditambahkan
Indikator, sebagai bahan rujukan untuk pengamatan selanjutnya
11
12
Melakukan cara yang sama (point 1-4) dengan mengencerkan larutan HCl 0,1 N
sepuluh kali dari semula. Dengan cara memipet dengan teliti 10 ml larutan HCl 0,1
BAB III
N dan memasukannya kedalam labu ukur 100 ml, lalu menambahkan aquadest
sampai tanda batas ukur
Indikator
1.
Fenoftalein (PP)
pH 4
pH 5
pH 7
pH 9
Tidak
Tidak
Tidak
Merah muda
Berwarna
Berwarna
Berwarna
2.
Metil Merah
Merah
Merah Muda
Kuning Muda
Kuning
3.
Metil Orange
Orange Pekat
Orange Muda
Orange
Orange
4.
Timol Biru
Kuning
Kuning
Kuning
Abu-abu
5.
Ungu Muda
Ungu
Ungu
Ungu
6.
Hijau Lumut
Biru
Biru Tua
Biru
Air Ledeng
Perubahan Warna
Buffer
Warna
pH
Fenolftalein
Bening
Indikator
Universal
6
13
CH3COONa
NH4Cl
Metil Orange
Orange
Metil Merah
Kuning
Timol Biru
Kuning
Ungu
Biru
Fenolftalein
Bening
Metil Orange
Kuning
Metil Merah
Orange
Timol Biru
Kuning
Ungu
Biru
Fenolftalein
Bening
Metil Orange
Orange
Metil Merah
Orange
Timol Biru
Kuning
Ungu
Biru
Larutan
HCl
HCl
HCl
HCl
Konsentrasi (N)
0,1
0,01
0,001
0,0001
pH
1
2
4
5
Ka
1 x 10-1
1 x 10-2
1 x 10-4
1 x 10-5
III.3 PEMBAHASAN
pH adalah istilah yang sering digunakan untuk mengukur derajat keasaman
suatu larutan.pH dinyatakan sebagai ukuran konsentrasi ion hidrogen atau [H+]
Laboratorium Kimia Dasar
Politeknik Negeri Samarinda
14
Indikator
Timol Biru
Metil Merah
Metil Orange
Bromo Kresol Hijau
Bromo fenol Biru
Fenoftalein
Asam
Merah
Merah
Merah
Kuning
Kuning
Tidak berwarna
Basa
Kuning
Kuning
Kuning
Biru
Biru
Merah Muda
pH Trayek
1,2 2,8
3,1 4,4
4,2 6,2
3,8 5,4
3,0 4,6
8,0 9,6
15
16
BAB IV
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diperoleh :
pH Air Ledeng
pH NH4Cl
pH CH3COONa
: 6 sampai 7
:6
:7
DAFTAR PUSTAKA
17
Day, R, A, dan Underwood, A., 2002, Analis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam.
Jakarta : Erlangga.
Fahrani, 2009, Lapaoran pH dan Larutan buffer
http://www.google.co.id,30november2011
Moore, John T. Kimia for Dummies, 2007. Jakarta : Pakar Raya
Purba, M, 2007Kimia Untuk SMA XI. Jakarta : Erlangga
18
Perhitungan
A. Perhitungan Pengenceran
1.V1 N1
= V2 N2
= V2 N2
19
= V2 N2
B. Perhitungan Ka
1. HCl 0,1 N (pH = 1)
pH = - log [H+]
[H+] = 10-1
Ka = [H+] [Cl-]
[HCl]
Laboratorium Kimia Dasar
Politeknik Negeri Samarinda
20
= [0,1] [0,1]
[0,1]
= 1 x 10-1
2. HCl 0,01 N (pH = 2)
pH = - log [H+]
[H+] = 10-2
Ka = [H+] [Cl-]
[HCl]
= [0,01] [0,01]
[0,01]
= 1 x 10-2
21
= 1 x 10-4
4.HCl 0,0001 N (pH = 5)
pH = - log [H+]
[H+] = 10-5
Ka = [H+] [Cl-]
[HCl]
= [0,00001] [0,00001]
[0,00001]
= 1 x 10-5
GAMBAR ALAT
22
Tabung Reaksi
Kimia
Rak Tabung
Gelas
23
Pipet Volume
Pipet Ukur
Pipet
Tetes
Labu Ukur
Bulp
24