1. Kesalahan titrasi positif Jika titik akhir titrasi lebih besar dari
titik ekuivalen. Pada saat tercapainya titik ekuivalen pH
larutan akan berada pada pH=7. Kesalahan titrasi negatif
Jika titik akhir titrasi lebih kecil dari titik ekuivalen. Juga
kekuatan dan konsentrasi asam dan basa menentukan ΔpH
pada titik ekuivalen
2.
3. Indikator campuran, yakni campuran antara 2 buah indikator
atau campuran sebuah indikator dengan suatu zat warna
biasa (bukan indikator pH, jadi tidak dapat berubah warna
sekalipun pH berubah ). Indikator campuran tidak berubah
warna seperti indikator biasa, tetapi pada pH tertentu
warnanya hilang dalam arti menjadi hitam yang dala
prakteknya kelihatan sebagai kelabu. Warna ini tampak jelas
berbeda dari warna pada pH sedikit diatas maupun
dibawahnya, sehingga sangat mempermudah menentukan
apakah larutan sudah mencapai pH tersebut. Bila pH itu
bertepatan dengan pH Titik Ekivalen suatu titrasi, maka titik
akhir titrasi dapat ditentukan dengan mudah dan dengan
ketelitian yang besar.
4.
5. Titik ekuivalen adalah titik yang menunjukkan saat titran
yang ditambahkan bereaksi seluruhnya dengan zat yang
dititrasi. Dengan kata lain, pada titik ekuivalen jumlah mol
titran setara dengan jumlah mol titrat menurut stoikiometri.
6.
REFERENSI
Brady, James E, 1988, Kimia Universitas Asas dan Struktur edisi
5 Jakarta: Bina Rupa Aksara, halaman 178.
L Underwood.R.A Day, JR, 2002, Analisis Kimia Kuantitatif, edisi 6,
Gramedia, Jakarta, halaman 141 – 145.
Ralph H, Petrucci, 2008, Kimia Dasar II, Jakarta: Erlangga,
halaman 308 – 310.
Tim Praktikum Kimia Dasar, 2018, Penuntun Praktikum Kimia Dasar II,
Ambon: Universitas Pattimura, halaman 5 – 7.