Anda di halaman 1dari 15

I. Judul Percobaan II. Hari / Tanggal Percobaan III. Selesai Percobaan IV.

Tujuan Percobaan

: Nitrogen dan Amonia : Kamis 13 Oktober 2011 : Kamis 13 Oktober 2011 :

1. Mengetahui cara pembuatan gas nitrogen dan amonia di laboratorium 2. Mengetahui sifat-sifat nitrogen dan senyawanya 3. Mengidentifikasi gas nitrogen, amonium, dan senyawanya. V. Tinjauan Pustaka Nitrogen adalah suatu unsur yang pada suhu dan tekanan atmosfir berbentuk gas. Kandungan Nitrogen dalam udara kurang lebih 79% volume. Gas Nitrogen mempunyai sifat inert. Gas Nitrogen banyak di pakai sebagai bahan flow testing, kalibrasi, plastic forming. Oksida Nitrogen Gas nitrogen oksida (NOx) ada dua macam yaitu gas nitrogen monoksida dan gas nitrogen dioksida. Kedua macam gas tersebut mempunyai sifat yang sangat berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. Udara yang mengandung gas NO dalam batas normal relatif aman dan tidak berbahaya, kecuali bila gas NO berada dalam konsentrasi tinggi. Konsentrasi gas NO yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada system saraf yang mengakibatkan kejang-kejang. Bila keracunan ini terus berlanjut akan dapat menyebabkan kelumpuhan. Gas NO akan menjadi lebih berbahaya apabila gas itu teroksidasi oleh oksigen sehinggga menjadi gas NO2. Sifat gas NO2 adalah berwarna dan berbau, sedangkan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau. Warna gas NO2 adalah merah kecoklatan dan berbau tajam menyengat hidung. Kadar NOx diudara daearah perkotaan yang berpenduduk padat akan lebih tinggi dari daerah pedesaan yang berpenduduk sedikit. Hal ini disebabkan karena berbagai macam kegiatan yang menunjang kehidupan manusia akan menambah kadar NOx di udara, seperti transportasi, generator pembangkit listrik, pembuangan sampah dan lainlain.

Pencemaran gas NOx diudara teruatam berasal dari gas buangan hasil pembakaran yang keluar dari generator pembangkit listrik stasioner atau mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar gas alami. Keberadaan NOx diudara dapat dipengaruhi oleh sinar matahari yang mengikuti daur reaksi fotolitik NO2 sebagai berikut : NO2 + sinar matahari NO + O O + O2 O3 (ozon) O3 + NO NO2 + O2 Dari seluruh jumlah NOx yang dibebaskan ke atmosfer, jumlah yang terbanyak adalah dalam bentuk NO yang diproduksi oleh aktivitas bakteri. Akan tetapi poluasi NO dari sumber alami ini tidak merupakan masalah karena tersebar secara merata sehingga jumlahnya menjadi kecil. Yang menjadi masalah adalah polusi NO yang diproduksi oleh kegiatan manusia karena jumlahnya akan meningkat hanya pada tempat-tempat tertentu. Pembentukan NO dirangsang hanya pada suhu tinggi, oleh karena itu NO di dalam campuran ekuilibrium pada suhu tinggi akan terdisosiasi kembali menjadi N2dan O2 jika suhu campuran tersebut diturunkan perlahan-lahan untuk memberikan waktu yang cukup bagi NO untuk terdisosiasi. Akan tetapi jika campuran ekuilibrium tersebut didinginkan secara mendadak, akan banyak NO yang masih terdapat pada campuran suhu rendah tersebut. Pendinginan cepat tersebut sering terjadi pada proses pembakaran. Reaksi pembentukan NO2 dari NO dan O2 terjadi dalam jumlah relatif kecil, meskipun dengan adanya udara berlebih. Hal ini berbeda dengan reaksi pembentukan CO2 dari CO dan O2, dimana kelebihan udara akan mengakibatkan pembentukan CO2 secara cepat. Pembentukan NO2 yang lambat ini disebabkan kecepatan reaksi sangat dipengaruhi oleh suhu dan konsentrasi NO. Reaksi pembentukan NO2 berlangsung lebih lambat pada suhu yang lebih tinggi. Pada suhu 1100oC jumlah NO2 yang terbentuk biasanya kurang dari 0,5% dari total NOx . kecepatan reaksi pembentukan NO2 dipengaruhi oleh konsentrasi oksigen dan kuadrat dari konsentrasi NO. Hal ini berarti jika konsentrasi NO bertambah menjadi dua kalinya maka kecepatan reaksi akan naik menjadi empat kalinya, dan jika konsentrasi NO berkurang menjadi setengahnya. NO yang dikeluarkan ke udara luar bersama-sama dengan gas buangan lainnya akan mengalami pendinginann secara cepat dan terencerkan sebanyak 100 kalinya. Gas NH3 (Amonia)

Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas ( disebut bau amonia) . Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawakaustik dan dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan amonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam untuk 25 ppm volum. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paruparu dan bahkan kematian. Sekalipun amonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup. Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu -33 C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah. Walaupun begitu, kalor penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa di dalam sungkup asap. " Amonia rumah " atau amonium hidroksida adalah larutan NH3 dalam air. Konsentrasi larutan tersebut diukur dalam satuan baum . Produk larutan komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki konsentrasi 26 derajat baum ( sekitar 30 persen berat amonia pada 15.5 C) . Amonia yang berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat amonia.

Amonia umumnya bersifat basa ( pKb= 4.75) , namun dapat juga bertindak sebagai asam yang amat lemah ( pKa= 9.25) . Pembuatan Amonia menurut proses Haber-Bosch

Nitrogen terdapat melimpah di udara, yaitu sekitar 78% volume. Walaupun demikian, senyawa nitrogen tidak terdapat banyak di alam. Satu-satunya sumber alam yang penting ialah NaNO3 yang disebut Sendawa Chili. Sementara itu, kebutuhan senyawa nitrogen semakin banyak, misalnya untuk industri pupuk, dan bahan peledak. Oleh karena itu, proses sintesis senyawa nitrogen, fiksasi nitrogen buatan, merupakan proses industri yang sangat penting. Metode yang utama adalah mereaksikan nitrogen dengan hidrogen membentuk amonia. Selanjutnya amonia dapat diubah menjadi senyawa nitrogen lain seperti asam nitrat dan garam nitrat. Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hidrogen ditemukan oleh Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan

amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur juga dari Jerman. kimia

Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu 500oC sekalipun. Dipihak lain, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan suhu akan mengurangi rendemen.

Dewasa ini, seiring dengan kemajuan teknologi, digunakan tekanan yang jauh lebih besar, bahkan mencapai 700 atm. Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonia yang terbentuk segera dipisahkan. Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen dikompresi (dimampatkan) hingga mencapai tekanan yang diinginkan. Kemudian campuran gas dipanaskan dalam suatu ruangan Diagram yang alur bersama dari katalisator sehingga untuk terbentuk sintesis amonia. amonia

proses

Haber-bosch

diberikan pada Gambar 10.

Dalam industri kimia, jika campuran reaksi kesetimbangan mencapai kesetimbangan maka produk reaksi tidak bertambah lagi. Akan tetapi produk reaksinya diambil atau disisihkan, maka akan menghasilkan lagi produk reaksi.

VI. Cara Kerja Alat dan Bahan Alat - Labu Erlenmeyer 100 mL - Labu Suling 1 buah - Corong pisah 1 buah - Kaki tiga 1 buah - Kasa 2 buah - statif dan klem - Pembakar spirtus 1 buah - Penutup karet 2 buah - Taabung reaksi kecil 6 buah - Tabung reaksi besar 1 buah - Pipet tetes 1 buah Bahan - Kristal NaNO2 - Kristal NH4Cl - Larutan HCl pekat - Serbuk Ca(OH)2 - Larutan amilum - Larutan KI - Larutan amonia pekat - Gas H2S - Sebilah kayu - Larutan H2SO4 pekat - Larutan H2SO4 1; 0,1 M

- Gelas ukur 100 mL 1 buah - Bak 1 buah - Pengaduk kaca 1 buah - Neraca

- Larutan FeSO4 0,1 M - Larutan HNO3 pekat - Larutan HCl 0,1 M - Indikator pp - Larutan NH4OH 2M - Bunga belerang

Alur Kerja 1.
NaNO2 0,3 g dalam 10 ml air dimasukkan ke dalam labu suling dengan corong pemisah ditambahkan NH4Cl 0,3 g dalam 10 ml air NaNO2 + NH4Cl alat disusun

NH4Cl + NaNO2 dalam labu dihangatkan kran corong pisah dibuka Gas ditampung Diukur volume diuji dengan sebilah kayu yang menyala besar Gelas ukur

Gelas ukur penuh

diamati

2.
0,25 g NaNO2 dilarutkan dalam 2,5 ml air dibagi dalam 2 tabung

Larutan NaNO2

Larutan NaNO2 diencerkan 4x dengan air diambil 2 ml

ditambah H2SO4 1 M beberapa tetes diamati uap dan warnanya

Hasil

2 ml NaNO2 dicampur KI + amilum ditambah H2SO4 encer Hasil

3.

HNO3 encer dimasukkan ke tabung reaksi ditambah H2SO4 pekat sama banyak didinginkan

Larutan FeSO4 0,2 M dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Tabung reaksi 2 dituang perlahan lahan sampai mendatar ke tabung reaksi pertama Cincin Tengguli

4.

1 ml NH4OH 2 M dalam tabung reaksi dialiri gas H2S ditambah 1 ml amonium 0,1 M dikocok dengan bunga belerang disaring Hasil (warna larutan) ditambahkan HCl encer sampai timbul endapan

Endapan

5.

Larutan NH4Cl 4M

Sedikit Ca(OH)2

dicampur ke dalam tabung reaksi dipanaskan dertas lakmus dipegang diatas tabung Hasil Pengaduk dimasukkan dicelupkan dalam HCl pekat

Gas

6. Alat disusun seperti gambar berikut :

Larutan NH4Cl 4M dimasukkan ke erlenmeyer dipanaskan perlahan gas ditampung dengan tabung reaksi kecil ditutup dengan penutup karet didiamkan beberapa menit diuji gas diuji dengan pengaduk kaca yang telah dicelupkan ke HCl pekat Dimasukkan dalam gelas kimia berisi air

gas

Hasil

Hasil

VIII. Pembahasan 1. Larutan NaNO2 yang direaksikan dengan larutan NH4Cl kemudian dipanaskan, akan menghasilkan gas nitrogen. Namun pada percobaan ini, gas nitrogen tidak dapat diidentifikasi karena gas nitrogen yang dihasilkan keluar melalui selang yang bocor, sehingga volume gas nitrogen yang tertampung pada gelas ukur adalah 0 mL. Seharusnya gas nitrogen dapat memenuhi gelas ukur yang telah dibalik di dalam air, namun karena rangkaian alat yang kurang rapat dan kemungkinan selang yang bocor, membuat gelas ukur tidak terisi sama sekali oleh gas nitrogen. Reaksi yang terjadi adalah : NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) NaCl(aq) + N2(g) + 2H2O(l)

Volume gas yang seharusnya terbentuk adalah ( sesuai teori): n NaNO2 : n NH4Cl : NaNO2 0,0043 0,0043 + NH4Cl 0,0056 0,0043 0,0013 NaCl 0,0043 0.0043 + N2 + 0,0043 0,0043 2H2O 0,0086 0,0086

mol N2 : 0,0043 ml P V 1 V V V = nRT = 0,0043 . 0,082 . 298 = 0,10507 L : 105,07 ml

Karena sifat kimia dari gas nitrogen adalah tidak berwarna dan tidak berbau, maka kami kesulitan menentukan dimana letak kebocoran yang terjadi.

2. Pada tabung I, yaitu larutan NaNO2 yang ditambahkan beberapa tetes H2SO4 1 M, terbentuk uap asap yang merupakan gas NO2 yang berwarna kuning, selain itu warna larutan bagian atas dan dinding tabung berwarna kuning. Warna kuning ini adalah gas NO2 yang dihasilkan tadi. Reaksinya adalah: 2 NaNO2(aq) + H2SO4(aq) Na2SO4(aq) + 2NO2(g) + H2 (g)

Pada tabung II, larutan NaNO2 yang telah diencerkan 4 kali dan diambil 2 mL, lalu ditambahkan KI dan amilum, warna larutan masih tetap jernih tak berwarna. Setelah ditambahkan H2SO4 encer, larutan menjadi keruh hitam kebiruan. Reaksinya adalah: 2 NO2- + 2I- + 2H2SO4 I2 + 2NO + 2 SO42- + 2 H2O

Dengan menambahkan suatu nitrit kedalam larutan KI yang diteruskan dengan mengasamkan dengan H2SO4 encer, iod akan dibebaskan yang dapat diidentifikasi dari warna biru yang dihasilkan saat penambahan amilum. 3. Pada langkah percobaan ini, tujuannya adalah untuk membuat cincin tengguli. HNO3 encer yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditambahkan H2SO4 pekat yang jumlahnya sama banyak dengan HNO3 tadi, kemudian didinginkan. Reaksinya adalah: 4 HNO3(aq) + 2 H2SO4(l) 4NO2(g) + O2 (g) + 2H2O (aq)

Setelah dingin, larutan FeSO4 0,2 M dimasukkan ke dalam tabung reaksi tersebut secara mendatar dan hati-hati. Pada bagian atas larutan terbentuk cincin tengguli. Cincin tengguli terbentuk pada perbatasan antara kedua larutan yang dicampur yang timbul karena ion Fe(NO)]2+ . Reaksinya adalah: 2NO3- + 4 H2SO4 + 6 Fe2+ Fe2+ + NO 6Fe3+ + 2NO [Fe(NO)]2+ + 4SO42- + 4H2O

4. Pada langkah percobaan ini, larutan NH4OH 2M dialiri gas H2S, kemudian ditambahkan lagi 1 mL larutan amonium 0,1 M. Reaksinya adalah: H2S(aq) + NH4OH(aq) (NH4)2S(aq) + H2O(aq)

Larutan yang diperoleh ini kemudian dikocok dengan bunga belerang dan disaring, menghasilkan larutan yang berwarna kuning, hal ini menunjukkan bahwa dalam larutan ini mengandung belerang. Reaksinya adalah: (NH4)2S(aq) + S(s) (NH4)2S2 (aq)

Kemudian ditambahkan HCl encer, lalu timbul endapan melayang-layang pada larutan. Endapan ini merupakan belerang yang terkandung pada larutan. Reaksinya adalah: (NH4)2S2 (aq) + HCl(aq) 2 NH4Cl(aq) + H2S(aq) + S

Proses ini menujukkan bahwa belerang dapat sedikit larut dalam amonium yang ditunjukkan oleh warna larutan yang berwarna kuning. Dan saat ditambahkan HCl encer, endapan belerang tadi dapat mengendap kembali yang membuktikan bahwa dalam larutan mengandung belerang. 5. Larutan NH4Cl 4M ditambahkan dengan sedikit Ca(OH)2 kemudian dipanaskan akan menghasilkan warna larutan menjadi kuning keruh. Endapan ini adalah endapan CaCl2. Kemudian kertas lakmus yang diletakkan diatas tabung reaksi, berubah warna menjadi biru. Hal ini menunjukkan bahwa telah dihasilkan gas yang bersifat basa pada percobaan ini. Reaksinya adalah: 2 NH4Cl (aq) + Ca(OH)2 (s) yang dihasilkan adlah gas NH3. 6. Tujuan dari langkah percobaan ini adalah untuk membuat gas amonia (NH3) di laboratoruim. Gas amonia dapat dibuat dengan memanaskan NH4OH pekat pada erlenmeyer, kemudian gas yang dihasilkan dari pemanasan, yang merupakan gas amonia, ditampung ke dalam tabung reaksi besar. Reaksinya adalah: NH4OH(l) dipanaskan NH3(g) + H2O(aq) 2NH3 + CaCl2 (s) +2 H2O (aq)

Endapan kuning keputihan yang dihasilkan adalah endapan CaCl2 sedangkan gas

Gas yang timbul dapat diuji dengan indikator pp untuk membuktikan bahwa gas tersebut bersifat basa. Gas yang dihasilkan dialirkan ke dalam gelas kimia yang berisi air yang sebelumnya telah ditetesi oleh indikator pp. Warna pada permukaan air yang mula-mula tidak berwarna berubah menjadi merah muda saat dialirkan gas kedalamnya. Hal ini membuktikan bahwa gas yang dihasilkan (NH3) bersifat basa karena dapat merubah air yang semula tidak berwarna menjadi merah muda. Gas yang keluar dari erlenmeyer kemudian di uji dengan pengaduk yang sebelumnya telah dicelupkan ke dalam HCl pekat. Di dalam tabung reaksi besar timbul asap yang mengepul setelah pengaduk kaca tadi dimasukkan. Gas ini

merupakan gas NH4Cl yang timbul akibat adanya reaksi antara gas NH3 dengan asam klorida encer. Reaksinya adalah: NH3(g) + HCl(l) NH4Cl(g)

IX. Kesimpulan Gas nitrogen dapat dibuat di laboratorium dengan cara mereaksikan NH4Cl dengan NaNO2 kemudian dipanaskan. Gas amonia dapa dibuat do laboratorium dengan memanaskan NH4OH pekat kemudian gas nya ditampung. Sifat gas nitrogen adalah tak berasa, tak berwarna, tak berbau, tak terbakar, dan tak beracun. Sifat gas NH3 adalah toksik, jika dihirup dalam jumlah yang berlebihan dalam kurun waktu lama dapat menimbulkan kematian. Gas NO tidak berwarna sedangkan gas NO2 berwarna merah kecoklatan. Gas NO2 memiliki sifat toksik yang lebih besar daripada gas NO, hal ini mengakibatkan gas NO2 lebih berbahaya daripada gas NO. Gas nitrogen sulit diidentifikasi karena sifatnya yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.Gas ini dapat diidentifikasi dengan uji nyala pada kayu. Gas NO2 dapat diidentifikasi dari warna gas nya yang berwarna merah kecoklatan. Gas amonium dapat diidentifikasi dari baunya yang menyengat dan apabila dialirkan ke dalam air yang telah ditambahkan indikator pp, akan merubah warna dari air yang semula tak berwarna menjadi merah muda.

X. Jawaban Pertanyaan 1. Jelaskan pembuatan gas nitrogen dan amonia di laboratorium! Jawab: Nitrogen dapat dibuat di laboratorium dengan mereaksikan NaNO2 ditambahkan perlahan-lahan dengan NH4Cl
(aq) (aq)

yang

kemudian dipanaskan. Gas yang akan

keluar dari pemanasan ini adalah gas nitrogen. Agar gas nitrogen ini dapat ditampung,

rangkaian alat harus diisilasi dan ditutup rapat, sehingga gas yang akan keluar dapat ditampung, tidak lari keluar sistem. Reaksinya adalah : NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) NaCl(aq) + N2(g) + 2H2O(aq)

Pembuatan gas NH3 di laboratoruim dapat dibuat dengan memanaskan lelehan NH4OH. Gas yang keluar dari pemanasan ini adalah gas amonia, agar dapat diperoleh gas amonia yang banyak, sistem harus diisolasi, tempat keluarnya gas harus dihubungkan dengan selang dan dibuat agar tidak ada gas yang dapat keluar. Reaksinya adalah: NH4OH(l) dipanaskan NH3(g) + H2O(aq)

2. Jelaskan sifat-sifat kimia nitrogen! Jawab: Tidak berwarna, gas nirogen tidak berwarna, hal inilah yang menyebabkan sulitnya mengidentifikasi gas ini. Dalam percobaan, karena sifat kimia ini, kami sulit menentukan dimana letak kebocoran gas notrogen. Tidak berbau. Gas nitrogen tidak mengeluarkan bau, jadi untuk kita tidak dapat mengetahui gas nitrogen dihasilkan attau tidak dari baunya. Tidak terbakar. Gas nitrogen ini tidak mudah terbakar, sehingga aman. Karenanya kami menggunakan pembakar spirtus saat membuat gas ini. Tidak berasa. Gas nitrogen tidak mempunyai rasa yang spesifik. Tidak beracun. Gas nitrogen tidak bersifat toksik atau beracun, sehingga apabila kita menghirup gas ini, tidak akan membahayakan tubuh. 3. Tulislah persamaan reaksi semua percobaan diatas! Jawab: 1) . NaNO2(aq) + NH4Cl(aq) 2) 2 NaNO2(aq) + H2SO4(aq) 2 NO2- + 2I- + 2H2SO4 NaCl(aq) + N2(g) + 2H2O(l) Na2SO4(aq) + 2NO2(g) + H2 (g) I2 + 2NO + 2 SO42- + 2 H2O

3) 4 HNO3(aq) + 2 H2SO4(l) 2NO3 + 4 H2SO4 + 6 Fe Fe2+ + NO


2+

4NO2(g) + O2 (g) + 2H2O (aq) 6Fe3+ + 2NO [Fe(NO)]2+ + 4SO42- + 4H2O

4) H2S(aq) + NH4OH(aq) (NH4)2S(aq) + S(s) (NH4)2S2 (aq) + HCl(aq) 5) 2 NH4Cl (aq) + Ca(OH)2 (s) 6) NH4OH(l) NH3(g) + HCl(l) 4. Sebutkan kegunaan amonium! Jawab: dipanaskan

(NH4)2S(aq) + H2O(aq) (NH4)2S2 (aq) 2 NH4Cl(aq) + H2S(aq) + S 2NH3 NH3(g) + H2O(aq) NH4Cl(g) + CaCl2 (s) +2 H2O (aq)

Dapat digunakan untuk membuat gas nitrogen ( amonium yang pekat).

XI. Daftar Pustaka Saputra, Yoki Edi. 2009. Dampak Pencemaran Nitrogen Oksida (NOx) dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan. http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_lingkungan/dampak-pencemarannitrogen-oksida-nox-dan-pengaruhnya-terhadap-kesehatan/ diakses tanggal 18 Oktober 2011 Yoki. 2011. Dampak Pencemaran Nitrogen Oksida (NOx). http://yokyedysaputra.blogspot.com/2009/07/dampak-pencemaran-nitrogenoksida-nox.html doakses tanggal 18 Oktober 2011

Prabu. 2008. Nitrogen Oksida (NOx). http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/20/nitrogen-oksida-nox/ diakses tanggal 18 Oktober 2011 Prabu 2008. Dampak Nitrogen Oksida (NOx) pada kesehatan. http://putraprabu.wordpress.com/2008/12/29/dampak-nitrogen-oksida-noxterhadap-kesehatan/ diakses tanggal 18 Oktober 2011 Narudin, Harun. 2010. Aplikasi Kesetimbangan Kimia Dalam Industri. http://www.chem-istry.org/materi_kimia/kimia_fisika1/kesetimbangan_kimia/aplikasi-prinsipkesetimbangan-kimia-dalam-industri/ diakses tanggal 18 Oktober 2011

Anda mungkin juga menyukai