ELEKTROMETRI
ditambahkan tepat bereaksi dengan zat yang ditambahkan. Zat yang akan
ditentukan kadarnya disebut sebagai titran dan biasanya diletakkan di dalam
erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai
titer dan biasanya berupa larutan.
Proses titrasi asam basa sering dipantau dengan penggambaran pH larutan
yang dianalisis sebagai fungsi dari jumlah titran yang ditambahkan. Kurva pH
atau kurva titrasi yang terdapat didalamnya terdapat titik ekuivalen, yaitu titik
dimana titrasi telah ditentukan (Ika, 2009).
Indikator asam basa ialah zat yang dapat berubah warna apabila pH
lingkungannya berubah. Apabila dalam suatu titrasi, asam maupun basanya
merupakan elektrolit kuat, larutan pada titik ekivalen akan mempunyai pH=7.
Tetapi bila asamnya ataupun basanya merupakan elektrolit lemah, garam yang
terjadi akan mengalami hidrolisis dan pada titik ekivalen larutan akan mempunyai
pH atas 7 (bereaksi basa) atau pH dibawah 7 (bereaksi asam). Harga pH yang
tepat dapat dihitung dari tetapan ionisasi dari asam atau basa lemah tersebut dan
dari konsentrasi larutan yang diperoleh. Titik akhir titrasi asam basa dapat
ditentukan dengan indikator asam basa. Indikator yang digunakan harus
memberikan perubahan warna yang nampak di sekitar pH titik ekivalen titrasi
yang dilakukan, sehingga titik akhirnya masih jatuh pada kisaran perubahan pH
indikator tersebut.
Indikator harus berubah warna tepat pada saat titran menjadi ekivalen
dengan titrat. Perubahan warna itu harus terjadi secara mendadak, agar tidak ada
keraguan-keraguan tentang kapan titrasi harus dihentikan. Reaksi titrasi yang akan
dilakukan untuk membuktikan bahwa suatu kurkumin dapat digunakan sebagai
indikator dalam menunjukkan titik akhir titrasi adalah titrasi basa kuat dengan
asam kuat. Disamping itu, digunakan juga indikator pembanding fenolftalein (PP)
dan methyl orange (MO) (Harjanti, 2008).
Potensiometri merupakan teknik analisis yang didasari pada pengukuran
potensial suatu sensor atau elektroda. Teknik ini menggunakan suatu membran
sebagai setengah sel elektrokimia yang potensialnya sebanding dengan logaritma
dari aktivitas atau konsentrasi ion yang dianalisis. Potensial sel diukur pada
keadaan tidak ada arus yang melalui sel. Prinsip potensiometri didasarkan pada
pengukuran potensial listrik antara elektroda indikator dan elektroda yang
dicelupkan pada larutan.
ini, tidak digunakan indikator karena dengan pengukuran potensial larutan sudah
bisa didapatkan titik ekivalen dari kurva. Titik akhir titrasi diharapkan mendekati
titik ekivalen sehingga data yang dihasilkan dianggap memiliki kesalahan yang
kecil (Brilliantari dkk, 2015).
Titrasi potensiometri adalah suatu titrasi yang titik akhirnya dideteksi
dengan menetapkan volume pada saat terjadi perubahan potensial yang relatif
besar ketika ditambahkan titran. Titrasi potensiometri termasuk titrasi yang akurat
karena potensialnya mengikuti perubahan aktual aktivitas sehingga titik akhir
akan bertepatan secara langsung dengan titik ekivalen. Oleh karena itu titik akhir
Titik dimana reaksi netralisasi, tercapai adalah titik akhir titrasi. Indikator
adalah zat kimia yang larutannya berubah warna karena perubahan daya hidrogen
(pH) dan digunakan untuk deteksi akhir. Indikator adalah pewarna atau pigmen
yang dapat di isolasi dari berbagai sumber, termasuk tumbuhan, jamur dan alga.
Hampir semua bunga misalnya berwarna merah, biru atau ungu mengandung
pigmen organik disebut antosiasin yang berubah warna dengan pH. Penggunaan
pewarna alami sebagai indikator asam basa diketahui dalam esai. Indikator sendiri
indikator yang digunakan untuk mengidentifikasi asam, basa, dan garam, antara
lain kertas lakmus, kertas indikator, bahan indikator, dan pH meter (Pimpodkar et
al, 2014).
Titrasi dengan larutan standar basa kuat adalah suatu metode pilihan untuk
karakterisasi pada asam lemah. Pemantauan pada kemajuan titrasi dengan cara
pengukuran yang berupa potensiometri dengan suatu elektroda kaca yang pH-nya
memungkinkan untuk pemenuhan suatu tugas berbagai kompleksitas. Metode
potensiometri yang tidak memerlukan titrasi dengan basa, seperti penambahan
pada sampel atau pengenceran pada sampel yang jarang digunakan. Misalnya,
pengukuran pada pH larutan sampel pada satu konsentrasi asam lemah yang telah
diketahui, namun kadang-kadang dilakukan untung menghitung nilai Ka yang
(Shahata, 2014).
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, L. C., Felina, K., Afiyatina, A dan Zulhaiyatina, A dan Zulhan. 2013.
iiiiiiPotensiometri dan Konduktometri. Jurnal Kimia. 3(1) : 1-2.
Pimpodkar, N. V., Surve, B. S and Bhise, S. H. 2014. Use of Bixa Orellana Fruit
iiiiiiExtract as a Natural Indicator in Acid Base Titration. International Journal
IIIIIFor Pharmaceutical Research Scholars (IJPRS). 3(1) : 2277.