Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRATIKUM

ELEKTROMETRI

I. Nomor Percobaanvv: III (Tiga)


II. Nama Percobaan a: Titrasi Asam Kuat Secara Potensiometri
III. Tujuan Percobaan i:
3.1 Menggambarkan kurva titrasi asam basa.
3.2 Menentukan titik ekivalen titrasi asam basa.
IV. Dasar Teori
Titrasi adalah teknik dari Laboratorium kimia dasar untuk menganalisis
analisa kuantitatif suatu zat yang konsentrasinya belum diketahui dengan
menggunakan larutan standar yang konsentrasinya telah diketahui. Konsentrasi
zat yang belum diketahui atau larutan standar disebut dengan analit atau titran.
Dalam titrasi, titran yang ada dalam buret yang akan dikalibrasi secara perlahan,
lalu ditambahkan ke volume analit yang konsentrasinya telah diketahui yang
terdapat dalam erlenmeyer. Bila terdapat perubahan warna dari larutan analit, hal
tersebut dikarenakan adanya indikator. Indikator digunakan sebagai penanda
bahwa larutan tersebut mengalami titik akhir dari setiap titrasi. Dalam titrasi asam
basa, konsentrasi asam atau basa yang tidak diketahui dapat ditentukan dengan
netralisasi yang tepat dengan dasar atau asam yang dikenal sebagai indikator yang
digunakan bersama dalam titrasi asam basa. Dengan kisaran pH yang sesuai
dengan perubahan warnanya (Pradeep and Dave, 2013).
Titrasi adalah suatu proses atau prosedur dalam analisis volumetri dimana
suatu titran atau larutan standar (yang telah diketahui konsentrasinya) diteteskan
melalui buret ke larutan lain yang dapat bereaksi dengannya (belum diketahui
konsentrasinya) hingga tercapai titik ekuivalen atau titik akhir. Akhirnya, zat yang

ditambahkan tepat bereaksi dengan zat yang ditambahkan. Zat yang akan
ditentukan kadarnya disebut sebagai titran dan biasanya diletakkan di dalam
erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai
titer dan biasanya berupa larutan.
Proses titrasi asam basa sering dipantau dengan penggambaran pH larutan
yang dianalisis sebagai fungsi dari jumlah titran yang ditambahkan. Kurva pH
atau kurva titrasi yang terdapat didalamnya terdapat titik ekuivalen, yaitu titik
dimana titrasi telah ditentukan (Ika, 2009).
Indikator asam basa ialah zat yang dapat berubah warna apabila pH
lingkungannya berubah. Apabila dalam suatu titrasi, asam maupun basanya

merupakan elektrolit kuat, larutan pada titik ekivalen akan mempunyai pH=7.
Tetapi bila asamnya ataupun basanya merupakan elektrolit lemah, garam yang
terjadi akan mengalami hidrolisis dan pada titik ekivalen larutan akan mempunyai
pH atas 7 (bereaksi basa) atau pH dibawah 7 (bereaksi asam). Harga pH yang
tepat dapat dihitung dari tetapan ionisasi dari asam atau basa lemah tersebut dan
dari konsentrasi larutan yang diperoleh. Titik akhir titrasi asam basa dapat
ditentukan dengan indikator asam basa. Indikator yang digunakan harus
memberikan perubahan warna yang nampak di sekitar pH titik ekivalen titrasi
yang dilakukan, sehingga titik akhirnya masih jatuh pada kisaran perubahan pH
indikator tersebut.
Indikator harus berubah warna tepat pada saat titran menjadi ekivalen
dengan titrat. Perubahan warna itu harus terjadi secara mendadak, agar tidak ada

keraguan-keraguan tentang kapan titrasi harus dihentikan. Reaksi titrasi yang akan
dilakukan untuk membuktikan bahwa suatu kurkumin dapat digunakan sebagai
indikator dalam menunjukkan titik akhir titrasi adalah titrasi basa kuat dengan
asam kuat. Disamping itu, digunakan juga indikator pembanding fenolftalein (PP)
dan methyl orange (MO) (Harjanti, 2008).
Potensiometri merupakan teknik analisis yang didasari pada pengukuran
potensial suatu sensor atau elektroda. Teknik ini menggunakan suatu membran
sebagai setengah sel elektrokimia yang potensialnya sebanding dengan logaritma
dari aktivitas atau konsentrasi ion yang dianalisis. Potensial sel diukur pada
keadaan tidak ada arus yang melalui sel. Prinsip potensiometri didasarkan pada
pengukuran potensial listrik antara elektroda indikator dan elektroda yang
dicelupkan pada larutan.

Untuk mengukur potensial pada elektroda indikator, digunakan elektroda


standar sebagai pembanding yang mempunyai harga potensial tetap selama
pengukuran. Elektroda indikator merupakan elektroda yang potensialnya
bergantung pada konsentrasi ion yang akan ditetapkan dan proses pemilihannya
berdasarkan jenis senyawa yang hendak ditentukan.
Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan elektroda
indikator dan elektroda pembanding yang sesuai. Dengan demikian, kurva titrasi
yang diperoleh dengan menggambarkan potensial terhadap volume titran yang
ditambahkan dapat diperkirakan titik akhirnya. Pada metode titrasi potensiometri
ini titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan potensial yang drastis. Ketelitian
yang diperoleh akan lebih baik dari pada titik ekivalen yang ditandai dengan
perubahan warna maupun adanya endapan.
Metode potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok
untuk menentukan titik akhir titrasi, misalnya dalam hal larutan keruh atau bila
daerah kesetaraan sangat pendek dan tidak cocok untuk penetapan titik akhir
titrasdengan indikator. Potesiometri dari teknik analisis potensiometri berawal
dariiipenggantianiielektroda yangiindikatoridengan ipenggunaaniiidua elektroda
reference.
Elektoda reference yang digunakan harus bekerja berdasarkan hukum
Nerns. Dalam elektrokimia, persamaan Nerns adalah persamaan yang dapat
digunakan untuk menentukan potensial kesetimbangan reduksi dari sel setengah
dalam sel elektrokimia. Persamaan ini menyatakan hubungan antara potensial dari
sebuah elektroda ion-ion logam dan konsentrasi dari ion dalam sebuah larutan.
Potensial yang dihasilkan konsentrasi dalam berbagai waktu dan tidak
dipengaruhi oleh temperatur. Selain itu elektroda reference yang digunakan harus
reversibel dan bersifat inert. Elektroda indikator yang sering digunakan adalah pH
meter. Sensitifitas elektroda ini terhadap H+ dapat dimanfaatkan untuk
menentukan konsentrasi dari suatu analit. Cara yang ditempuh dengan titrasi
menggunakan titran yang sesuai dan menggunakan elektroda indikator yang
sesuai juga (Lestari dkk, 2013).
Potensiometri adalah salah satu metode penentuan konsentrasi zat melalui
pengukuran nilai potensial. Nilai potensial yang diukur setiap penambahan
volume titran tertentu akan diplotkan menjadi kurva titrasi dan akan didapatkan
titik ekivalen titrasinya. Volume pada titik ekivalen titrasi tersebut adalah volume
titran yang akan digunakan dalam perhitungan selanjutnya. Dalam potensiometri

ini, tidak digunakan indikator karena dengan pengukuran potensial larutan sudah

bisa didapatkan titik ekivalen dari kurva. Titik akhir titrasi diharapkan mendekati

titik ekivalen sehingga data yang dihasilkan dianggap memiliki kesalahan yang
kecil (Brilliantari dkk, 2015).
Titrasi potensiometri adalah suatu titrasi yang titik akhirnya dideteksi
dengan menetapkan volume pada saat terjadi perubahan potensial yang relatif
besar ketika ditambahkan titran. Titrasi potensiometri termasuk titrasi yang akurat
karena potensialnya mengikuti perubahan aktual aktivitas sehingga titik akhir

akan bertepatan secara langsung dengan titik ekivalen. Oleh karena itu titik akhir

titrasi potensiometri tidak diganggu oleh warna larutan dan kekeruhan.


Potensial elektroda indikator berguna untuk menentukan titik ekivalen
proses titrasi. Penentuan titik ekivalen berdasarkan perubahan potensial elektroda
indikator lebih teliti dari pada dengan menggunakan indikator. Jika sebuah
perekam digabungkan kepengukur potensial, maka secara langsung akan
dihasilkan kurva titrasi potensiometri yang sedang dideteksi. Perekam akan
mengalurkan kurva potensial terhadap waktu hal ini berarti kurva titrasi
potensiometri dapat direkam, dengan syarat titran ditambahkan dengan laju
konstan (Dewi, 2005).
Elektroda kerja merupakan tempat terjadinya reaksi reduksi dan oksidasi
yang memberikan respon dari analit yang akan di uji. Elektroda pembanding
merupakan elektroda setengah sel yang telah diketahui nilai potensialnya. Dalam
sistem dua elektroda elektron akan mengalir lewat elektroda pembanding.
Sehingga pada sistem ini sulit digunakan untuk mempertahankan potensial
konstan dalam elektroda, akibatnya elektroda pembanding akan mempunyai
kemungkinan untuk ikut bereaksi (mengalami perubahan).Kekurangan tersebut
dapat diperbaiki dalam tiga elektroda. Dengan memberikan impedansi yang besar
pada elektroda pembanding, elektron disuplai dari elektroda ketiga yaitu elektroda
bantu atau kounter. Walaupun sistem tiga elektroda lebih sempurna, namun sistem
dua elektroda juga sering digunakan karena lebih sederhana (Maryanto dan
Kurniawan, 2016).
Titrasi asam basa potensial, menunjukkan hubungan antara volume NaOH
0,1 M dengan setiap pergeseran potensial dalam titrasi asam fosfat. Variasinya
dari potensi elektroda Ti/PbO2/Sb2O3 pada 298 K dengan volume NaOH yang
berbeda diikuti kurva titrasi potensiometri khas (Hamada, 2014).
Dalam titrasi asam basa berair H3O yang dititrasi oleh ion OH- dan dapat
diterapkan dalam asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan garam dari asam lemah.
Garam asam lemah ada dalam reaksi titrasi, contohnya :
i HCl + NaOH NaCl + H2O

CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O

HCl + NH4OH NH4Cl + H2O

CH3COOH + NH4OH CH3COONH4 + H2O

Titik dimana reaksi netralisasi, tercapai adalah titik akhir titrasi. Indikator
adalah zat kimia yang larutannya berubah warna karena perubahan daya hidrogen
(pH) dan digunakan untuk deteksi akhir. Indikator adalah pewarna atau pigmen
yang dapat di isolasi dari berbagai sumber, termasuk tumbuhan, jamur dan alga.
Hampir semua bunga misalnya berwarna merah, biru atau ungu mengandung
pigmen organik disebut antosiasin yang berubah warna dengan pH. Penggunaan

pewarna alami sebagai indikator asam basa diketahui dalam esai. Indikator sendiri
indikator yang digunakan untuk mengidentifikasi asam, basa, dan garam, antara
lain kertas lakmus, kertas indikator, bahan indikator, dan pH meter (Pimpodkar et
al, 2014).
Titrasi dengan larutan standar basa kuat adalah suatu metode pilihan untuk
karakterisasi pada asam lemah. Pemantauan pada kemajuan titrasi dengan cara
pengukuran yang berupa potensiometri dengan suatu elektroda kaca yang pH-nya
memungkinkan untuk pemenuhan suatu tugas berbagai kompleksitas. Metode
potensiometri yang tidak memerlukan titrasi dengan basa, seperti penambahan
pada sampel atau pengenceran pada sampel yang jarang digunakan. Misalnya,
pengukuran pada pH larutan sampel pada satu konsentrasi asam lemah yang telah
diketahui, namun kadang-kadang dilakukan untung menghitung nilai Ka yang
(Shahata, 2014).
DAFTAR PUSTAKA

Brilliantari, A. R., Adhitiyawarman dan Wahyuni, N.2015. Sintesis Garam Timah


iiiiiiKlorida (SnCl2) Berbahan Dasar Limbah Elektronik. JKK. 4(3) : 82.

Dewi , V. F. 2005. Desain Titrator Potensiometri Semi Otomatis dan Aplikasinya


iiiiiiPada Titrasi Asam Basa. Skripsi. FMIPA. Universitas Jember.

Hamada, M, 2014. Development Of Ti/PbO2/Sb2O3 Electrode as Indicator


iiiiiiElectrode For pH Measurements and Conductometric Titrations In Aqueous
iiiiiiSolutions. International Journal Of Pharma and Bio Sciences. 5(1) : 50-53.

Harjanti, R. S. 2008. Pemungutan Kurkumin dari Kunyit (Curcuma Domestica


Val.) dan Pemakaiannya Sebagai Indikator Analisis Volumetri. Jurnal
Rekayasa Proses. 2(2) : 49-50.

Ika, D. 2009. Alat Otomatisasi Pengukuran Kadar Vitamin C Dengan Metode


Titrasi Asam Basa. Jurnal Neutrino. 1(2) : 166-167.

Lestari, L. C., Felina, K., Afiyatina, A dan Zulhaiyatina, A dan Zulhan. 2013.
iiiiiiPotensiometri dan Konduktometri. Jurnal Kimia. 3(1) : 1-2.

Maryanto, A dan Kurniawan, F. 2016. Fabrikasi Elektroda Pembanding Ag/AgCl


Menggunakan Membran Polisoprena dan LDPE. Jurnal Sains dan Seni ITS.
5(2) : 2337-3520.

Pimpodkar, N. V., Surve, B. S and Bhise, S. H. 2014. Use of Bixa Orellana Fruit
iiiiiiExtract as a Natural Indicator in Acid Base Titration. International Journal
IIIIIFor Pharmaceutical Research Scholars (IJPRS). 3(1) : 2277.

Pradeep, D. J and Dave, K. 2013. A Novel, Inexpensive and Less Hazardous


Acid-Base Indicator. International Journal Of Laboratory Chemical
Education. 1(2) : 34.

Shahata, M. M. 2014. Determination Of The Information Constants Of Some


Metal Ions Coordinated With Poly (8-Hydroxyquinoline). International
Journal Of Advanced Research. 2(6) : 96-97.

Anda mungkin juga menyukai