Anda di halaman 1dari 15

Kinetika Peruraian

Fenolftalein Dalam Larutan


Alkali
Kelompok 6
Hello!
Mutia Shamila (18612029)
Jogitha Fabio (18612030)
Annisa Dwi Putri (18612031)
Dwi Nur Anisawati (18612032)
1 TUJUAN
Mahasiswa dapat menentukan kinetika reaksi
menggunakan spektrofotometri UV-Vis
2 PENDAHULUAN
• Kinetika kimia adalah bagian dari kimia fisika yang mempelajari
tentang kecepatan reaksi kimia.

• Kecepatan reaksi bergantung dari jenis zat pereaksi, temperatur


reaksi, dan konsentrasi zat pereaksi

• Laju reaksi adalah besarnya perubahan-perubahan pereaksi


ataupun produk persatuan waktu

• Laju reaksi ditentukan oleh orde reaksi, yaitu jumlah eksponen dar
konsentrasi pada persamaan kecepatan reaksi. Orde reaksi
mengikuti orde 0, orde1, orde 2, orde 3
2 PENDAHULUAN
• Fenolftalein (C20H14O4) adalah asam ringan yang biasa digunakan
untuk menguji keasaman zat lainnya. Memiliki trayek PH 8,3-9,6 dari
warna tidak berwarna sampai merah muda.

• Spektofotometri UV-Vis adalah metode analisis instrumental yang


didasarkan pada interaksi radiasi elektromagnetik pada daerah UV
(200-400 nm) dan visible (400-800 nm) dengan molekul sampel.

• Prinsip spektrofotmeter UV-Vis adalah berdasarkan cahaya


(monokromatik/ campuran) yang jatuh pada suatu medium
homogeny sebagian sinar akan dipantulkan, diserap, dan
diteruskan.

• Nilai absorbansi (cahaya yang diserap) berbanding lurus dengan


konsentrasi zat yang terkandung dalam suatu sampel
METODE DAN CARA KERJA
3 ALAT
Alat
Gelas beker 100 ml, pipet volume
10 ml & 25 ml, pipet tetes, Bahan
propipet, stopwatch, kuvet, dan
Larutan fenolftalein (C20H14O4),
spektrofotometer UV-Vis
larutan Natriun Hidroksida (NaOH)
0,1 M, Larutan Natrium Klorida
(NaCl) 0,1 M, dan Akuades (H2O)
Percobaan 1
Larutan NaOH 0,1 M

Dipipet sebanyak 25mL & dimasukkan ke dalam gelas beker 100mL

Ditambah 2 tetes indikator PP

Diukur absorbansinya

Diukur absorbansi pada panjang gelombang 550nm, jika absorbansi larutan <1,5
ditambahkan indikator PP

Diamati absorbansi larutan setiap 3 menit selama 30 menit, kemudian absorbansi


larutan pada saat 1jam

Data pengamatan absorbansi

Dibuat dalam bentuk grafik

Grafik 1 ln{[Abs]~-[Abs]t} vs t

Grafik 2 {1/[Abs]~-[Abs]t} vs t Kinetika Peruraian


PP diketahui

Grafik 3 {1/[Abs]~-[Abs]t}² vs t
Percobaan 2
Larutan NaOH 0,1 M

Dipipet sebanyak 10mL & dimasukkan ke dalam gelas beker 100mL

Ditambahkan 10mL larutan NaCl 0,1M untuk mengencerkan larutan


NaOH

Ditambah 2 tetes indikator PP

Diukur absorbansinya

Diukur absorbansi pada panjang gelombang 550nm, jika absorbansi larutan <1,5 ditambahkan
indikator PP

Diamati absorbansi larutan setiap 3 menit selama 30 menit, kemudian absorbansi


larutan pada saat 1jam

Data pengamatan absorbansi

Disajikan dalam bentuk grafik seperti pada percobaan 1

Kinetika Peruraian PP diketahui


4 PEMBAHASAN

Hasil Perhitungan Pembahasan


4 PEMBAHASAN
Prinsip dari praktikum ini adalah mengukur nilai absorbansi dari larutan sampel,
yaitu larutan NaOH dengan variasi konsentrasi 0,1 M dan 0,05 M yang
kedalamnya ditambahkan beberapa tetes fenolftalein.

Semakin banyak kadar zat yang terkandung dalam suatu sampel maka semakin
banyak molekul yang akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu,
sehingga nilai absorbansi semakin besar, atau berbanding lurus dengan
konsentrasi zat.

Laju penguraian fenolftalein dalam percobaan ini ditentukan dari nilai absorbansi
larutan sampel tiap 3 menit sekali selama 30 menit.
Nilai absorbansi yang diperoleh pada percobaan ini
No. t (menit) NaOH 0,1 M NaOH 0,1 M + NaCl 0,1 M
1. 0 1,718 2,786
2. 3 1,368 2,592
3. 6 1,131 2,428
4. 9 0,986 2,270
5. 12 0,835 2,127
6. 15 0,716 1,994
7. 18 0,630 1,871
8. 21 0,560 1,495
9. 24 0,506 1,467
10. 27 0,464 1,335
11. 30 0,431 1,269
12. 60 0,317 0,920
Nilai absorbansi yang diperoleh kemudian diolah menggunakan excel dan dari
masing-masing larutan sampel dibuat 3 buah grafik yang menyatakan hubungan
antara : (ln{[Abs]t-[Abs]~}) vs t sebagai orde 1, (1/{[Abs]t-[Abs]~}) vs t sebagai
orde 2, dan (1/{[Abs]t-[Abs]~}²) vs t sebagai orde 3.
No. Kinetika Larutan Alkali Parameter Hasil
1. Orde 1 NaOH 0,1 M R² 0,999
K (menitˉ¹) 0,083 • Reaksi peruraian pp dalam
NaOH 0,05 M R² 0,956
larutan NaOh 0,1 M
berlangsung pada orde 1
K (menitˉ¹) 0,057
(0,999)
2. Orde 2 NaOH 0,1 M R² 0,893
K (menitˉ¹Mˉ¹) 0,249 • Reaksi peruraian pp dalam
NaOH 0,05 M R² 0,864 larutan NaOH 0,05 M
berlangsung pada orde 1
K (menitˉ¹Mˉ¹) 0,074
(0,956)
3. Orde 3 NaOH 0,1 M R² 0,711
K (menitˉ¹Mˉ²) 2,058
NaOH 0,05 M R² 0,748
K (menitˉ¹Mˉ²) 0,228
Kurva orde 1 reaksi peruraian PP dalam NaOH 0,1 M

ln ([Abs]t - [Abs]~)
0
0 10 20 30 40
-1

-2
y = -0.083x + 0.3257
-3
t (menit) R² = 0.9997

Kurva orde 1 reaksi peruraian PP dalam NaOH 0,05 M

0.5
ln ([Abs]t - [Abs]~) y = -0.0574x + 0.7674
R² = 0.9567
0
0 20 40
-0.5

-1

-1.5 t (menit)
5 KESIMPULAN
Laju peruraian fenolftalein dalam larutan alkali dapat ditentukan
menggunakan spektrofotometer UV-Vis yang berdasarkan pada pengukuran
absorbansi fenolftalein dalam larutan alkali. Reaksi yang terjadi pada percobaan
ini, kedua-duanya berlangsung pada orde 1 dengan nilai K untuk fenolftalein
dalam larutan NaOH 0,1 M sebesar 0,999 per menit dan nilai K untuk fenolftalein
dalam larutan NaOH 0,05 M sebesar 0,956 per menit
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai