Anda di halaman 1dari 5

Integrasi islam rahmatal lil alamin dengan ilmu pengetahuan

Nama : Mutia Shamila

Nim : 18612029

Pandangan islam terhadap ilmu pengetahuan

Islam sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan bahkan dalam islam menuntut ilmu itu
wajib hukumnya bagi setiap muslim ini sebagaimana yang pernah nabi Muhammad sabdakan
dalam hadisnya yang berbunyi “tholabul ilmi faridotun ala kulli muslimin dan muslima” yang
artinya menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim dan muslimah tidak hanya hadis
ini nabi juga pernah berkata pada hadis lain yang berbunyi “Utlubul ilma walau bissin” yang
artinya tuntutlah ilmu walau sampai kenegeri cina dalam hadis lain juga nabi pernah berkata
“Utlubul ilma minal mahdi ilal lahdi” yang artinya tuntutlah ilmu dari buaian ibu sampai keliang
lahat. Hadis-hadis diatas merupakan penggambaran bagaimana nabi Muhammad menyuruh
umatnya untuk selalu menuntut ilmu karena menuntut ilmu itu wajib dan menyuruh kita untuk
menuntut ilmu walau harus ketempat yang jauh sekalipun dan juga nabi menyuruh kita untuk
terus menuntut ilmu sepanjang hayat.

Tidak hanya nabi Muhammad yang menyuruh umatnya menuntut ilmu bahkan Allah swt
menyuruh hamba-hambanya untuk menuntut ilmu, karena allah hanya akan memberikan derajat
dan kedudukan yang tinggi kepada hamba-hambanya yang berilmu ini sebagaimana yang
tertulisakan dalam Al-Qur’an Al-Mujadallah ayat sebelas yang berbunyi “Yarfaillahulladzina
Amanu Minkum Walladzina Utul Ilma Daroja” yang artinya Allah akan meninggikan beberapa
derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
(iImu) beberapa derajat. Dalam ayat tersebut bisa dilihat bahkan allah saja akan memulyakan
hamba-hambanya yang memiliki ilmu pengetahuan.

Tidak hanya hadis dan ayat ada juga riwayat yang terkenal tentang bagaimana islam
sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Dikisahkan bahwa zaman dahulu kala Nabi
Sulaiman pernah ditawari oleh allah dengan tiga hal yakni harta, tahta, atau ilmu pengetahuan
dan Nabi Sulaiman menjawab bahwa beliau memilih ilmu pengetahuan sebab dengan ilmu
pengetahuan beliau akan engan mudah mendapatkan harta dan tahta.
Dari penjelasan-penjelasan diatas bisa dilihat bahwa islam sangatlah menjunjung tinggi
ilmu pengetahuan bahkan tidak hanya hadis dan ayat saja bahkan sampai ada riwayat bagaimana
islam sangatlah memulaikan orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan belajar.

Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman kejayaan islam

Pada masa kekhilafahan Ummayah dan Abbasiyah islam memimpin perkembangan ilmu
pengetahuan dunia, bahkan beberapa wilayah kekuasaan islam pada masa itu seperti Baghdad,
Mesir, dan Andalusia menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan. Berbagai bidang ilmu
seperti filsafat, bahasa, astronomi, matematika dan berbagai macam ilmu pengetahuan lainnya
menjadi sangat maju dengan berbagai ahli dalam bidangnya. Pada saat Eropa masih dalam abad
kekosongan pada saat itu islam telah memimpin kemajuan ilmu pengetahuan selama hamper 800
tahun. Puncaknya adalah pada saat kepemimpinan khalifah Harun Ar-Rashid dengan bayt
alhikamnya. Pada masa itu banyak sekali terlahir cendikiawan-cendikiawan muslim yang
menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti Ibnu Rushd (520 H-595 H) beliau
merupakan ilmuwan dalam bidang filsafat, lalu ada Ibnu Sina (980 H – 1037 H) beliau
merupakan ilmuwan dalam bidang kedokterah, lalu ada Al-Ghazali (450 H- 505 H) merupakan
ilmuwan dalam bidang tasawuf, lalu ada Al-Khawarizmi (780 H- 850 H) merupakan ilmuwan
dalam bidang matematika. Dan masih banyak lagi.

Ilmuwan muslim dalam bidang ilmu kimia

Dalam ilmu kimia sendiri ada cendikiawan yang sangat terkenal dibidangnya yang
bernama Jabir Bin Hayyan (721 M-815 M), yang telah memperkenalkan eksperimen atau
percobaan kimia. Ia bekerja keras mengelaborasi kimia di sebuah laboratorium dengan
serangkaian eksperimen. Salah satu ciri khas eksperimen yang dilakukannya bersifat kuantitatif.
Ilmuwan Muslim berjuluk 'Bapak Kimia Modern' itu juga tercatat sebagai penemu sederet proses
kimia, seperti penyulingan/distilasi, kristalisasi, kalnasi, dan sublimasi. Sang ilmuwan yang
dikenal di Barat dengan sebutan 'Geber' itu pun tercatat berhasil menciptakan instrumen
pemotong, pelebur, dan pengkristal. Selain itu, dia pun mampu menyempurnakan proses dasar
sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, dan
pemurnian. Berkat jasanya pula, teori oksidasi-reduksi yang begitu terkenal dalam ilmu kimia
terungkap. Senyawa atau zat penting seperti asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, dan asam
asetat lahir dari hasil penelitian dan pemikiran Jabir. Ia pun sukses melakukan distilasi alkohol.
Salah satu pencapaian penting lainnya dalam merevolusi kimia adalah mendirikan industri
parfum. [ CITATION Moz19 \l 1033 ]

Sebenarnya tidak hanya Jabir Bin Hayan cerdikiawan muslim dalam bidang ilmu kimia
masih banyak juga cerdikiawan lain seperti Al-Razi, Al-Biruni, Al-Majriti dan lain sebagainya.
Yang masing-masing pernah memberukan sumbangsih dalam ilmu pengetahuan kimia dan juga
karya-karyanya.

Beberapa warisan ilmu kimia dari para cerdikiawan muslim

- Aspal

Sejak abad ke 8 M, jalanan di kota baghda telah di selimuti oleh aspal yang mulus dan itu
merupakan turunan dari minyak setelah melalui distilasi dan Al-Razi tercatat sebagai kimiawan
pertama yang mampu memproduksi minyak tanah melalui distilasi. Metode pembuatan minyak
tanah itu diungkapkannya dalam Kitab Al-Asrar (Buku Rahasia).

- Parfume

Dunia Islam berkontribusi besar dalam memperkenalkan proses ekstrasi wewangian


melalui teknologi distilasi uap yang telah dikembangkan para ilmuwan Islam sejak abad ke-8 M.
Industri parfum modern di dunia Barat pun banyak mengadopsi bahan ramuan parfum yang telah
dikembangkan para ahli kimia Muslim.

- Sabun

Sabun berasan dari minyak tumbuhan (olive oil), dan minyak aroma pertama kali di
produksi oleh kimiawan muslim.

Dan masih banyak lagi penemuan-penemuan lain dalam bidang ilmu kimia yang
ditemukan oleh cendikiawan muslim.

Integrasi Islam rahmatal lil alamin dalam bidang ilmu kimia

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa islam merupakan agama yang rahmatal lil alamin,
agama yang selalu selarasa dalam perkembangan zaman, agama yang selalu mengutakan cinta,
kasih, dan akhlak dalam setiap ajarannnya. Agama yang ajarannya tidak hanya menyangkut
hokum beribadah namun juga mencangkup segala hal. Agama islam hadir bagi rahmat untuk
semesta alam.

Oleh sebab itu ilmu kimia dan islam merupakan dua hal yang pastinya tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan. Sejatinya ilmu kimia hadir untuk mempermudah umat islam
menjalankan dan mendekatkan diri kepada tuhannya. Sebagaimana yang telah kita bahas
sebelumnya bagaimana para cendikiawan muslim menyumbang banyak hal bagi kemajuan
bidang ilmu kimia dan penemuannya. Sebagaimana penemuan aspal, parfume, sabun dan lain
sebagainya sejatinya mempermudah kita untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.

Dengan adanya sabun umat islam bisa mandi dan menyucikan diri dengan lebih baik lagi,
bersuci tidak hanya bisa menjadi bersih tapi juga bisa merawat kulit dan menjauhkan kita dari
penyakit, yang pastinya secara tidak langsung sabun bisa mempermudah kita dalam
mendekatkan diri kepada Allah, lalu dengan adanya parfume ibadah bisa dilakukan dengan
penampilan yang rapih karena pakaian bisa lebih harus dan ibadah (sholat) bisa lebih khusu dan
tentu saja parfume membantu kita untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, lalu dengan Aspal
kita bisa dengan mudah berpergian dari satu tempat ke tempat yang lainnya bisa dengan mudah.
Dan memudahkan kita untuk bersilaturahmi kepada pada sahabat dan sanak keluarga. Dan
berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang pastinya tidak kalah pentingnya bisa mendekatkan diri
kepada Allah.

Oleh sebab itu menuntut ilmu kimia bisa dikatakan wajib karena sesuai dengan hadis nabi
yakni menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap muslim dan muslimat. Dan tentunya tidak
lupa bahwa ilmu kimia bisa memberikan banyak manfaat bagi kita umat islam untuk
mendekatkan diri kepada Allah.

Namun dewasa kini ilmu pengetahuan tidak hanya kimia namun juga berbagai bidang
lainnya telah dipimpin oleh bangsa barat. Penemuan-penemuan terbaru dari berbagai ilmu
pengetahuan kini telah didominasi oleh orang-orang barat. Sudah lama sekali cendikiawan-
cendikiawan muslim telah lama absen dari berbagai penemuan-penemuan terbaru dewasa kini.
Oleh sebab itu sudah selayaknya bagi para mahasiswa dan para pemuda kini untuk terus bisa
belajar dengan sungguh-sungguh karena sudah menjadi tanggung jawab kita untuk kembali
membawa kejayaan islam yang sudah lama redup seperti masa lampau. Karena sebagaimana
sabda nabi bahwa “pemuda hari ini merupakan pemimpin dihari besok”. Oleh sebab itu dengan
adanya essay ini diharapkan bisa menjadi pemicu semangat bagi para pembaca khususnya
pemuda dan mahasiswa untuk terus belajar dengan giat dan menjadi ahli dibidangnya. Amin…

Anda mungkin juga menyukai